Anda di halaman 1dari 7

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan peneliti uraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta relevansi penelitian. 1.1 Latar Belakang Pada manusia perubahan lingkungan dapat menimbulkan

ketegangan atau stres. Untuk dapat bertahan manusia harus selalu melakukan adaptasi diri terhadap perubahan lingkungan. Bila manusia tidak berhasil untuk beradaptasi terhadap perubahan tersebut akan jatuh dalam kondisi sakit. Kemampuan manusia beradaptasi terhadap lingkungan bukanlah reaksi yang otomatis terjadi, sebab manusia memiliki Cognitive Appraisal System (Woolfolk dan Richardson, 19 9! ia memberi batasan bah"a peristi"a disekitar kita dapat dihayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau interprestasi yang diberikan pada peristi"a tersebut. antara #enurut demand Lazarus, dan stres merupakan yang erat

ketidakseimbangan

resour$es%

hubungannya dengan kontek pekerjaan. &tres pekerjaan dapat disebabkan oleh beban kerja dan kondisi kerja '(braham dan &hanley, 199)!.

2 Beban kerja yang berlebihan merupakan sumber stres yang paling utama, * + beban kerja yang tinggi oleh pekerjaan yang menegangkan memiliki pengaruh terhadap ketidak puasan kerja, depresi, gejala psikosomatik lesu kerja burn out, *, - ., + lingkungan kerja merupakan merupakan sumber stres. 1/ + pera"at meninggalkan pekerjaan profesinya '0alen 1. &uterland 2 3ary 4. 3ooper, 199,5196!. 73U '7ntessive 3are Unit! merupakan salah satu lingkungan kerja, yang memiliki ke$enderungan stres tinggi '8manuelsen dan 9osenli$ht, 19:/!. ;al ini dimungkinkan karena pera"at 73U dihadapkan pada pasien dengan kondisi ji"a yang teran$am, sehingga membutuhkan perhatian, pengetahuan dan keterampilan khusus untuk dapat

memberikan tindakan dengan $epat dan tepat. ;al ini juga merupakan stres bagi keluarga pasien sehingga keluarga pasien sering mengeluh dan memberikan kritikan - kritikan sepihak tanpa mempertimbangkan beban dan situasi kerja Pera"at. Kondisi ini dapat pula menimbulkan stres bagi pera"at, di samping kondisi pasien yang kritis, ruang 73U yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas $anggih seperti monitor jantung, respirator, fibrilator, peralatan dialisa dan suasana kerja yang tenang memberikan kesan yang serius, serta menuntut ketrampilan khusus untuk dapat melaksanakan pekerjaan di 73U. Kondisi kerja tersebut juga merupakan stressor yang kuat terhadap stres pekerjaan bagi Pera"at 73U.

3 &tres kerja yang terjadi akan berdampak sangat bervariasi dan komplek baik se$ara langsung maupun tidak langsung terhadap aspek fisik, psikologis maupun perilaku, antara lain men$akup 5 sakit kepala, keluar keringat dingin, jantung berdebar, tidak puas terhadap pekerjaan, konflik hubungan interpersonal mudah tersinggung, mudah marah, menarik diri, produktivitas kerja menurut dan loyalitas kurang '(braham dan &hanley, 199)!, sedangkan dampak yang lain merupakan representasi dari keluaran - keluaran sekunder dan tersier, antara lain penyakit fisik yang diinduksi oleh stres, ke$elakaan kerja, (bsenteisme, lesu kerja 'burn - out! dan gangguan ji"a. 7mplikasi stres kerja yang sangat komplek dan bervariasi tersebut sebagai pera"at profesional yang bekerja di ruang 73U dituntut pemahamannya tentang bagaimana penanggulangan stres ditempat kerja. Penanggulangan stres dapat melalui tehnik pengelolaan stres dan tehnik mengurangi stres. <ehnik pengelolan stres dapat dilakukan melaui aktivitas, fisik, rekreasi, mengisi "aktu luang, latihan relaksasi, meditasi, =ikir dan dukungan sosial dari keluarga > teman. Program mengurangi stres umumnya mendidik karya"an untuk melaksanakan beberapa $ara adaptasi. #etode ini meliputi strategi untuk mengatasi stres, pengelolaan "aktu, menentukan prioritas kemampuan

memperbaiki peren$anaan dan ketrampilan pengambilan keputusan. &elain itu dapat pula digunakan dengan mengisi ketrampilan kagnitif

4 yaitu membantu individu berdialog dalam menangani stres. Bila diperlukan dapat dilakukan intervensi Psikoterapi dan atau terapi dengan Psikofarmaka. (tas dasar uraian tersebut untuk memberikan masukan guna meningkatkan produktifitas dan kualitas asuhan kepera"atan di ruang 73U perlu adanya penelitian tentang hubungan kondisi dan beban kerja dengan stres pera"at di ruang 73U 9umah &akit Umum ?aerah dr. &utomo &urabaya. 1.2 Rumusan Masalah 1! 7dentifikasi #asalah 9uang 73U memiliki ke$enderungan tingkat stres yang tinggi bagi pera"at pelaksana, hal ini disebabkan kondisi dan beban kerjadi 9uang 73U sangat berat dan menuntut tanggung ja"ab yang tinggi bagi pera"at pelaksana. Kondisi kerja yang men$akup lingkungan fisik, hubungan kerja antar anggota tim, kekaburan dan konflik peran, tanggung ja"ab terhadap orang lain, pengembangan karir, dan pengaruh

kepemimpinan. Beban kerja baik se$ara kuantitatif maupun kualitatif merupakan stressor yang kuat terhadap pera"at pelaksana di ruang 73U sehingga perlu mendapat perhatian yang tinggi. ;al ini dapat berpengaruh negatif terhadap prestasi kerja dan pen$apaian tujuan organisasi 9umah &akit.

5 Berdasarkan berat ringannya tingkat stres yang terjadi pada pera"at meliputi stres tingkat ringan, sedang dan berat '?epkes 97, 1996!. )! Pertanyaan #asalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut 5 '1! (pakah beban kerja berpengaruh terhadap tingkat stres pera"at 73U 9&U? ?r. &oetomo &urabaya. ')! (pakah kondisi kerja berpengaruh terhadap tingkat stres pera"at 73U 9&U? ?r. &oetomo &urabaya. 1.3 Tu uan Penel!t!an 1.*.1 <ujuan Umum #empelajari hubungan antara beban kerja dan kondisi kerja terhadap tingkat stress pera"at 73U 9&U? ?r. &oetomo &urabaya. 1.*.) <ujuan Khusus 1! #engidentifikasi beban kerja di ruang 73U 9&U? ?r. &oetomo &urabaya. )! #engidentifikasi kondisi kerja di ruang 73U 9&U? ?r. &oetomo &urabaya. *! #engukur tingkat stress yang terjadi pada pera"at 73U 9&U? ?r. &oetomo &urabaya.

6 6! #enganalisa hubungan beban kerja dan kondisi kerja terhadap tingkat stress pera"at 73U 9&U? ?r. &oetomo &urabaya.

1." Man#aat Penel!t!an 1.6.1 ?apat memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi peneliti sehingga dapat menerapkan pengalaman ilmiah yang diperoleh untuk penelitian di masa mendatang. 1.6.) ?apat memberikan informasi berguna bagi pera"at 73U, sehingga mereka memahami bah"a tugas yang diemban sebagai pera"at 73U merupakan profesi yang rentan stres. 1.6.* ?apat memberikan informasi bagi pera"at 73U tentang langkah agar mereka dapat mempersiapkan diri agar mampu

beradaptasi dalam mengatasi pekerjaan di 73U serta dapat mengurangi perasaan tertekan dalam bekerja. 1.6.6 ?apat memberikan masukan pada 9umah &akit mengenai pengaruh kondisi dan beban kerja terhadap stres pera"at 73U. ?engan demikian 9umah &akit dapat mengantisipasi masalah yang mungkin timbul serta, meren$anakan program yang dapat mengatasi akibat stres kerja.

7 1.$ Rele%ans! Penel!t!an Penelitian ini sangat relevan dengan upaya peningkatan produktivitas kerja sehingga kualitas pelayanan kepera"atan dapat dipertanggung ja"abkan. ;al ini didasarkan pada beberapa aspek. 1...1 #asalah stres mempunyai posisi yang sangat penting dalam kaitannya dengan produktivitas kerja. 1...) &etiap manusia tidak terke$uali pega"ai baik sebagai

pelaksana maupun manager > pimpinan, pernah mengalami stres dalam berbagai tingkatan. 1...* Pemahaman akan sumber stres yang disertai pemahaman terhadap usaha penanggulangannya adalah penting sekali bagi para pimpinan maupun pelaksana yang terlibat dalam aktivitas profesional untuk kelangsungan profesi yang sehat dan efektif. 1...6 Pada de"asa ini tenaga pelaksana maupun pimpinan dituntut untuk mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. ?i samping itu, peralatan kerja yang semakin modern, beban kerja disatuan - satuan organisasi juga semakin bertambah. Keadaan ini menuntut energi, "aktu dan pikiran yang lebih banyak sehingga pengalaman stres yang dialami akan terasa lebih berat.

Anda mungkin juga menyukai