Anda di halaman 1dari 14

FITRIYANTI PATARRU SI/II B C.10.14201.

068 STIK STELLA MARIS MAKASSAR

DEFINISI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spame otot, untuk mereduksi, mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur; untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di antara kedua permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang diinginkan untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang mengganggu keefektifan tarikan traksi harus dihilangkan. Kadang, traksi harus dipasang dengan arah yang lebih dari satu untuk mendapatkan garis tarikan yang diinginkan. Dengan cara ini, bagian garis tarikan yang pertama berkontraksi terhadap garis tarikan lainnya. Garisgaris tarikan tersebut dikenal sebagai vektor gaya. Resultanta gaya tarikan yang sebenarnya terletak di tempat di antar kedua garis tarikan tersebut. Efek traksi yang dipasang harus dievaluasi dengan sinar-X, dan mungkin diperlukan penyesuaian. Bila otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang digunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang diinginkan.

JENIS-JENIS TRAKSI
1) Traksi kulit (Skin traction) : Traksi kulit menggunakan plaster lebar yang direkatkan pada kulit dan diperkuat dengan perban elastis. Berat maksimum yang

dapat diberikan adalah 5 kg yang merupakan batas toleransi kulit.

Jenis-jenis traksi kulit.

Beberapa jenis traksi kulit, yaitu : Traksi ekstensi dari Buck adalah traksi kulit dimana plaster melekat secara sederhana dengan memakai katrol Traksi dari Dunlop, dipergunakan pada fraktur suprakondiler humeri anak-anak Traksi dari Gallow atau traksi dari Brayant, dipergunakan pada fraktur femur anak-anak usia di bawah 2 tahun Traksi dari Hamilton Russel, digunakan pada anak-anak usia lebih dari 2 tahun

Indikasi :
Indikasi penggunaan traksi kulit adalah : Traksi kulit merupakan terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-anak. Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan. Merupakan pengobatan sementara pada fraktur sambil menunggu terapi definitif. Fraktur-fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri pada anak-anak. Untuktraksi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi misalnya sendi lutut dari panggul. Untuk traksi pada kelainan-kelainan tulang belakang seperti

hernia nukleus pulposus (HNP) atau spasme otot-otot tulang


belakang.

Komplikasi : Komplikasi yang dapat terjadi pada traksi kulit. Penyakit trombo emboli. Abersi, infeksi serta alergi pada kulit.

2)

Traksi pada tulang Traksi pada tulang biasanya menggunakan kawat Krischner (K-wire) atau batang dari steinmann lokasi-lokasi tertentu, yaitu : Proksimal tibia. Kondilus femur. Olekranon. Kalkaneus (jarang dilakukan karena komplikasinya). Traksi pada tengkorak. Trokanter mayor. Bagian distal metakarpal.

Jenis-jenis traksi tulang


Traksi tulang dengan menggunakan kerangka dari Bohler Braun pada fraktur orang dewasa Thomas splint dengan pegangan lutut atau alat traksi dari Pearson Traksi tulang pada olekranon, pada fraktur humerus Traksi yang digunakan pada tulang tengkorak misalnya Gradner Well Skull Calipers, Crutchfield cranial tong .

Indikasi penggunaan traksi tulang :


Apabila diperlukan traksi yang lebih berat dari 5 kg. Traksi pada anak-anak yang lebih besar. Pada fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik atau komunitif. Fraktur-faktur tertentu pada daerah sendi. Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat dilakukan. Dipergunakan sebagai traksi langsung pada traksi yang sangat berat misalnya dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan terapi definitif.

Komplikasi traksi tulang :


Infeksi, misalnya infekis melalui kawat/pin yang digunakan. Kegagalan penyambungan tulang (nonunion) akibat traksi yang berlebihan. Luka akibat tekanan misalnya Thomas splint pada tuberositas tibia.

Parese saraf akibat traksi yang berlebihan (overtraksi) atau bila pin
mengenai saraf.

Contoh-contoh alat/sistem Traksi

Thomas Splint

Bohler Braun Frame

Gallow

BalancedSuspension

Crutchfield tongs

Jenis Traksi dalam Ortopedi

1.

Bucks extension Traksi kulit Sering pada ekstremitas inferior Digunakan pada fraktur femur, pelvis dan lutut

2. Bryants traction Disebut juga Gallows traction Pada anak < 1 tahun Dislokasi sendi panggul Skin traksi

3. Weber Extensionsapparat Traksi kulit dan traksi skeletal Fraktur batang femur pada anak-anak

4. Cotrel traction Untuk terapi skoliosis Tindakan pendahuluan sebelum operasi dan pemasangan gips.

5. Ducroquet extension Pada skoliosis Sebagai persiapan untuk operasi

6. Dunlop traction Pada fraktur supracondylar humerus Lengan tangan digantung dengan skin traksi

7. Russell traction Suatu balanced traction Skin traksi Kegunaannya pada orangtua

dengan fraktur pelvis dan pada anak-anak dengan fraktur femur

8. Cervical traction Untuk traksi leher Pada pasien duduk atau tiduran Secara continous atau secara intermittent

9. Halo-Femoral traction Traksi berlawanan pada kepala dan femur Digunakan alat Crutchfield Tongs

10. Well-Leg traction Gips pada kedua kaki dengan batang yang menghubungkan keduanya. Digunakan pada fraktur femur

11. 90-90 traction Traksi secara skeletal Digunakan pada fraktur femur

12. Fisk traction Digunakan pada fraktur supracondylair femur Dengan bantuan Thomas Splint yang dimodifikasi Traksi skeletal

Anda mungkin juga menyukai