TAS DIPONEGORO
Preventive Maintenance (PM) adalah deteksi dan tindakan secara cepat pada ketidaknormalan peralatan sebelum mengakibatkan kerusakan atau kerugian. Tujuan preventive maintenance adalah untuk dapat mencapai suatu tingkat pemeliharaan terhadap semua peralatan produksi agar diperoleh suatu kualitas produk yang optimum.
Inspection
Running maintenance
Small repair
Shutdown maintenance
periodik untuk memeriksa kondisi komponen peralatan peralatan produksi dan area sekitar peralatan produksi. Lihat, rasa, dengar, adalah kegiatan pemeliharaan untuk memeriksa kondisi peralatan melalui penglihatan, perasaan dan pendengaran.
adalah pemeliharaan yang dapat dilakukan hanya pada saat peralatan produksi berhenti.
Inspeksi rutin adalah merupakan peninjauan secara visual terhadap kondisi fisik komponen dari unit instalasi peralatan produksi. Pekerjaan ini biasanya dilakukan secara rutin setiap satu hari sampai satu minggu sekali, tergantung kebutuhan. Pengetesan rutin, merupakan usaha untuk mengatur atau memantau kondisi kerja suatu komponen sacara rutin agar komponen dapat diusahakan untuk beroperasi pada kondisi normal.
Memeriksa fungsi dari mekanisme komponen Memeriksa dan menyetel (adjustment) Membersihkan Mengencangkan bagian-bagian yang kendur
Pemeliharaan kecil/medium adalah usaha perbaikan-perbaikan ringan terhadap gejala gangguan yang berhasil terdeteksi selama pemeriksaan rutin. Perbaikan ringan sangat penting peranannya dalam mencapai tingkat keberhasilan proses pemeliharaan yang dilakukan terhadap suatu komponen unit instalasi.
Kegiatan Overhaul pada mesin biasanya dilakukan secara periodik dan sangat teratur serta mempunyai konsentrasi dan perhatian yang lebih dibanding pemeriksaan rutin dan pemeliharaan kecil. Pada kegiatan ini dilakukan pembongkaran mesin untuk mengecek kondisi komponen mesin secara menyeluruh dimana dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan kerusakan yang terjadi pada mesin yang tidak dapat diketahui hanya dengan pemeriksaan rutin.
Preventive Maintenance adalah anticipative maintenance. Dengan demikian bagian produksi dan pemeliharaan dapat mengerjakan pekerjaan pembuatan peramalan (forecasting) dan pembuatan schedule pemeliharaan yang lebih baik. Preventive maintenance akan meminimalisasi waktu yang mengganggu produksi. Preventive Maintenance memperbaiki kontrol atas komponen-komponen mesin. Preventive Maintenance memotong/mengurangi pekerjaan emergency.
Preventive Maintenance menghilangkan sisa umur komponen ketika komponen tersebut harus diganti sebelum rusak total. Banyak melibatkan tenaga kerja Biaya pemeliharaan relatif lebih tinggi dibandingkan metode predictive maintenance.
Produksi sesuai dengan rencana produksi. Tingkat mutu dan ketelitian sesuai dengan keinginan produknya sendiri dan produksi yang tidak terganggu. Pemeliharaan berusaha mengurangi kerusakan yang tidak wajar dan menjaga agar modal yang ditanam dalam perusahaan dalam waktu yang telah ditentukan dapat sesuai dengan kebijakan perusahaan dibidang penanaman modal. Departemen Pemeliharaan harus dapat melaksanakan ketiga hal tersebut diatas dengan biaya yang serendah mungkin. Dalam hal melaksanakan kegiatan pemeliharaan , jangan mengabaikan keselamatan karyawan. Departemen Pemeliharaan harus dapat bekerja erat dengan departemen-departemen lain dalam perusahaan.
Untuk dapat melaksanakan keenam hal tersebut diatas, maka kegiatan pemeliharaan harus dapat bekerja menurut pokok-pokok sebagai berikut : a. data, b. rencana, c. pelaksanaan, d. catatan, e. analisa.
Data
berarti semua keterangan tntang mesin seperti nomor, jenis, umur, keadaan / kondisi, beban operasi, rencana jam produksi atau kapasitas, cara menjalankan mesin, tnaga pemeliharaan, kapasitas dan ketrampilan, dan sebagainya. Datadata ini memungkinkan penentuan jumlah pemeliharaan yang dibutuhkan.
Rencana berarti rencana pemeliharaan jangka panjang dan pendek seperti seperti pemeliharaan pencegah, inspeksi, pemeriksa keadaan, pelumasan ,pembersihan, perbaikan kerusakan. Juga termasuk dalam rencana ini adalah rencana pendidikan dan pelatihan pegawai, pembangunan bengkel-bengkel pemeliharaan yang baru.
Pelaksanaan berati kegiatan-kegiatan yang direncanakan dengan menggunakan saranasarana yang ada sebaik mungkin.
Catatan berarti tidak hanya mencatat jumlah jam dan biaya pemeliharaan, suku cadang yang dipakai dan sebagainya, tetapi juga hasil-hasil yang dicapai seperti jumlah jam kerja, jam berhenti, jumlah yang dihasilkan.
Analisa berartimemproses data-data yang diperoleh ke dalam statistik, menganalisa kegagaln-kegagalan dan waktu-waktu berhenti untuk menentukan jalan lain guna mengurangi biaya pemeliharaan dan akibat berhenti. Analisa juga berarti menggunakan catatan-catatan untuk mencegah pembelian mesin-mesin dengan biaya pemeliharaan yang tinggi atau yang sukar pemeliharaannya, yang menyebabkan terlalu banyak waktu hilang untuk pemeliharaan.
Suatu sistem produksi biasanya terdiri dari banyak komponen dalam bentuk fasilitas kerja, proses produksi dan sistem manusia-mesin.Untuk tujuan di lakukannya perawatan, maka komponen sistem produksi dapat di kelompokan dengan menggunakan analisis ABC, yang berdasarkan pada reability secara keseluruhan dan akibatnya pada biaya opearsional total.
Output dari sistem perawatan adalah : 1. Jadwal dari kebijakan yang telah di pilih Inspeksi untuk menghetahui status mesin proses produksi, peralatan, komponen. Repair bila terjadi kerusakan. Preventitive meintenance bila di perlukan.
2. Laporan Biaya yang di butuhkan untuk melakukan perawatan. Status peralatan dilakukan inspeksi, repair atau preventive maintenance. Perencanaan permintaan spare parts untuk pekerjaan perawatan yang telah di rencanakan. Perencanaan permintaan skill kru perawatan dalam waktu yang di perlukan.
Dalam menentukan jadwal yang optimal dalam pelaksanaan maintenance, di butuhkan informasi mengenai : Biaya untuk perawatan mesin. Spare part dan jumlah kru yang di butuhkan. Data tentang peralatan itu sendiri mengenai operating time dan repair yang di lakukan. Akibat dari kerusakan terhadap kerugian produksi.
Semua alternative yang ada memiliki beberapa constraint,yaitu 1. Aggerate planing and capital budgeting, memberikan batasan bagi pertanyaan bagaimana. hal ini berhubungan dengan biaya, persediaan spare parts dan jumlah kru 2. Desain dari sistem produksi yang ada,hal ini merupakan contraint bagi pertanyaan apa, siapa, dimana dan bagaimana.
Kinerja perfomance atau kinerja dan sistem perawatan mengacu pada TCM (Total Cost Maintenance) atau biaya total maintenance (biaya kerusakan + biaya preventive maintenance) yang terendah.Bila jumlah/frekuensi di lakukannya kegiatan preventive maintenance di naikkan,maka biaya kerusakan akan turun seiring dengan naiknya preventive maintenance, hal ini akan menurunkan biaya total perawatan. Hal ini terjadi karena dengan adanya kegiatan preventive maintenance yang sering di lakukan maka kemungkinan / probabilitas terjadinya kerusakan semakin kecil.
Thermografi
Tribologi
1. Vibrasi Digunakan untuk pemantauan dan analisa sifatsifat getaran mesin untuk mencari sumber-sumber penyebab vibrasi yang dapat menyebabkan kerusakan. Alat ukur yang dipakai adalah : Vibration meter, Vibration monitor dan Vibration analyzer, yang dipasang permanen atau portable, dapat dipasang pada bagian mesin yang diperkirakan sensitif terhadap vibrasi seperti : rumah bearing, motor listrik, pompa dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil pengukuran dan analisa vibrasi yang optimal, dapat dilakukan pada suatu beban tertentu atau minimal pada beban : 60 %, 75 % dan 90 %. Untuk beban 100 % bisa dilakukan jika dianggap perlu. Grafik data bisa digabung dengan parameter lain seperti : temperatur minyak pelumas bearing dan tekanan minyak pelumas bearing.
3. Thermografi
Pemantauan dilakukan untuk mencari lokasi sumber panas yang tidak normal dengan menggunakan termometer (manual atau digital), thermocouple, radiasi infra merah (infrared temperature). Ketidaknormalan disebabkan : isolasi yang tidak baik, kurangnya pelumasan, kebocoran, korosi, keausan bearing, beban lebih dan panas berlebih. Objek yang diamati dan dimonitor seperti : generator, cylinder head, motor listrik, pompa, rumah bearing.
4. Tribologi Fokus pelaksanaannya adalah mengamati dan menganalisa minyak pelumas. Untuk kondisi harian, analisa minyak pelumas dapat dimonitoring dari kondisi seperti : laju aliran minyak pelumas, suhu, tekanan dan sebagainya. Sedangkan secara periodik adalah hasil analisa dari laboratorium seperti : viskositas, kadar air, TAN, TBN, titik nyala, titik beku, warna, sediment dan lain-lain. Dari hasil analisa, maka dapat ditentukan kapan penggantian atau treatment minyak pelumas dilakukan. Standard-standard yang dipakai adalah : Ketentuan pabrik pembuat Data sejarah / riwayat mesin yang sejenis Data komisioning test pada awal operasi SPLN
mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi pisik, mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian dari manajer, karena jika tidak diperhatikan semangat kerja, sikap, dan loyalitas karyawan akan menurun. Sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar akan kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
TUJUAN PEMELIHARAAN
untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan. meningkatkan loyalitas karyawan dan menurunkan turn-over karyawan. memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan. meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan. mengurangi konflik serta menciptakan suasana
METODA-METODA PEMELIHARAAN
komunikasi
Komunikasi yg baik dapat menyelesaikan masalah dlm perusahaan. Manajemen terbuka akan mendukung terciptanya pemeliharaan keamanan & kesehatan yg baik dari karyawan. Konflik dapat diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat.
Fungsi komunikasi dalam perusahaan idealnya bersifat
INSENTIF
Insentif yang adil & layak merupakan daya penggerak yang merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan thd prestasi yg dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik. KESEJAHTERAAN KARYAWAN Kesejahteraan karyawan (balas jasa pelengkap) yg diberikan berdsrkan kebijakan perusahaan dpt menciptakan semangat kerja, ketenangan, disiplin, dll, sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Program keselamatan dan kesehatan kerja dapat mendukung tercapainya pemeliharaan karyawan, karena dapat menimbulkan ketenangan dalam bekerja. Program ini merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik. HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA HIP adalah hubungan antara pelaku dalam proses produksi barang & jasa (pekerja, pengusaha, pemerintah) berdasarkan nilai-nilai Pancasila & UUD 1945. HIP didasarkan atas 3 asas kerja sama : buruh dan pengusaha/pimpinan pershn adalah teman seperjuangan dalam proses produksi. buruh dan pengusaha/pimpinan pershn adalah teman seperjuangan dalam keuntungan. buruh dan pengusaha/pimpinan pershn adalah teman
INSENTIF
Insentif adalah daya perangsang yg diberikan kpd karyawan berdasarkan prestasi kerjanya agar terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya. JENIS-JENIS INSENTIF a. Insentif Positif ; daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan yg prestasi kerjanya diatas standar. b. Insentif Negatif ; daya perangsang dg memberikan ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah standar.
a. Insentif Material ; berbentuk uang & barang, bernilai ekonomis shg dpt meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. b. Insentif Non Material ; berbentuk penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya (piagam, piala, atau medali). c. Insentif Sosial; berupa fasilitas dan kemampuan utk mengembangkan kemampuannya, spt promosi, ikut pendidikan, atau naik haji.
harus diberi kesejahteraan/kompensasi. kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan karyawan beserta keluarganya. program kesejahteraan karyawan harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan, serta berpedoman kepada kemampuan perusahaan.
kepada perusahaan. memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan dan keluarganya. memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja karyawan. menurunkan tingkat absensi dan turn over karyawan. menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman. membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan
TERIMA KASIH