Mm*lmoNurn Halaman
,1 t1$Arl\ riiidtl iinfi{1
MB
EDISI PAGI
Penggunaan harus obatpenenang dengan pengawasan dokter sertadiberikan dalam dosis efektif walttuyangpendek, terkecil danjangka
EnrKlnrrHlx
UDAH 10 tahun Fikri mengonsumsi obatpenenangsetiaphari. Awalnya ia diresepkanobat penenangjenis alprazolamoleh dokter umum. Dosisnya2x0,5mg per hari. Tujuannya agar ia bisa tidur nyenyak. Saatitu ia memang mengalamiinsomnia dan kerap gelisah. Kaiena merasa nyaman, ia meneruskan konsumsi obat itu meski tidak lagi kontrol ke dokter. Dosisnya terus meningkat hingga saat ini ia memakai 2x3 mg per hari, sebuah takaran yang secara medis tergolong tinggi. Laki-laki berusia 48 tahun itu sebenarnya ingin berhenti dari kebiasaantersebut. Namun, itu rupanya bukan hal mudah. Pernah ia mencoba metode yang disebut cold turkqt, yakni berhenti menggunakan obat samasekali. Namun, dampaknya sungguh menyiksa. Ia mengalami efek putus obat yang berat. Tubuhnyamenggigil,lemasbagai tak bernrlang, merasa lelah yang teramat sangat, keluar keringat dingin, dan pikiran seperti tidak bisa digunakan. Ia pun terpaksa mengonsumsi obat itu lagi. Kasus serupa terjadi pada Riska,ibu rumah tangga berusia 37 tahun. Setahun lalu, karena mengalami gangguancemas, ia berkunjung ke psikiater. Ia di.beri obat alprazolam berdasar resep dengan dosis 3x0,25mg per sehari. Ia kemudian memutuskan lepas dari rutinitas kontrol ke psikiater. Namun, ia tetap membeli obat berdasarkan resep dokter umum. Dosiskonsumsiobat penenangnya meningkatmenjadi 3x0,5mg per hari dan terkadang menambah dosis sendiri menjadi 3x0,75mg jika merasatidak nyaman,
af
penenang, ketergantungan obat penanganan yang baik haruslah pengenalan dimulai dengan dasar pasien gejala mengapa sampai menggunakan alprazolam."
SpKJ drAndri
psikosomatik Psikiater medis & pakar
untukkasus
"sayangnya obat ini mempunyai efek untuk menghasilkan toleransi (dosissemakin meningkat) dan ketergantungan yang berat pada pasienjika tanpa pengawasan yangtepat dan bijak," ujar Andri yangjuga pakar psikosomatik medis. Kebutuhan penggunaan akhirnya bisa menjadi suatuketergantunganfisik dan psikis. Apalagipada pasien pengguna alkohol atau memiliki riwayat penyalahgunaanzat narkotika. "Pasien-pasienseperti ini bila menggunakanalprazolam,dosisnyaakan cenderungterus naik dan sulit lepas."
eni@mediaindonesia.com