02 Kebijakan Bioenergi Visi 25-25
02 Kebijakan Bioenergi Visi 25-25
02 Kebijakan Bioenergi Visi 25-25
ROPIUDIN
Dosen Program Studi Teknik Pertanian Unsoed Anggota METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia)
ENERGI TERBARUKAN ?
O U T L I N E
1 - ENERGI TERBARUKAN ?
Definition of New renewable energy as primary energy
Definition of New Renewable Energy (AA Sayigh) Kogan Page, 1994: new renewable energy), : modern biomass, geothermal energy, wind energy, solar energy (including photovoltaic), small hydropower, and marine energy (tidal and ocean power). Hydropower: Pico-hydro: < 5 kW Micro-hydro:<100 kW Mini-hydro: up to 4 MW Small hydro: about 5-30 MW
Cadangan energi fosil terbatas, sedangkan potensi energi terbarukan relatif besar. Konsumsi energi final relatif tinggi dengan pertumbuhan rata-rata 7% pertahun dan peran minyak bumi dalam penyediaan energi nasional masih dominan, namun cadangannya sangat terbatas. Konsumsi energi perkapita relatif rendah, sedangkan intensitas pemakaian energi cukup tinggi. Rasio elektrifikasi masih rendah, s.d. 2003 (53%). Pangsa energi terbarukan untuk pembangkit listrik juga masih rendah. Potensi konservasi energi di semua sektor besar.
Demand Supply
import
CADANGAN (Proven + Possible) 9 miliar barel 188 TSCF 19,3 miliar ton
PRODUKSI (per Tahun) 500 juta barel 3,0 TSCF 130 juta ton
RASIO CAD/PROD (tanpa eksplorasi) Tahun 18 62 147 KAPASITAS TERPASANG 4.200,00 MW 800,00 MW 84,00 MW 302,40 MW 8,00 MW 0,50 MW
Gas 17%
LPG 2%
Listrik 10%
Minyak bumi 54.4%
Kebijakan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (Program Energi Hijau) (Kepmen ESDM No. 0002 Tahun 2004) Kebijakan PSK Tersebar (Kepmen No. 1122K/30/MEM/2002)
Kebijakan lainnya: UU No.27/2003 ttg Panas Bumi PP No. 03 Tahun 2005 ttg Perubahan atas PP No. 10 Tahun 1989 ttg Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik Blue Print Pengelolaan Energi Nasional
Sisi Penyediaan: Meningkatkan kemampuan pasokan energi Mengoptimalkan produksi energi Melakukan konservasi sumber daya energi Sisi Pemanfaatan: Menerapkan efisiensi pemanfaatan energi Melakukan diversifikasi penggunaan sumber energi Mendorong harga energi ke arah harga keekonomian untuk pengembangan energi dengan tetap memberikan subsidi bagi masyarakat dhuafa (tidak mampu) Pelestarian lingkungan: Tingkat makro: pembangunan berkelanjutan Tingkat mikro: internalisasi eksternalitas
9
SASARAN
Terwujudnya keamanan pasokan energi dalam negeri, melalui:
Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 pada tahun 2025 Terwujudnya energi (primer) mix yang optimal : Peranan minyak bumi menurun menjadi 26.2% pada 2025 Peranan gas bumi meningkat menjadi 30.6% pada tahun 2025 Peranan batubara meningkat menjadi 32.7% pada tahun 2025 Peranan panas bumi meningkat menjadi 3.8% pada tahun 2025 Peranan energi baru dan terbarukan lainnya meningkat menjadi 4.4% pada tahun 2025
10
5,000.0
4,000.0
Juta SBM
3,000.0
2,000.0
1,000.0
20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14 20 15 20 16 20 17 20 18 20 19 20 20 20 21 20 22 20 23 20 24 20 25
Skenario RIKEN
11
Gas bumi 26.5% Batubara 14.1% PLTA 3.4% Panas bumi 1.4% EBT Lainnya 0.2%
Batubara 34.6%
Biofuel 1.335% Tenaga surya 0.020% PLTA 2.4% Panas bumi 3.8% Other 4.4% Tenaga angin 0.028% Fuel cell 0.000% Biomassa 0.766%
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
EBT lainnya
Panas bumi
EKSPEKTASI
Business as Usual
13
SASARAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN Jenis Energi Biodiesel Gasohol Bio oil Panas bumi Angin Surya Mikrohidro Satuan Kilo liter Kilo liter Kilo liter MW MW MW MW 2010 720.000 550.000 400.000 3.442 24,8 169 2015 2025
1.500.000 4.700.000 850.000 700.000 4.600 25,6 50,4 298 1.500.000 900.000 9.500 255 78,6 14
UPAYA
Pengembangan energi alternatif BBM non fosil lainnya Pengembangan pemanfaatan kendaraan berbahan bakar energi alternatif Peningkatan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan
Penerapan insentif ekonomi, baik dalam bentuk fiskal maupun non fiskal, khususnya untuk pasokan energi bagi kebutuhan domestik, pengembangan energi baru terbarukan dan peningkatan efisiensi energi Pengembangan pasar domestik untuk energi alternatif, khususnya bio fuel
Peningkatan kemampuan Nasional dalam pengembangan energi Penyelenggaraan sosialisasi energi alternatif secara kontinyu Peningkatan peluang bisnis dan industri pabrikasi dengan fokus sumber energi baru terbarukan Peningkatan kesadaran masyarakat dalam efisiensi energi
15
Biogas
Energi Surya
16
Biodiesel Bioethanol (Gasohol) Straight vegetable oil untuk pembangkit listrik Bio oil
Penyusunan Standard Nasional Biodiesel dan Ethanol Penetapan biodiesel dan ethanol sebagai BBM yang sah Pembentukan pasar Penetapan tata niaga
17