Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013

BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN


KelompokII


BAB 4
PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
(DISTRIBUSI UKURAN BUTIR)

4.1 Analisis Hidrometer/ Hydrometer Analysis

4.1.1 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari analisis hidrometer (hydrometer analysis) ini adalah
untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter kurang
dari 0.075 mm (lolos saringan no 200 ASTM) dengan cara pengendapan.

4.1.2 AlatdanBahan

Adapunalat yang digunakan, meliputi :
1. Gelasukur 1000 ml 1 buah
2. Pelampunghidrometer
3. Cawanalumunium, mangkuk, solet
4. Aquades
5. Neraca
6. Oven
7. Stopwatch
8. Thermometer
9. Cairansodium silica
10. Alatpemanast






Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII





Gambar 4.1 AlatUjiAnalisisHidrometer (hydrometer analysis)

4.1.3 Benda Uji

Benda ujiberupasampeltanahhasilboring yang telahdiovenselama 24 jam padasuhu
110
o
C.

4.1.4 Pelaksanaan

Adapunlangkah-langkahpelaksanaandalampengujianini, meliputi:
1. Mengambil sampel tanah hasil boring yang telah dioven sebanyak 60 gram,
kemudian memberikan aquades secukupnya dan memanaskan sampai
mendidih
2. Menyampur sampel tanah dengan sodium silikat 10 ml dan mengaduk-aduk
hingga merata.
3. Memasukkan campuran tadi dalam gelas ukur dan menambahkan aquades
hingga volumenya menjadi 1000 ml dan mendiamkan selama 24 jam
4. Setelah 24 jam, mengocok sampel hingga homogen lalu memasukkan
pelampung hidrometer dan termometer, menghidupkan stopwatch dan
memulai pengukuran.
5. Menyatat hasil pengamatan dalam tabel terhadap pelampung hidrometer dan
mengamati suhu dari thermometer, waktu pengamatan pada menit ke-1, 2, 5,
15, 30, 60, 240, dan 1440.
Keterangan:
a. Gelasukur 1000 mL
b. Pelampunghidrometer
c. CairanSodium Silikat
d. Alatpemanas
a
b
c
d
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


6. Penentuan menit ke-0 adalah pada saat tabung gelas ukur tegak lurus pada
meja kerja (saat mulainya proses pengendapan) sebelum pelampung
hidrometer masuk.

4.1.5 Data Pengujian

Data pengujian Analisis Hidrometer disajikan dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1 Tabel Data PengujianAnalisisHidrometer
Clock
Time
Elapsed Time Minute / t
(menit)
R
a

Temperature / T
(
o
C)
08.07 1 25 26
08.08 2 20,4
26
08.12 5 18
26
08.22 15 14
26
08.37 30 13
26
09.07 60 12
26
11.07 240 7
26
08.07 1440 3
26

4.1.6 TeoridanPersamaan yang Digunakan

Dari hargaberatjenis yang diperolehdaripercobaan Specific Gravity (G
s
),
kitamenghitungberatisitanahyaitu :
1. Denganharga
s
daritabeldapatdiperolehnilaikoreksi meniscus (C
m
)
Rumus yang digunakan :

w s s
x G =

Dimana :
s
= beratisibutir
G
s
= beratjenisbutirtanah
w
= beratjenis air
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


2. Koreksiminiscus (C
m
) ditambahkanpada data hasilpembacaanpelampung (R
a
),
sehinggapembacaanpelampungyang telahdikoreksi

(R
c
) = R
a
+ C
m

3. Berdasarkansuhupadapengamatanke t menit, daritabeldiperolehhargaberatisi
air (
w
), nilaiCt didapatdaritabelkoreksisuhuuntuktiappembacaansuhu.
4. BerdasarkanhargaR
c
daritabelhasilkalibrasihidrometerdiperolehnilai L
(panjangpelampung yang beradadidalam air
dihitungdarititikberatsampaipermukan air).

4.1.7 Perhitungan

Perhitunganuntukmenit ke-1
Merupakanpengisiankolompada table analisishidrometer test
Kolom 1 = jam pengamatan
Kolom 2 = menit pengamatan
Kolom 3 = pembacaan skala pada pelampung hidrometer (R
a
)
Kolom 4 = perhitungan koreksi R
c
= R
a
+ c
m

G
s
= 2,6643(dari percobaan Specific Gravity )

s
= G
s
x
w
= 2,6643x 1,00324 (dari tabel untuk T = 26
0
C)
= 2,6729gram/cm
3

Dari harga
s
dengan melihat tabel II kita dapat mencari harga koreksi
miniscus (C
m
) = 0,9933
R
c
= R
a
+ C
m

= 25 + 0,99
= 25,99
Kolom 5 = pembacaan suhu = 26
0
C
Kolom 6 = dari harga R
c
akan didapat harga L dengan melihat tabel hidrometer no
2, maka harga L = 12,7094
Kolom 7 = L/t = 12,7094/1 = 12,7094
Kolom 8 = t L / = 3,565

Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


Kolom 9 = harga dapat diketahui dari tabel I untuk T = 26
0
C

) - ( 980
. 30
w s
G

= 0127 , 0
) 1,00324 - 6643 , 2 ( 980
00874 , 0 30
=



Kolom 10 = diameter ,didapatdari (8) x (9)
D = 3,565 x 0,0127 = 0,0451
Kolom 11 = koreksisuhu (C
t
)
Dari tabel III didapat C
t
= 1,65
Kolom 12 = R = R
c
+ C
t
= 25,99+ 1,65= 27,64
Kolom 13 = menghitung nilai M, dengan persamaan:

|
|
.
|

\
|

=
w s
s
s
G
G
W
V
M

= 5952 , 26
1 6643 , 2
6643 , 2
60
1000
= |
.
|

\
|



dimana : V = Volume = 1000ml
W
s
= Berat tanah sampel = 60 gram
Kolom 14 = perhitungan prosentase butir tanah (P)

10
.M R
P = = % 5092 , 73
10
5952 , 26 27,64
=
x


Perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 4.2












Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII



Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


4.2 Analisis Saringan/ Sieve Analysis

4.2.1 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari analisis saringan (sieve analysis) ini adalah untuk
menentukan distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter lebih besar dari
0.075 mm (tertahan diatas saringan no 200 ASTM) dengan cara penyaringan.

4.2.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan dari percobaan ini, antara lain:
1. Satu set saringan ( no 4, 8, 16, 20, 40, 80, 100, 120,200 )
2. Penggetar saringan / vibrator
3. Neraca dan anak timbangan
4. Sikat halus dansolet
5. Oven listrik
6. Cawanalumunium
7. Sampel tanah yang digunakan pada analisis hidrometer


Gambar 4.2 Alat Uji Analisis Saringan (sieve analysis)




Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


4.2.3 Benda Uji

Benda uji berupa sampel tanah hasil boring yang merupakan bagian dari sampel
tanah pada percobaan hydrometer yang tidak lolos atau tertahan diatas saringan
nomor 200 (diameter butirannya > 0,075 mm).

4.2.4 Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah pelaksanaan dalam pengujian ini, meliputi:
1. Menyuci sampel tanah dari percobaan hidrometer dengan saringan no 200
sampai bersih
2. Pencucian dinyatakan bersih apabila air bekas cucian telah jernih
3. Sampel tanah yang tertahan dalam saringan no 200 diletakkan di cawan dan
dioven selama 24 jam pada suhu 110
o
C.
4. Sampel tanah kering yang telah dioven selama 24 jam ditimbang bersama
cawannya.
5. Sampel tanah dimasukkan ke dalam susunan saringan kemudian digetarkan
dengan alat penggetar.
6. Sampel tanah yang tertinggal pada setiap saringan ditimbang.














Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


4.2.5 Data Pengujian

Data pengujian Analisis Saringan disajikan dalam Tabel 4.3

Tabel 4.3 Data Pengujian Percobaan Analisa Saringan
Saringan
Berat
Cawan +
Sampel
Tanah
Berat
Cawan
Berat
Sampel
Tanah
Nomor
Diameter
lobang
(mm) (gr) (gr) (gr)
4 4.75
509.1 505.2 3.9
8 2.36
430.4 429.2 1.2
16 1.18
448.4 447 1.4
20 0.85
405.4 403.9 1.5
40 0.425
391.9 390.6 1.3
80 0.18
339.9 337.2 2.7
100 0.15
354.9 353.5 1.4
120 0.125
275.4 274.7 0.7
200 0.075
389.5 388.3 1.2
PAN ---
241.6 241.5 0.05

4.2.6 Teori dan Persamaan yang Digunakan

Secara umum tanah terdiri atas tiga bagian yaitu :
1. Butiran
2. Air
3. Udara
Sifat dan karakteristik tanah banyak tergantung pada ukuran butirannya.Ukuran
butiran menentukan klasifikasi atau jenis tanah tersebut. Untuk butiran yang kasar
dipakai cara penyaringan (sieving) dalam penentuan ukuran butiran tanah.
Tanah kering oven disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter
lobang saringan tertentu dari mulai yang kasar hingga yang halus disusun dari atas
kebawah. Dengan demikian butiran tanah akan terpisah menjadi beberapa bagian
dengan batas ukuran yang diketahui yaitu sesuai dengan diameter lobang saringan.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


Rumus yang digunakan:

Prosentase tanah tertahan (% tertahan) = % 100
total
tertahan
x
W
W

Prosentase tanah lolos (% lolos) = 100% - % tertahan


4.2.7 Perhitungan

Adapun cara-cara perhitungan dalam pengujian ini, meliputi:
1. Prosentase tanah yang tertahan = berat yang tertinggal/ berat total x 100%
2. Prosentase komulatif tertahan saringan no 4, 8, 16, 20, 40, 80, 100, 120,200.
3. Contoh Perhitungan
(untuk contoh tanah pada saringan nomor 4, diameter ayakan 4,75 mm)
a. Berat sampel mula-mula = 60 gram (pada percobaan hidrometer )
b. Berat sampel + cawan = 509.1 gram
c. Berat cawan = 505.2 gram
d. Berat sampel tertahan = 3.9 gram
e. % tertinggal = 6.5 %
f. % tertinggal kumulatif = 6.5 %
g. % lolos = 93.5 %
Perhitungan Pengujian Analisis Saringan selanjutnya disajikan dalam Tabel. 4.4












Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


Tabel 4.4 Perhitungan Percobaan Analisa Saringan
Saringan Berat
Cawan+
Sampel
tanah
tertahan
Berat
Cawan
Berat
sampel
tertahan
Persen
tertahan
Persen
kumulatif
tertahan
Persen
lolos No
Dia
meter
(mm) (gr) (gr) (gr) (%) (%) (%)
4 4.75
509.1 505.2 3.9 6.500 6.500 93.500
8 2.36
430.4 429.2 1.2 2.000 8.500 91.500
16 1.18
448.4 447 1.4 2.333 10.833 89.167
20 0.85
405.4 403.9 1.5 2.500 13.333 86.667
40 0.425
391.9 390.6 1.3 2.167 15.500 84.500
80 0.18
339.9 337.2 2.7 4.500 20.000 80.000
100 0.15
354.9 353.5 1.4 2.333 22.333 77.667
120 0.125
275.4 274.7 0.7 1.167 23.500 76.500
200 0.075
389.5 388.3 1.2 2.000 25.500 74.500
PAN ---
241.6 241.5 0.05 0.083 25.5833 74.417















Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


4.3 Rekapitulasi Analisa Hidrometer dan Analisa Saringan

4.3.1 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari rekapitulasi ini adalah untuk menentukan klasifikasi tanah
pada lokasi pengambilan sampel dengan menggunakan hasil pengujian analisis
saringan dan analisis hidrometer.

4.3.2 Data Pengujian

Data yang dibutuhkan untuk menentukan klasifikasi atau jenis tanah adalah hasil
yang diperoleh dari percobaan analisis saringan dan percobaan analisis hidrometer
seperti yang tertulis pada Tabel 4.5 dibawah ini.




















Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Percobaan Analisis Saringan dan Analisis
Hidrometer
Hasil Pengujian
Diameter
Butiran
(D)
Persen Lolos
(P)
(mm) (%)
Analisis
Saringan

(sieve analysis)
4.75
93.500
2.36
91.500
1.18
89.167
0.85
86.667
0.425
84.500
0.18
80.000
0.15
77.667
0.125
76.500
0.075
74.500
Analisis
Hidrometer

(hydrometer
analysis)
0,0452
73.5092
0,0328
61.2754
0,0210
54.8926
0,0124
44.2545
0,0088
41.5949
0,0062
38.9354
0,0032
25.6378
0,0013
14.9997

4.3.3 Teori dan Sistem Klasifikasi yang Digunakan

Sistem klasifikasi tanah yang digunakan pada praktikum ini adalah sistem
klasifikasi ASTM (American Society for Testing Materials), pada sistem
klasifikasi ini tanah digolongkan berdasarkan besarnya diameter butiran, yaitu:
1. Berangkal / boulder ( > 300 mm )
2. Kerakal / cobbles ( 300 mm 75 mm )
3. Kerikil / gravel ( 75 mm 4,75 mm )
4. Pasir / sand ( 4,75 mm 0,075 mm )

Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


Pasir terbagi dalam:
a. Pasir Kasar ( 4,75 mm 2,00 mm)
b. Pasir Sedang ( 2,00 mm 0,425 mm)
c. Pasir Halus ( 0,425 mm 0,075 mm)
5. Lanau / silt ( 0,075 mm 0,005 mm)
6. Lempung / clay ( < 0,005 mm )

Secara garis besar, tanah dibagi dalam dua kelompok yaitu:
1. Tanah berbutir kasar
Untuk menentukan klasifikasi tanah berbutir kasar, dibutuhkan data:
a. Koefisien Keseragaman (Cu)
Cu =
10
60
D
D

b. Koefisien Kurvature/Kelengkungan (Cc)
Cu =
( )

60 10
2
30
D D
D


dimana
D
10
: diameter butir yang lolos saringan sebanyak 10 %
D
30
: diameter butir yang lolos saringan sebanyak 30 %
D
60
: diameter butir yang lolos saringan sebanyak 60 %
2. Tanah berbutir halus
Untuk menentukan klasifikasi tanah berbutir halus dibutuhkan data tambahan
berupa nilai parameter Batas Cair (LL) yang didapatkan dari hasil pengujian
Batas Konsistensi Atterberg.
Selain sistem klasifikasi ASTM, terdapat beberapa sistem klasifikasi yang
banyak digunakan diantaranya seperti terlihat pada Tabel 4.6






Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII


Tabel 4.6 Batasan-batasan ukuran berdasarkan sistem
Sistem Klasifikasi
Ukuran Butir (mm)
Kerikil
(Gravel)
Pasir
(Sand)
Lanau
(Silt)
Lempung
(Clay)
Diskripsi Detail 75
4,75
4,75
0,075
0,075
0,005
< 0,005
ASTM
AASHTO
75
2,00
2,00
0,075
0,075
0,005
< 0,005
USCS
75
4,75
4,75
0,075
Tanah butiran halus
(Lanau, lempung)< 0,075
British
Standard(BS)
60
2,00
2,00
0,06
0,06
0,002
< 0,001
USDA -
2,00
0,05
0,05
0,002
< 0,002

4.3.4 Perhitungan

Berdasarkan rekapitulasi hasil berupa data diameter butiran dan prosentase dari
percobaan analisis saringan dan percobaan analisis hidrometer pada Tabel 4.5,
maka selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk grafik hubungan kedua
datayang ketentuan penggambarannya adalah sebagai berikut:
1. Grafik digambar pada sumbu semi logaritma
2. Sumbu x (absis) merupakan diameter butiran
3. Sumbuy (ordinat) merupakan prosentase lolos
4. Data-data dari hydrometer dan sieve analisis kemudian diplotkan kedalam
kertas grafik
5. Setelah mengetahui tempat kedudukan titik-titik dari data di atas, kemudian
dibuat garis yang menghubungkan titik-titik tersebut, seperti tergambar pada
Gambar 4.1




Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2013
BAB 4 PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN
KelompokII





Grafik 4.1 Distribusi Ukuran Butiran Tanahpada ASTM

Berdasarkan Grafik 4.1, maka sampel tanah yang diuji mempunyai distribusi
gradasi butiran sebagai berikut:
1. Gravel ( > 4,75 mm ) = 6,5 %
2. Sand ( 4,75 mm 0,075 mm ) = 19 %
3. Silt ( 0,075 mm - 0,005) = 39,5 %
4. Clay (< 0,005 mm) = 35,00 %

= 100,00 %

4.3.5 Kesimpulan

Berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan;
1. Karena kandungan butiran silt = 39,5 % dimana memiliki nilai paling besar
maka tanah termasuk dalam jenis tanah berbutir halus
2. Golongan butiran yang dominan adalah silt
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
0.001 0.01 0.1 1 10
P
e
r
s
e
n

K
e
l
o
l
o
s
a
n

(
%
)

Diameter Butiran (mm)
Gravel Clay Silt Sand 4,75 0,075 0,005

Anda mungkin juga menyukai