Lit Rev Fesi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 41

9

TINJAUAN PUSTAKA
Fasilitator Fasilitator dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem ndidikan Nasional merupakan salah satu kualifikasi tenaga pendidik selain ru, dosen, konselor, pamong belajar, id!ais ara, tutor, instruktur dan sebutan ndidik lainn!a !ang sesuai dengan kekhususann!a" #endidik merupakan tenaga ofesional !ang bertugas meren$anakan dan melaksanakan proses pembelajaran, nilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta lakukan penelitian dan pengabdian kepada mas!arakat, terutama bagi pendidik da perguruan tinggi" %stilah fasilitator sebagai pendidik ban!ak digunakan lam pendidikan non formal terutama pada kegiatan pelatihan baik !ang elenggarakan oleh lembaga diklat pemerintah maupun non pemerintah" %stilah ilitator juga dikenal dalam kegiatan pemberda!aan mas!arakat dengan ruang gkup tugas !ang berbeda dengan istilah fasilitator pelatihan !aitu sebagai aga pendamping" #ada penelitian ini fasilitator pelatihan !ang dimaksud adalah ilitator sebagai pendidik dalam kegiatan pelatihan !ang selanjutn!a disebut ilitator pelatihan" &ata fasilitator berasal dari bahasa 'atin facilis, !ang artin!a membantu, mpermudah (to facilitate ) to make easy*, membuatn!a menjadi mudah, mbebaskan kesulitan atau hambatan" +leh karena itu, jika dikaitkan dengan giatan pelatihan, fasilitator pelatihan memiliki pengertian sebagai seorang !ang mbantu memberikan kemudahan kepada peserta pelatihan agar dapat terlibat nuh selama proses belajar di tempat pelatihan" Fasilitator pelatihan adalah orang ng mendapat tugas untuk melakukan fasilitasi dalam proses pembelajaran" butan fasilitator pelatihan biasan!a digunakan dalam proses pembelajaran orang asa, dan metoda !ang dipakai dalam proses ini adalah metoda andragogi" etoda ini diran$ang menga$u pada pendidikan orang de asa, suatu model ndidikan !ang mengutamakan penggalian, pendalaman, pengembangan, ngeja antahan pengalaman dan potensi indi,idu se$ara optimal" Tugas ilitator pelatihan dalam sebuah proses pembelajaran orang de asa hakekatn!a

arkan peserta didik untuk menemukan sendiri isi atau materi pelajaran a arkan atau !ang disediakan melalui-oleh penemuann!a sendiri" da kegiatan pelatihan, status dan peran fasilitator pelatihan sangat penting" &risari, 200.* mendefinisikan mengenai status adalah suatu kumpulan ke ajiban (a collection of right and duties*, sedangkan peran adalah namis dari suatu status (the dynamic aspect of status*" /efinisi sederhana uat oleh 'inton tersebut memberikan deskripsi mengenai posisi dan an dari status-peran" Status-kedudukan adalah suatu peringkat atau posisi g dalam suatu kelompok, atau posisi suatu kelompok dalam hubungann!a kelompok lainn!a" Setiap orang bisa memiliki sejumlah status dan peran !ang sesuai dengan status itu" nurut 0orton dan 0unt (1993*, peran adalah perilaku !ang diharapkan orang !ang memiliki suatu status" Sedangkan status-kedudukan itu sendiri uatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok, atau posisi lompok dalam hubungann!a dengan kelompok lainn!a" Setiap orang memiliki sejumlah status dan diharapkan mengisi peran !ang sesuai status itu" /alam arti tertentu, status dan peran adalah dua aspek dari ng sama" Status adalah seperangkat hak dan ke ajiban, sedangkan peran emeranan dari perangkat ke ajiban dan hak-hak tersebut" 2enurut 3alp an 4eeger (Sudirah, 2009* seseorang (fasilitator pelatihan* menjalankan ketika dia menjalankan hak dan ke ajibann!a !ang merupakan statusn!a" 5err! (Sudirah, 2009* di dalam peranan terdapat dua ma$am harapan, * harapan-harapan dari mas!arakat terhadap pemegang peran atau n-ke ajiban dari pemegang peran6 (2* harapan-harapan !ang dimiliki megang peran terhadap mas!arakat atau orang-orang !ang berhubungan !a dalam menjalankan perann!a atau ke ajibanke ajibann!a" g peran !ang dimaksud dalam penelitian ini adalah fasilitator pelatihan, an mas!arakat adalah alumni pelatihan (peserta pelatihan*" rujuk pada konsep status dan peran sebagaimana dijelaskan di atas, maka onteks pelatihan, status fasilitator pelatihan adalah sebagai tenaga !ang mempun!ai hak dan ke ajiban !ang harus dipenuhi sebagai r" Sebagai tenaga pendidik, fasilitator berke ajiban melaksanakan tugas

11

n tanggung ja abn!a sebagai fasilitator pelatihan !aitu meren$anakan dan laksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan mbimbingan dan pelatihan" Sedangkan hak fasilitator adalah mendapatkan balan berupa materi maupun non materi dari menjalankan ke ajibann!a sebut" %mbalan materi dapat berupa gaji, honor dan insentif lainn!a dalam ntuk uang maupun barang" Sedangkan imbalan non materi dapat berupa ngkat-jabatan, penugasan, dan penghargaan" #eran fasilitator pelatihan pada kegiatan pelatihan terkait dengan statusn!a bagai tenaga pendidik menurut menurut 3oesti!ah (2001* adalah 7 (1* sebagai latih, fasilitator membantu peserta pelatihan belajar membuat kesepakatan dan $ana belajar, mengamati peserta dalam melaksanakan ren$ana belajar, na arkan saran, melakukan demonstrasi, membantu peserta mengidentifikasi butuhan materi belajar, memonitor kemajuan peserta, men!arankan pendekatan ru !ang diperlukan, dan membantu peserta pelatihan6 (2* sebagai pemandu, ilitator menunjukkan peserta arah !ang tepat dalam belajar dan membantu netapkan ke tujuan belajarn!a6 (3* sebagai desainer lingkungan belajar, ilitator membantu peserta berfungsi sebagai del belajar mereka" Fasilitator pelatihan di #8T& #ertanian :ianjur adalah staf !ang ditugaskan bagai pendidik pada kegiatan pelatihan" Staf !ang ditugaskan sebagai fasilitator latihan adalah instruktur dan id!ais ara" %nstruktur merupakan jabatan uktural sebagai pembantu pimpinan !ang mendapat tugas sebagai fasilitator latihan dari &epala #8T& #ertanian" Sedangkan id!ais ara merupakan atan fungsional !ang mempun!ai ruang lingkup, tugas, tanggung ja ab, dan enang untuk mendidik, mengajar dan-atau melatih #NS pada lembaga diklat merintah" %stilah instruktur di #8T& #ertanian :ianjur digunakan untuk mbedakan antara fasilitator !ang berasal dari jabatan fungsional id!ais ara" duan!a memiliki status dan peran !ang sama sebagai fasilitator kegiatan latihan" #erbedaann!a terletak pada status kepega aiann!a !aitu instruktur rstatus kepega aian sebagai struktural sedangkan id!ais ara berstatus atau mentor6 pelatihan untuk membangun suatu (9* sebagai e,aluator, fasilitator lingkungan lajar sesuai dengan kebutuhan peserta6 (8* fasilitator juga memberikan informasi pada peserta tentang tujuan pelatihan dan kemajuan

aian sebagai fungsional" #ada praktekn!a dalam menjalankan tugasn!a fasilitator pelatihan, antara instruktur dan id!ais ara tidak ada n" &eduan!a menjalankan tugas sebagai fasilitator menga$u pada n 2enteri Negara #enda!agunaan ;paratur Negara Nomor 18 Tahun ntang <abatan Fungsional =id!ais ara dan ;ngka &reditn!a !aitu , mengajar, dan-atau melatih #ega ai Negeri Sipil (#NS* dan Non #NS baga diklat pemerintah masing-masing atau lembaga diklat pemerintah di ansin!a" &etiga tugas pokok tersebut merupakan satu kesatuan tugas n se$ara terminologi akademik dapat dibedakan satu dengan lainn!a" !ataann!a, ketiga tugas pokok tersebut menjadi satu kesatuan utuh !ang pat dipisah-pisahkan" Se$ara terminologi akademik mendidik, mengajar tih menurut Suparlan (200>* dapat dijelaskan dalam Tabel 1 berikut ini" Tabel 1" Terminologi akademik mendidik, mengajar dan melatih
Aspek i roses Mendidik 2oral dan kepribadian 2emberikan moti,asi untuk belajar dan mengikuti ketentuan atau tata tertib !ang telah menjadi kesepakatan bersama Mengajar 5ahan ajar berupa ilmu pengetahuan dan teknologi 2emberikan $ontoh kepada sis a atau mempraktikan keterampilan tertentu atau menerapkan konsep !ang telah diberikan kepada sis a menjadi ke$akapan !ang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari ?kspositori dan in@uiri Melatih &eterampilan atau ke$akapan hidup (life skill) 2enjadi $ontoh dan teladan dalam hal moral dan kepribadian

trategi dan etode Suparlan, 200>

&eteladanan, pembiasaan

#raktik kerja, simulasi dan magang

lanjutn!a menurut Usman (2009* dijelaskan bah a mendidik berarti kan dan mengembangkan nilai-nilai hidup" 2engajar berarti meneruskan gembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi" Sedangkan melatih berarti bangkan keterampilan-keterampilan kepada peserta didik" #eran utama ara dalam proses pelatihan menurut 0arun (200A* adalah sebagai r !aitu membimbing proses andragogy (pendidikan orang de asa*,

13

kan mengatur dan memberikan mata ajaran sebagaimana terjadi pada $ara-$ara dagogy (pendidikan anak-anak*" /ari berbagai pendapat tersebut di atas maka lam peneliatian ini !ang disebut dengan fasilitator pelatihan adalah tenaga ndidik pada kegiatan pelatihan !ang melaksanakan tugas mendidik, mengajar n melatih peserta pelatihan" Pelatihan #elatihan dalam kaitann!a dengan pengembangan mas!arakat merupakan atu upa!a untuk meningkatkan kemampuan mas!arakat dalam menghadapi tutan maupun perubahan lingkungan sekitarn!a" #elatihan bagi mas!arakat rtujuan untuk memberda!akan, sehingga menjadi berda!a dan dapat rpartisipasi aktif dalam proses perubahan" #elatihan dapat membantu orang atau s!arakat untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan kemampuan !ang telah iliki" #elatihan juga dapat menimbulkan perubahan dalam kebiasaan- biasaan bekerja mas!arakat, perubahan sikap terhadap pekerjaan, serta dalam ormasi dan pengetahuan !ang mereka terapkan dalam pekerjaann!a sehari-hari" giatan pelatihan dapat terjadi apabila seseorang atau mas!arakat men!adari rlun!a mengembangkan potensi dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan upun kepuasan hidupn!a" #elatihan dalam sistem pendidikan nasional sebagaimana !ang tertuang lam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem #endidikan sional, #asal 2> termasuk dalam jalur pendidikan nonformal !aitu jalur ndidikan di luar pendidikan formal !ang dapat dilaksanakan se$ara terstruktur n berjenjang" Sedangkan !ang dimaksud dengan pendidikan formal adalah jalur ndidikan !ang terstruktur dan berjenjang !ang terdiri atas pendidikan dasar, ndidikan #endidikan menengah, dan pendidikan tinggi" nonformal elenggarakan bagi arga mas!arakat !ang

memerlukan la!anan pendidikan ng berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan-atau pelengkap pendidikan mal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang ha!at" #endidikan nformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan da penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan ap dan kepribadian profesional" #endidikan nonformal meliputi pendidikan

an hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan a!aan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain !ang ditujukan untuk bangkan kemampuan peserta didik" #endidikan dan pelatihan kerja akan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dengan penekanan nguasaan keterampilan fungsional !ang sesuai dengan kebutuhan dunia atuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga , kelompok belajar, pusat kegiatan belajar mas!arakat, dan majelis serta satuan pendidikan !ang sejenis" &ursus dan pelatihan garakan bagi mas!arakat mengembangkan diri, bangkan dan-atau profesi, !ang memerlukan bekal usaha mandiri,

pengetahuan, pilan, ke$akapan hidup, dan sikap untuk bekerja, melanjutkan an ke jenjang !ang lebih tinggi" &ursus dan kemampuan peserta didik penekanan keterampilan, standar pengembangan kepribadian profesional" ius mengemukakan bah a istilah pada penguasaan 1990*

pelatihan sebagai bentuk an berkelanjutan untuk mengembangkan kompetensi, angan sikap ke irausahaan serta (2oekijat, pelatihan kkan suatu proses

peningkatan sikap, kemampuan, dan ke$akapan dari kerja untuk men!elenggarakan pekerjaan se$ara khusus" #ern!ataan menunjukkan bah a kegiatan pelatihan merupakan proses membantu ntuk memperoleh keefektifan dalam melakukan pekerjaan mereka baik at sekarang maupun masa !ang akan datang melalui pengembangan n pikiran dan tindakan-tindakan, ke$akapan, pengetahuan, dan sikap- enurut 2althis dan <a$kson (2002*, pelatihan adalah suatu proses dimana ang men$apai kemampuan tertentu untuk membantu men$apai tujuan si" #elatihan merupakan sebuah proses sistematis untuk mengubah kerja seorang-sekelompok pega ai dalam usaha meningkatkan kinerja si" #elatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan !ang an untuk pekerjaan !ang sekarang dilakukan" #elatihan berorientasi ke karang dan membantu pega ai untuk menguasai keterampilan dan uan (kompetensi* !ang spesifik untuk berhasil dalam pekerjaann!a" (199.* men!atakan bah a pelatihan pada dasarn!a adalah proses

19

mberikan bantuan bagi para pekerja untuk menguasai keterampilan khusus atau mbantu pekerjaan" kus pada untuk memperbaiki kekurangann!a dalam melaksanakan adalah untuk meningkatkan kemampuan kegiatann!a

kerja dalam menuhi kebutuhan tuntutan $ara bekerja !ang paling efektif masa arang" Fran$o (1991* mengemukakan pelatihan adalah suatu pengetahuan pekerjaan kinerja dan keterampilan Selanjutn!a saat ini" seseorang Bille! dan tertentu" tindakan untuk ningkatkan pega ai !ang laksanakan ?ggland diberikan

(1993* n!atakan bah a pelatihan adalah pembelajaran !ang untuk ningkatkan pekerjaan #elatihan

merupakan salah satu ndekatan dalam pengembangan sumber da!a manusia untuk meningkatkan- ngembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku" Tujuan pelatihan menurut 2oekijat (1990* adalah7 (1* mengembangkan terampilan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih $epat dan lebih ktif, (2* mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan ara rasional, dan (3* mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan rjasama" Suatu pelatihan memiliki beberapa $iri, !aitu7 (1* diren$anakan dengan ngaja, (2* adan!a tujuan !ang hendak di$apai, (3* ada peserta (kelompok aran* dan pelatihan, (8* ada kegiatan pembelajaran se$ara praktis, (9* isi belajar n berlatih menekankan pada keahlian atau keterampilan suatu pekerjaan tentu, (>* dilaksanakan dalam n berlatih" Sedangkan aktu relatif singkat, dan (.* ada tempat belajar pelatihan sebagaimana komponen-komponen

dijelaskan h 2angkunegara (2009* terdiri atas7 (1* tujuan dan sasaran pelatihan dan ngembangan harus jelas dan dapat di ukur6 (2* para pelatih (trainer* harus in!a pelatihan !ang berkualitas memadai (profesional*6 (3* materi dan ngembangan harus disesuaikan dengan tujuan !ang hendak di 5erdasarkan uraian pengertian, tujuan, $iri dan komponen pelatihan tersebut atas maka dalam penelitian ini !ang dimaksud dengan pelatihan adalah proses mbelajaran, dilaksanakan dalam jangka pendek dengan lebih menekankan pada giatan praktek dari pada teori dengan menggunakan pembelajaran orang de asa n bertujuan meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap

$apai6 dan (8* serta pelatihan harus memenuhi pers!aratan !ang ditentukan"

mampu meningkatkan kompetensi indi,idu untuk melaksanakan n" mbelajaran adalah proses interaksi peserta pelatihan dengan fasilitator, rpedoman pada kurikulum dan silabus pelatihan serta didukung sumber atihan pada suatu lingkungan belajar mengajar" #endekatan pembelajaran gunakan dalam pelatihan pada umumn!a adalah pembelajaran orang (andragogy*" &no les (19A>* menjelaskan tentang konsep andragogi seni dan ilmu dalam membantu orang de asa belajar (the art and science ng adults learn*" #roses pembelajaran orang de asa pada dasarn!a nakan beberapa asumsi7 (1* orang de asa telah memiliki konsep diri, dan udah untuk menerima konsep !ang datang dari luar, sehingga dalam elatihan perlu memperhatikan7 (a* iklim belajarn!a perlu di$iptakan sesuai eadaan orang de asa, (b* peserta perlu dilibatkan dalam mendiagnosis n belajarn!a, ($* peserta perlu dilibatkan dalam proses peren$anaan !a, (d* proses belajar merupakan tanggung ja ab bersama antara sumber engan peserta, dan (e* e,aluasi pembelajaran ditekankan pada e,aluasi diri6 (2* orang de asa telah memiliki pengalaman, dan berbeda-beda 7 (a* proses pembelajaran lebih ditekankan pada teknik !ang sifatn!a p pengalaman mereka, (b* proses pembelajaran lebih ditekankan pada praktis6 (3* orang de asa memiliki masa kesiapan belajar seirama dengan sial !ang ditampilkan sejalan dengan perubahan usia sehingga dalam embelajarann!a harus memperhatikan7 (a* urutan program belajar perlu berdasarkan urutan logik mata pelajaran, dan (b* dengan adan!a konsep i tugas-tugas pekembangan pada orang de asa akan memberikan dalam belajar se$ara kelompok6 (8* orang de asa memiliki perspektif an orientasi belajar, sehingga $enderung memiliki perspektif untuk ikasikan apa !ang telah dipelajari, sehingga proses pembelajaran imbangkan7 (a* sumber belajar berperan sebagai pemberi bantuan kepada elajar, dan (b* kurikulum tidak berorientasi pada mata pelajaran, tetapi tasi pada masalah"

1.

;gar tujuan pelatihan dapat ter$apai dengan baik, maka pelaksanaan latihan harus mengikuti asas-asas umum pelatihan sebagaimana diungkapkan der (19>2* sebagai berikut7 (1* perbedaan indi,idu (individual differences*; (2* alisis pekerjaan (relation to job analysis*; (3* moti,asi (motivation*; (8* rtisipasi aktif (active participation*; (9* seleksi pelatih (selection of trainers*; pelatihan pelatih (trainers training*; (.* metode pelatihan (training methods*; n (A* prinsip-prinsip pembelajaran (principles of learning*. #endapat Coder sebut mengis!aratkan bah a perbedaan indi,idu peserta pelatihan harus ndapat perhatian !ang utama" &arakteristik peserta pelatihan akan me arnai n menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu pelatihan" #elatihan harus ubungkan dengan analisis pekerjaan peserta ($alon peserta*, sehingga hasil latihan dapat bermanfaat bagi peserta melaksanakan tugas pekerjaann!a" Standar keberhasilan pelatihan menurut Bille! dan ?ggland (1993* meliputi7 pelatihan harus berperan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, ap atau kemampuan pekerja6 (2* pelatihan harus dapat menunjukkan ngetahuan, tingkat keterampilan, dan sikap atau kemampuan peserta pelatihan belum mengikuti pelatihan6 (3* pelatihan harus dapat menunjukkan ngetahuan, tingkat keterampilan, dan sikap atau kemampuan !ang dapat unjukkan peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan6 (8* pelatihan harus an$ang oleh orang !ang kompeten baik dalam materi maupun prinsip-prinsip latihan6 (9* materi pelatihan harus diuji sebelum digunakan6 (>* materi pelatihan rus dikritisi oleh pihak ketiga !ang ahli baik dalam materi maupun prinsip- nsip pelatihan6 (.* peserta pelatihan harus diinformasikan tentang tujuan latihan dan informasi penting lainn!a sebelum pelaksanaan pelatihan6 (A* truktur harus kompeten dalam materi dan metode pembelajaran !ang unakan6 (9* pen!elenggara atau sponsor pelatihan harus men!aring peserta latihan !ang akan diundang agar mendapatkan peserta !ang memenuhi rs!aratan pengetahuan, keterampilan dan kualifikasi lainn!a" 2oti,asi dan keaktifan peserta pelatihan perlu dibangkitkan" #eserta latihan akan berusaha dan memberikan perhatian !ang lebih besar pada latihan !ang diikuti apabila ada da!a perangsang !ang dapat menimbulkan ti,asi" 5egitu juga dalam fase-fase kegiatan pelatihan, peserta didorong ikut

partisipasi dapat aktif berpikir, berbuat dan mengambil keputusan selama pelatihan berlangsung" #eserta pelatihan pada dasarn!a mempun!ai n-perbedaan !ang bersifat indi,idual" #erbedaan-perbedaan tersebut organisasikan agar tidak terlalu besar, sehingga diperlukan seleksi atau n $alon peserta pelatihan" lain seleksi peserta, untuk mendapatkan pelatih (fasilitator* !ang as dan profesional, maka dalam pen!elenggaraan pelatihan diperlukan asilitator" !ang i kualifikasi sebagai fasilitator !ang handal" Fasilitator !ang telah terpilih, rlu mengikuti pelatihan untuk fasilitator" Tujuan seleksi fasilitator adalah mendapatkan a asan, fasilitator !ang memiliki pengetahuan, pilan dan sikap !ang relatif sama pada tinggi dengan fasilitator lain, dalam melaksanakan tugas dapat bekerja se$ara optimal" latihan !ang dilaksanakan di #8T& #ertanian :ianjur adalah pelatihan di ertanian meliputi budida!a tanaman, perkebunan, peternakan, perikanan, sin pertanian, dan agroindustri" /isamping pelatihan pertanian, juga nggarakan pelatihan non pertanian seperti kependidikan, manajemen, dan i informasi dan komunikasi" #eserta pelatihan adalah pendidik dan tenaga ikan dari semua jenjang sekolah khususn!a Sekolah 2enengah &ejuruan an mas!arakat" Kompetensi rdapat beberapa pengertian kompetensi !ang dikemukakan oleh para ahli" 2$ :lleland (19.3* kompetensi adalah karakteristik dasar indi,idu !ang an faktor-faktor !ang menentukan keberhasilan dalam suatu pekerjaan asi (competency is a basic personal characteristic that are determining for acting successfully in a job or a situation). 5o!atDis (19A2* nisikan kompetensi kerja merupakan suatu karakteristik dasar seseorang, rupa motif, sifat, keterampilan, $itra diri seseorang atau peran sosial, kat pengetahuan !ang se$ara kausal berkitan dengan pen$apaian kinerja ektif (an underlying characteristic of Fasilitator terpilih diharapkan merupakan orang-orang

jenis pelatihan !ang akan n" <uga memiliki tingkat kerjasama !ang

a person, in that it may be a motive,

19

it, skill, aspect of ones self-image or social role, or a body of knowledge which or she uses, which is causally related to the achievement of effective, or better, rk performances*" atau 2enurut 5o!atDis (19A2* kompetensi dapat berupa menunjukan mampuan" Seseorang !ang mempun!ai seperangkat kompetensi menunjukkan mampuan motif, pekerjaann!a" &ompetensi sifat, terampilan, aspek $itra diri atau peran sosial seseorang, atau

pengetahuan !ang unakan dan dimiliki dan karakteristik ini mungkin diketahui atau tidak etahui oleh !ang bersangkutan" Selanjutn!a Spen$er dan Spen$er (1993*, mendefinisikan kompetensi bagai karakteristik dasar seseorang berkaitan dengan efekti,itas kinerja indi,idu lam pekerjaann!a (underlying characteristic of an individual that is causally ated to criterion-referenced effective and or superior performance in a job uation*" #ada definisi tersebut karakteristik dasar (underlying characteristics* ngandung bagian kepribadian makna bah a kompetensi adalah !ang ndalam dan melekat pada diri seseorang serta berarti kompetensi dapat

mempun!ai perilaku !ang dapat rediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan" 0ubungan kausal (causally ated* men!ebabkan atau digunakan untuk mprediksikan kinerja seseorang, artin!a jika mempun!ai kompetensi tinggi, ka akan mempun!ai kinerja tinggi" Sedangkan kriteria !ang dijadikan sebagai an mengandung standar oleh !ang ilmu arti bah a kompetensi Sehingga (criterion referenced* akan mprediksi seseorang dapat kompetensi dapat rtikan sebagai sesuai kinerja ng

berkinerja dengan baik dan kurang baik, !ang kur dari kriteria atau digunakan" pengetahuan, kemampuan indi,idual untuk mengerjakan suatu tugas-pekerjaan ng dilandasi keterampilan dan sikap, dipers!aratkan" 2enurut Spen$er dan Spen$er (1993*, terdapat lima karakteristik mpetensi, !aitu7 (1* motif (motives* adalah sesuatu !ang se$ara konsisten ikirkan atau dikehendaki seseorang !ang men!ebabkan tindakan" 2otif nggerakan, mengarahkan, dan men!eleksi perilaku terhadap kegiatan atau uan tertentu dan menjauh dari !ang lain6 (2* $iri (traits* adalah karakteristik- rakteristik fisik dan respon-respon konsisten terhadap berbagai situasi atau ormasi6 (3* konsep diri (self-concept* adalah sikap, nilai, dan $itra diri

g6 (8* pengetahuan (knowledge* adalah informasi !ang dimiliki seseorang dang tertentu6 dan (9* ketrampilan-keahlian (skills* kemampuan untuk nakan suatu tugas tertentu baik se$ara fisik maupun mental" /ari kelima istik kompetensi tersebut pengetahuan dan ketrampilan-keahlian sifatn!a lihat (visible* dan mudah dikembangkan" Sedangkan konsep diri (self , atak atau $iri (traits* dan motif (motives* sifatn!a tidak tampak dan lebih sulit untuk dikembangkan"
The Iceberg
Skill Self-:on$ept 4isible Skill &no ledge Trait 2oti,e ;ttitudes 4alues Sur ace! 2ost easil! de,eloped &no ledge "ore Personalit#! 2ost diffi$ult to de,elop

Self-:on$ept Trait 2oti,e

ambar 1" 2odel Bunung ?s dan 'ingkaran Terpusat &ompetensi (Sumber 7 Spen$er and Spen$er, 1993* nott, et al" (2002*, berpendapat bah a kompetensi tidak han!a men$akup uan (knowledge*, keterampilan-keterampilan (skills* dan kemampuan- uan (abilities* tetapi juga men$akup karakteristik personal ( personal ristics*" meliputi /engan demikian kompetensi pengetahuan, pilan-keterampilan, kemampuan-kemampuan

dan karakteristik personal seperti nilai-nilai, moti,asi, inisiatif, dan kontrol" /efinisi kompetensi !ang menjelaskan tentang karakteristik personal adalah &uEnierkie i$D ah a kompetensi adalah perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, , sikap dan karakteristik personal !ang tunjukkan dalam perilaku dan garuhi combination kinerja of ge, !ang skills, unggul ( the competency attitude and is a motivation, personal

characteristics which are rated in behaviour and influence employees superior performance*"

21

/efinisi-definisi kompetensi di atas !aitu menurut 2$ :lleland (19.3*, !atDis (19A2*, Spen$er dan Spen$er (1993*, Sinnott, et al" (2002*, dan Enierkie i$D (200>* di samping menjelaskan karakteristik personal !ang dah diamati dan dikembangkan, tetapi juga kompetensikompetensi psikologis ng sulit diamati dan dikembangkan seperti moti,asi, sikap dan sebagain!a" %nti ri definisi-definisi kompetensi menurut para ahli tersebut di atas adalah7 (1* mpetensi merupakan perilaku !ang dapat mempengaruhi kinerja atau mpengaruhi keberhasilan seseorang dalam melakukan pekerjaan, (2* perilaku sebut merupakan perpaduan karakteristik personal dari indi,idu, dan (3* mpetensi mengandung komponen seperti motif (motives*, $iri (traits*, konsep i (self-concept*, pengetahuan (knowledge*, keterampilan-keahlian (skills*, dan ran sosial (social role*" 2enga$u pada definisi-definisi kompetensi tersebut di atas, !ang definisi mpetensi oleh Spen$er dan Spen$er (1993* !ang berorientasi pada karakteristik rsonal pada indi,idu !ang menimbulkan perilaku kompeten, dijadikan bagai grand theory dan akan digunakan untuk mendalami berbagai aspek !ang kait dalam penelitian ini" Namun demikian definisi kompetensi menurut en$er dan Spen$er (1993* tersebut diadaptasi dengan lingkungan kerja menga$u da pendapat 5o!atDis (19A2* bah a ada pengaruh kompetensi indi,idu dengan gkungan kerja" Selanjutn!a sejalan dengan 5o!atDis, 2oehariono (2009* n!atakan bah a kompetensi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal upun eksternal, antara lain7 (1* bakat ba aan, (2* moti,asi kerja, (3* sikap, tif dan $ara pandang, (8* pengetahuan, (9* keterampilan, dan (>* lingkungan hidupan sehari-hari" Terkait dengan pengertian kompetensi di atas, Sumardjo (200A* men!atakan h a kompetensi pen!uluh adalah karakteristik !ang melekat pada diri pen!uluh ng menentukan keefektifan kinerja pen!uluh dalam mengemban misi n!uluhan" #engertian kompetensi pen!uluh menurut Sumardjo (200A* di atas anjutn!a digunakan untuk menjelaskan pengertian kompetensi fasilitator latihan !aitu karakteristik !ang melekat pada diri fasilitator pelatihan !ang nentukan keefektifan kinerja fasilitator dalam mengemban misi pelatihan" lanjutn!a dijelaskan bah a dalam organisasi pen!uluhan dibutuhkan penentuan

ompetensi agar dapat mengetahui kinerja !ang diharapkan" #enentuan n ambang kompetensi pen!uluh dapat dijadikan dasar bagi proses peren$anaan, e,aluasi kinerja, dan pengembangan kompetensi masing- le,el kualifikasi pen!uluh" #ern!ataan tersebut juga digunakan sebagai ori untuk menjelaskan kaitan antara kompetensi dan kinerja fasilitator serta pemanfaatan penentuan ambang kompetensi fasilitator pelatihan dasar dalam proses seleksi, peren$anaan, e,aluasi kinerja, dan angan kompetensi pelatihan" fasilitator

Kompetensi Fasilitator Pelatihan finisi kompetensi pendidik khususn!a guru dan dosen

sebagaimana n dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Buru dan /osen adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku !ang harus diha!ati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas ionalan" menjelaskan kompetensi bah a nsi #asal guru 10 dan Undang-Undang kompetensi tersebut pedagogik, meliputi

kepribadian, nsi sosial,

kompetensi profesional" kepribadian !ang

&ompetensi pedagogik

adalah uan mengelola pembelajaran peserta

didik" &ompetensi kepribadian kemampuan

mantap, berakhlak mulia, arif, dan a serta menjadi teladan peserta didik" &ompetensi profesional adalah uan penguasaan materi pelajaran se$ara luas dan mendalam" &ompetensi dalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi se$ara an efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua- ali peserta didik, !arakat sekitar" ilitator, guru dan dosen sebagaimana dijelaskan dalam Undang Undang 0 Tahun 2003 tentang Sistem #endidikan Nasional, #asal 1 merupakan !aitu tenaga kependidikan !ang berkualifikasi sebagai fasilitator, guru en" #erbedaann!a adalah fasilitator kualifikasi pendidik pada pelatihan dalam penelitian kegiatan pelatihan, guru ini an

merupakan si pendidik pada pendidikan formal jenjang pendidikan dasar dan h, sedangkan dosen merupakan kualifikasi pendidik pada pendidikan

23

mal jenjang pendidikan tinggi" Selanjutn!a pada #asal 39 undang-undang sebut dijelaskan bah a pendidik merupakan tenaga profesional !ang bertugas ren$anakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil mbelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan nelitian dan pengabdian kepada mas!arakat, terutama bagi pendidik pada rguruan tinggi" 2enga$u pada penjelasan tersebut, terdapat kesamaan peran dan as se$ara umum antara fasilitator, guru dan dosen" +leh karena itu pada nelitian ini definisi operasional kompetensi fasilitator adalah erangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku pelatihan harus !ang

dimiliki, a!ati, dan dikuasai oleh fasilitator dalam melaksanakan tugas keprofesionalan" gas keprofesionalan fasilitator adalah mendidik, mengajar dan melatih peserta latihan" Selanjutn!a #eraturan #emerintah Nomor 19 Tahun 2009 tentang Standar sional #endidikan #asal 2A, butir 1 menjelaskan bah a pendidik harus miliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat mani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk me ujudkan tujuan ndidikan nasional" &ompetensi pendidik pada kegiatan pelatihan dalam hal ini alah id!ais ara dijelaskan dalam #eraturan &epala 'embaga ;dministrasi gara Nomor 9 Tahun 200A tentang Standar &ompetensi =id!ais ara #asal 9 liputi pengelolaan pembelajaran, kepribadian, sosial dan substantif" Fasilitator pelatihan dalam penelitian ini sebagaimana dijelaskan di depan masuk di dalamn!a adalah id!ais ara dan instruktur" &eduan!a laksanakan tugas pokok dan kompetensi menga$u pada ketentuan dalam atan fungsional id!ais ara" +leh karena itu dalam penelitian ini $akupan id!ais ara mpetensi fasilitator pelatihan digunakan $akupan kompetensi liputi pengelolaan pembelajaran, kepribadian, sosial dan substantif" ;nalisis kompetensi fasilitator dilakukan dengan menggunakan pendekatan alisis kesenjangan (gap analysis* !aitu membandingkan kompetensi !ang iliki fasilitator dengan kompetensi !ang telah ditetapkan" #enilaian mpetensi fasilitator pelatihan dilakukan dengan menggunakan pendekatan aluasi diri oleh fasilitator !ang bersangkutan dan alumni pelatihan !ang telah ngikuti pelatihan" #endekatan e,aluasi diri fasilitator pelatihan dan persepsi

elatihan tersebut dipilih karena pertimbangan

aktu, bia!a, dan tenaga

etap menjaga ob!ekti,itas hasil penilaian kompetensi fasilitator pelatihan" n kompetensi fasilitator pelatihan menga$u pada kompetensi id!ais ara 'embaga ;dministrasi Negara (200A* sebagai berikut7 ensi Pengelolaan Pembelajaran mpetensi dalam pengelolaan pembelajaran adalah kemampuan dalam nakan, men!usun, melaksanakan, dan menge,aluasi pembelajaran" nsi pengelolaan pembelajaran meliputi kemampuan7 (1* membuat Baris- sar #rogram #embelajaran (B5##*-3an$ang 5angun #embelajaran 2ata 35#2/* dan Satuan ;$ara #embelajaran (S;#*-3en$ana #embelajaran * men!usun bahan ajar6 (3* menerapkan pembelajaran orang de asa6 (8* an komunikasi !ang efektif dengan peserta6 (9* memoti,asi semangat eserta6 dan (>* menge,aluasi pembelajaran" ensi Kepribadian mpetensi kepribadian adalah kemampuan mengenai tingkah laku dalam nakan tugas jabatann!a !ang dapat diamati dan dijadikan teladan bagi pelatihan, meliputi kemampuan7 (1* menampilkan pribadi !ang dapat i6 dan (2* melaksanakan kode etik dan menunjukkan etos kerja sebagai r !ang profesional" ensi Sosial mpetensi sosial adalah kemampuan dalam melakukan hubungan dengan an kerjan!a, meliputi kemampuan7 (1* membina hubungan dan kerjasama sesama fasilitator6 dan (2* menjalin hubungan dengan pen!elenggara- a lembaga pelatihan" ensi Substanti mpetensi substantif adalah kemampuan di bidang keilmuan dan pilan dalam mata diklat !ang diajarkan, meliputi kemampuan7 (1* ai keilmuan dan keterampilan mempraktekkan sesuai dengan materi ang diajarkan6 dan (2* menulis kar!a tulis ilmiah !ang terkait dengan kediklatan dan-atau pengembangan spesialisasin!a"

29

Peningkatan Kompetensi &ompetensi mas!arakat terus berkembang sejalan dengan kebutuhan dan tutan perkembangan jaman" 2as!arakat dituntut dinasmis dan aktif ningkatkan kompetensin!a sesuai dengan bidang dan pekerjaan !ang ilikin!a" #eningkatan kompetensi tersebut merupakan s!arat mutlak agar s!arakat tetap eksis bekerja dalam rangkan untuk memenuhi kebutuhan upn!a" +leh karena itu mas!arakat dituntut untuk selalu belajar dan ningkatkan kompetensin!a salah satun!a melalui pelatihan" /inamika tuntutan rkembangan jaman dan kebutuhan mas!arakat tersebut harus diikuti dan ntisipasi oleh fasilitator pelatihan agar selalu siap mela!ani kebutuhan mpetensi mas!arakat" Sehingga fasilitator juga dituntut untuk terus melakukan ningkatan kompetensin!a" #eningkatan kompetensi fasilitator merupakan upa!a-upa!a untuk ningkatkan kompetensi fasilitator !ang berkaitan dengan tugas mendidik, ngajar dan melatih !aitu kompetensi pengelolaan pembelajaran, kompetensi pribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi substantif" #eningkatan mpetensi fasilitator merupakan proses belajar untuk memperbaiki, memperkuat, nambah, memperluas dan men!egarkan kompetensikompetensi !ang telah iliki" #roses belajar dalam rangka meningkatkan kompetensi tersebut dapat akukan melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal" /alam nelitian ini, peningkatan kompetensi fasilitator dibatasi pada pendidikan formal, latihan, kegiatan pertemuan ilmiah, magang industri, dan pemanfaatan sumber lajar" ndidikan Formal #endidikan formal adalah jalur pendidikan !ang terstruktur dan berjenjang ng terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi" ndidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah ng men$akup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan ktor !ang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi" Tujuan pendidikan tinggi alah7 (1* men!iapkan peserta didik menjadi anggota mas!arakat !ang memiliki mampuan !ang dapat menerapkan, akademik dan-atau profesional

bangkan dan-atau memperka!a khasanah ilmu pengetahuan, teknologi kesenian, (2* mengembangkan dan men!ebarluaskan ilmu pengetahuan, i dan-atau kesenian serta mengupa!akan penggunaann!a untuk atkan taraf kehidupan mas!arakat dan memperka!a kebuda!aan nasional" ningkatan kompetensi melalui pendidikan formal dilakukan melalui tan jenjang pendidikan pendidikan akademik (program sarjana dan pas$a dan pendidikan profesional (diploma %%4*" #endidikan formal lebih h pada peningkatan kompetensi pengetahuan dan-atau keterampilan ngan jenis pendidikann!a" n lah satu upa!a !ang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi a!a manusia adalah dengan $ara pelatihan" #elatihan menurut 5ernandin sell (Bomes, 2003* adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pada suatu pekerjaan tertentu !ang sedang menjadi tanggungja abn!a, u pekerjaann!a" #elatihan pekerjaan !ang ada kaitann!a dengan lebih n dengan peningkatan keterampilan

kar!a an !ang sudah menduduki kerjaan atau tugas tertentu sehingga lebih menekankan pada keterampilan elatihan merupakan $ara terpadu !ang diorientasikan pada tuntutan kerja engan penekanan pada pengembangan skill, knowledge dan ability" a i (199.* men!atakan bah a pelatihan pada dasarn!a adalah proses ikan bantuan bagi para pekerja untuk menguasai keterampilan khusus atau tu kerja untuk dalam hi memperbaiki kekurangann!a dalam adalah untuk tuntutan meningkatkan $ara bekerja kebutuhan melaksanakan kemampuan !ang paling pekerjaan" kegiatann!a efektif pada masa " Fran$o (1991* mengemukakan pelatihan adalah suatu tindakan untuk atkan pengetahuan dan keterampilan seseorang pega ai !ang nakan pekerjaan tertentu" rdasarkan pada pengertian-pengertian pelatihan di atas dapat disimpulkan pelatihan adalah proses pendidikan !ang di dalamn!a ada proses jaran dilaksanakan dalam jangka pendek, bertujuan untuk meningkatkan uan, sikap dan keterampilan, sehingga mampu

meningkatkan kompetensi untuk menghadapi pekerjaan di dalam organisasi sehingga tujuan

2.

anisasi dapat ter$apai" Tujuan pelatihan menurut Simamora (199.* adalah7 (1* mperbaiki kinerja, (2* memutahirkan keahlian kar!a an sejalan dengan majuan teknologi, (3* mengurangi aktu belajar bagi kar!a an baru supa!a njadi kompeten dalam bekerja, (8* membantu meme$ahkan persoalan erasional, (9* mempersiapkan kar!a an untuk promosi, dan (>* memenuhi butuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi" 5erdasarkan pada penjelasan di atas tujuan dari pelatihan se$ara umum alah meningkatkan kompetensi seseorang (fasilitator* untuk bisa menjalankan kerjaann!a (mendidik, mengajar, melatih* lebih baik dan mengembangkan mpetensi terkait dengan promosi jabatan" #ada penelitian ini pelatihan dibatasi da keikutsertaan fasilitator pada pelatihan-pelatihan !ang berkaitan dengan ngembangan kompetensi fasilitator baik !ang dilakukan oleh lembaga sendiri upun luar lembaga" rtisipasi dalam Kegiatan Pertemuan Ilmiah #artisipasi menurut 0adi (200>*, berarti turut berperan serta dalam suatu giatan, keikutsertaan atau peran serta dalam suatu kegiatan, peran serta aktif u proaktif dalam suatu kegiatan" 5erdasarkan pengertian tersebut partisipasi pat didefinisikan se$ara luas sebagai bentuk keterlibatan dan keikutsertaan s!arakat (fasilitator* se$ara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari lam dirin!a (intrinsik* maupun dari luar dirin!a (ekstrinsik* dalam keseluruhan oses kegiatan !ang bersangkutan" #artisipasi dalam kegiatan pertemuan ilmiah alah keikutsertaan fasilitator se$ara aktif dalam kegiatan-kegiatan pertemuan iah simposium dan seperti seminar, semiloka, orkshop, sejenisn!a" ikutsertaan dalam kegiatan ilmiah akan

meningkatkan kompetensi fasilitator ususn!a kompetensi pengetahuan dan keterampilan" &eikursertaan fasilitator lam kegiatan pertemuan ilmiah pada penelitian ini dibatasi pada pertemuan iah dengan topik-tema !ang berkaitan dengan peningkatan kompetensi ilitator"

Industri gang adalah latihan kerja pada suatu instansi-industri tertentu dengan an pekerjaan sesuai dengan jenis !ang dipilih mengikuti sistem kerja pada industri !ang bersangkutan" 2elalui kegiatan magang industri, diperoleh man n!ata dan keterampilan seperti kondisi sebenarn!a" Tujuan magang (1* pengenalan suasana kerja sebenarn!a suatu kegiatan produksi, (2* kan pengetahuan teoritis kedalam dunia kerja, (3* melatih keterampilan (8* menumbuhkan kemampuan interaksi sosial dalam dunia kerja" magang industri dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan dimana agang berkaitan dengan kompetensi fasilitator" duksi it produksi merupakan kegiatan produksi-usaha suatu komoditas-produk !ang dilakukan oleh fasilitator dalam skala komersial diba ah aan #8T& #ertanian sebagai ahana bagi fasilitator untuk mendapatkan man produksi se$ara komersial" /isamping itu kegiatan unit produksi juga atkan sebagai media praktek peserta pelatihan" &egiatan unit produksi an implementasi langsung terhadap pengetahuan dan keterampilan dalam produksi-usaha !ang dilakukan se$ara mandiri" Tujuan unit produksi mendapatkan pengalaman praktis pelaksanaan suatu usaha-produksi baik knis, ekonomis dan sosial" Unit #roduksi akan menghasilkan pengalaman se$ara teknis dan manajerial sebagai penerapan dari pengetahuan dan pilan" #ada kegiatan pertanian unit produksi dimaksud adalah praktik melon, pembesaran ikan, penggemukan sapi, dan sejenisn!a" Unit dalam penelitian ini dibatasi pada usaha-produksi !ang berkaitan dengan eahlian fasilitator baik !ang dilakukan di dalam lembaga maupun di luar " aatan Sumber $elajar mber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan ujud !ang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik se$ara maupun se$ara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam i tujuan belajar atau men$apai kompetensi tertentu" <enis sumber belajar

29

ategorikan sebagai berikut7 (1* tempat atau lingkungan alam sekitar !aitu mana saja seseorang dapat melakukan belajar, misaln!a perpustakaan, pasar, seum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain bagain!a, (2* benda !aitu segala benda !ang memungkinkan terjadin!a perubahan gkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber lajar" 2isaln!a situs, $andi, benda peninggalan lainn!a, (3* orang !aitu siapa saja ng memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka ng bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar, misaln!a guru, ahli ologi, polisi, dan ahli-ahli lainn!a, (8* bahan !aitu segala sesuatu !ang berupa s tertulis, $etak, rekaman elektronik, eb, dll !ang dapat digunakan untuk lajar, (9* buku !aitu segala ma$am buku !ang dapat diba$a se$ara mandiri oleh serta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar, misaln!a buku pelajaran, ku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagain!a, (>* peristi a dan fakta ng dapat menjadikan peristi a atau fakta sebagai sumber lajar" Sumber belajar akan menjadi bermakna apabila sumber belajar diorganisir lalui satu ran$angan !ang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkann!a bagai sumber belajar" /alam penelitian ini, pemanfaatan sumber-sumber belajar atasi dilingkungan lembaga !ang pada sumber belajar !ang tersedia terkait ngan kompetensi fasilitator !aitu sedang terjadi, misaln!a peristi a kerusuhan, peristi a ben$ana, dan risti a lainn!a !ang

perpustakaan, media $etak (koran, majalah, dan nal*, internet, media elektronik (tele,isi, :/ audio-,ideo, radio, kaset audio*" %ingkungan Kerja 'ingkungan kerja menurut Nitisemito (19A2* adalah segala !ang ada di kitar para pekerja !ang dapat mempengaruhi dirin!a dalam menjalankan tugas ng dibebankan" #endapat lain dengan konteks !ang agak berbeda disampaikan h Siagian (1992*, lingkungan kerja adalah keadaan fisik dimana seseorang lakukan tugas ke ajibann!a sehari-hari termasuk kondisi ruang !aitu baik dari ntor maupun pabrik" 5erdasarkan pada pengertian tersebut di atas maka gkungan kerja dapat diartikan sebagai segala sesuatu baik fisik maupun non ik !ang ada disekitar pekerja !ang dapat mempengaruhi dirin!a dalam

kan tugas !ang dibebankan" 'ingkungan kerja !ang mendukung nsi dan pelaksanaan tugas fasilitator akan meningkatkan kompetensi dan fasilitator, demikian sebalikn!a" #ada penelitian ini, lingkungan kerja pada kondisi fisik dan non fisik !ang berpengaruh pada kompetensi dan fasilitator !aitu ketersediaan sistem penghargaan, sistem e,aluasi, aan kegiatan pelatihan, sarana dan prasarana, dan peluang pengembangan

Penghargaan tem penghargaan menurut Sudarmanto (2009* merupakan mekanisme, u sistem !ang dipakai organisasi dalam merespons kinerja pega ain!a" aan terkait dengan sejauhmana pengakuan organisasi atas prestasi kerja akukan oleh pega ai dalam melakukan pekerjaan" 2enurut 2asse! dan 0oman, 2000* membedakan penghargaan dalam dua hal pokok !aitu7 hargaan finansial seperti upah dasar, bonus, indi,idu-tim-organisasi, upah kait kinerja, upah didasarkan skill dan kompetensi, dan (2* penghargaan nsial seperti pengakuan, kesempatan karir, status, tanggung ja ab dan ian prestasi" BomeD (2003* men!atakan terdapat dua hal !ang menjadi mberian penghargaan !aitu7 (1* didasarkan pada pekerjaan (job based ation*, dan (2* didasarkan pada keterampilan-keahlian ( skill based ation*" tem penghargaan berkaitan dengan bagaimana organisasi memberikan an dan imbalan kepada pega ai dalam rangka menjaga keselarasan antara n indi,idu dan tujuan organisasi" Sistem penghargaan dapat mendorong pega ai atau memberikan pengakuan atas perilaku pega ai !ang telah n" 5agi pega ai sistem penghargaan menurut Sudarmanto (2009* dkan untuk menumbuhkan moti,asi dan semangat kerja serta kepuasan &epuasan kerja pega ai akan men$egah terjadin!a ketidakhadiran, san aktu, dapat membangkitkan semangat kerja

sehingga pega ai g untuk berprestasi dan berkinerja lebih baik" enurut ;rmstrong (2008*, sistem penghargaan dapat meningkatkan ndi,idu dan kinerja organisasi sehingga mendorong pen$apaian misi dan organisasi" 'a ler (1991* men!atakan bah a sistem penghargaan

31

miliki enam ma$am dampak terhadap efekti,itas organisasi !aitu7 (1* da!a ik dan hak memiliki, (2* moti,asi kerja pega ai, (3* moti,asi pengembangan terampilan (kompetensi*, (8* pengaruh buda!a, (9* memperkuat struktur, dan bia!a" /engan diberikan penghargaan baik berupa finansial maupun non ansial, pega ai $enderung memiliki harapan untuk memperoleh penghargaan sebut" tem &'aluasi Kinerja ?,aluasi kinerja menurut 5a$al (2001* merupakan proses untuk menilai dan nge,aluasi kinerja perorangan" sebagai Sedangkan proses !ang =ira an (pejabat (2009* !ang se$ara mendefinisikan aluasi ternilai (pega ai ng formal untuk manajemen" /essler (199A* men!atakan bah a penilaian kinerja adalah suatu proses ng meliputi7 (1* penetapan standar prestasi kerja, (2* penilaian prestasi kerja ual kar!a an dalam hubungan dengan standar, dan (3* memberi umpan balik pada kar!a an dengan tujuan memoti,asi tujuan orang untuk menghilangkan merosotan prestasi kerja" Sedangkan fungsi dari penilaian kinerja menurut en$er dan Spen$er (1993* untuk kompensasi-imbalan, ren$ana suksesi, disiplin, latihan dan pengembangan karir" 5agi indi,idu kar!a an penilaian akan ndorong peningkatan kompetensi dan kinerjan!a" #ada penelitian ini, e,aluasi erja dibatasi pada e,aluasi kinerja !ang berkaitan dengan kompetensi dan tugas ilitator dalam mendidik, mengajar dan melatih" tersediaan Kegiatan Pelatihan &egiatan pelatihan adalah jenis dan jumlah kegiatan pelatihan !ang aksanakan oleh lembaga pelatihan dalam kurun aktu tertentu" <enis pelatihan rkaitan dengan substansi materi pelatihan" Semakin beragam substansi materi latihan menuntut fasilitator semakin mengembangkan dan meningkatkan mpetensin!a untuk mela!ani kebutuhan peserta" <umlah pelatihan !ang tersedia lam lembaga pelatihan akan meningkatkan frekuensi fasilitator untuk kinerja penilai

melakukan nilaian-appraiser* mengumpulkan informasi mengenai kinerja dinilai-appraise* didokumentasikan menilai erja ternilai dengan membandingkann!a dengan

standar kinerjan!a se$ara riodik untuk membantu pengambilan keputusan

nakan pelatihan sehingga mendorong fasilitator untuk selalu men!iapkan nsin!a" diaan Sarana dan Prasarana rana adalah barang atau benda bergerak !ang dapat dipakai sebagai alat elaksanaan tugas fungsi unit kerja" #rasarana adalah barang atau benda rgerak !ang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan nit kerja" Sarana kerja meliputi peralatan perkantoran, alat transportasi, komunikasi dan peralatan lainn!a !ang menunjang bagi pelaksanaan n fungsi unit kerja" Sedangkan prasarana kerja meliputi tanah, bangunan, ntor atau bangunan !ang digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas gsi unit kerja, tanah dan bangunan rumah jabatan serta rumah dinas men &ehutanan, 2003*" /ibidang pendidikan sarana dan prasarana an dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang endidikan Nasional men!atakan bah a setiap satuan pendidikan formal formal men!ediakan sarana dan prasarana !ang memenuhi keperluan an sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, an intelektual, sosial, emosional, dan keji aan peserta didik" lanjutn!a diuraikan dalam #eraturan #emerintah Nomor 19 Tahun 2009 Standar Nasional #endidikan bah a setiap satuan pendidikan ajib i sarana dan prasarana pendidikan" Sarana pendidikan meliputi perabot, pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainn!a, bahan kai, serta perlengkapan lain !ang diperlukan untuk menunjang proses jaran !ang teratur dan berkelanjutan" Sedangkan perasarana pendidikan lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ta usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, it produksi, ruang kantin, instalasi da!a dan jasa, tempat berolahraga, eribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang-tempat lain !ang an untuk menunjang proses pembelajaran !ang teratur dan berkelanjutan" tersediaan sarana dan prasarana pelatihan sangat penting bagi fasilitator elaksanakan tugas pembelajaran, pengembangan kompetensi dan kinerja r" +leh karena itu lembaga pelatihan harus men!ediakan sarana dan

33

sarana !ang menunjang akti,itas fasilitator baik dalam kegiatan pembelajaran upun pengembangan kompetensin!a" luang Pengembangan Karir &arier adalah sebuah kata dari bahasa 5elanda !aitu carriere adalah rkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang" 5erarti juga jenjang lam sebuah pekerjaan tertentu" 2enurut kamus besar bahasa %ndonesia karir alah perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan eorang" adalah pekerjaan 5iasan!a pekerjaan !ang dimaksud !ang ndapatkan imbalan berupa gaji maupun uang"

5ernardin (2003* mendefinisikan rir sebagai suatu rangkaian atas sikap dan perilaku !ang berkaitan dengan ifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang (individually rceived se!uence of attitudes and behaviors associated with work-related ivities and e"periences over the span of a persons life*" Senada dengan itu althis dan <a$kson (2002* men!atakan bah a karir adalah rangkaian posisi !ang rkaitan dengan kerja !ang ditempati seseorang sepanjang hidupn!a" Tujuan atau aran karir adalah posisi atau jabatan tertentu !ang dapat di$apai oleh seorang ga ai bila !ang bersangkutan memenuhi semua s!arat dan kualifikasi !ang utuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut" #engembangan karir sangat diharapkan oleh setiap pega ai, karena dengan ngembangan karir akan mendapat hak-hak !ang lebih baik dari apa !ang eroleh sebelumn!a baik material maupun non material" 0ak-hak material erti status sosial, perasaan bangga, dan sebagain!a" Sedangkan hak-hak non terial misaln!a kenaikan pangkat, perbaikan fasilitas, dan sebagain!a" ngembangan karir !ang jelas dan teren$ana dengan baik dalam suatu organisasi an mendorong kar!a an untuk terus meningkatkan kompetensi dan kinerjan!a bagai upa!a untuk meningkatkan karirn!a" Moti'asi 2oti,asi berasal dari kata movere (bahasa 'atin* !ang berarti menggerakkan move* !ang berarti mendorong atau menggerakan" /ari asal kata tersebut dapat arik arti dasar bah a moti,asi merupakan sesuatu !ang dapat membuat

bergerak atau melakukan suatu tindakan" Seberapa kuat moti,asi !ang indi,idu akan ter$ermin pada kualitas perilaku !ang ditampilkann!a, baik onteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainn!a" 2oti,asi kan apa !ang membuat indi,idu melakukan sesuatu, membuat indi,idu lakukann!a, dan membantu indi,idu dalam men!elesaikan tugas-tugas" berarti bah a konsep moti,asi digunakan untuk menjelaskan keinginan ku, arah perilaku (pilihan*, intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan*, dan aian atau prestasi !ang sesungguhn!a" rendoom dan Stainer (Sedarma!anti, 2001*, mendefinisikan moti,asi kondisi mental !ang mendorong akti,itas dan memberi energi !ang h kepada pen$apaian kebutuhan memberi kepuasan atau mengurangi eimbangan" 0asibuan (2003* mendefinisikan moti,asi adalah pemberian ggerak !ang men$iptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upa!an!a untuk men$apai n" 4room (Bibson, et al, 199>* mendefinisikan moti,asi sebagai suatu ang menentukan pilihan antara beberapa alternatif dari kegiatan sukarela" dan <a$kson (2002* mengemukakan moti,asi merupakan hasrat di dalam g !ang men!ebabkan orang tersebut melakukan tindakan" hjosumidjo (19A8* mengemukakan moti,asi dapat diartikan sebagai oses psikologi !ang men$erminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, dan keputusan !ang terjadi pada diri seseorang" #roses psikologi timbul an oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri !ang disebut intrinsic insic" 2oti,asi adalah da!a pendorong !ang mengakibatkan seseorang organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk atau keterampilan, tenaga dan untuk men!elenggarakan kegiatan ja abn!a dan !ang aktun!a menjadi tanggung

menunaikan nn!a, dalam rangka pen$apaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi

h ditentukan sebelumn!a" ti,asi kerja seseorang dapat dibagi menjadi dua bagian !aitu7 (1* instrinsik adalah motif !ang menjadi aktif dan berfungsin!a tidak perlu ng dari luar karena dalam diri setiap indi,idu sudah ada dorongan untuk an sesuatu, dan (2* moti,asi ekstrinsik adalah motif-motif !ang aktif dan

39

rfungsi disebabkan karena rangsangan dari luar" 2oti,asi ini dapat timbul tara lain karena unsur pengaruh !ang prinsip, kompetisi kekuatan antar teman, tuntutan rkembangan organisasi atau tugas, ada faktor lain !ang sangat kompleks" ;da a melaksanakan menentukan !aitu7 motif moti,asi dalam pengharapan suatu kerjaan, (motive*,

(e"pectancy* dan insentif sentive*" 2otif (motive* dapat diartikan sebagai da!a gerak !ang men$akup dorongan, san dan kemauan !ang timbul dari dalam diri seorang !ang mengakibatkan rbuat sesuatu" 2otif dapat dikelompokkan sesuai dengan keinginan-keinginan sar !ang dipuaskann!a !aitu7 (1* motif penguasaan-keunggulan, motif ini rupakan sifat manusia !ang kuat" +rang selalu berusaha untuk bebas, kendali untuk mengatasai rintanganrintangan" #erasaan sangat puas karena pat men!elesaikan tugas, meme$ahkan masalah atau senang bersaing nunjukkan kekuatan motif ini, (2* motif akan adan!a rasa aman, motif ini erat bungann!a dengan kebutuhan seorang untuk membela diri dari setiap an$aman hadap kebutuhan sebagai manusia" 0al ini di ujudkan sebagai upa!a untuk nghindarkan diri dari baha!a !ang mengan$am dirin!a, (3* motif untuk diakui n diterima oleh pihak lain, motif ini merupakan keinginan untuk menjadi orang ng berbeda dalam kelompok maupun mas!arakat" Termasuk dalam motif ini alah harga diri ( self esteem*, merupakan landasan bagi seseorang untuk per$a!a i, status, merupakan posisi atau kedudukan antara nilai-nilai pada dirin!a ngan norma-norma kelompokn!a, prestasi, merupakan kebutuhan seseorang ngat erat status" hubungann!a dengan

#enghargaan (e"pectancy* berkaitan dengan keinginan seseorang untuk nghasilkan atau berproduksi tergantung pada tujuan khusus !ang ingin di$apai, n persepsin!a atas tindakan-tindakan untuk men$apai tujuan tersebut" inginan-keinginan itu antara lain7 (1* the desire to live, artin!a keinginan untuk up merupakan keinginan utama dari setiap orang, karena setiap manusia kerja untuk dapat makan dan untuk dapat melanjutkan hidupn!a, (2* the desire procession, artin!a keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan keinginan nusia !ang kedua dan salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja, (3* the

r fower, artin!a keinginan akan pengakuan merupakan jenis terakhir dari n dan juga mendorong seseorang untuk bekerja" ntif (insentive* adalah benda atau hal !ang immaterial !ang menarik dan enimbulkan kegairahan untuk mendapatkan dan memilikin!a" 5entuk- ari insentif ini meliputi7 (1* insentif material, merupakan alat moti,asi erikan dalam bentuk uang atau barang !ang mempun!ai nilai pasar, pemberian premi, bonus tunjangan kerja dan fasilitas pribadi, (2* insentif erial, merupakan alat moti,asi !ang diberikan berupa barang atau benda ak bernilai" <adi han!a memberikan kepuasan, kebanggaan rohani saja, medali, piagam dan bintang jasa dan lainn!a, (3* kombinasi insentif dan non material, merupakan alat moti,asi !ang diberikan berupa (uang dan barang* dan non material" <adi memenuhi kebutuhan ekonomis asan rohani" rdasarkan pada pengertian atau unsur-unsur !ang menentukan meningkatkan ilmu, dan kekuatan di atas, dalam penelitian ini moti,asi fasilitator adalah unsurunsur !ang ng kompetensi melaksanakan menggerakkan kemampuan fasilitator bidang dan !a dalam pelaksanaan pelatihan !aitu memperluas tugas jaran" Pelatihan dan Karakteristik Alumni

hubungan kerja, bangkan

kteristik Fasilitator Pelatihan

rakteristik indi,idu menurut =oolfolk (1993* adalah $iri-$iri !ang indi,idu sepanjang hidupn!a, meliputi faktor kognitif dan karakteristik g dimiliki indi,idu, !ang menentukan dalam proses belajar" Setiap memiliki karakteristik !ang spesifik tergantung pada faktor-faktor !ang garuhin!a !aitu7 (1* kematangan karena pertambahan umur ( maturity*, itas (activity* !ang dilakukan seseorang terhadap lingkungann!a serta hal- g dipelajarin!a, (3* pengaruh lingkungan terhadap dirin!a ( social sion*" &ompetensi dan kinerja tergantung dari keadaan indi,idu !ang utan" 2enurut 2oehariono (2009*, kompetensi seseorang dapat uhi oleh faktor dari dalam (internal* maupun dari luar (eksternal* !a7 (1* bakat ba aan, (2* moti,asi kerja !ang tinggi, (3* sikap motif dan

3.

a pandang, (8* pengetahuan !ang dimiliki, (9* keterampilan atau keahlian !ang iliki, dan (>* lingkungan hidup dari kehidupan sehari-hari" &arakteristis i,idu menurut 3ogers dan Shoemaker (19.1* merupakan bagian dari indi,idu n melekat pada diri seseorang !ang mendasari tingkah laku seseorang dalam uasi kerja maupun situasi lainn!a" rakteristik Fasilitator Pelatihan &arakteristik fasilitator pelatihan merupakan bagian dari indi,idu dan lekat pada diri seorang fasilitator !ang mendasari tingkah laku sebagai ilitator" &arakteristik tersebut dibatasi pada karakteristik !ang berkaitan dengan mpetensi dan kinerja fasilitator pelatihan !aitu umur, pendidikan formal, ngalaman kerja dan jabatan" Umur Umur merupakan salah satu karakteristik pribadi !ang ikut mempengaruhi ngsi biologis dan psikologis" Umur juga akan berpengaruh terhadap kemampuan eorang dalam mempelajari, memahami, menerima dan mengadopsi suatu nologi serta peningkatan produkti,itas kerja" /ijelaskan oleh &lausmeier dan od in (19.9* men!atakan bah a umur merupakan salah satu faktor utama ng mempengaruhi efisiensi belajar, karena akan berpengaruh terhadap minatn!a da ma$am pekerjaan tertentu sehingga umur seseorang juga berpengaruh hadap moti,asin!a untuk belajar" Sejalan dengan hal tersebut, 4a$$a dan alker (2ardikanto, 1993* mengemukakan bah a sesuai dengan bertambahn!a um, seseorang akan menumpuk pengalaman-pengalamann!a !ang merupakan mberda!a sangat berguna bagi kesiapann!a untuk belajar lebih lanjut" Sehingga makin bertambahn!a umur maka /engan kompetensi demikian seseorang dapat akan semakin ningkat seiring dengan bertambahn!a pengetahuan, keterampilan dikatakan dan ngalaman-pengalamann!a" bah a mpetensi dan kinerja

fasilitator dipengaruhi oleh tingkat umur" Pendidikan Formal #endidikan formal adalah jalur pendidikan umum akan !ang terstruktur dan berjenjang ng terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi" ndidikan kompetensi dan kinerja se$ara berpengaruh terhadap

g"

2ardikanto

(1993*

men!atakan

bah a

semakin

tinggi

pendidikan g (petani* akan bekerja menjadi efisien dan semakin ban!ak tahu $ara- teknik bekerja !ang lebih baik dan lebih menguntungkan" ngalaman Kerja ngalaman kerja menurut Siagian (2000* merupakan keseluruhan pelajaran etik oleh seseorang dari peristi a-peristi a !ang dilalui dalam perjalanan a" Sedangkan 2arto!o (2000* berpendapat bah a masa kerja atau man kerja adalah mereka !ang dipandang lebih mampu dalam nakan diberikan tugas-tugasn!a !ang nantin!a akan disamping uan intelegasin!a !ang juga menjadi dasar

pertimbangan selanjutn!a" to (2000* men!atakan bah a pada umumn!a kar!a an ditetapkan untuk antara lain karena pengalaman kerjan!a dan kar!a an akan diberikan an atau jabatan lebih tinggi adalah karena pengalaman, usia atau uan kar!a an !ang diperoleh dari umur atau laman!a bekerja" rdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bah a masa kerja atau man kerja adalah keahlian atau kemampuan !ang dimiliki oleh seseorang tu bidang pekerjaan !ang diperoleh dengan belajar dalam suatu kurun rtentu" batan atan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 83 Tahun tang #okok-pokok &epega aian pada penjelasan pasal 1., a!at 1 adalah an !ang menunjukkan tugas, tanggung ja ab, e enang, dan hak g #ega ai Negeri Sipil (#NS* dalam suatu satuan organisasi negara" dalam lingkungan birokrasi pemerintah adalah jabatan karir !ang dapat n dalam dua jenis !aitu jabatan struktural dan jabatan fungsional" <abatan l adalah jabatan !ang se$ara tegas ada dalam struktur organisasi" <abatan al adalah jabatan !ang tidak se$ara tegas disebutkan dalam struktur si, tetapi dari sudut fungsin!a diperlukan oleh organisasi, seperti peneliti, ustaka an, id!ais ara dan lain-lain !ang serupa dengan itu"

39

rakteristik Alumni Pelatihan &arakteristik alumni pelatihan merupakan bagian dari indi,idu dan melekat da diri peserta didik !ang mendasari tingkah lakun!a" &arakteristik tersebut atasi pada karakteristik !ang berkaitan dengan kompetensi dan kinerja ilitator pelatihan !aitu umur, pendidikan formal, pekerjaan, persepsi terhadap mpetensi fasilitator pelatihan" Umur Alumni Pelatihan Umur berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam mempelajari, mahami, menerima dan mengadopsi suatu teknologi serta peningkatan odukti,itas kerja" men!atakan h a pada ma$am /ijelaskan oleh &lausmeier umur merupakan salah satu dan Bood in (19.9* faktor utama !ang

mempengaruhi efisiensi lajar, karena akan berpengaruh terhadap minatn!a pekerjaan tentu sehingga umur seseorang juga berpengaruh Umur alumni pelatihan akan dengan kemampuan mpelajari materi pelatihan dan terhadap moti,asin!a untuk lajar" berhubungan masing-masing" Pendidikan Formal Alumni Pelatihan #endidikan formal adalah jalur pendidikan !ang terstruktur dan berjenjang ng terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi" ndidikan se$ara umum akan berpengaruh terhadap kompetensi dan kinerja eorang" 2ardikanto (1993* men!atakan bah a semakin tinggi pendidikan eorang (petani* akan bekerja menjadi efisien dan semakin ban!ak tahu $araa dan teknik bekerja !ang lebih baik dan lebih menguntungkan" Sejalan dengan ndapat-pendapat tersebut maka pendidikan alumni pelatihan berhubungan ngan penguasaan materi pelatihan dan penerapann!a dalam pekerjaan dan ang usahan!a" Pekerjaan #ekerjaan dalam arti luas adalah akti,itas utama !ang dilakukan oleh nusia" /alam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau rja !ang menghasilkan uang bagi seseorang" #ekerjaan adalah suatu kegiatan ng dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan seseorang" hidup /alam

mengimplementasikan hasil pelatihan dalam kerjaan dan bidang usahan!a

raan sehari-hari istilah pekerjaan sering dianggap sinonim dengan profesi" adalah bagian dari pekerjaan, atau dapat juga dikatakan profesi adalah ntuk pekerjaan !ang mengharuskan pelakun!a memiliki pengetahuan !ang diperoleh melalui pendidikan formal dan keterampilan didapat pengalaman kerja pada orang tertentu !ang terlebih dahulu menguasai pilan tersebut, dan terus mempebaharui keterampilann!a sesuai dengan n" #rofesi adalah pekerjaan !ang membutuhkan pelatihan dan penguasaan suatu pengetahuan khusus" Suatu profesi biasan!a memiliki asosiasi kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi !ang khusus untuk bidang tersebut" :ontoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, n, militer, teknik dan desainer" rbedaan antara pekerjaan dan profesi adalah pada pekerjaan, pelaku kerja rus memiliki pengetahuan, latar belakang, pengalaman dan pendidikan sedangkan profesi harus memiliki pengetahun dan pengalaman kerja misaln!a seorang pen!uluh telah berpendidikan pen!uluhan dan memiliki man dalam melakukan pen!uluhan" #ekerjaan menuntut manusia untuk profesi atau keahliann!a se$ara tanggung ja ab sesuai dengan uann!a" #ekerjaan alumni pelatihan dalam penelitian ini adalah suatu atau kegiatan !ang menghasilkan uang baik profesi (guru, dokter, pen!uluh, dan sejenisn!a maupun non profesi (petani, peternak, pembuat agang sa!uran dan sejenisn!a*" rsepsi Alumni Pelatihan Terhadap Kinerja Fasilitator Pelatihan rsepsi pada hakikatn!a merupakan proses penilaian seseorang terhadap rtentu" 3akhmat (2009* menjelaskan bah a persepsi adalah pengalaman ob!ek, peristi a, atau hubungan-hubungan !ang diperoleh dengan pulkan informasi dan menafsirkan pesan" #ersepsi dalam penelitian ini an penilaian seseorang (alumni pelatihan* terhadap ob!ek fisik maupun osial (fasilitator pelatihan* berdasarkan pengalaman tentang ob!ek, !ang diperoleh sebelumn!a" #ersepsi merupakan pendapat atau alumni pelatihan terhadap kinerja fasilitator pada saat mengikuti khususn!a !ang berkaitan dengan kualitas pelaksanaan pembelajaran" fasilitator disamping diukur melalui instrumen !ang diberikan kepada

81

ilitator perlu di,erifikasi berdasarkan persepsi alumni pelatihan !ang pernah ndapatkan materi dari fasilitator !ang bersangkutan" #ersepsi alumni pelatihan hadap kinerja fasilitator meliputi kualitas pembelajaran !ang diberikan oleh ilitator" #ersepsi kualitas pembelajaran !ang diberikan fasilitator akan nggambarkan kemampuan fasilitator dalam memenuhi harapan alumni latihan dalam mengikuti pelatihan" Kinerja Sumberda!a manusia dalam suatu organisasi mempun!ai peran

strategis lam menunjang keberhasilan organisasi" #eran strategis tersebut berkaitan ngan keberadaann!a !ang menentukan keter$apaian tujuan dan keberlanjutan atu organisasi" Sumberda!a manusia !ang handal, kompeten dan ,isioner sangat erlukan tujuan organisasi dalam menjalankan sasaran dan organisasi" mberda!a manusia bukan han!a sebagai faktor produksi

tetapi merupakan aset anisasi !ang harus dibina dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perluan organisasi" +leh karena itu kompetensi harus terus dikembangkan agar mberda!a manusia dapat menjalankan peran dan tugasn!a sesuai dengan tutan kinerja !ang diharapkan" +rganisasi !ang berhasil dan efektif merupakan anisasi dengan sumberda!a manusia di dalamn!a !ang memiliki kinerja !ang ik" &eberhasilan indi,idu atau organisasi dalam men$apai target atau sasaran sebut merupakan kinerja" %stilah kinerja berkembang sebagai terjemahan dari kata performance nurut =illiams (19.9* berasal dari akar kata Fto performG !ang dapat rmakna sebagai berikut7 (1* melakukan, menjalankan, melaksanakan ( to do or rry out, e"ecute*6 (2* memenuhi atau melaksanakan ke ajiban suatu niat atau Dar ( to discharge of fulfill; as vow*6 (3* melaksanakan atau men!empurnakan ggung ja ab (to e"ecute or complete an understaking*6 dan (8* melakukan uatu !ang diharapkan oleh seseorang atau mesin ( to do what is e"pected of a rson machine*" 2enurut kamus besar bahasa %ndonesia (200A*, dikemukakan i kinerja sebagai7 (1* sesuatu !ang di$apai, (2* prestasi !ang diperlihatkan, (3* mampuan kerja" Sedangkan =ira an (2009* men!ebutkan bah a kinerja rupakan singkatan dari kinetika energi kerja !ang diartikan sebagai keluaran

asilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau ofesi dalam aktu tertentu" ngertian kinerja telah dikembangkan oleh ban!ak ahli dengan berbagai ndang" 2enurut 5ernardin dan 3ussel (1993* kinerja adalah $atatan hasil-hasil !ang diperoleh dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan selama periode aktu tertentu (performance is defined as the record of produced on a specified job function or activity during a specified time #engertian tersebut lebih menekankan kinerja sebagai hasil !ang h dari suatu pekerjaan" Bibson, et al" (199>* men!atakan bah a kinerja ingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk i tujuan !ang telah ditetapkan" /onnell!, et al" (1998* men!atakan bah a merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta uan untuk men$apai tujuan !ang telah ditetapkan" &inerja dikatakan baik es jika tujuan !ang diinginkan dapat ter$apai dengan baik" Selanjutn!a nto (2009* mengkategorikan kinerja dalam dua pengertian !aitu kinerja hasil dan kinerja sebagai perilaku" #engertian kinerja dengan menekankan hasil sebagaimana diungkapkan oleh 5ernardin dan 3ussel (1993* di atas" an kinerja sebagai perilaku men$akup tindakantindakan dan perilaku e,an dengan tujuan organisasi" &inerja bukan konsekuensi atau hasil , tetapi tindakan itu sendiri" 5erdasarkan pengertian di atas, dapat an bah a kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja indi,idu maupun kelompok dalam suatu akti,itas tertentu !ang an oleh kemampuan alami atau kemampuan !ang diperoleh dari proses erta keinginan untuk berprestasi" n!ak faktor !ang men!ebabkan sumberda!a manusia memiliki kinerja sehingga mampu mendorong keberhasilan organisasi" 2enurut Bibson, et >* ada tiga faktor !ang berpengaruh terhadap kinerja !aitu7 (1* faktor meliputi kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman ngkat sosial dan demografi seseorang6 (2* faktor psikologis meliputi peran, sikap, kepribadian, moti,asi dan kepuasan kerja6 dan (3* faktor si meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan,

sistem aan (reward system*" Sedangkan menurut 2althis dan <a$kson (2002*

83

tor-faktor !ang mempengaruhi kinerja indi,idu tenaga kerja, !aitu7 (1* mampuan, (2* moti,asi, (3* dukungan !ang diterima, (8* keberadaan pekerjaan akukan, dan (9* hubungan indi,idu dengan organisasi" Sedangkan Sudarmanto 009*, men!atakan bah a faktor-faktor !ang dapat menentukan kinerja indi,idu ntaran!a adalah moti,asi kerja, kepuasan kerja, desain pekerjaan, komitmen, pemimpinan, partisipasi, fungsi-fungsi manajemen, kejelasan arah karir, mpetensi, buda!a organisasi, dan sistem penghargaan" #angevin #earning $ervices (2001*, sebuah konsultan pelatihan ernasional (Tupamahu dan Soetjipto, 200A*, berpendapat bah a halhal !ang nggap memiliki pengaruh terhadap kinerja seseorang dapat dikelompokkan lam tujuh faktor pengaruh, !aitu7 (1* pengetahuan dan keterampilan (knowledge d skill*, merupakan pengaruh dari program pelatihan !ang diselenggarakan" ningkatan pengetahuan dan keterampilan seorang pega ai pada ken!ataann!a an berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerjan!a, (2* kapasitas pacity*, merupakan kemampuan mental dan fisik indi,idu !ang memungkinkan tuk melakukan pekerjaan dengan baik, (3* Standar ( standards*, adan!a standar rja !ang jelas sehingga seorang pega ai dapat mengetahui dengan tepat apa ng harus dilakukan dan kapan melakukann!a, (8* pengukuran ( measurement*, an!a sistem pengukuran kinerja !ang jelas, transparan, ob!ektif, serta disusun rdasarkan standar kerja !ang baku akan berpengaruh terhadap kinerja pega ai, umpan balik (feedback*, adan!a informasi mengenai penilaian hasil kerja seorang akan berpengaruh terhadap kinerjan!a" 2asukan juga !ang peroleh se$ara

$epat, $ukup sering, spesifik, akurat, dan ob!ektif di!akini miliki pengaruh !ang positif, (>* kondisi ($ onditions*, situasi dan kondisi rja !ang kondusif, seperti sistem operasional !ang baik, kelengkapan fasilitas rja, tata ruang !ang baik, ketersediaan informasi !ang dibutuhkan, serta otoritas rja !ang jelas akan berpengaruh positif terhadap kinerja seorang pega ai, (.* entif (incentives*, sistem penggajian !ang adil, adan!a insentif untuk hasil kerjaan !ang baik, serta penerapan sistem reward and punishment merupakan berapa hal !ang memoti,asi seorang pega ai untuk bekerja dengan lebih baik n menghasilkan performa kerja !ang tinggi"

terkaitan kompetensi dengan kinerja telah dibuktikan dalam berbagai n !ang dilakukan oleh beberapa ahli" 5o!atDis (19A2*, men!atakan bah a nsi telah mempengaruhi kinerja berbagai organisasi dari berbagai le,el en" Selanjutn!a Spen$er dan Spen$er (1993*, men!atakan bah a istik dasar kompetensi memiliki hubungan sebab akibat dengan kriteria adikan a$uan kinerja ditempat kerja" &arakteristik dasar maksudn!a ompetensi harus bersifat mendasar dan men$akup kepribadian seseorang at memprediksi sikap seseorang pada situasi tertentu !ang sangat i dan pada akti,itas pekerjaan tertentu" 0ubungan sebab akibat !ai makna bah a kompetensi dapat men!ebabkan atau digunakan untuk diksi kinerja seseorang" Fasilitator erja fasilitator terkait dengan kompetensi !ang dimiliki dan tugasn!a ndidik, mengajar dan melatih dalam penelitian ini dibatasi pada kuantitas litas pelaksanaan tugas sebagai fasilitator sesuai dengan tuntutan nsi" antitas Pelaksanaan Tugas antitas pelaksanaan tugas fasilitator adalah jumlah pelaksanaan kegiatan , mengajar dan melatih dalam kurun aktu tertentu berdasarkan an lembaga pelatihan" &uantitas menunjukkan produkti,itas fasilitator elaksanakan tugas" Semakin tinggi jumlah fasilitator melaksanakan tugas akan semakin produktif" #ada penelitian ini kuantitas pelaksanaan tugas berdasarkan jumlah materi !ang diajarkan dan jumlah jam dalam an materi" alitas Pelaksanaan Tugas alitas pelaksanaan tugas fasilitator dalam penelitian ini berkaitan dengan laksanaan tugas mendidik, mengajar dan melatih berdasarkan pada ompetensi !ang ditetapkan !aitu pelaksanaan pengelolaan pembelajaran, ian, sosial dan substantif"

89

nerja Alumni Pelatihan #elatihan dimaksudkan untuk menguasai berbagai keterampilan dan teknik laksanaan kerja tertentu terin$i dan rutin" #elatihan merupakan proses ndidikan jangka pendek untuk memperoleh keterampilan operasional sistematis" latihan akan memberikan bantuan pada masa !ang akan datang dengan jalan ngembangan pola pikir dan bertindak, terampil berpengetahuan dan mempun!ai ap serta pengertian !ang tepat untuk pelaksanaan pekerjaan" &eberhasilan latihan kompetensi fasilitator salah satun!a ditentukan oleh dalam mbelajarkan materi pelatihan" Salah satu

ukuran keberhasilan dari kemampuan ilitator tersebut adalah dipahamin!a substansi materi !ang dibelajarkan kepada mni pelatihan dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap ta penerapann!a dalam pekerjaan" &inerja alumni pelatihan dalam penelitian , dibatasi pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan hasil kerjaan !ang diperoleh dari penerapan hasil pelatihan" Pengetahuan #engetahuan merupakan informasi !ang dimiliki oleh seseorang pada bidang tentu atau pada area tertentu" #engetahuan bisa diperoleh melalui pengamatan n pengalaman indera i !ang dikenal sebagai pengetahuan empiris" #engetahuan bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan obser,asi !ang dilakukan ara empiris dan rasional" #engetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang njadi objek empiris, pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan nggambarkan segala $iri, sifat, dan gejala !ang ada pada empiris sebut" #engetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui ada pula ngetahuan !ang didapatkan melalui akal budi !ang pengalaman pribadi nusia !ang terjadi berulangkali" Selain pengetahuan kemudian dikenal sebagai ionalisme !ang lebih menekankan pengetahuan !ang bersifat apriori dan tidak nekankan pada pengalaman" #engetahuan dapat diperoleh dengan berbagai $ara diantaran!a melalui ndidikan, pelatihan, media, komunikasi dan lain-lain" #engetahuan !ang eroleh dari pelatihan berkaitan dengan materi pelatihan !ang disajikan oleh ilitator" #ada penelitian ini, pengetahuan alumni pelatihan dibatasi pada nguasaan pengetahuan !ang diperoleh karena mengikuti pelatihan"

terampilan terampilan merupakan kemampuan untuk melaksanakan tugas tertentu, ara fisik maupun mental" &eterampilan dalam suatu tugas atau kegiatan dapat diperoleh melalui latihan atau praktik !ang dilakukan melalui pelatihan" #ada penelitian ini keterampilan dibatasi pada keterampilan elatihan !ang berkaitan dengan keterampilan !ang pernah diajarkan pada pelatihan" ap ap adalah bagian !ang penting di dalam kehidupan sosial, karena n manusia selalu dalam berinteraksi dengan orang lain" 2enurut t beberapa pakar, sikap menentukan perilaku seseorang" Sikap !aitu hasil jaran !ang berupa ke$akapan indi,idu untuk memilih ma$am tindakan an dilakukan" Sikap adalah keadaan dalam diri indi,idu !ang akan ikan atau , didalamn!a terdapat unsur pemikiran, perasaan !ang men!ertai n dan kesiapan untuk bertindak" 2enurut Sudarmanto (2009*, sikap dari kombinasi pengalaman, kondisi sosial-lingkungan, dan kepribadian" rdiri dari aspek kognitif (terkait dengan persepsi, pengetahuan dan aan*, aspek afektif (terkait perasaan dan emosi*, dan aspek konatif berupa tindakan*" Sedangkan perilaku adalah manifestasi kepribadian p !ang ditunjukkan ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungann!a" elitian ini, sikap dibatasi pada tindakan !ang dilakukan alumni pelatihan entuk penerapan pengetahuan dan keterampilan !ang diperoleh ketika ti pelatihan" ke$enderungan bertindak dalam menghadapi suatu ob!ek

Anda mungkin juga menyukai