Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan lensa sangat bermanfaat, diantaranya dalam bentuk kacamata, mikroskop, kamera, teleskop, teropong, lup dan periskop. Mikroskop menggunakan susunan lensa untuk melihat jasad-jasad atau objek yang sangat kecil yang tak terlihat oleh mata telanjang. Kamera menggunakan susunan lensa agar dapat merekam objek dalam film. Teleskop memanfaatkan lensa untuk melihat bintangbintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari bumi. Kacamata memanfaatkan lensa untuk membantu penglihatan bagi penderita rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), astigmatisme maupun presbiopi. Untuk membantu penderita miopi digunakan lensa cekung (lensa negatif). Lensa ini membantu menempatkan bayangan agar tepat di retina. Bagi penderita hipermetropi dibantu dengan kacamata lensa cembung (lensa positif) untuk menempatkan bayangan agar tepat di retina. Untuk penderita astigmatisme dibantu dengan lensa silindris, sedangkan penderita presbiopi menggunakan lensa rangkap (cembung dan cekung).
II. TUJUAN Menentukan panjang fokus dan daya lensa positif dan negatif
III. DASAR TEORI Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung atau sebuah bidang lengkung dengan satu bidang datar. Fungsi lensa memiliki kemiripan dengan cermin berpermukaan lengkung. Keduanya mengenal istilah jejari kelengkungan, apertur, dan juga titik fokus. Titik fokus, pengertian umum yang berlaku baik pada cermin ataupun lensa, adalah posisi bayangan kalau bendanya berada di jauh tak hingga. Bedanya, proses pembentukan bayangan pada cermin disebabkan oleh pantulan cahaya, sedangkan pada lensa karena pembiasan cahaya. Secara umum lensa terbagi menjadi 2, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian pinggirnya. Berkas sinar sejajar yang datang pada lensa cembung dibiaskan mengumpul pada suatu titik yang disebut titik fokus. Lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya sehingga disebut juga lensa konvergen. Lensa ini mempunyai fokus yang bernilai positif (disebut juga lensa positif). Pada lensa cembung terdapat tiga sinar istimewa, yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan melalui titik fokus (f1)
1
2. Sinar datang melalui titik fokus (f2), dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui titik pusat optik, tidak dibiaskan tetapi diteruskan
adalah jarak benda ke lensa dan b adalah jarak bayangan ke lensa. Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian pinggirnya. Lensa cekung memiliki 2 titik fokus. Pada lensa ini, titik fokus pasif (f2) berada di depan lensa sehingga fokus lensa cekung adalah fokus maya dan bertanda negatif. Sifat lensa cekung adalah menyebarkan cahaya sehingga disebut juga lensa divergen. Untuk menggambarkan pembentukkan bayangan pada lensa cekung, hanya dibutuhkan dua buah sinar istimewa, yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan dari f1 2. Sinar datang seakan-akan menuju f2 dibiaskan sejajar sumbu utama
Dalam lensa terdapat istilah daya lensa, yaitu kemampuan lensa dalam memfokuskan sinar yang diterimanya. Pernyataan ini sering diterapkan dalam kacamata. Apabila seseorang memakai kaca mata -1,5 berarti orang tersebut memakai kacamata negatif
2
dengan daya 1,5. Untuk panjang fokus f (dalam meter) maka daya lensa P (dalam dioptri) memenuhi hubungan P = . Sedangkan untuk perbesaran yang dihasilkan memenuhi
persamaan M = | | = | | dengan b adalah jarak bayangan, o adalah jarak benda, H adalah tinggi bayangan dan H adalah tinggi benda.
IV. METODE EKSPERIMEN 1. Alat dan Bahan Bohlam sebagai sumber cahaya Lensa positif dan negatif yang berada di bangku optik Lensa positif yang berada di tengah layar Mika bergaris sebagai benda Papan dari kayu sebagai tabir Penggaris/mistar
2. Skema Percobaan
Skema Percobaan 1
Skema Percobaan 2
Keterangan: L BO OB LP LN = Lampu = Bangku Optik = Obyek/benda = Lensa Positif = Lensa Negatif P LPP o b = Papan sebagai layar = Lensa positif dan layar = Jarak benda ke lensa = Jarak bayangan ke lensa
3. Tata Laksana Percobaan Menentukkan Panjang Fokus Lensa Positif - Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum - Alat diatur sesuai dengan skema percobaan - Jarak benda (o) diatur dan dihitung jarak bayangannya (b). Nilai b dihitung pada saat diperoleh bayangan yang paling jelas/tajam - Dilakukan hal yang sama dengan jarak benda divariasi sehingga diperoleh 5 data - Dilakukan pengolahan dan analisa data Menentukkan Panjang Fokus Lensa Negatif - Alat diatur sesuai dengan skema percobaan - Lensa negatif jangan dipasang terlebih dahulu (lensa negatif dipasang pada saat diperoleh bayangan yang jelas dari lensa positif) - Lensa negatif dipasang diantara lensa positif berlayar dan layar - Diatur agar diperoleh bayangan yang jelas pada lensa positif berlayar - Jarak benda divariasikan hingga diperoleh 5 data - Dilakukan pengolahan dan analisa data 4. Metode yang digunakan Praktikum ini menggunakan metode grafik serta perhitungan secara langsung.
V. HASIL EKSPERIMEN 1. Data a. Data Percobaan Lensa Positif No 1 2 3 o (cm) 30 35 40 b (cm) 47,5 38,4 34,1
4
4 5
45 50
31,4 29,3
0,022 0,02
0,0318 0,0341
b. Data Percobaan Lensa Negatif No 1 2 3 4 5 o (cm) 23,5 21 19,5 18 17,2 b (cm) 10,6 10,4 10 9,5 9,4 1/o (cm-1) 0,0425 0,0476 0,0513 0,0555 0,05814 1/b (cm-1) 0,0943 0,0962 0,1 0,105 0,1064
3. Hasil Perhitungan a. Mencari Fokus dan Daya Lensa Positif Menggunakan Grafik = + = +
mx c
P= =
= 5,45 Dioptri
Menggunakan Perhitungan Langsung Data 1 = + f= P= Data 2 = + f= P= Data 3 = + f= P= Data 4 = + f= P= Data 5 = + f= P= = = 18,47 cm = 0,1847 m = = 18,49 cm = 0,1849 m = = 18,41 cm = 0,1841 m = = 18,31 cm = 0,1831 m = = 18,38 cm = 0,1838 m
b. Mencari Fokus dan Daya Lensa Negatif Menggunakan Perhitungan Langsung Data 1 = +
6
= 7,3 cm = 0,073 m
= 6,95 cm = 0,0695 m
= 6,6 cm = 0,066 m
= 6,22 cm = 0,0622 m
= 6,08 cm = 0,0608 m
VI. PEMBAHASAN Dalam praktikum ini praktikan berupaya untuk menentukan titik fokus lensa serta menentukan daya dari lensa tersebut. Dengan menggunakan eksperimen yang sederhana diperolehlah nilai fokus lensa dan dayanya. Agar diperoleh bayangan maka ruangan harus dalam keadaan gelap. Sumber cahaya diperoleh dari lampu yang dipasang pada bangku optik. Untuk lensa positif pengukuran dilakukan dengan memvariasikan jarak benda dari lensa (o). Setiap pengukuran jarak benda dihitung jarak bayangannya (b), jarak bayangan dihitung pada saat diperoleh bayangan yang paling jelas. Fokus lensa dihitung
7
menggunakan grafik dan rumusan langsung. Dengan metode grafik diperoleh hasil f = 18,35 cm dan P = 5,45 Dioptri. Sedangkan apabila menggunakan rumusan langsung =
apabila dirata-ratakan diperoleh hasil f = 18,412 cm = 0,18412 m sehingga nilai daya lensa (P) = sedikit = 5,43 Dioptri. Antara dua metode yang digunakan terdapat perhitungan. Hal ini bisa dikarenakan oleh
kekurangtelitian praktikan dalam melakukan pengambilan data. Pada pengukuran lensa negatif digunakan pula lensa cembung. Bayangan yang dihasilkan dari lensa positif kemudian menjadi benda bagi lensa negatif. Dengan menggunakan rumusan langsung = apabila dirata-ratakan diperoleh hasil f = = 15,08 Dioptri. Perhitungan
pada lensa negatif ini mempunyai perbedaan yang cukup mencolok dari 5 data yang diambil, tidak seperti pada lensa positif yang cenderung sama hasilnya. Adanya penyimpangan ini dimungkinkan karena kecerobohan dan kekurangtelitian praktikan dalam mengambil dan mengolah data. Selain itu ruangan yang gelap membuat praktikan sulit membaca alat. Kondisi alat yang kurang baik juga disinyalir menyebabkan adanya penyimpangan dalam perhitungan. Pada lensa positif jarak bayangan yang dihasilkan lebih jauh daripada jarak benda ke lensa sehingga diperoleh bayangan yang diperbesar. Sementara itu pada lensa negatif jarak bayangan yang dihasilkan lebih dekat daripada jarak benda ke lensa sehingga diperoleh bayangan yang diperkecil.
VII. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum Lensa Positif dan Negatif diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: - Lensa positif menghasilkan jarak bayangan yang lebih jauh daripada jarak benda ke lensa sehingga diperoleh bayangan yang diperbesar - Lensa negatif menghasilkan jarak bayangan yang lebih dekat daripada jarak benda ke lensa sehingga diperoleh bayangan yang diperkecil - Lensa positif mempunyai sifat mengumpulkan cahaya, sedangkan lensa negatif bersifat menyebarkan cahaya
- Hubungan antara jarak benda dengan lensa (o), jarak bayangan dari lensa (b) dan titik fokus lensa (f) memenuhi persamaan = + - Semakin kecil nilai fokus lensa maka semakin kuat daya lensa tersebut, semakin besar nilai fokus lensa maka semakin lemah daya lensa tersebut sesuai dengan rumusan P= - Hasil pengukuran fokus dan daya lensa: Lensa positif Dengan metode grafik diperoleh hasil f = 18,35 cm dan P = 5,45 Dioptri Dengan rumus diperoleh hasil f = 18,412 cm dan P = 5,43 Dioptri Lensa negatif f = 6,63 cm dan P = 15,08 Dioptri
VIII.
DAFTAR PUSTAKA Staf Laboratorium Fisika Dasar. 2013. Panduan Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta: Laboratorium Fisika Dasar FMIPA UGM http://id.wikipedia.org/wiki/Lensa diakses tanggal 21 September 2013 pukul 20.25 WIB http://www.scribd.com/doc/45868526/Laporan-praktikum-Fisdas diakses tanggal 21 September 2013 pukul 20.37 WIB http://www.scribd.com/doc/95002408/Lensa-Positif-Dan-Negatif diakses tanggal 22 September 2013 pukul 09.48 WIB