Anda di halaman 1dari 2

Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia (kelebihan glukosa darah) secara kronik,

akibat gangguan pada sekresi maupun aktivitas kerja insulin. Diabetes saat ini sudah merajalela, banyak sekali penderita baik muda maupun tua tidak luput anak-anak juga terkena penyakit ini. pada anak-anak yang paling sering adalah diabetes mellitus tipe 1 dimana terjadi kerusakan pada sel beta pankreas sehingga terjadi defisiensi insulin secara absolut. pada penderita diabetes melitus tipe 1 biasanya terjadi gambaran klasik yaitu : polidipsi (banyak minum), polifagi (banyak makan), poliuri (sering kencing), penurunan berat badan dan mudah lelah. gejala klasik ini juga bisa didapatkan pada penderita diabetes melitus orang dewasa. Pada kasus ketoasidosis terjadi gejala klasik yang singkat dan cepat disertai dengan nyeri perut, sesak nafas dan letargi. nah tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan seandainya buah hati kita sudah terdiagnosis diabetes melitus maka mau tidak mau adalah cara mengelola penyakit ini sebab tidak ada kata sembuh yang ada hanya bagaimana kita bersahabat dengan penyakit ini lalu bagaimanakah cara kita bersahabat dengan penyakit ini? DM tipe 1 sangat memerlukan pengobatan seumur hidup sehingga diperlukan kepatuhan serta keteraturan dalam meminum obat, Penatalaksanaannya antara lain Pemberian Insulin pemeberian insulin perlu diperhatikan jenis, dosis cara pemberian, serta cara injeksinya. jenis insulin yang bisa digunakan adalah ultra pendek, pendek, menengah, panjang serta mix sedangakan dosisnya sekitar 0,7-1,0 U/Kg/hari, saat pengobatannya pemberian dilakukan 3-4x injeksi bisa secara basal bolus maupun pompa insulin tergantung dari umur, lama menderita, dan kebiasaan makan, pendidikan dan status sosial. penyuntikan dapat dilakukan di bagian yang otot-otot besar secara subkutan seperti di paha, lengan atas,ataupun umbilikus yang bisa dilakukan secara bergantian pengaturan makanan jumlah kalori dan jadwal makanan perlu diperhatikan sebab hal ini untuk mencapai kriteria kalori yang di butuhkan yaitu [1000 + (usia(tahun) x 1000] kalori perhari dengan pembagian 60-65% karbohidrat, 25% protein dan lemak <30%. pemberian makan lebih baik di bagi secara banyak dan sedikit misalnya 3-5X sehari mungkin untuk sementara sampai disini dulu aja yah capek juga nih yang penting adalah ketika kita sudah mengetahui si buah hati terdiagnosis diabetes melitus maka kita harus bisa mengelolanya dengan baik

Deteksi Dini Diabetes Melitus tipe 1 pada Anak

Diabetes Melitus (DM) tipe 1 yang menyerang anak-anak sering tidak terdiagnosis oleh dokter karena gejala awalnya yang tidak begitu jelas, bahkan hingga sampai ke gejala lanjut seperti mual, muntah, nyeri perut, sesak nafas, dan koma pun diagnosis belum bisa ditegakkan. Gejala-gejala tersebut bisa dikatakan umum sehingga sering disalahartikan sebagai penyakit usus buntu atau infeksi. Padahal kesalahan atau keterlambatan diagnosis dapat mengakibatkan kematian. Orangtua sebaiknya segera mengonsultasikan ke dokter spesialis anak dan melakukan pemeriksaan gula darah atau gula dalam urine bila menjumpai gejala-gejala berikut pada anak: 1. Sering sekali buang air kecil atau mengompol, karena tubuh berusaha mengeluarkan glukosa yang berlebihan lewat urine. 2. Banyak minum, untuk mengantikan cairan yang keluar saat buang air kecil. 3. Mudah lapar, si kecil mengonsumsi banyak makanan, namun tidak diiringi dengan peningkatan berat badan. Sebaliknya berat badan justru menurun tanpa sebab yang jelas walaupun porsi makan si kecil lebih banyak dari biasanya. 4. Cepat lelah, karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi.

Anda mungkin juga menyukai