Menyegarkan Kembali Spirit Intelektualisme Dalam Tubuh Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Menyegarkan Kembali Spirit Intelektualisme Dalam Tubuh Muhammadiyah

Pendahuluan Bagi warga Muhammadiyah, tentunya sudah tak asing ketika mendengar nama Kiai Ahmad Dahlan. Seorang kiai yang berasal dari Kauman (Yogyakarta) ini merupakan seorang sosok yang sangat enomenal di mata para !endikiawan muslim atau non muslim, peneliti sosial, peneliti kebudayaan, peneliti pendidikan dan lain sebagainya (termasuk para akti"is gerakan keagamaan). Bagi mereka (termasuk kita) yang sering mengupas dan mengka#i se#arah per#alanan $slam di negeri ini, nama Kiai Ahmad Dahlan adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan dalam potret se#arah kebangkitan $slam pada awal abad ke%&'. Bahkan berkat per#uangan amal dan pemikirannya, nama Kiai Ahmad Dahlan atau kemudian sering disebut Kiai Dahlan dise#a#arkan dengan tokoh pemimpin organisasi $slam pada (amannya seperti )*S +#okroaminoto yang merupakan tokoh sentral Sarekat $slam (S$). Melalui usaha dua tokoh inilah maka se#arah per#alanan $slam di republik ini men#adi sangat penting karena, usaha mereka telah melahirkan dua pilar organisasi $slam dengan !orak modern. ,amun, -ika Sarekat $slam (S$) yang kemudian men#adi .artai Sarekat $slam (.S$) lebih !enderung bergerak dalam bidang politik, maka Kiai Ahmad Dahlan dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya lebih !enderung bergerak dibidang dakwah kemasyarakatan. Selama ini, #ika kita melihat gerakan $slam modern, melalui pen!ermatan kata modern, maka kita dapat mengambil sebuah makna modern tersebut sebagai adanya upaya pembaruan. Se!ara umum, .embaruan adalah sesuatu upaya perubahan hal%hal lama dan terbelakang kemudian men#adi sesuatu hal yang baru dan ma#u. Dalam bahasa )aedar ,ashir pembaruan merupakan

kesadaran baru untuk bangkit dari keterbelakangan atau pen#a#ahan menu#u suatu era baru (,ashir, &'/'01&). Dengan demikian, pembaruan merupakan sesuatu ruh dari pemahaman dan gerakan yang berkema#uan (progres) yang mengakui adanya proses perubahan se!ara terus%menerus yang konstrukti dengan pengalamannya yang tidak selalu tunggal atau tetap. *leh karenanya, dalam mewu#udkan suatu pembaruan, suatu realitas perlu sekali untuk dilihat se!ara ta#am bahkan dilihat kembali agar realitas itu selalu dihadapkan dengan keadaan kondisi kekinian sebagai upaya untuk men#awab suatu permaslahan (aman, namun tentunya, tidak keluar dari nilai%nilai dasarnya. Banyak para peneliti Muhammadiyah sampai saat ini telah menilai bahwa, kehadiran Muhammadiyah di negeri ini merupakan buah dari ijtihad pemikiran dan amaliyah Kiai Dahlan yang terdorong oleh semangat pembaruan. 2ihat sa#a -unus Salam, yang mengatakan bahwa Kiai Ahmad Dahlan adalah seorang sosok manusia amal (Salam, &''30 4/). Begitu #uga ,ur!holis Mad#id atau yang akrab disapa 5ak ,ur ini, menilai bahwa pembaruan yang dilakukan oleh Kiai Dahlan merupakan suatu terobosan yang telah melewati (amannya. Bagi 5ak ,ur, Kiai Dahlan adalah sosok manusia yang menangkap #iwa dari ta sir Al%Manar dan berusaha mengupayakan untuk mengkontekstualisasikan dengan (amannya (Mad#id, /3460 6/'). Melalui dua pernyataan di atas, semua itu merupakan suatu pengakuan yang kuat untuk dapat kita terima karena, pengakuan itu dapat diperkuat dengan mengambil dari kisah se#arah dimana pada saat ,yai 7alidah Dahlan ($strinya) telah menasehati Kiai Ahmad Dahlan untuk beristirahat di tengah kondisi kesehatannya yang tidak sehat atau dalam keadaan sakit, Kiai Dahlan pun mengelak bu#ukan dari sang istri untuk berstirahat. $a berusaha untuk terus berker#a keras dalam meletakan ondasi awal gerakan mulianya tersebut. Di sisi lain, dalam Anggaran Dasar pertama Muhammadiyah pada tahun /3/&, kita dapat menemukan bahwa maksud dan tu#uan Muhammadiyah yaitu, untuk menyebarkan a#aran kan#eng ,abi kepada penduduk Bumi .utera. -ika kita melihat se!ara kritis dan analitis, pesan yang ter!antum dalam Anggara Dasar pertama Muhammadiyah itu, pesannya lebih terlihat bersi at praktis ketimbang teoritis. Darisinilah kita dapat melihat bahwa, sebagian besar usaha pembaruan yang telah dilakukan oleh Kiai Dahlan itu merupakan suatu wu#ud usaha pembaruan yang bersi at amaliyah (praksis). Dan hal itu tentunya akan bertolak belakang dengan topik dan tema yang diangkat dalam tulisan ini, karena tema atau topik dari pembahasan tulisan ini telah mengangkat tema intelektualisme. .ertanyaannya, apakah hal ini akan salah8 Bagi saya tentunya tidak. Karena persoalan yang menyangkut intelektualisme dalam tubuh persyarikatan Muhammadiyah belakangan ini telah mengalami kemerosotan yang sangat menyedihkan, bahkan bisa kita katakan tenggelam dari semangat pembaruan intelektualitasnya Kiai Ahmad Dahlan. 2alu, berkenaan dengan hal tersebut, apakah semangat pembaruan yang selama ini dilakukan oleh Kiai Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah selama satu abad per#alananya ini telah mengesampingkan spirit intelektualisme8 Mari kita simak lebih lan#ut tulisan ini. Pembaruan Kiai Ahmad Dahlan

Sosok Kiai Ahmad Dahlan adalah sosok yang memiliki spirit per#uangan keagamaan $slam yang telah melewati keadaan di (amannya. Kepeloporan dan kegigihannya dalam men#un#ung tinggi agama $slam sesuai dengan sumber utamnya yaitu al%9ur:an dan As%sunnah, telah meyakinkan dirinya bahwa apa yang mendobrak segala otoritas keagamaan, budaya, dan tradisi yang dibakukan oleh para ulama yang berhaluan konser"ati isme dan undamentalisme dalam memahami nilai%nilai keagamaan. Semanagat inilah yang tidak bisa lepas dari api pembaruannya. Di tengah (amannya, Kiai Dahlan berhadapan dengan realitas kehidupan manusia yang ter#ebak pada kemerosotan akhlak dan tindakan dehumanisasi yang dibentuk oleh sistem kolonialisme para pen#a#ah (Belanda). Dalam keter#ebakannya masyarakat pada dua si at tersebut se!ara berproses telah membawa ke#umudan masyarakat pada saat itu. Di sisi lain pun, tindakan para pemimpin keagamaan prihal memahami a#aran dan nilai%nilai $slam ternyata tidak dapat memberikan suatu langkah alternati untuk mendobrak kehidupan masyarakat. Sehingga, kultur seperti malas, kebodohan, dan kemiskinan semakin mengental kuat dalam diri setiap masyarakat di (amannya itu. Dari kondisi riil sosio%kultural seperti inilah, maka Kiai Ahmad Dahlan men!oba berupaya untuk melakuakan pembongkaran terhadap tembok kebudayaan masyarakat yang telah mengalami keterbelakangan agar bisa men#adi masyarakat terbaik (khairu ummah), seperti apa yang yang di pesankan oleh +uhan dalam kitab su!i Al%9ur:an. Kemun!ulan semangat pembaruan ini mun!ul dalam diri Kiai Ahmad Dahlan setelah pulang melaksanakan )a#i di Mekkah, melalui pembela#aran dan perkenalan dengan pemahaman para pemikir%pemikir $slam pembaruan seperti Muhammad $bnu Abdul 7ahab, -amaludin Al% A ghani, Muhammad Abduh, ;asyid ;idha, dan Ahmad Khan, telah dikatakan bahwa Kiai Dahlan telah terkonstruk semangat re"olusi kesadaran dalam dirinya untuk memahami dengan mendalam akan a#aran dan nilai $slam yang sangat penting sebagai rahmat seluruh alam semesta. Dari perkenalannya dengan para tokoh pembaruan $slam +imur +engah inilah, yang membentuk pribadi Kiai Ahmad Dahlan yang membawa pemahaman keagamaan ber!orak pembaruan, dengan semangat untuk mengembalikan a#aran $slam kepada sumber aslinya yang murni yaitu Al%9ur:an dan As%sunnah (Al-ruju ila al-Quran wa As-sunnah), namun tetap tidak menutup pula pintu ijtihad bagi kalangan ummat $slam. Bagi banyak para peneliti, tokoh, maupun akti"is Muhammadiyah saat ini telah men!atat, upaya Kiai Dahlan dalam memurnikan a#aran $slam dengan upaya untuk kembali kepada Al%9ur:an dan As%Sunnah merupakan akibat adanya interaksi Kiai Dahlan dengan paham wahabisme. .emahaman keagamaan puritan dari Arab Saudi yang menolak se!ara keras dan <kasar= atas sikap masyarakat $slam yang pada saat itu (bahkan sampai saat ini) telah men!ampurkan a#aran keagamaan $slam dengan nilai%nilai yang tidak sesuai dengan dua sumber a#aran $slam yaitu al% 9ur:an dan As%Sunnah. Seperti takhayul, bid:ah, khura at, ta>lid yang membabi buta tanpa ada sumber yang begitu #elas. Begitu pula dalam memaknai ijtihad, bagi berbagai kalangan para pengamat dan akti"is Muhammadiyah, upaya Kiai Dahlan dalam menga#ak umat $slam untuk kembali membuka pintu i#tihad se!ara luas dinilai karena terpengaruh oleh Muhammad Abduh melalui ta sir Al%Manar. $#tihad disini merupakan pembebasan akal pikiran dari taklid yang membabi buta. 7alau pun Bagi Abduh, tidak ada pembaruan dalam bidang ibadah, karena hal itu sudah begitu #elas, namun

ketika melakukan pembaruan dalam bidang muamalah, hal itu sangat diperlukan untuk men#awab tuntutan (aman. Dari sini, upaya untuk membuka kembali pintu i#tihad merupakan suatu kenis!ayaan yang harus dikembangkan di tubuh umat $slam. .enilaian tentang adanya pengaruh dari Abduh dalam membukakan kembali pintu i#tihad dapat kita saksikan dari salah satu pernyataan ,ur!holis Mad#id yang menyatakan bahwa Kiai Dahlan adalah sosok pen!ari kebenaran se#ati yang mampu menangkap #iwa ta sir Al%Manar dan mengkontekstualisasikan dengan (aman. Dari dua nilai dasar tersebutlah, Kiai Ahmad Dahlan dapat merespon tuntutan (aman serta dapat membawa bentuk perubahan signi ikan bagi umat dan bangsa ini. Sampai saat ini kita dapat menyaksiskan dengan beberapa karya nyatanya dalam bentuk lembaga amal, seperti0 Sekolah $slam Modern dari Bustanul At hal (+K) sampai tingkat .erguruan +inggi Muhammadiyah (.+M), ;umah Sakit yang dikenal pada masa awal Muhammadiyah dengan nama .K* (.enolong Kesengsaraan *emat), lembaga amal (akat, panti asuhan, dan pelayanan sosial lainnya. Pembaruan Kiai Ahmad Dahlan; Apakah Terpengaruh Dari Para Pemikir Pembaru Islam? Apakah pembaruan yang dimani estasikan oleh Kiai Ahmad Dahlan dengan karakteristik amaliyah tersebut merupakan suatu !erminan dan hasil interaksi dari para pemikir pembaruan seperti Muhammad $bnu Abdul 7ahab, -amaluddin Al%A ghani, Muhammad Abduh, dan para tokoh pembaruan $slam dari +imur +engah lainnya8 -ika kita men!ari lebih dalam, karakteristik pembaruan yang dilakukan oleh Kiai Ahmad Dahlan kita pasti akan menemukan !orak gerakan dan pemikiran yang sangat berbeda dengan para tokoh%tokoh pembaruan +imur +engah tersebut. Mari kita !oba analisis melalui pendekatana studi komparasi antara Kiai Dahlan dengan wahabisme, memang gerakan yang selama ini dilakukan oleh wahabisme dalam melakukan penolakan terhadap takhayul, bid:ah, dan khura at !enderung keras, dan kasar, serta tanpa tedeng aling-aling mem atwakan mereka yang melakukan hal itu adalah orang%orang yang sesat (kufur). Sedangkan #ika kita melihat gerakan yang dilakukan oleh Kiai Dahlan, itu tidak seperti yang dilakukan oleh para penganut paham 7ahabisme tersebut. Dalam proses menyadarkan umat agar bisa kembali pada a#aran murni Al%9ur:an dan As%Sunnah lebih bersi at toleran dan dilakukan melalui pendekatan kultural. +ak hanya pada penganut agama $slam sa#a, kepada para penganut pemahaman agama yang berbeda pun Kiai Dahlan telah membuka diri serta memberi kesempatan tanpa sesuatu hal yang sangat memberatkan. Adalah Abdul Munir Mulkhan (&'/'0 /%&), yang memberi pen#elasan dalam Jejak Pem aruan !osial dan "emanusiaan "iai Ahmad #ahlan$, bagaimana dalam hal ini Mulkhan telah men!atat tentang kesaksian Dr. Soetomo yang telah diper!aya untuk men#adi Medis!h Ad"iseur ).B. .K* Muhammadiyah. Dari sini Mulkhan menilai adanya bukti keterbukaan Kiai Dahlan yang tidak hanya pada kalangan $slam sa#a (santri), tetapi #uga bagi kalangan priyai bahkan bela#ar bersama pastur%pastur agama lain (,asrani) pun diberikan kesempatan untuk beker#asama dalam men#alankan misi kemanusiaan.

Selain itu, dalam hal perbandingan yang berkaitan dengan pemikiran -amaluddin Al%A ghani. Seperti kita ketahui, gagasan yang paling terkenal dalam pemikiran Al%A ghani adalah usahannya untuk menggerakan adanya persatuan umat $slam. Al%A ghani sangat berusaha untuk mempersatukan umat $slam di seluruh dunia, sehingga gagasannya sering kita kenal dengan nama Jamiah %slami&ah, atau lebih dikenal dengan istilah .an%$slamisme. .an%$slamisme pada umumnya dipahami sebagai upaya untuk membuat suatu bentuk negara $slam dengan sistem satu kepala negara satu pemerintahan khila ah, yang pada mulanya untuk mengikat se!ara erat tali persaudaraan antara sesama ummat $slam di seluruh bumi ini, sehingga ummat $slam bisa men#adi suatu kekuatan besar yang dapat melawan segala bentuk prilaku pen#a#ahan yang selama ini telah dilakukan oleh bangsa Barat (?ropa). ,amun dalam konteks saat ini, gagasan Al%A ghani dalam men!iptakan adanya persatuan dalam umat $slam telah ter#adi perubahan interpretasi terhadap !ita%!ita Al%A ghani. Mun!ulnya gerakan%gerakan $slam yang !enderung terinspirasi oleh gagasan Al%A ghani ini, lebih !ondong pada misi politis, dengan misi agar terwu#udnya suatu negara $slam. 2ahirnya kelompok +haliban di A ghanistan yang melawan dengan keras setiap kebi#akan politik negara%negara Barat seperti Amerika Serikat, $nggris, .eran!is, Australia, dll. Mun!ulnya kelompok%kelompok inilah yang sering dikatakan sebagai kelompok yang terinspirasi dari gagasan Al%A ghani. Di lain itu, mun!ulnya kelompok )i(but +ahrir dan @erakan $khwanul Muslimin pun, tak lain merupakan kelompok%kelompok yang mengadopsi gagasan .an%$slamisme Al%A ghani. Melihat hal itu, kita dapat memandang bahwa, gagasan Al%A ghani lebih !enderung pada dimensi politik. Serta menolak terhadap sesuatu yang berbau Barat. Sedangkan #ika dikaitkan kembali dengan gagasan pembaruan Kiai Dahlan, sampai saat ini pandangan yang mengatakan bahwa gagasan pembaruan Ahmad Dahlan yang mengarah pada dimensi politik masih belum ditemukan, karena gagasan Kiai Ahmad Dahlan !enderung pada gerakan kemasyarakatan. 7alaupun ada !atatan se#arah bahwa, Kiai Dahlan pernah bergabung dengan Sarekat $slam, peran Kiai Ahmad Dahlan hanya sebagai penasehat urusan agama (... Muhammadiyah, /3360 A1), bukan urusan politik. 2alu bagaimana kaitannya dengan pengaruh dari Muhammad Abduh8 @agasan pembaruan yang lahir dari Muhammad Abduh memang relati memiliki kemiripan dengan pembaruan Kiai Dahlan. Bpaya menyerukan kepada umat untuk kembali kepada Al%9ur:an dan As%Sunnah, membuka kembali pintu i#tihad, dan menempatkan akal sebagai instrument dalam mena sirkan Al%9ur:an, dan pembaruan pada bidang pendidikan, serta ketidakterlibatannya pada politik, telah menandakan ada kemiripan. Sikap untuk tidak menolak dengan apa yang berbau Barat se!ara mutlak, akan tetapi men!oba mengambil hal yang baik, serta sikap moderatnya, men#adi pembuktian yang begitu kuat antara interaksi Abduh dan Kiai Dahlan. ,amun, apakah semuanya gagasan pembaruan Kiai Dahlan itu dipengaruhi oleh gagasan pembaruan Abduh8 .embaruan Muhammadiyah yang sering dikatakan selama ini dirinya anti terhadap Barat, anti tradisi, dan pemahaman agama lain sebenarnya perlu dilihat se!ara ulang dan mendalam, dengan anlisis historis yang kuat. Sampai saat ini banyak yang melupakan bahwa, lahirnya kegiatan pembaruan Kiai Dahlan yang mengarah pada dimensi kemanusiaan seperti mendirikan sekolah, panti sosial, rumah sakit, dan organisasi kewanitaan ternyata telah dibantah oleh Abdul Munir

Mulkhan dalam karya penelitiannya yang ber#udul "onser'atisme (iteral dan "ritisme (i eral #alam #inamika !atu A ad )uhammadi&ah$ . Bagi Mulkhan selain bentuk dari pena siran al% 9ur:an diantaranya adalah surat Al%ma:un, pembaruan Kiai Dahlan adalah hasil penyerapan pengalamannya dengan orang%orang Kristiani, pastur Belanda, dan para pe#abat kolonial (Mulkhan, &''40 /A). Bahkan, #ika kita pikir lihat se!ara mendalam, Kiai Ahmad Dahlan saat ingin mendirikan organisasi Muhammadiyah, sebenarnya itu karena karena keterlibatannya yang kemudian didorong oleh kawan%kawannya di Budi Btomo. +emuan Munir Mulkhan di atas tentunya merupakan sesuatu pandangan yang bertolak belakang dengan apa yang selama ini telah dipahami oleh berbagai kalangan, termasuk akti"is Muhammadiyah sendiri. Selan#utnya Munir Mulkhan telah memperkuat penemuannya yang ditegskan lagi dalam %slam !ejati "iai Ahmad #ahlan$ (Mulkhan, &''6), bahwa pengalaman Kiai Dahlan saat men#abat sebagai a di dalem kekuasaan ,gayogyokarto )adiningrat, peran Kiai Ahmad Dahlan sebagai elite priayi -awa. Keakti an Kiai Dahlan men#adi a di dalem Kraton dan ketika mendirikan Muhammadiyah merupakan bentuk internalisasi kesadaran dari pergaulannya dengan pe#abat kolonial Belanda dan pastur%pastur Kristiani yang akti men#alankan misi%misi kemanusiaan seperti membuat rumah sakit, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan lembaga kemanusiaan lain. Bagi saya, Mun!ulnya penemuan dari Munir Mulkhan yang berbeda dari re erensi%re erensi sebelumnya tentang .embaruan Kiai Dahlan dan Muhammadiyah meruapakan suatu pembongkaran yang sangat kritis dan ta#am, dari pemahaman%pemahaman sebelumnya. Setu#u atau tidak setu#u, bagi saya argumentasi Abdul Munir Mulkhan tersebut merupakan suatu keluasan kha(anah keilmuan yang dapat membawa pengetahuan kita tentang pembaruan Kiai Dahlan dan Muhammadiyah. Manakah yang akan kita spakati8 Silahkan pilih yang mana sa#a. Karena hal itu akan men#adi tantangan kita bersama ketika kita memahami se!ara mendalam, untuk menentukan dan memilih karakter pembaruan Kiai Dahlan dan Muhammadiyah. inilah yang akan memun!ulkan spirit baru pada kita dalam membangun spirit intelektual dan pemikiran. +entunya, agar kita dapat menentukan suatu sikap seperti yang dilakukan oleh Kiai Dahlan pada (amannya. Rekonstruksi Intelektualisme Dalam Muhammadiyah Spirit pembaruan yang dilakukan oleh Kiai Dahlan memang lebih bersi at praktis. Bukan mengarah pada intelektualisme atau pemikirannya. )al ini dapat dilihat dari sumbangsihnya terhadap bangsa ini yang tidak meninggalkan karya pemikirannya yang berupa tulisan atau buku% buku karangannya. 2alu apakah kita akan menilai bahwa semangat pembaruan yang dilakukan oleh Kiai Ahmad Dahlan tersebut telah mengabaikan atau tidak memiliki nilai%nilai intelektual8 *h.. +entu tidak. Kiai Dahlan adalah sosok manusia yang memiliki pemikiran yang telah melampaui (amannya. $a adalah manusia yang gigih dalam men!ari kebanaran tanpa harus memen#arakan potensi akal%budi sebagai instrumen untuk mena sirkan Al%9ur:an agar men#adi #awaban bagi tuntutan setiap (aman yang selalu bergerak. Dalam naskah se#arah Muhammadiyah pada periode awal yang ditulis oleh Kiai Su#a:, di sini Kita dapat melihat adanya penggambaran intelektualisme, bagaimana para tokoh Muhammadiyah di masa awal dan Kiai Dahlan itu berupaya untuk menerbitkan serta membantu

terbitnya kitab%kitab sebaran, kitab khutbah, surat kabar, dan ma#alah, yang berkaitan dengan ilmu keagamaan $slam. Dari sini Muhammadiyah pada masa awal sebenarnya telah melahirkan para pemuda yang kuat dalam mengarungi dunia intelektualisme yang dia#ak oleh Kiai Ahmad Dahlan untuk berhadapan dengan tanda%tanda pergolakan (aman. ,amun bagaimana dengan sekarang8 .engalaman Kiai Dahlan dalam bergaul se!ara intens dengan organisasi Budi Btomo yang berlatar belakang pendidikan modern atau Barat, ternyata telah memi!u pemikiran Kiai Dahlan dalam melakukan suatu terobosan yang ber!orak intelektual di (amannya. 7alaupun telah berhadapan dengan otoritas keagamaan yang mengklaim bahwa, ketika ummat $slam bergaul dengan orang%orang yang bergaul dengan bangsa Barat, dia adalah seorang kafir. ,amun, Dalam pergaulannya, Kiai Ahmad Dahlan terinspirasi untuk mendirikan *rganisasi Muhammadiyah. +entunya tidak lupa pula untuk melihat apa yang dipesankan dalam kitab su!i bahwa pentingnya untuk membuat segolongan ummat yang menyeru pada kebaikan dan men!egah kemunkaran (9s, Ali%$mran0/'C). Disinilah ia semakin yakin untuk mendirikan Muhammadiyah.. .engalamannya yang luas bergaul dengan siapapun, seperti pernah men#adi penasehat urusan agama di Sarekat $slam (S$) pada tahun /3/A, mengundang Alimin, tokoh Komunis yang sering berdialog dengan Kiai Dahlan, telah menandakan pribadinya sebagai manusia yang tidak pernah puas dalam men!ari dan bela#ar pada siapa pun. +ak peduli siapa dia, pahamnya apa, agama, ras, dan warna kulitnya itu apa. Bahkan dalam Pesan dan "isah "iai Ahmad #ahlan$, yang ditulis oleh Munir Mulkhan (&''10/63), Kiai Dahlan menghimbau agar kesempurnaan akal%budi selalu dioptimalkan, konsep kesempurnaan akal%budi akan membawa kita pada pengertian baik%buruk, benar%salah, kebahagiaan atau penderitaan dan bertindak berdasar pengertian tersebut sesuatu kebaikan yang akan di!apai oleh manusia #ika akalnya sempurna. Yaitu akal kritis dan kreati %bebas yang diperoleh melalui bela#ar. Bagi Kiai Dahlan, inti a#aran $slam adalah ilmu dengan memandang semua manusia sama. $nilah spirit yang selama ini tenggelam di tubuh Muhammadiyah. ?ntah itu karena persoalannya apa, namun pandangan sub#ekti saya selalu mengatakan bahwa, yang menenggelamkan perlahan%lahan spirit pembaruan yang ber!orak intelektual di tubuh persyarikatan ini, yaitu karena si at kemapanan yang terlalu berlibahan telah hadir pada diri akti"is Muhammadiyah dalam mengelola lembaga amal%usahanya yang saat ini terlihat mapan. Kenapa sampai saat ini kita tidak pernah menyadari bahwa se#ak sekitar kurang lebih lima%enam abad yang lalu umat muslim telah mengalami kemunduran yang sangat pesat, bahkan kemunduran itu hampir menguburkan $slam8 +ak lain dari semua itu adalah karena melemahnya gerakan intelektual dikalangan masyarakat muslim. .adahal, Apapun persolannya, semangat untuk menghidupkan kembali gerakan intelektual adalah bukti penandaan pada kema#uan peradaban yang tinggi bagi manusia (high *i'ili+ation) sampai kapan pun, sampai dunia rapuh. Konteks (aman saat ini memang sangatlah berbeda dengan keadaan (aman pada periode Kiai Dahlan dan Muhammadiyah masa awal. ,amun tidak ada salahnya bagi saya, #ika kita semua berusaha untuk memupuk kembali spirit dan melan#utkan intelektualisme para tokoh

Muhammadiyah di masa lalunya, termasuk pula para tokoh%tokoh Muhammadiyah saat ini. Dengan melan#utkan atau menyegarkan kembali spirit intelektual saat ini, bagi saya adalah upaya untuk men#awab persoalan%persoalan yang ter#adi saat ini, bahkan lebih kompleks dengan posisi Muhammadiyah di masa awal. Sehingga setiap pesan ,lil Al- a yang ada di dalam Al%9ur:an, tidak lagi men#adi pesan yang utopis, namun benar%benar hadir men#adi seorang aktor yang dapat men#awab persoalan dikehidupan sehari%harinya. *leh karenanya, sangat diperlukan sekali adanya penyegaran spirit intelektualisme yang tentu pula harus dipupuk kembali pada pribadi setiap kader persyarikatan. +ak lain itu semua adalah upaya untuk melan#utkan ker#a pembaruan bagi Muhammadiyah, umat, dan bangsa saat ini dan kedepannya. ,amun tentunya memin#am istilah Buya Sya ii Maari , tidak keluar dari koridor keimanan dan kesalehannya. Kesimpulan Melalui pembongkaran spirit pembaruan yang dilakukan Kiai Ahmad Dahlan yang bekema#uan di masa lalu, tak ada kata lain selain kata untuk memupuk kembali semangat intelektualisme yang selama ini hampir hilang pada diri umat $slam pada umumnya dan Muhammadiyah pada khususnya. Karena -ika kita memang selama ini masih menempatkan diri pada ruang yang stagnan, karena alasan takut untuk berpikir se!ara mendalam, maka kita dan Muhammadiyah akan tertinggal #auh oleh la#u roda (aman yang bergerak !epat. (padahal Al%9ur:an sa#a menantang manusia untuk selalu berpikir). *leh karena itu, sebagai warga Muhammadiyah tentu kita tidak menginginkan agar kita berada dalam ruang dan waktu dengan kultur yang ma!et. Maka dari itu, #ika kita sampai saat ini masih takut untuk memupuk intelektualisme sebagai #awaban atas tuntutan (aman, maka kita sendiri yang mengubur spirit pembaruan Kiai Dahlan diusia abad ke%duanya ini. 2alu, bagaimana masa depan Muhammadiyah8 Bisakah para kader%kader Kiai Dahlan saat ini menempatkan namanya dalam se#arah yang akan datang, seperti pendiri .ersyarikatan Muhammadiyah tersebut8 -allahualam. Dditulis dalam rangka #arul Ar.am )ad&a %)) /a ang 0ulaksumur 1 "arangmalang 23 -45 )aret 2566 di 7og&akarta. Daftar Pustaka Abdul Munir Mulkhan, Api Pem aharuan Ahmad #ahlan$, (Yogyakarta0 Multi .ressindo, &''4). EEEEEEEEEEEEEEEEEE, Jejak Pem aruan "iai !osial dan "emanusiaan "iai Ahmad #ahlan$, (-akarta0 Kompas, &'/'). EEEEEEEEEEEEEEEEEE, %slam !ejati "iai8 Ahmad #ahlan dan Petani )uhammadi&ah$, (-akarta0 Serambi $lmu Semesta, &''6).

EEEEEEEEEEEEEEEEEE, Pesan dan "isah "iai Ahmad #ahlan dalam 9ikmah )uhammdi&ah$, (Yogyakarta0 Suara Muhammdiyah, &''1). )aedar ,ashir, )uhammadi&ah :erakan Pem aruan$, (Yogyakarta0 Suara Muhammdiyah, &'/'). -unus Salam, ".9. Ahmad #ahlan; Amal dan Perjuangann&a$, (-akarta0 Al%7asat .ublishing )ouse, &''3). ,ur!holis Mad#id, dalam Aswab Mahasin dan $smet ,atsir, editor/endikiawan #an Politik$, (-akarta0 2.6?S, /346). ... Muhammdiyah Ma#elis .ustaka, !ejarah )uhammadi&ah 0agian Pertama$, (-og#a0 /336).

Anda mungkin juga menyukai