Proposal Asliiiiiiiiii
Proposal Asliiiiiiiiii
c. Dengan penggunaan daftar distribusi normal baku dihitung peluang F(z
i
) = P
(z < z
i
).
d. Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama z
i
yang
dinyatakan dengan S(z
i
) dengan menggunakan rumus:
(
e. Menghitung selisih antara F(z
i
) dengan S(z
i
) kemudian tentukan harga
mutlaknya.
39
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: PT. Tarsito, 2005) h. 466-477
f. Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlah selisih itu diberi simbol
L
0
, L
0
= maks |(
) (
)|.
g. Kemudian bandingkan L
0
dengan nilai kritis yang diperoleh dari daftar nilai
kritis untuk uji Liliefors pada taraf = 0,05. Kriterianya adalah terima H
0
jika
L
0
L
tabel.
3. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas
variansi. Uji homogenitas variansi ini dilakukan untuk mengetahui apakah data
populasi mempunyai variansi yang homogen. Langkah- langkah dalam melakukan
uji homogenitas adalah dengan menggunakan uji Bartlet sebagai berikut:
40
a. Membuat hipotesis, yaitu:
H
0
:
H
1
: paling sedikit satu tanda tidak sama dengan, tidak berlaku
b. Menghitung variansi masing-masing kelompok
c. Menghitung variansi gabungan dari populasi menggunakan rumus:
)
d. Menghitung harga satuan Barlett dengan rumus:
(
) (
)
e. Menghitung harga satuan Chi-kuadrat (X
2
) dengan rumus:
X
2
= (ln 10)* (
+
f. Membandingkan
dengan
<
untuk taraf maka terima H
0
artinya populasi homogen.
4. Melakukan uji kesamaan rata-rata
40
Sudjana, , h. 261-263
Adapun langkah-langkah dalam menguji kesamaan rata-rata populasi adalah:
41
a. Membuat hipotesis
H
0
:
1 =
2 =
3 =
4 =
5
H
1
: Sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama
b. Menentukan taraf nyata ()
c. Menentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus f > f
[ k 1, N
K].
d. Menentukan perhitungan dengan bantuan tabel.
Tabel 6 : Data Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi
Populasi
1 2 3 K
X
11
X
12
X
1n
X
21
X
22
X
2n
X
31
X
32
X
3n
X
k1
X
k2
X
kn
Total T
1
T
2
T
3
T
k
T
Nilai
Tengah
X
1
X
2
X
3
X
k
X
Perhitungannya dengan menggunakan rumus :
Jumlah Kuadrat Total (JKT) : = =
i, j
2 ni
j=1
k
i=1
-
(T
)
2
N
Jumlah Kuadrat untuk Nilai Tengah Kolom (JKK):
T
i
2
N
-
T
2
N
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) : JKT JKK
41
Ronal, E. Walpole, Pengantar Statistika. ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka, 1993), h.383
Masukkan data hasil perhitungan ke tabel berikut :
Tabel 7 : Analisis Ragam Bagi Data Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi
Sumber
Keraga
man
Jumlah
kuadrat
(JK)
Derajat
kebebasa
n (dk)
Kuadrat
Tengah
F
hitu
ng
Nilai
tengah
kolom
Galat
JKK
JKG
k -1
N - K
S
1
2
= JKK
k -1
S
2
2
= JKG
N
k
Total JKT N K
e. Keputusannya
H
o
diterima jika f < f
[ k 1, N K]
H
o
ditolak jika f >f
[ k 1, N K].
5. Pengambilan Sampel
Apabila dari perhitungan di atas diperoleh populasi berdistribusi normal,
homogen serta memiliki kesamaan rata-rata, maka pengambilan sampel dapat
dilakukan secara acak.Pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah dengan cara
menulis nama kelas di kertas dan menggulungnya. Kemudian penulis mengundi
gulungan kertas dan mengambil dua gulungan secara acak. Kertas pertama yang
terambil merupakankelas eksperimen, sedangkan pengambilan kertas kedua
merupakan kelas kontrol.
3.3 Variabel dan Data Penelitian
1) Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas: Perlakuan dengan pembelajaran yang menggunakan strategi
Genius Learning.
2. Variabel Terikat: Hasil belajar matematika siswa di kelas sampel
2) Data
a. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini terdiri atas dua, yaitu:
1) Data primer dalam penelitian ini adalah data aktivitas siswa dan guru,data
angket respon siswa dan data hasil belajar matematika siswa kelas sampel.
2) Data sekunder, yaitu data jumlah siswa kelas VII SMP N 1 Panti, Pasaman
b. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1
Panti, Pasaman serta guru bidang studi matematika maupun dari pegawai tata
usaha SMP N 1 Panti, Pasaman
3.4 Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir.
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi:
a. Melaksanakan observasi ke sekolah untuk melihat proses pembelajaran yang
diterapkan didalam kelas.
b. Menelaah data nilai ulangan harian semester II mata pelajaran matematika kelas
VII SMP N 1 Panti, Pasaman
c. Menentukan jadwal penelitian.
d. Membuat perangkat pembelajaran
e. Menyiapkan instrumen penelitian
f. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
g. Membuat kisi-kisi soal tes akhir
h. Menyusun soal tes akhir berdasarkan kisi- kisi yang telah dibuat
i. Mempersiapkan lembar observasi untuk mencatat aktifitas siswa dan guru kelas,
serta angket respon siswa
j. Validasi soal tes akhir, lembar observasi aktifitas siswa dan guru, serta angket
respon siswa.
k. Uji coba soal tes
l. Mempersiapkan observer yang akan mengamati aktifitas siswa dan guru
2) Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini terdiri dari dua kelas sampel. Pada kelas
sampel dilakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe Index Card Match, dan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional.
3) Tahap penyelesaian
Pada tahap penyelesaian dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Memberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
penelitian berakhir, agar hasil penelitian dapat diketahui
2. Membagikan angket respon kepada masing- masing siswa di kelas
eksperimen.
3. Mengolah data hasil tes akhir, lembar observasi, dan angket respon siswa
4. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan
membandingkannya dengan hipotesis sementara yang telah dibuat
sebelumnya.
4) Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan instrumen berupa, lembar observasi untuk aktifitas siswa dan
pengelolaan kelas, tes hasil belajar, dan angket respon siswa.
a. Lembar Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,
objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi buatan untuk
mancapai tujuan tertentu.
42
Observasi dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik, seperti tingkah laku peserta didik selama pembelajaran, berdiskusi,
mengerjakan tugas, bertanya, dan sebagainya. Untuk mengetahui hal tersebut maka
diperlukan lembar observasi. Lembar observasi ini akan diisi oleh seorang observer.
Langkah-langkah dalam menyusun lembar observasi adalah:
a. Merumuskan tujuan observasi
b. Membuat lay-out atau kisi- kisi observasi
c. Menyusun aspek- aspek yang akan diobservasi
d. Validasi lembar obsevasi
e. Melaksanakan observasi
42
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hal. 153
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis. Pertama,
lembar observasi untuk melihat aktifitas siswa. Kedua, lembar observasi untuk melihat
aktivitas guru. Kedua observasi ini dilakukan selama pembelajaran matematika menggunakan
strategi Genius Learning berlangsung di kelas eksperimen.
b. Lembar observasi aktifitas siswa
Adapun hal- hal yang akan dilihat oleh observer yang berkaitan dengan aktifits siswa
selama pembelajaran dengan strategi Genius Learning berlangsung, dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 8. Aspek-Aspek pada Lembar Observasi Aktifitas siswa
No Indikator Aspek
1. Oral Activities - Mengajukan pertanyaan ,
memberikan ide atau
pendapat, menjawab
pertanyaan yang diajukan
guru
2. Drawing Activities - Menggambar
4. Mental Actvities - Menanggapi atau
memecahkan soal
c. Lembar observasi aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran
Pada lembar observasi ini, hal hal yang akan diamati oleh observer adalah sejauh
mana guru menerapkan pembelajaran matematika dengan strategi index card match. Hal ini
adalah sebagai kontrol bagi guru agar pembelajaran berlangsung seperti yang telah
direncanakan sehingga tujuan pembelajaran index card match dapat dicapai secara maksimal.
5) Angket Respon Siswa
Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan strategi index card match. Angket respon siswa ini berisi pernyataan-
pernyataan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Angket diberikan setelah
penelitian berakhir.Angket diisi oleh setiap siswa pada kelas eksperimen, yaitu kelas yang
melaksanakan pembelajaran dengan strategi index card match.Respon yang akan dilihat
berkaitan dengan materi pelajaran, lembar kerja siswa, dan cara guru menyampaikan materi.
Siswa diberikan dua pilihan yaitu senang (S), dan tidak senang (TS).
6) Tes Hasil Belajar
Untuk memperoleh data, maka kedua kelas sampel diberikan tes.Bentuk soal yang
digunakan dalam tes adalah berupa soal essay, tes hasil belajar dikembangkan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyusun tes
Dalam menyusun tes penulis melakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Menentukan tujuan mengadakan tes, yaitu untuk mendapatkan hasil belajar
matematika.
2) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diujikan.
3) Membuat kisi-kisi tes.
4) Menyusun tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
b. Melakukan uji coba.
Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas sampel, terlebih dahulu tes
diujicobakan pada sekolah atau kelas lain. Pengujian dimaksudkan agar tes yang akan
diberikan mempunyai kualitas yang baik.
c. Analsis item.
Untuk menentukan kualitas soal yang baik dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Validitas
Validitas merupakan sejauh mana instrument itu merekam/mengukur
apa yang dimaksudkan untuk direkam atau diukur. Suatu alat ukur disebut
memiliki validitas jika alat ukur tersebut isinya layak mengukur obyek yang
seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu
43
.Artinya kesesuaian
antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran.Bilamana
alat ukur yang digunakan tidak valid, maka data yang diperoleh juga tidak
valid dan kesimpulan yang diperoleh menjadi salah. Untuk menguji validitas
empiris dapat digunakan jenis statistika korelasi product moment dengan
angka kasar dengan rumus:
44
()()
*
()
+*
()
+
Untuk menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai
berikut:
45
0,81 1,00 = sangat tinggi
43
Sumadi Suryabrata, , hal. 60
44
Zainal Arifin,Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009)
h.254
45
Zainal Arifin,, h.257
0,61 0,80 = tinggi
0,41 0,60 = cukup
0,21 0,40 = rendah
0,00 0,20 = sangat rendah
2) Reliabilitas Tes.
Reliabilitas berhubungan dengan tingkat kepercayaan, dimana suatu tes
dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila dapat
memberikan hasil yang tetap. Untuk melihat reliabilitas tes bentuk uaraian
dipakai rumus Alpha
46
=
(
)(
)
keterangan:
: varians total
Kriteria reliabilitas tes:
0,80< r
11
1,00
0,06< r
11
0,80
0,40< r
11
0,60
0,20< r
11
0,40
0,00< r
11
0,20
:Sangat tinggi
:Tinggi
:Sedang
:Rendah
:Sangat rendah
Rumus varians :
47
46
Suharsimi,..., h. 109
47
Suharsimi Arikunto,, hal 110
()
Nilai
Keterangan :
DP = daya pembeda
Keterangan:
P% = Persentase aktivitas
F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan
N = Jumlah siswa
Kriteria penilaian aktivitas belajar yang positif adalah sebagai berikut:
51
1) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 1% - 25% maka aktivitas
tergolong sedikit sekali.
2) Jika persentase penilaian aktivitas adalah26% - 50% maka aktivitas
tergolong sedikit.
50
Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004) h. 130
51
Dimyati dan Mudjono, Penilaian Aktivitas Belajar, (Jakarta: Aksara Baru, 1999) h. 125
3) Jika persentase penilaian aktivitas adalah51% - 75% maka aktivitas
tergolong banyak.
4) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 76% - 99% maka aktivitas
tergolong banyak sekali.
b. Aktivitas Guru
Data yang diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi Genius
Learningdianalisisdianalisis dengan menggunakan rumus persentase
52
:
Keterangan:
P% = Persentase aktivitas guru
F= Frekuensi aspek aktivitas guru yang diamati
N = jumlah semua aspek
Kriteria penilaian yang digunakan dalam aktivitas guru sama dengan criteria
penilaian aktivitas siswa, yaitu:
53
1) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 1% - 25% maka aktivitas
tergolong sedikit sekali.
2) Jika persentase penilaian aktivitas adalah26% - 50% maka aktivitas
tergolong sedikit.
3) Jika persentase penilaian aktivitas adalah51% - 75% maka aktivitas
tergolong banyak.
52
Sudjana, ...,h. 130
53
Dimyati dan Mudjono, ,hal. 125
4) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 76% - 99% maka aktivitas
tergolong banyak sekali.
2. Angket Respon Siswa
Data respon siswa diperoleh dari angket yang terdiri dari dua kriteria respon
yaitu senang (S), dan tidak senang (TS) .Respon dikatakan positifapabila 75 % atau
lebih siswa memberikan respon senang. Data kemudian dianalisis dengan
mengunakan rumus
54
% =
()
()
x 100%
3. Tes Hasil Belajar
Untuk memperoleh tes yang baik, maka perlu dilakukan beberapa langkah
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampelberdistribusi
normal atau tidak.
Hipotesis yang diajukan:
H
0
: data sampel berdistribusi normal
H
1
: data sampel tidak berdistribusi normal
Cara mengujinya adalah
55
:
1) Data X
1
,X
2
,X
3
,...X
n
yang diperoleh dari data yang terkecil hingga ke data
yang terbesar.
2) Data X
1
, X
2
, X
3
, ....X
n
dijadikan bilangan baku Z
1
, Z
2
, Z
3
, ....Z
n
dengan
rumus sebagai berikut:
54
Triyanto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: kencana, 2010),ed. 1, cet. 2, h 243
55
Sudjana, ...,h.466-477
Zi =
S
Xr Xi
Keterangan:
Xi
= skor siswa yang diperoleh siswa yang ke-i
X r = skor rata-rata
S = simpangan baku
3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung
peluang. F (z
i
) = P (z z
i
).
4) Dengan menggunakan proporsi Z
1
, Z
2
, Z
3
,...Z
n
yang lebih kecil atau sama
dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi), maka:
S (Zi) =
n
Zi Zyang Z Z banyaknyaZ .... ..........
3 , 2 , 1
5) Menghitung selisih F(Z
i
) S(Z
i
) kemudian tentukan harga mutlaknya.
6) Diambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut dan
disebut selisih L
O.
7) Membandingkan nilai L
o
dengan L
tabel
. Kriterianya diterima yaitu hipotesis
itu diterima jika L
o
lebih kecil dari L
tabel
, selain itu hipotesis ditolak.
b. Uji Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah kelas sampel mempunyai
variansiyang homogen atau tidak.Uji homogenitas dilakukan dengan uji Barlett
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
56
a. Membuat hipotesis, yaitu:
H
0
:
56
Sudjana,Metode Statistik, (bandung : Tarsito, 2002), h. 261-263
H
1
:
b. Menghitung variansi masing-masing kelompok
c. Menghitung variansi gabungan dari populasi menggunakan rumus:
)
d. Menghitung harga satuan Barlett dengan rumus:
(
) (
)
e. Menghitung harga satuan Chi-kuadrat (X
2
) dengan rumus:
X
2
= (ln 10)* (
+
f. Membandingkan
dengan
<
untuk taraf maka terima H
0
artinya populasi homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kognitif
matematika siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Hipotesis yang akan diuji adalah :
H0 : 1= 2 Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan strategi Genius Learning sama dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran konvensional.
H1: 1> 2 Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan strategi Genius Learning lebih baik daripada siswa yang
mengikuti pembelajaran konvensional.
1 dan 2 merupakan rata- rata populasi hasil belajar kelas sampel. Jika setelah
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh data berdistribusi
normal dan variansi homogen, maka dilakukan uji t
57
:
57
Sudjana, ..., h.249
dengan
keterangan :
2
:variansi kelas eksperimen
2
:variansi kelompok kontrol
2 pada =
0,05.
Jika data yang diperoleh berdistribusi normal tetapi variansi data tidak
homogen maka digunakan rumus berikut:
Kriteria pengujian data adalah terima
jika
Dengan
dan
(1-1/2a)(
-1) dan
=t(1-1/2a)(
-1)
Jika data yang diperoleh tidak normal, maka digunakan ujiU (Uji Mann-
Whitney) dengan hipotesis sebagaiberikut:
H
0
:Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas
kontrol.
H
1
:Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besardaripada kelas kontrol
Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut
58
:
Keterangan: