Proposal Anis
Proposal Anis
1
H = Paling kurang ada satu pasang variansi yang tidak sama
Untuk menentukan uji homogenitas ini dilakukan dengan beberapa
langkah:
1) Hitung k buah ragam contoh s
1,
s
2
, s
k
dari contoh-contoh berukuran n
1
, n
2
,
...n
k
dengan
=
=
k
i
i
n N
1
2) Gabungkan semua ragam contoh sehingga menghasilkan dugaan gabungan:
23
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito Bandung, 2005), h. 466-467
) 05 , 0 ( = o
33
i
k
i
i
p
S
k N
n
S
=
=1 2
1
3) Dari dugaan gabungan tentukan nilai peubah acak yang mempunyai sebaran
Bartlett:
| |
2
1
1 2 1 2
2
1 2
) ...( ) .( ) (
2
p
k N
n
k
n n
i
S
S S S
b
k i
=
( )
k k
n n n b b ..... , ;
2 1
o s
( )
( ) ( ) | |
N
n b n n b n
n n n b
k k k k
k k
; .......... ;
..... , ;
1 1
2 1
o o
o
+
=
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika b ( )
k k
n n n b ..... , ;
2 1
o , diterima H
0
berarti data homogen
Jika b < ( )
k k
n n n b ..... , ;
2 1
o , ditolak H
0
berati data tidak homogen.
24
Berdasarkan hasil uji homogenitas variansi yang telah dilakukan
dengan cara uji Bartlett, dari keempat kelas populasi diperoleh hasil
analisisnya bahwa b ( )
k k
n n n b ..... , ;
2 1
o atau 0,9177 > 0,9060. Dengan
demikian H
0
diterima dengan kesimpulan bahwa variansi dari populasi
bersifat homogen..
c. Melakukan analisis variansi untuk melihat kesamaan rata-rata populasi.
Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah populasi mempunyai kesamaan
rata-rata atau tidak. Uji ini menggunakan teknik anava satu arah dengan
langkah sebagai berikut yaitu:
Langkah-langkah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi yaitu:
24
Ronald, E. Walpole. Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1993), h. 391 Edisi
Ketiga
34
1) Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan
H
0
:
H
1
: sekurang-kurangnya satu pasang rata-rata tidak sama
2) Tentukan taraf nyatanya (o )
3) Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:
| | K N k f f > , 1
o
4) Tentukan perhitungan dengan bantuan tabel yaitu:
Tabel 5 : Data Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi
Populasi
1 2 3 K
X
11
X
12
......
X
1n
X
21
X
22
......
X
2n
X
31
X
32
......
X
3n
X
k1
X
k2
......
X
kn
Total T
1
T
2
T
3
T
k
T
......
Nilai
tengah
1
x
2
x
3
x
k
x
...
x
Perhitungannya dengan mengunakan rumus:
Jumlah Kuadrat Total (JKT) =
= =
k
i
n
j
j i
i
N
T
X
1 1
2
.... 2
,
35
Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah kolom (JKK) =
N
T
N
T
k
i
i
2
.....
1
2
=
Jumlah Kuadrat galat (JKG) = JKT JKK
Hasil perhitungannya masukan datanya dalam tabel berikut:
Tabel 6 : Analisis Ragam Bagi Data Hasil
Belajar Siswa Kelas Populasi
Sumber
keragaman
Jumlah
kuadrat
Derajat
bebas
Kuadrat
tengah
hitung
f
Nilai tengah
kolom
Galat
JKK
JKG
1 k
k N
1
2
1
=
k
JKK
s
K N
JKG
s
=
2
2
2
2
2
1
s
s
Total JKT 1 N
5) Keputusannya:
Diterima H
0
jika ( ) k N k f f < , 1
o
Tolak H
0
jika ( ) k N k f f > , 1
o
25
Analisis variansi dilakukan dengan cara teknik Anava satu arah dengan
( ) k N k f f < , 1
o
, diperoleh kesimpulan bahwa 0,2318 < 2,48, artinya
kelima kelas populasi memiliki rata-rata yang sama atau hipotesis nolnya
diterima.
25
ibid, h.383-391
36
d. Karena populasi berdistribusi normal, mempunyai variansi yang homogen serta
memiliki kesamaan rata-rata, maka diambil sampel dua kelas secara lotting.
Kelas yang terambil pertama ditetapkan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas
VIII
5
dan kelas yang terambil kedua ditetapkan sebagai kelas kontrol yaitu
kelas VIII
4
.
D. Variabel dan Data
1. Variabel
Variabel dalam penelitian ini variabel bebas dan terikat antara lain :
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran aktif tipe
guided note taking dan kuis dan pembelajaran konvensional.
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa pada kedua kelas
sampel.
2. Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1) Data primer
Data primer yang digunakan yaitu data hasil belajar siswa yang
diperoleh pada kelas sampel melalui tes hasil belajar, dan data aktivitas belajar
siswa yang diperoleh melalui lembaran observasi yang diamati oleh observer
setiap kali pertemuan pada kelas eksperimen.
37
2) Data sekunder
Dalam hal ini data sekunder yang digunakan adalah nilai mid semester
genap siswa kelas VIII SMPN 02 Tilatang Kamang.
E. Prosedur Penelitian
Secara umum penelitian ini dilaksanakan melalui 3 tahap yaitu :
a. Tahap Persiapan
Hal- hal yang dilakukan pada tahap persiapan penelitian adalah :
1) Mengunjungi sekolah tempat diadakannya penelitian
2) Menetapkan jadwal penelitian
3) Menyelesaikan segala administrasi penelitian seperti surat izin penelitian dll.
4) Memahami dan memantapkan pembelajaran aktif tipe guided note taking serta
materi yang akan diberikan pada saat penelitian.
Tabel: 7 Tahap Pelaksanaan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pendahuluan ( 5 Menit )
a. Guru memeriksa kesiapan
siswa untuk menghadapi
pembelajaran.
b. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
c. Guru memberikan apersepsi.
Pendahuluan ( 5 Menit )
a. Guru mengabsen siswa dan
mengkondisikan kelas.
b. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
c. Guru memberikan apersepsi.
38
d. Guru menyampaikan metode
pembelajaran yang digunakan.
Kegiatan Inti ( 75 Menit )
a. Guru menjelaskan tujuan
diberikan handout.
b. Guru memberikan handout
yang berisi catatan tentang
materi yang akan disampaikan
oleh guru yang dinamakan
guided note taking.
c. Guru menjelaskan materi
pelajaran kepada siswa.
d. Siswa mengisi handout bagian
yang kosong yang diberikan
oleh guru.
e. Guru memberikan latihan
kepada siswa.
f. Guru meminta salah seorang
dari siswa untuk mengerjakan
soal latihan di depan kelas.
g. Guru bersama siswa
memeriksa hasil kerja siswa
yang tampil.
h. Guru memberikan tes kecil
(kuis) di akhir proses
Kegiatan Inti ( 75 Menit )
1) Guru menyajikan materi
pembelajaran pada siswa.
2) Guru memberikan
beberapa buah contoh
soal.
3) Guru memberikan latihan
kepada siswa
4) Guru menyuruh siswa
mengerjakan soal latihan.
5) Guru meminta perwakilan
siswa yang bisa
menyelesaikan
penyelesaian soal latihan
ke depan kelas atau
langsung menunjuk siswa.
6) Guru bersama siswa
memeriksa hasil kerja
siswa yang ke depan
kelas.
39
pembelajaran atau post-tes.
Penutup ( 10 Menit )
a. Guru dan siswa merangkum
kesimpulan pembelajaran
pada hari itu.
b. Guru memberikan tugas baca
selanjutnya pada siswa.
Penutup ( 10 Menit )
a. Guru dan siswa merangkum
kesimpulan pembelajaran
pada hari itu.
a. Guru memberikan tugas
baca selanjutnya pada
siswa.
3. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini peneliti mengadakan tes akhir untuk melihat hasil belajar
siswa, tes diberikan pada kelas eksperimen serta kelas kontrol. Kemudian hasil tes
dilakukan analisis untuk menguji hipotesis.
F. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian
yaitu: lembar observasi, dan tes hasil belajar. Untuk lebih rincinya instrumen penelitian
ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk pengamatan aktivitas dan kegiatan masing-
masing siswa dalam belajar matematika yang menerapkan pembelajaran aktif tipe
guided note taking dan kuis selama proses penelitian dilakukan. Dalam penyusunan
lembaran observasi digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
40
a. Menentukan indikator-indikator penelitian terhadap aktivitas belajar siswa yang
diamati selama pembelajaran berlangsung.
b. Merancang lembaran observasi yang digunakan.
c. Memvalidasi lembaran observasi yang akan digunakan, dimana hal ini dilakukan
untuk mengetahui apakah lembaran observasi yang akan digunakan oleh peneliti
sudah layak atau belum digunakan.
Indikator aktivitas yang peneliti lihat dalam penelitian ini adalah:
Tabel 8. Indikator-Indikator Aktivitas Siswa
No Jenis Aktivitas Indikator
1 Listening Activities
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru
2 Writing Activities
Mengisi handout yang telah
diberikan
3 Oral Activities
Menjawab pertanyaan dari guru
maupun dari teman sekelasnya
4 Mental Activities
a. Memecahkan soal-soal yang
yang diberikan guru
b. Menanggapi jawaban yang
telah diberikan
5 Emotional Activities
Keberanian siswa ke depan kelas
untuk mengerjakan latihan di
papan tulis.
41
Lembar observasi ini diisi pada setiap kali pertemuan oleh seorang observer.
Lembaran observasi ini untuk melihat seberapa jauh perkembangan aktivitas siswa
dalam belajar matematika yang menerapkan pembelajaran aktif tipe guided note
taking dalam belajarnya.
2. Tes Hasil Belajar
Materi yang diujikan adalah materi yang diberikan pada saat penelitian. Tes
hasil belajar ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari.
Dalam penelitian ini hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh hasil tes yang
baik adalah sebagai berikut:
a. Menyusun tes
Langkah-langkah dalam penyusunan tes dapat dilakukan dengan urutan:
1) Menentukan tujuan mengadakan tes.
2) Mengadakan pembatasan terhadap pokok bahasan yang akan diteskan.
3) Membuat kisi-kisi soal.
4) Menulis butir-butir soal sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
b. Validasi tes
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Dari hasil
validasi tes tersebut diperoleh bahwa tes dapat digunakan dengan sedikit revisi.
c. Melakukan uji coba tes
Sebelum tes dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes perlu
diujicobakan. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah soal yang telah disusun
42
dapat digunakan atau perlu direvisi. Dalam penelitian ini soal diujicobakan ke
kelas VIII
2
. Dipilih kelas VIII
2
untuk melakukan uji coba soal tes karena kelas ini
materinya sejalan dengan kelas sampel.
d. Analisis butir soal tes
Analisis ini dilakukan untuk melihat dan mengindentifikasi soal-soal yang
baik, kurang baik, dan soal yang tidak baik sama sekali.
Hal-hal yang dilakukan dalam melakukan analisis butir soal adalah:
1) Daya pembeda soal
Daya pembeda soal adalah dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan
soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu dengan siswa yang
tergolong kurang mampu atau lemah prestasinya
26
. Daya pembeda soal
ditentukan dengan mencari indeks pembeda soal.
Indeks pembeda soal adalah angka yang menunjukkan perbedaan
kelompok tinggi dan kelompok rendah. Untuk menghitung indeks pembeda
soal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(a) Data diurutkan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah.
(b) Kemudian diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan
27% dari kelompok yang mendapat nilai rendah.
(c) Dalam menentukan daya pembeda soal yang berarti (signifikan) atau tidak,
dicari dulu degress of freedom (df) dengan rumus:
df = (n
t
-1) + (n
r
-1)
n
t
= n
r
= 27% N = n
(d) Cari indeks pembeda soal dengan rumus :
26
Asnelly Ilyas, Op.cit. h 119
43
I
p
=
) 1 (
2 2
n n
X X
M M
r t
r t
Keterangan:
I
p
= Indeks pembeda soal
M
t
= Rata-rata skor kelompok tinggi
M
r
= Rata-rata skor kelompok rendah
2
t
X = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi
2
r
X = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah
n = 27% N
N = Banyak peserta tes.
Menurut Prawironegoro, Suatu soal mempunyai daya pembeda soal
yang berarti (signifikan) jika I
p
hitung
> I
p
tabel
pada df yang telah
ditentukan
27
.
Setelah dilakukan uji coba dengan I
p tabel
= 2,179 diperoleh daya pembeda
masing-masing soal.
Tabel 9. Daya Pembeda Soal Setelah Dilakukan Analisis
No p
I
Keterangan
1 8,738 Signifikan
2 2,299 Signifikan
3 6,69 Signifikan
27
Pratiknyo Prawironegoro, Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal Bidang Studi Matematika,
(Jakarta: Dirjen Dikti P2I. PTK, 1985), h. 11
44
4 5,92 Signifikan
5 5,74 Signifikan
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda diperoleh kesimpulan bahwa
semua soal memiliki daya pembeda yang signifikan.
2) Indeks kesukaran soal
Soal dikatakan baik apabila soal yang diteskan tidak dirasakan sulit oleh
siswa dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar harus
direvisi atau diganti.
Untuk menentukan indeks kesukaran soal bentuk uraian dapat digunakan
rumus :
% 100
2
+
=
mn
D D
I
r t
k
Keterangan :
I
k
= Indeks Kesukaran soal
D
t
= Jumlah skor kelompok tinggi
D
r
= Jumlah skor kelompok rendah
m = Skor setiap soal benar
n = 27 % x N
N = Banyak peserta tes
Kriteria:
I
k
s 27% Soal Sulit
27 % < I
k
< 73 % Soal Sedang
45
I
k
> 73 % Soal mudah.
28
Setelah dillakukan uji coba tes dan perhitungannya maka diperoleh indeks
kesukaran soal pada Tabel 10.
Tabel 10. Indeks Kesukaran Soal Setelah Dilakukan Uji Coba
No
k
I Keterangan
1
76,25% Mudah
2
70% Sedang
3
47,08% Sedang
4
63,75% Sedang
5
47,,5% Sedang
Berdasarkan analisis indeks kesukaran soal diperoleh kesimpulan
bahwa semua soal memiliki indeks kesukaran soal sedang.
3) Klasifikasi soal
Setelah dilakukan perhitungan indeks daya pembeda (I
p
) dan indeks
kesukaran soal (I
k
) maka ditentukan soal yang akan digunakan.
Klasifikasi soal uraian menurut Prawironegoro adalah:
29
(a) Item tetap dipakai jika I
p
signifikan 0% < I
k
< 100%
(b) Item diperbaiki jika:
I
p
signifikan dan I
k
= 0% atau I
k
= 100%
I
p
tidak signifikan dan 0%< I
k
<100%
28
Ibid., h.14
29
Ibid., h. 16
46
(c) Item diganti jika I
p
tidak signifikan dan I
k
= 0% atau I
k
=100%.
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda dan indeks kesukaran di atas,
maka soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 11. Klasifikasi Soal
No
Soal
Ip Keterangan Ik Keterangan Klasifikasi
1 8,738 Signifikan 76,25% Mudah Dipakai
2 2,299 Signifikan 70% Sedang Dipakai
3 6,69 Signifikan 47,08% Sedang Dipakai
4 5,92 Signifikan 63,75% Sedang Dipakai
5 2,567 Signifikan 47,,5% Sedang Dipakai
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba terlihat bahwa semua soal
memiliki daya pembeda yang signifikan dan indeks kesukaran soal sedang.
4) Reliabilitas tes
Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut hasil yang tetap apabila
di teskan berulang-ulang kali
30
.
Tes yang diberikan pada penelitian ini adalah tes berbentuk uraian
sebanyak 5 butir soal. Untuk mengukur reliabilitas soal ini dapat dicari
dengan Rumus Alpha yaitu
31
:
30
Asnelly Ilyas, Op.Cit, h 67
31
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2005), h. 106
47
r
11
=
|
.
|
\
|
1 n
n
(
(
2
2
1
t
i
o
o
Keterangan:
r
11
= Reliabilitas soal
2
t
o = Variansi total
n = Jumlah butir soal
2
i
o = Jumlah variansi skor tiap-tiap soal
Tabel 12. Klasifikasi reliabilitas
Nilai Klasifikasi
0,80
11
r s
s1,00
Reliabilitas sangat tinggi
0,60
11
r s
s0,79
Reliabilitas tinggi
0,40
11
r s
s0,59
Reliabilitas sedang
0,20
11
r s
s0,39
Reliabilitas rendah
0,00
11
r s
s0,19
Reliabilitas sangat rendah
Berdasarkan hasil uji coba soal, diperoleh perhitungan reliabilitas tes
sebesar r
11
= 0,792, soal tes tergolong kepada reliabilitas tinggi.
G. Teknik Analisa Data
1. Lembar Observasi
48
Data aktivitas yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dengan
menggunakan rumus presentase, yaitu:
% 100 =
N
F
P
Keterangan:
P = Persentase aktivitas
F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan
N = Jumlah siswa
32
.
Penilaian aktivitas dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
33
0% - 25% : rendah sekali atau sedikit sekali
26% - 50 % : rendah atau sedikit
51% - 75% : tinggi
76% - 100% : tinggi sekali
Persentase aktivitas belajar siswa ini dipantau pada tiap kali pertemuan,
sehingga dapat diketahui bagaimana perkembangan aktivitas siswa dalam penerapan
pembelajaran aktif tipe guided note taking dan kuis di akhir proses pembelajaran.
Aktivitas siswa dikatakan lebih baik jika persentase aktivitas untuk masing-masing
aspek mengalami peningkatan.
2. Tes Hasil Belajar
32
Anas Sudijono,Pengantar Statistika Pendidikan, (Alfabeta:Jakarta,2006)h 43
33
Ibid, h 40
49
Tes hasil belajar dapat diukur dengan cara uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan
secara statistik dengan melakukan uji t. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Pengujian Normalitas
Menurut Riduwan uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu (a) Uji Kertas Peluang Normal; (b) Uji Liliefors; (c) Uji Chi Kuadrat. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan Uji Liliefors karena datanya berupa hasil
belajar
34
. Langkah-langkah dalam menentukan uji normalitas ini yaitu:
Hipotesis yang diajukan adalah:
H
0
= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
1
=sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah dalam menentukan uji normalitas ini yaitu:
1) Menyusun skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel skor, disusun dari yang
terkecil sampai yang terbesar.
2) Pengamatan
1
x ,
2
x ,
3
x ......
n
x , kemudian dijadikan bilangan baku ,
1
z
n
z z ........
2
, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
s
x x
z
i
i
=
Keterangan :
s = Simpangan Baku
34
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti
Pemula(Bandung:Alfabeta, 2005), h. 121
50
= x Skor rata-rata
x
i
= Skor dari tiap siswa
3) Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar dari distribusi normal
baku di hitung peluang:
) ( ) (
i i
z z P z F s =
4) Menghitung jumlah proporsi ,
1
z
n
z z .... ,
2
, yang lebih kecil atau sama
i
z , jika
proporsi dinyatakan dengan S(
i
z ) dengan menggunakan rumus maka:
n
z yang z z z banyaknya
z S
i n
i
s
=
... , ,
) (
2 1
5) Menghitung selisih F(
i
z ) - S(
i
z ) kemudian tentukan harga mutlaknya.
6) Ambil harga mutlak yang terbesar dan harga mutlak selisih diberi simbol
0
L ,
0
L = Maks F(
i
z ) S(
i
z ).
7) Kemudian bandingkan
0
L dengan nilai kritis L yang diperoleh dan daftar nilai
kritis untuk uji Liliefors pada taraf yang dipilih, yang ada pada table pada taraf
nyata yang dipilih.
Kriteria pengujiannya :
(1) Jika
0
L <
tabel
L berarti data sampel berdistribusi normal.
(2) Jika
0
L >
tabel
L
berarti data sampel tidak berdistribusi normal.
35
Langkahlangkah dalam uji normalitas kelas sampel sama dengan uji
normaliatas kelas populasi yaitu menggunakan sama-sama menggunakan uji
35
Sudjana, op. cit., h. 466-467
51
Liliefors. Pada uji normalitas kelas sampel ini diperoleh kesimpulan bahwa kedua
sampel berdistribusi normal dengan taraf nyata = 0,05.
b) Uji kesamaan dua variansi (homogenitas)
Uji kesamaan dua variansi dilakukan untuk melihat apakah kedua data
homogen atau tidak, uji ini dilakukan dengan cara uji dua variansi yang dikenal
dengan uji kesamaan dua variansi atau uji f. Dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Tulis H
1
dan H
0
yang diajukan
2
2
2
1 0
: s s H =
2
2
2
1 1
: s s H =
2) Tentukan nilai sebaran F dengan 1
1 1
= n v , dan 1
2 2
= n v
3) Tetapkan taraf nyata o
4) Tentukan wilayah kritiknya jika
2
2
2
1 1
: s s H =
maka wilayah kritiknya adalah:
( ), ,
2 1
2
1
v v f f
o
< dan ( )
2 1
2
, v v f f
o
>
5) Tentukan nilai f bagi pengujian
2
2
2
1 0
: s s H =
2
2
2
1
s
s
f =
6) Keputusannya:
diterima H
0
jika:
( )
2 1
2
1
, v v f
o
< ( )
2 1
2
, v v f f
o
< . Berarti datanya Homogen.
ditolak H
0
jika:
52
( ), ,
2 1
2
1
v v f f
o
< atau ( )
2 1
2
, v v f f
o
> , datanya tidak Homogen
36
Uji ini dilakukan dengan cara uji f yaitu untuk melihat apakah kedua data
memiliki variansi yang homogen atau tidak. Uji ini dilakukan dengan
menggunakan taraf nyata (o ) = 0,10.
c) Uji Hipotesis
Tes hasil belajar diberikan kepada kedua kelas sampel untuk melihat
perbandingan hasil belajar kedua kelas sampel. Dengan hipotesis yaitu:
H
0
:
1
=
2
: Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pembelajaran aktif
tipe guided note taking dan kuis sama dengan hasil belajar
matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional
(biasa)
H
1
:
1
>
2
: Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pembelajaran aktif
tipe guided note taking dan kuis lebih baik daripada hasil belajar
matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional
(biasa).
Keterangan:
1
: Merupakan rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen
2
: Merupakan rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol.
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas variansi maka rumus yang
digunakan untuk menguji hipotesis, adalah:
36
Ronald, E. Walpole, Op.Cit., h. 314- 315
53
Skor hasil belajar siswa berdistribusi normal dan data berasal dari sampel
yang bervariansi homogen, maka rumusnya:
1) Hipotesis yang diajukan adalah:
2 1 0
: = H
2 1 1
: > H
2) Tetapkan taraf nyatanya ) (o
3) Tentukan wilayah kritiknya yaitu:
o
t t >
4) Tentukan rumus uji hipotesisnya yaitu:
2 1
2 1
1 1
n n
S
x x
t
P
+
= dengan s
p
2
=
( ) ( )
2
1 1
2 1
2
2 2
2
1 1
+
+
n n
s n s n
5) Keputusannya:
Terima H
0
bila
o
t t < Tolak H
0
bila
o
t t < atau
o
t t > .
37
Setelah dilakukan uji hipotesis maka didapatkan hasil tolak H
0
karena
o
t t > , atau 645 , 1 7249 , 1 > , berdasarkan analisis di atas ditolak H
0
dapat
disimpulkan bahwa: Hasil belajar matematika dengan penerapan pembelajaran
aktif tipe Guided Note Taking dan kuis lebih baik dari pada pembelajaran biasa
(konvensional).
37
Ibid., h.307
54
DAFTAR PUSTAKA
Asnelly Ilyas. 2006. Evaluasi Pendidikan. Batusangkar: STAIN batusangkar Press
Fajjratul Aida. Penerapan Kombinasi Pembelajaran Aktif Tipe Guided Note Taking
dan Questions Students Have dengan Setting Kooperatif pada Siswa
Kelas X SMA Negri 1 Salimpaung pada Tahun Ajaran 2010/2011
Hisyam Zaini. 2007. Stratei Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:CTSD ( Center For
Teaching Staff Development )
Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta:PT Raja Grafondo Persada
Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sardiman. 2007. Intersaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Silberman. 2006. Aktif learning 101 Cara Belajar Aktif . Bandung: Nusa Media dan
Nuansa
Sudjana 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung, 2005
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
55
Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta :
PT. Rineka Cipta
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta:Kencana Pranada Media Group
Izaskia,2011,KelebihanStrategiGuidedNoteTaking.Tersedia.http://izaskia.wordpress.c
om/tag/kelebihan-strategi-guide-note-taking. ( 01 September 2012)
NoviwanAbadi,2011,HakikatPembelajaranMatematika.Tersedia.http://noviansangpen
diam.blogspot.com/2011/05/hakikat-pembelajaran-matematika.html/ 11
Mei 2011. ( 27 Juli 2012 )