Anda di halaman 1dari 2

Waw, ini adalah kata yang sangat melekat denganku setidaknya selama 2 tahun ke belakang.

Mengamati dunia pendidikan farmasi, terutama di Indonesia, membuatku banyak memandang hal-hal yang berbeda di masing-masing institusi penyelenggaranya. Yeah, karena 2 tahun belakangan aku sangat bingung untuk memilih perguruan tinggi mana yang sesuai selepas jenjang pendidikan SMA. Karena memang, dulu, aku merasa kurang mendapatkan gambaran tentang jurusan farmasi yang ada di masing-masing perguruan tinggi, apa saja fokus penelitian di tiap perguruan tinggi. Dahulu, sewaktu berada di bangku SMA, yang kupahami hanyalah, farmasi itu belajar tentang obat. Titik. Nggak tahu ada apa di dalamnya dan tidak ada tuh keinginan mulukmuluk ingin jadi apa Bahkan, kalau saja Anda tahu, aku berangkat kuliah ke sini dengan alasan yang benar-benar tidak rasional kala itu. Aku memilih kuliah di jurusan atas sebuah dasaraku suka kimia..hhhaa Setelah bertanya menurut para mahasiswa farmasi dan rekan kerja orang tua ku, mereka berkataFarmasi adalah jurusan yang bergengsi mirip kedokteran, masuknya susah karena harus berebut dengan puluhan ribu pesaing, setelah lulus di farmasi bisa mengambil pendidikan profesi Apoteker sebuah profesi yang konon tidak kalah dengan kedokteran penghasilannya pun bisa diharapkan untuk menjamin masa depan, dan yang terpenting lapangan kerjanya luas, lulus bisa langsung kerja, itu kata bukan kata satu orang dua orang saya menyimpulkannya dari pendapat banyak orang mulai dari orang awam, apoteker bahkan dokter pun saya minta pendapatnya. Dua orang sahabat lama berjumpa kembali dalam sebuah kesempatan, mereka terlibat dalam sebuah percakapan. Salah seorang bertanya, Kamu sekarang kuliah dimana?. Di Farmasi, jawab seorang yang lain. Farmasi itu yang ngurusi tentang obat bukan?, sahut si penanya. Sepintas pembicaraan itu adalah sebuah perbincangan yang biasa, umum, atau mungkin lumrah terjadi dalam keseharian kita terutama bagi yang berkecimpung atau berinteraksi dengan dunia farmasi. Namun apabila direnungi lagi, maka kita akan menyadari bahwa dunia farmasi sesungguhnya masih awam bagi segelintir orang. Orang-orang masih beranggapan bahwa yang namanya farmasi pasti hanya berhubungan dengan obat saja. Dan bisa saja yang ada di benak mereka orang/ahli farmasi hanya tahu tentang bagaimana cara membuat obat. Tentunya kita tidak bisa serta merta menyalahkan anggapan tersebut karena

informasi yang mereka punya tentang apa saja yang menjadi aspek-aspek yang ada dalam dunia farmasi mungkin sangat terbatas.

Anda mungkin juga menyukai