Proposal ImeL
Proposal ImeL
=
1
1
2
2
i
i i
n
S n
S
3. Menghitung harga satuan Barlett (B) dengan rumus:
( ) ( )
= 1 log
2
i
n S B
4. Mengunakan statistik chi-kuadrat dengan rumus:
( ) ( ) { }
=
2 2
log 1 10 ln
i i
S n B _
5. Menggunakan tabel/daftar
Kemudian harga
2
_ hitung dibandingkan dengan harga tabel
2
_ , dengan
kriteria bila
2
_ hitung < tabel
2
_ untuk taraf maka populasi homogen. Dengan
demikian populasi memiliki varians yang homogen.
31
Untuk lebih mengakuratkan data dalam menentukan populasi
homogen, penulis juga menggunakan sofwer Minitab dengan uji
Bartlett.
d. Melakukan uji kesamaan rata rata dengan menggunakan uji anova satu jalur
(one way-anova) disebut juga dengan uji F.Untuk menggunakan uji F ini
digunakan langkah langkah sebagai berikut :
1. Membuat H
a
dan H
o
dalam bentuk kalimat.
i.H
a
= signifikan
ii. H
o
= tidak sifnifikan
2. Membuat H
a
dan H
o
dalam bentuk statistik.
i.
H
a
: A
1
A
2 =
A
3
ii. H
o
: A
1 =
A
2 =
A
3
3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.
4. Mencari jumlah kuadrat antar grup ( JK
A
) dengan rumus :
31
Nana Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung : Tarsito, 2002), hal.263
39
i. JKA =
()
()
ii. =[
()
+
()
+
()
]
()
.
5. Mencari derjat kebebasan antar grup (dKA) dengan rumus :
i. dKA = A- 1
6. Mencari kuadrat rerata antar grup ( KR
A
) dengan rumus :
i. KR
A
=
7. Mencari jumlah kuadrat dalam antar grup ( JK
D
) dengan rumus :
i. JK
D
= X
T
2
-
()
8. Mencari derajat kebebasan dalam antar grup ( dK
D
) dengan rumus :
i. dK
D =
N A.
9. Mencari kuadrat rerata dalam antar grup ( KR
D
) dengan rumus :
i. KR
D
=
.
10. Mencari nilai F hitung dengan rumus :
.
11. Tentukan kaidah pengujian.
i. Jika F hitung F tabel, maka H
o
ditolak artinya signifikan
dan jika F hitung F tabel, maka H
o
diterima artinya tidak
signifikan.
12. Mencari F tabel dengan rumus :
i. F tabel = F( 1 ) ( dKA, dKD).
ii. Cara mencari = F tabel, dKA = pembilang
iii. dK
D
= penyebut
13. Membandingkan F hitung dengan F tabel.
40
Tabel 3: Ringkasan Anava Satu Jalur
32
Sumber
Variansi
(SV)
derajat
kebebasan
(dk)
Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrtat
Rerata
(KR)
F
hitung
F
tabel
Antar
Group (A)
A 1
()
(
)
JKA
DkA
KRA
KRD
=0,0
5
Dalam
Group (D)
N A
T
-
()
JKD
DkD
Keterangan :
Total N 1
T
-
(
)
e. Mengambil dua kelas secara acak, kelas yang terambil pertama adalah
kelas eksperimen dan kelas yang kedua sebagai kelas kontrol.
D. Variabel dan Data
1. Variabel
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.
33
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini maka yang menjadi variabel
adalah :
a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yaitu berupa
perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan menggunakan penerapan
strategi pembelajaran Self Regulated Learning (SRL) dan perlakuan pada kelas
kontrol dengan pembelajaran konvensional.
32
Ridwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untukPendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung : ALFABETA, 2007), hal.132-134
33
Sumadi . . ., h, 25
41
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu aktivitas
dan hasil belajar siswa setelah penerapan strategi pembelajaran Self Regulated
Learning (SRL).
2. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari tes hasil belajar dan
aktivitas yang diberikan pada siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan
strategi pembelajaran Self Regulated Learning (SRL).
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diambil peneliti dari pihak lain. Data
sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah siswa dan data nilai ulangan
harian yang diperoleh dari guru matematika kelas XI IPA MAN Lubuk
Sikaping.
b. Sumber Data
Sesuai dengan data yang diperlukan maka data tersebut diperoleh melalui :
1. Data primer bersumber dari kelas sampel.
2. Data sekunder bersumber dari guru Matematika MAN Lubuk
Sikaping.
42
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti mempersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yaitu sebagai
berikut :
a. Menetapkan jadwal kegiatan, jadwal penelitian disusun setelah peneliti
mendapatkan informasi tentang waktu pengajaran.
b. Menentukan materi pelajaran.
c. Membuat rencana pelaksanaan pengajaran sebagai pedoman dalam
proses pengajaran, dan membuat RPP.
d. Mempersiapkan lembar observasi.
e. Membuat kisi-kisi soal dan menyusun test akhir.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan dilakukan beberapa kegiatan yaitu:
a) Kelas Eksperimen
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen ini adalah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Self
Regulated Learning (SRL).
Tabel 4 : Langkah-langkah Pembelajaran SRL Pada Kelas Eksperimen
Kegiatan Perkiraan Aktivitas Keterangan
waktu. Guru Siswa
1 2 3 4
Pendahuluan Apersepsi menit
43
1. Guru mengingatkan
materi minggu
kemaren.
Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan
semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa
tentang materi yang
akan dipelajari.
menit
2. Guru menanyakan ke
siswa tentang
pengertian materi yang
akan di pelajari.
3. Guru menerima apapun
pendapat dari siswa
tentang pengertian
materi tersebut. Pada
proses pembelajaran
berlangsung.
4. Setelah pendapat-
Mengeluarkan
pendapat
tentang materi
yang dipelajari
disaat
pembelajaran
berlangsung.
Mencatat
materi yang
menit
menit
44
pendapat siswa
terkumpulkan, Maka
guru menyempurnakan
pendapat siswa tersebut.
disampaikan
oleh guru.
menit
5. Guru membagikan
LKS kepada siswa.
6. Guru menyuruh siswa
mengerjakan latihan
yang ada di LKS
tentang
materi yang dipelajari
dan guru membimbing
siswa dalam
menyelesaikan latihan
yang ada di LKS.
7. Guru menunjuk siswa
untuk
mempersentasikan
jawaban latihan yang
ada di LKS ke depan
kelas.
8. Guru memeriksa hasil
Mengerjakan
LKS yang
diberikan oleh
guru pada saat
pembelajaran
berlangsung.
Mempersentas
ikan LKS
didepan kelas
Siswa
mempersentasi
kan jawaban
ke depan kelas
menit
menit
45
persentase yang
dikerjakan siswa di
papan tulis.
1. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
materi yang telah
dipelajari.
Siswa
menyimpulkan
materi
menit
Penutup 1. Guru memberikan PR
2. Guru menyuruh siswa
mempelajari materi
berikutnya.
Mengakhiri
pelajaran
dengan
mengucapkan
hamdalah
menit
b) Kelas Kontrol
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol adalah kegiatan
dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Tabel 5 : Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Kelas Kontrol
Kegiatan
Perkiraan aktivitas Keterangan
Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Apersepsi
1. Guru mengabsensi
Siswa
46
siswa
2. Guru
menyampaikan
judul dan tujuan
pembelajaran
mendengarkan
guru
menit
Kegiatan inti
Guru menjelaskan
materi pelajaran dengan
pembelajaran biasa
sesuai dengan RPP
Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
menit
Guru memberikan
kesempatan pada siswa
untuk bertanya terhadap
materi yang tidak
dimengerti
Siswa bertanya
kepada guru
tentang soal
yang belum
dipahami
menit
Guru memberikan soal-
soal latihan untuk
mengetahui sejauh
mana pemahaman
siswa terhadap materi
yang baru dipelajari
Siswa
mengerjakan
soal latihan yang
diberikan oleh
guru
menit
Penutup 1. Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
Siswa mencatat
kesimpulan
menit
47
materi yang telah
dipelajari
2. Guru memberikan
pekerjaan rumah
Siswa
mendengarkan
guru
3. Tahap penyelesaian
Pada tahap ini peneliti akan memberikan tes akhir untuk melihat hasil
belajar siswa, tes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian
digabungkan analisis untuk menguji hipotesis.
F. Instrumen Penelitian
a. Lembar Observasi
Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan ciri-ciri
siswa aktif dan aktifitas nantinya akan divalidasi oleh tiga orang validator.
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama
menggunakan strategi pembelajaran Self Regulated Learning (SRL).
Langkah Langkah dalam menyusun lembar observasi adalah
a. Merancang komponen komponen aktivitas yang akan diamati.
b. Merancang lembar observasi.
c. Memvalidasi lembar observasi yang akan digunakan
b. Angket Respon Siswa
Lembar angket digunakan untuk melihat respon siswa selama
menggunakan strategi pembelajaran Self Regulated Learning (SRL).
Langkah Langkah dalam menyusun angket adalah :
48
a. Merancang komponen komponen yang akan diamati.
b. Merancang lembar angket.
c. Memvalidasi lembar angket yang akan digunakan
c. Tes Hasil Belajar
Untuk mendapatkan hasil tes yang baik dilakukan beberapa langkah sebagai
berikut:
1. Mempelajari kurikulum
2. Memuat kisi kisi soal tes
3. Menyusun tes sesuai dengan kisi kisi soal yang telah dibuat.
4. Melakukan validasi tes
Tes dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur, apakah tes
tersebut sesuai dengan kurikululm dan bahan-bahan yang diajarkan. Validasi tes
yang digunakan adalah validasi isi dengan cara memberikan soal soal tes
kepada beberapa orang ahli untuk memvalidasikan soal soal yang telah
dibuat tersebut yaitu dosen matematika dan guru mata pelajaran matematika
MAN Lubuk Sikaping.
5. Uji Coba Tes
Agar soal yang disusun memiliki kriteria yang baik maka soal diuji coba
terlebih dahulu dan menganalisis soal yang memenuhi kriteria. Pengujian
dilakukan pada kelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol.
6. Analisis Soal Tes
Setelah uji coba dilakukan maka kegiatan dilakukan dengan analisis item untuk
melihat keberadaan soal-soal yang disusun baik atau tidak. Dalam melakukan analisis
item ada 3 hal yang perlu dilakukan yaitu:
49
a. Validitas
Validitas tes mempersoalkan apakah isi butir soal tes yang diujikan itu
mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak. Untuk
menentukan validitas tes digunakan rumus korelasi Product Moment
34
:
()()
*
()
+*
()
+
Keterangan:
) (
)
Keterangan:
dan
n : Banyak butir item yang dikeluarkan dalam tes
S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians)
36
Kriteria Reliabilitas Tes
Kriteria r
11
(Reliabilitas)
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
0,80 < r
11
1,00
0,60 < r
11
0,80
0,40 < r
11
0,60
0,20 < r
11
0,40
0,00 < r
11
0,20
Nilai r yang diperoleh dibandingkan dengan nilai r
tabel
, jika nilai r
hitung
> r
tabel
maka dapat disimpulkan nilai soal reliabel.
36
Arikunto,Suharsimi,Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 1999),h.101
51
c. Indeks Kesukaran (IK) Soal
Tingkat kesukaran soal digunakan untuk melihat apakah soal tersebut
termasuk mudah,sedang dan sulit.
Tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:
JS
B
P =
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan kriteria tingkat kesukaran berdasarkan indeks kesukaran adalah:
0,00 P 0,30 : Sukar
0,3 < P < 0,7 : Sedang
0,7 , P < 1 : Mudah
P = 1 : Sangat mudah
7. Indeks Pembeda (IP) soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai ( berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (
kemampuan rendah).
Adapun langkah langkahnya sebagai berikut:
a. Data diurutkan dari nilai rendah sampai nilai tertinggi.
b. Diambil 27 % dari kelompok tinggi dan 27 % dari kelompok rendah.
Mencari daya pembeda soal dengan menggunakan rumus:
) 1 (
2 1
2 2
=
n n
X X
Mr Mt
Ip
52
Keterangan:
Ip = Indeks pembeda soal
Mt = Rata rata kelompok tertinggi
Mr = Rata rata kelompok rendah
n = 27 % x N
N = Banyak peserta tes
2
1
X = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi
2
2 X = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah
Adapun kriteria tingkat pembeda soal berdasarkan indeks pembeda soal adalah:
0,4 1 = Baik sekali
0,3 0,39 = Baik
0,2 0,29 = sedang
0 0,19 = jelek
Ditinjau dari keseluruhan soal ( tes), tes tersebut berarti atau signifikan (memadai) jika:
50 % dari jumlah tersebut Ip = 0,40
40% dari jumlah soal tersebut 0,20 Ip 0,40
10% dari jumlah soal tersebut 0,10 Ip 0,19 serta tidak ada soal yang Ip nya
negatif.
37
G. Teknik Analisis Data
1. Data Aktivitas Belajar
Dari data yang dihitung dari lembar observasi akan dihitung persentase
aktivitas belajar siswa pada setiap kali pertemuan. Persentase aktivitas siswa tiap
aspek dihitung dengan rumus:
37
Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan,(Jakarta: Bumi aksara, 1999), h. 208
53
P =
Keterangan:
P = Persentase aktivitas
F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan
N = Jumlah siswa.
Kriteria penilaian aktivitas belajar siswa adalah sebagai beriku:
1) Jika persentase penilaian aktivitas 0 % - 20 % maka aktivitas tergolong kurang
sekali.
2) Jika persentase penilaian aktivitas 21 % - 40 % maka aktivitas tergolong kurang.
3) Jika persentase penilaian aktivitas 41 % - 60 % maka aktivitas tergolong cukup.
4) Jika persentase penilaian aktivitas 61 % - 80 % maka aktivitas tergolong baik.
5) Jika persentase penilaian aktivitas 81 % - 100 % maka aktivitas tergolong baik
sekali.
2. Data Respon Siswa
Data angket respon siswa dianalisis dalam bentuk persentase. Respon
siswa dikategorikan positif, jika respon positif untuk setiap aspek yang direspon
diperoleh persentase minimal 75%.
Untuk mencari persentase respon siswa tiap aspek digunakan rumus:
% =
3. Data Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dilihat dari tes akhir yang diberikan. Tes akhir ini
terlebih dahulu dianalisis dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas,
variansi kedua data, kemudian dilakukan uji hipotesis.
54
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini
delakukan dengan softwer minitab.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H
0
: Sampel berdistribusi normal
H
1
: Sampel berdistribusi tidak normal
Dengan langkah langkah:
i. Input data ke dalam sofwer minitab.
ii. Klik Start, kemudian pilih Basic Statistics dan klik Normality
test.
iii. Tentukan variabel yang akan diinput kemudian klik ok.
iv. Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dapat
menggunakan cara interpretasi P-value, yaitu data berdistribusi
normal jika harga P-value lebih besar dari taraf nyata .
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas variansi bertujuan untuk melihat data hasil belajar
mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Dalam hal ini dilakukan
dengan menggunakan sofwer minitab.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H
0
: Sampel berdistribusi homogen
H
1
: Sampel berdistribusi tidak homogen
55
Dengan langkah langkah:
i. Input data ke dalam sofwer minitab.
ii. Klik Start, kemudian pilih Basic Statistics dan klik 2-
varianses...
iii. Tentukan sample yang akan diinput kemudian klik ok.
iv. Data dikatakan homogen jika P-value yang diperoleh lebih
besar taraf nyata
c. Uji Hipotesis
Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari kedua
kelompok sampel tersebut, apakah hasil belajar matematika siswa kelas
eksperimen lebih baik dari siswa kelas kontrol. Uji yang dilakukan
dengan hiptesis adalah Uji satu pihak. Dalam hal ini menggunakan
sofwer minitab.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H
0
: Sampel memiliki kesamaan rata - rata
H
1
: Sampel tidak memiliki kesamaan rata - rata
Dengan langkah langkah:
i. Input data ke dalam sofwer minitab.
ii. Klik Start, kemudian pilih Basic Statistics dan klik 2-sample t...
iii. Tentukan sample yang akan diinput kemudian klik ok.
iv. Data dikatakan memiliki kesamaan rata - rata jika P-value yang
diperoleh lebih besar taraf nyata
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1993, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 1995, Manajemen Penelitian, Jakarta:Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 1997,Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 1999,Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara.
Bandura, A, 1977, Social Learning Theory Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall
Publishers.
Chaplin, J.P, 2006, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT Raja Grfindo Persada.
Departemen Agama, 2006, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro.
Hadeli, 2006, Metodologi Penelitian Kependidikan, Jakarta: PT Ciputat Press.
Ibrahim, 2003, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution, 2000, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta:
bumi aksara.
Ridwan dan Sunarto, 2007, Pengantar Statistika untukPendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, Bandung : ALFABETA.
Rousseau dalam Sardiman, 2001, Interaksi dan motivasi belajar mengajar,
Jakarta: PT. Raja Gravindo.
Rohani, Ahmad dkk, 1995, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suherman, Erman dkk, 2001, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.
Suherman, Erman, 2003, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjan, Nana, 2002, Metode Statistika, Bandung : Tarsito.
Sudjan, Nana, 2005, Metode Statistika, Bandung : Tarsito.
57
Suryabrata, Sumadi, 2004, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
B.J. Zimmerman, 1989, A Social Cognitive View of Self-regulated Learning dalam
Journal of Educational.
P.H. Winne & N.E. Perry, 2000, Measuring Self-regulated Learning dalam M.
Boekaerts et.al. (Ed.), Handbook of Self-regulation, Orlando, F.L:
Academic Press.
Zimmerman, B.J, 1990, Self-regulated Learning and Academic Achievement: An
Overview dalam Educational psychologist.
L. Corno dan EB. Mandinach, 1983, The Role of Cognitive Engagement in
Classroom Learning and Motivation dalam Educational Psychologist.
D.H. Schunk dan B.J. Zimmerman (Ed.), 1998, Self-regulation on Learning and
Performance: Issues and Educational Applications, Hillsdale: Lawrence
Erlbaum Associates.
Wirawan Sarwono, Sarlito, 2008, Teoriteori Psikologi Sosial, Jakarta : PT Raja
Grfindo Persada.
http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#cite_note-21 diakses 31 oktober 2013
http:// www.gudang materi.com/2010/06/kinerja-dan-kompetensi-guru.html
diakses 5 november 2013
http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html
diakses 23 november 2013
http://alymahtum.files.wordpress.com/2011/03/bab-21.pdf diakses 23 november
2013
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34214/4/Chapter%20II.pdf
diakses 23 november 2013