Anda di halaman 1dari 0

52

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th).
Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja sebagai buruh
bangunan. Keluarga Tn. S tinggal di Desa Trimulyo RT.01 RW.III
Genuksari Semarang.
No Nama JK Hub Umur Pend.
Status Imunisasi
BCG
POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket.
I II III IV I II III I II III
1. Tn. S L Suami 48 th SD - - - - - - - - - - -
2. Ny. S P Istri 46 th SD - - - - - - - - - - - -
3. An. F P Anak I7 th SMA


TBC
lengkap

Tabel. 2. Komposisi Keluarga Tn. S

53
Asma
Jantung
a. Genogram









Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah
= perempuan = hubungan dengan keluarga
= meninggal = klien

b. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di
dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.
c. Suku dan bangsa
Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa karena
berasal dari Jawa. Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan
apapun, tapi apabila ada anggota yang sakit cukup parah, biasanya
Ny. S
46th
Tn. S
48th
An. F
17 th
TBC
Jatuh
TBC
54
dibawa ke Puskesmas. Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas / ke
dokter terdekat, biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu.
d. Agama
Keluarga Tn. S beragama Islam semua. Tapi anggota keluarga dalam
melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun
melakukan ibadah, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.
e. Status sosial dan ekonomi keluarga
Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan per bulan Rp.
300.000,-. Sedangkan pengeluaran Rp. 400.000,- per bulan.
f. Aktivitas rekreasi
Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan
berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di
luar rumah jarang mereka lakukan.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Remaja
a. Tahap perkembangan keluarga dengan remaja
Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan
keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak remaja. Dimana tugas
perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain:
a) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan memiliki
otonomi.
b) Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga.
55
c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Kindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga
b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. S lebih
cenderung diam dan menyendiri. Tn. S dan Ny. S sudah pisah
ranjang tetapi masih rukun dan tinggal satu rumah.
2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
c. Riwayat keluarga
Saat ini Ny. S mengeluh dadanya sakit ketika Ny. S sedang batuk. Ny.
S mengatakan dahaknya sulit keluar. Ketika Ny. S periksa ke RSI
Sultan Agung Semarang pada tanggal 24 Oktober 2007. Ny. S di
diagnosa oleh dokter menderita TB Paru. Ny. S mendapat terapi dan
mengikuti pemeriksaan rontgen sebanyak 4 kali ketika foto rontgen
terakhir pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh
dokter. Sejak saat itu sampai sekarang klien tidak pernah
mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Ny. S mengatakan
kadang terasa sesak saat batuk. Tetapi Ny. S melakukan istirahat lebih
banyak dan biasanya bisa sembuh.


56
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, 3
kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.
Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat
rumah disapu 1 kali sehari. Ukuran rumah 12 x 8 m
2
, tipe rumah semi
permanen, atap terbuat dari genting, lantai berubin, tetapi sudah
bercampur dengan tanah,karena ubin sudah banyak yang rusak.
Rumah Tn S terdapat ventilasi berupa 2 jendela di ruang tamu,
1jendela di kamar tidur, dan 1 pintu utama. Kondisi ruangan sangat
pengap, karena jendela yang ada di rumah Tn. S tidak pernah dibuka.
Keluarga Tn. S menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari seperti mandi, mencuci, dan masak.
b. Denah rumah






c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Trimulyo, hubungan
antar tetangga cukup baik. Tapi Tn. S cenderung menutup diri dengan
U

B T

S
Kamar
An. F
Kamar
Ibu

Gudang

R. tamu


T
e
r
a
s




Dapur
Kamar
Ayah
KM
WC
57
tetangga maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu
mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan
sekitar rumah.
d. Mobilitas geografis keluarga
Rumah merupakan daerah perkampungan tidak jauh dari jalan raya,
mudah dijangkau oleh sepeda motor. Ny. S kalau membeli
perlengkapan masak, membeli di pasar yang berjarak 200 meter dari
rumahnya. Rumah Ny. S berada di pinggir jalan raya.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan
bersama masyarakat. Sedangkan Tn. S cenderung berdiam diri di
rumah dan tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi
dengan orang lain secara baik. Ny. S bekerja sebagai penjual nasi
pecel. Sosialisasi Ny. S dengan para pembeli berjalan dengan baik.
An. F juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya
di rumah. An. F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan
masyarakat lain.
f. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga biasanya kalau sakit parah diperiksakan ke
Puskesmas/ke dokter terdekat. Ny. S sering tolong menolong begitu
juga dengan lingkungan sekitar.

58
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan di keluarga Tn.S adalah komunikasi
terbuka. Mereka dapat mengungkapkan pendapatnya masing-masing.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Tn. S.
Keputusan diambil dengan cara bermusyawarah bersama.
c. Struktur peran
Tn. S yang berperan sebagai kepala keluarga, sudah bisa
melaksanakan perannya dengan baik. Ny. S yang berperan sebagai ibu
rumah tangga, juga membantu Tn.S untuk mencari nafkah dengan
berjualan nasi pecel. An. F dapat berperan dengan baik di dalam
keluarga An. F yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, bisa
melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan cukup baik.
d. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. S apabila sakit, dibelikan obat di warung terlebih
dahulu. Jika dibelikan obat di warung belum sembuh, maka
diperiksakan ke Puskesmas/pelayanan kesehatan terdekat.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S kurang mengetahui tentang penyakit flek paru/TB paru
yang diderita oleh Ny. S. Tapi, Ny. S sewaktu sakit mau
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
59
b. Fungsi sosialisasi
Tn. S belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun
orang lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup
mandiri dan hidup menerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
TB Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari /
mengetahui pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit
TB Paru. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga
terbatas karena kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit
respiratori.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya
jarang ada sisa tiap bulannya, sebaliknya kadang masih kekurangan.
6. Stres Jangka Pendek dan Panjang
a. Stresor jangka pendek dan panjang
Ny. S merasakan ketakutan jika penyakitnya tidak bisa sembuh dan
harus mengulang pengobatan dari awal.
60
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Apabila ada masalah, Tn. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh
anggota keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan
semua kepada Allah SWT.
c. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Tn.S berunding dengan
istri dan anaknya.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn. S Ny. S An. F
TD
BB
TB
Nadi
RR
Kepala
Rambut


Mata



Hidung


Telinga


Mulut &
Tenggorokan

Leher

Dada




120/80 mmHg
52 kg
158 cm
78 x/mnt
16 x/mnt
Bentuk mesochepal
Warna hitam ada
ubannya, cukup
bersih, lurus.
Tidak ada
gangguan
penglihatan, tidak
ada ikterik.
Bersih, tidak ada
sekret, tidak ada
polip.
Tampak kotor, ada
serumen, tidak ada
luka.
Bibir cukup lembab
tidak ada stomatitis

Tidak ada pem-
besaran kel. Tiroid.
Simetris, vesikuler




100/60 mmHg
38 kg
153 cm
80 x/mnt
22 x/mnt
Bentuk mesochepal
Warna hitam ke-
merahan, agak ikal,
kering, kotor.
Tidak ada gangguan
penglihatan, anemis,
tidak ikterik

Bersih, tidak ada
sekret, tidak ada
polip.
Bersih, tidak ada
serumen, tidak ada
luka.
Bibir kering, tidak
stomatitis, tidak ada
nyeri telan
Tidak ada pem-
besaran kel. Tiroid
Simetris, tidak
terdengar bunyi
gallop, terdengar
bunyi whezing

120/70 mmHg
54 kg
161 cm
76 x/mnt
20 x/mnt
Bentuk mesochepal
Warna hitam, lurus,
bersih.

Tidak anemis, tidak
ikterik.


Bersih, tidak ada
sekret tidak ada
polip
Kotor, ada serumen,
tidak ada luka

Bibir lembab, tidak
ada nyeri telan

Tidak ada pem-
besaran kel. Tiroid
Vesikuler, simetris,
tidak terdengar
bunyi gallop


61
Abdomen


Ekstremitas


Kulit

Genital
Datar, tidak ada
luka

Berfungsi dengan
baik tidak ada
kelainan
Sawo matang, tidak
ada alergi, bersih
-
Datar, bising usus,
terdengar normal,
tidak ada luka
Berfungsi dengan
baik, tidak ada
kelainan
Hitam, kering, tidak
ada alergi, bersih
-
Datar, bising usus
terdengar normal




Sawo matang,
bersih, tidak ada
alergi
8. Harapan Keluarga
Tn. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di
lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin
melakukan kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di
lingkungan RW. III Trimulyo.
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Penyebab
1



















DS:
















DO:
Keluarga mengatakan kalau
Ny. S menderita flek paru
pada tanggal 24 Oktober
2007, Ny. S mengalami sesak
nafas dan nyeri dada seperti
di tusuk tusuk. Kemudian
keluarga memeriksakan Ny. S
ke RS. Islam Sultan Agung
Semarang dan dokter
mengatakan bahwa setelah
dilakukan uji BTA, ternyata
Ny. S positif menderita TB
Paru. Keluarga mengatakan
tahunya mempunyai flek
paru. Keluarga mengatakan
tidak tahu kalau penyakitnya
bisa menular.
Ny. S batuk tetapi tidak bisa
keluar dahak. Ny. S terengah-
engah setelah batuk. Saat
dilakukan pemeriksaan dada
dengan inspeksi didapatkan
data bentuk dada simetris,
Bersihan
jalan nafas
tidak efektif
Ketidakmampuan
keluarga Tn. S
dalam melakukan
perawatan kesehatan
TB Paru terutama
pada Ny. S
62
Ny. S tampak menggunakan
otot bantu pernafasan, saat
dilakukan auskultasi
terdengar suara whezing.
2 DS:










DO:

Keluarga mengatakan bahwa
pada tanggal 4 Juli 2008 klien
telah dinyatakan sembuh oleh
dokter. Namun sampai
sekarang klien tidak pernah
mengontrolkan diri ke
puskesmas atau rumah sakit.
Klien mengatakan setiap
malam tubuhnya berkeringat,
klien mengatakan tubuhnya
lemas saat bangun tidur.
Nafsu makan klien cukup
bagus, makan 3x/hari habis 1
porsi dengan nasi, sayur, lauk,
dan minum air putih. Berat
badan klien sebulan terakhir
45kg. Namun pada saat
dilakukan pengkajian berat
badan klien turun menjadi
43kg, LILA : 19cm, tubuh
klien kurus, kulit kering
bersisik, rambut merah,
konjungtiva anemis
Resiko
perubahan
pemenuhan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
nutrisi pada orang
sakit terutama pada
Ny. S

63
C. SKORING
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru
terutama pada Ny. S
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah
Aktual


















2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Sebagian









3. Potensi di cegah
Cukup


3/3 x 1= 1



















1/2 x 2 = 1












2/3 x 1 = 2/3



Dalam menentukan sifat masalah
bobot yang paling besar diberikan
kepada keadaan sakit atau yang
mengancam kehidupan keluarga
yaitu keadaan sakit atau
pertumbuhan anak yang tidak
sesuai dengan usia, kemudian
baru diberikan kepada hal-hal
yang mengancam kesehatan
keluarga dan selanjutnya kepada
situasi krisis dalam keluarga
dimana terjadi situasi yang
menuntut penyesuaian dalam
keluarga. Pada kasus Ny. S ketika
keluarga ditanya tentang
perawatan TB Paru mengatakan
tidak tahu dan lebih cenderung
diam ketika ditanya masalah
perawatan TB Paru.

Faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah data diubah adalah
pengetahua, teknologi dan
tindakan-tindakan untuk
menangani masalah, sumberdaya
keluarga, sumberdaya perawatan
dan sumberdaya masyarakat. Pada
kasus Ny. S pendidikan Ny. S
adalah SD. Pemahaman keluarga
Tn. S kurang ketika ditanya
tentang masalah TB Paru,
menjawabnya agak lama.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melihat potensi pencegahan
masalah adalah kepelikan,
lamanya masalah, tindakan yang
64









4. Menonjolnya
masalah
Segera ditangani











2/2 x 1 = 1
sudah dan sedang dijalankan,
adanya kelompok resiko tinggi
dalam keluarga atau kelompok.
Pada kasus Ny. S dengan
pemberian informasi tentang
perawatan TB Paru yang cukup
jelas, kemungkinan masalah yang
akan muncul dapat dicegah.

Masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif adalah masalah aktual
yang harus ditangani agar tidak
menimbulkan komplikasi.
Total Skor 3 2/3

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny. S
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Resiko





















2/3 x 1= 2/3






















Dalam menentukan sifat
masalah bobot yang paling
besar diberikan kepada
keadaan sakit atau yang
mengancam kehidupan
keluarga yaitu keadaan sakit
atau pertumbuhan anak yang
tidak sesuai dengan usia,
kemudian baru diberikan
kepada hal-hal yang
mengancam kesehatan
keluarga dan selanjutnya
kepada situasi krisis dalam
keluarga dimana terjadi
situasi yang menuntut
penyesuaian dalam keluarga.
Pada kasus Ny. S berat badan
klien sebulan terakhir 45 Kg,
namun saat dilakukan
pengkajian berat badan klien
43 Kg, LILA : 19 cm. Tubuh
klien kurus, kulit kering,
bersisik, rambut merah,
65


2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Sebagian














3. Potensi masalah
dapat di cegah
Rendah












4. Menonjolnya
masalah
Ada masalah tetapi
tidak perlu segera
ditangani





1/2 x 2 = 1

















1/3 x 1 = 1/3














1/2 x 1 = 1/2

konjungtiva anemis.

Faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah data
diubah adalah pengetahua,
teknologi dan tindakan-
tindakan untuk menangani
masalah, sumberdaya
keluarga, sumberdaya
perawatan dan sumberdaya
masyarakat. Pada kasus Ny.
S masalah nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh dapat
diatasi dengan pemenuhan
nutrisi yang adekuat dan
nutrisi pada taraf gizi
seimbang sesuai kebutuhan
tubuh yang mencakup 4 sehat
5 sempurna.

Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melihat
potensi pencegahan masalah
adalah kepelikan, lamanya
masalah, tindakan yang
sudah dan sedang dijalankan,
adanya kelompok resiko
tinggi dalam keluarga atau
kelompok. Pada kasus Ny. S
ekonomi keluarga dari
kalangan bawah. Makanan
sehari-hari adalah nasi dan
sayur. Kadang makan dengan
lauk kadang juga tidak.

Ny. S mengatakan kalau ada
anggota keluarga yang sakit
biasanya dibelikan obat di
warung terlebih dahulu, jika
belum ada perubahan baru
diperiksakan ke puskesmas
atau rumah sakit.
Total Skor 2 1/2
66
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru
terutama pada Ny. S
2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S
E. PRIORITAS MASALAH
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
Keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru
terurtama pada Ny. S


67
2) RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
No
Diagnosa Keperawatan
Keluarga
Tujuan Umum (TUM)
Tujuan Khusus
(TUK)
Evaluasi Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
1 Bersihan jalan nafas tidak
efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan Keluarga Tn.
S dalam melakukan perawatan
kesehatan pada TB Paru
terurtama pada Ny. S

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
bersihan jalan nafas
menjadi efektif.
1. Keluarga dapat
mengenal masalah
TB Paru.


Verbal Keluarga dapat
menjelaskan
pengertian TB
Paru
Keluarga dapat
menyebutkan
tanda dan gejala
TB Paru
Keluarga dapat
menjelaskan
perawatan
keluarga yang
menderita TB
Paru














1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang
TB Paru
2. Jelaskan pada
keluarga tentang
pengertian,
tanda/gejala
tindakan yang
dilakukan bila
salah satu anggota
keluarga
menderita TB Paru
3. Bimbing keluarga
untuk mengulang
kembali apa yang
dijelaskan oleh
perawat.
4. Beri pujian atas
jawaban yang
disampaikan oleh
keluarga.
68
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan yang
tepat.



3.Keluarga mampu
melakukan
perawatan
kesehatan













4. Ny. S bersama
anggota keluarga
mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan yang
ada
Verbal






Psikomotor
















Psikomotor







Keputusan
keluarga untuk
rutin
mengontrolkan
Ny. S ke
pelayanan
kesehatan
Keluarga Tn. S
dapat melakukan
perawatan
kesehatan













Keluarga Tn. S
senantisa
memeriksakan
diri/mengontrol
kesehatan diri ke
pelayanan
kesehatan
Puskesmas
1. Beri penjelasan
tentang penyakit
TB Paru yang
dapat terjadi
kekambuh-an &
komplikasi

1. Ajarkan kepada
keluarga untuk
latihan nafas dalam
dan batuk efektif
agar bersihan jalan
nafas menjadi
efektif dan tidak
terjadi komplikasi.
2. Beri kesempatan
kepada keluarga
untuk
mempraktekkan
cara nafas dalam
dan batuk efektif.
3. Beri pujian positif
atas partisipasi
keluarga.
1. Menganjurkan
keluarga untuk
mengontrol
kesehatan di
Puskesmas/ RS

69
2 1. Resiko perubahan
pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah
nutrisi pada orang sakit
terutama pada Ny.S

Setelah dilakukan
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
memenuhi nutrisi
sesuai kebutuhan
tubuh.
1. Keluarga dapat
memenuhi
makanan yang
bergizi yang
dibutuhkan oleh
tubuh terutama
tinggi kalori, tinggi
protein (TKTP)














2. Keluarga dapat
menyebutkan
beberapa contoh
makanan yang
mengandung
kalori dan protein
Verbal





Verbal















Verbal
Dapat menyebutkan
pengertian makanan
yang bergizi
Dapat menyebutkan
jenis makanan yang
tinggi kalori, tinggi
protein
Dapat menyubutkan
manfaat dari
makanan yang
bergizi











Keluarga mampu
menyebutkan 3
contoh makanan
yang mengandung
kalori dan protein
1.kaji pengetahuan
keluarga tentang
pengertian makanan
bergizi.
2.Jelaskan pada
keluarga tentang
pengertian makanan
bergizi, jenis
makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein,manfaat
makanan bergizi
bagi tubuh.

3.Bimbing keluarga
untuk mengulang
kembali
4.Beri pujian atas
jawaban yang di
sampaikan oleh
keluarga.

1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
contoh makanan
yang mengandung
kalori dan protein.
70
3. Keluarga dapat
menyebutkan
manfaat nutrisi
bagi tubuh.
Verbal Keluarga mampu
menyebutkan 3 dari 5
manfaat nutrisi bagi
tubuh.

1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
hal hal yang
dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi.

4. Keluarga dapat
menyebutkan
kembali akibat dari
kekurangan nutrisi


5. Keluarga dapat
memenuhi nutrisi
yang dibutuhkan
oleh tubuh setiap
hari.
Verbal





Psikomo
tor
Keluarga mampu
menyebabkan 3 dari
5 akibat dari
kekurangan nutrisi


Menyajikan
makanan bergizi
setiap hari
1. Jelaskan kemballi
tentang hal-hal yang
dapat tejadi jika
tubuh kekurangan
nutrisi.

1. Diskusikan dengan
keluarga tentang
makanan bergizi
yang harus
dipenuhi setiap
hari, terutama
yang mudah di
dapatkan dan
harga relatif
terjangkau.
2. Anjurkan kepada
keluarga untuk
selalu memenuhi
nutrisi yang
bergizi setiap hari.
3. Beri pujian atas
tindakan yang
tepat
71
3) IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
Tanggal.
Jam
No.
Dx.
Kep.
Tujuan Khusus
(TUK) Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
Sabtu,
27-12-
08
11.00
1 Keluarga dapat
mengenal
masalah
kesehatan
salah satu
anggota
keluarga.
Mengkaji
pengetahuan
keluarga
tentang
penyakit TB
Paru.
S:























O:




Keluarga Tn. S mengatakan
kalau Ny. S menderita flek
paru mulai tanggal 24
Oktober 2007, Ny. S
mengalami batuk terus
menerus, sesak nafas dan
nyeri dada seperti di tusuk
tusuk. Kemudian keluarga
memeriksakan Ny. S ke RS.
Islam Sultan Agung. Dan
dokter mengatakan bahwa
setelah dilakukan uji BTA,
Ny. S dinyatakan positif
menderita TB Paru.
Keluarga Tn. S mengatakan
tahunya Ny. S mempunyai
flek paru, keluarga tidak
mengetahui apa sebenarnya
flek paru itu, penyebab,
tanda dan gejala serta
komplikasinya. Keluarga
mengatakan tidak tahu kalau
penyakit TB Paru bisa
menular.
Keluarga diam saja, ketika
ditanya tentang TB Paru,
keluarga kooperatif dan
mendengarkan penjelasan
perawat dengan baik.


11.20 2 Keluarga dapat
memenuhi
makanan yang
bergizi yang
dibutuhkan
oleh tubuh
terutama tinggi
kalori tinggi
protein
(TKTP)

Mengkaji
pengetahuan
umum
keluarga Tn.
S tentang
makanan
yang bergizi.

S :



O:
Keluarga Tn. S mengatakan
makanan bergizi adalah
makanan yang mengandung
empat sehat lima sempurna.
Keluarga Tn. S kooperatif
dan tenang dan saat
menjawab pertanyaan.


72

11.30 2 Keluarga dapat
menyebutkan
beberapa
contoh
makanan yang
mengandung
kalori dan
protein.
Memberitahu
beberapa
contoh
makanan
yang
mengandung
kalori dan
protein
S :






O:

Keluarga Tn.S mengatakan
makanan yang mengandung
kalori adalah makanan dari
padi-padian, sedangkan
makanan yang mengandung
protein adalah makanan dari
bahan kacang-kacangan.
Keluarga menjawab dengan
tenang dan kooperatif.

11.45 2 Keluarga dapat
memenuhi
nutrisi yang
bergizi setiap
hari.
Memotivasi
keluarga
untuk selalu
memenuhi
nutrisi yang
bergizi setiap
hari.
S :


O:
Keluarga Tn S mengatakan
akan memenuhi nutrisi yang
bergizi setiap hari.
Keluarga Tn. S kooperatif,





11.55 2 Keluarga
dapat
menyebutka
n kembali
akibat dari
kekurangan
nutrisi.
Memberitahu
kepada
keluarga jika
tubuh
kekurangan
nutrisi akan
mengakibatk
an tubuh
menjadi
lemas, tidak
berenergi
dan mudah
terserang
penyakit.
S :




O:
Keluarga Tn. S mengatakan
akan selalu memenuhi
makan yang bergizi setiap
hari.

Keluarga Tn. S kooperatif.

12.05













1 Keluarga dapat
mengenal
masalah
kesehatan
salah satu
anggota
keluarga (Ny.
S)
Memberitahu
kalau TB
Paru bisa
terjadi
kekambuhan
dan menular
S :


O:
Keluarga Tn. S mengatakan
tidak mengetahui kalau TB
Paru bisa menular
Keluarga Tn. S diam saja
ketika ditanya oleh perawat.

73
12.15 1 Keluarga dapat
mengenal
masalah
kesehatan salah
satu anggota
keluarga (Ny.
S) Keluarga
dapat me-
ngambil
keputusan
tentang
tindakan yang
tepat

Mengontrak
keluarga Tn.
S untuk
diberi
pengetahuan
kesehatan
tentang TB
Paru
S:


O:
Keluarga Tn. S mengatakan
bersedia, waktunya sehabis
magrib saja
Keluarga Tn. S setuju, telah
mendapatkan kesepakatan
waktu setelah magrib hari
Minggu besok

Minggu,
28-12-
08
15.30
1 Keluarga
dapat
mengenal
masalah
kesehatan
salah satu
anggota
keluarga
(Ny. S)
Keluarga
dapat me-
ngambil
keputusan
tentang
tindakan
yang tepat
Mengontrak
ulang
keluarga
untuk diberi
pengetahuan
kesehatan
tentang TB
Paru
S:




O:
Keluarga Tn. S mengatakan
bersedia diberi penyuluhan
untuk diajukan pukul 16.00
WIB

Keluarga Tn. S sedang
membersihkan lantai
rumahnya

16.15 1 Keluarga
dapat
mengenal
masalah
kesehatan
salah satu
anggota
keluarga
(Ny. S)
Memberi
penyuluhan
kesehatan
tentang
penyakit TB
Paru
S:

O:
Keluarga Tn. S mengatakan
cukup jelas
Keluarga Tn. S
memperhatikan dan cukup
aktif dalam mengikuti
pendidikan kesehatan
tentang TB Paru.

74







16.50







2
Keluarga
dapat me-
ngambil
keputusan
tentang
tindakan
yang tepat
Keluarga
dapat
memenuhi
makanan
yang bergizi
yang
dibutuh
kan oleh
tubuh
terutama
tinggi kalori
tinggi
protein
(TKTP)







Memberi
informasi
tentang
makanan
bergizi dan
manfaat bagi
tubuh







S :







O :







Keluarga Tn. S mengatakan
kalau makanan yang bergizi
adalah makanan yang terdiri
dari 4 sehat 5 sempurna.
Keluarga mengatakan tidak
mempunyai cukup uang
untuk memenuhi makanan
yang bergizi
Keluarga Tn. S tersenyum
dan kooperatif








Senin,
29-12-
08
18.30
1 Keluarga
dapat
melakukan
perawatan
kesehatan
TB Paru.

Mengajarkan
kepada
keluarga Tn.
S untuk
latihan nafas
dalam dan
batuk efektif
serta mampu
menyediakan
tempat dahak
beserta
cairan
desinfektan.
S:






O:
Keluarga Tn. S mengatakan
belum bisa cara nafas dalam
dan batuk efektif, keluarga
juga mengatakan belum
menyediakan tempat dahak
desinfektan.

Keluarga Tn. S
memperhatikan perawat saat
mengajari nafas dalam dan
batuk efektif, keluarga
mampu menyediakan tempat
dahak desinfektan.

18.40 1, 2 Keluarga
mampu me-
manfaatkan
pelayanan
kesehatan yang
ada
Memotivasi
Ny. S untuk
mengontrol
kan diri ke
Puskesmas/
RS apabila
S : Keluarga Tn. S
mengatakan setuju.



terjadi
gejala-gejala
kekambuhan
O: Keluarga Tn. S tersenyum,
dan kooperatif

75
19.05 2 Keluarga dapat
menyebutkan
contoh
makanan yang
mengandung
kalori dan
protein.
Mengkaji
ulang
beberapa
contoh
makanan
yang
mengandung
kalori dan
protein
S:





O:
Keluarga Tn. S mengatakan
masih ingat diantaranya
makanan dari padi-padian,
kentang , jagung, kacang
kedelai, telur, daging dan
ikan.
Keluarga mampu
menyebutkan contoh
makanan yang mengandung
kalori dan protein.

19.15 2 Keluarga
dapat
menyajikan
makanan
yang
mengandung
kalori dan
protein
protein.
Memotivasi
Ny. S untuk
selalu
menyajikan
makanan
yang bergizi
seimbang
terutama
yang
mengandung
protein.
S:




O:
Keluarga Tn. S mengatakan
setiap hari sudah
menghidangkan makanan
bergizi tinggi kalori dan
protein.
Di meja makan tersaji nasi,
sayur bayam, ikan asin,
tempe goreng, pepaya dan
susu kedelai

19.30 2 Keluarga
dapat
menyajikan
makanan
bergizi
seimbang.
Memberitahu
manfaat dari
makanan
yang bergizi
seimbang
S:




O:
Keluarga Tn. S mengatakan
sudah paham kalau makanan
yang bergizi akan
berpengaruh dengan
kesehatan seseorang.
Keluarga mampu
menyebutkan manfaat
makanan bergizi, keluarga
kooperatif.


76
4) EVALUASI SUMATIF
No Tanggal
Jam
Evaluasi Sumatif TT
1


















2
Selasa,
30-12-
08
13.00















13.15

S:









O:





A:
P:

S:







O:




A:
P:
Keluarga Tn. S mengatakan dapat menyebutkan
pengertian, penyebab, cara pencegahan
penularan penyakit TB Paru hanya bisa
menyebutkan 1 saja, cara pengobatannya tidak
tahu (Ny. S lupa). Ny. S ingat betul bahwa
apabila ada tanda-tanda kekambuhan harus
segera memeriksakan diri ke dokter. Ny. S
dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala TB Paru.
Keluarga mengatakan sudah mampu melakukan
nafas dalam dan batuk efektif.
Keluarga Tn. S sudah paham, keluarga Tn.S
mampu menyebutkan penjelasan yang telah
disampaikan oleh perawat. Keluarga Tn. S
mampu mempraktekan nafas dalam dan batuk
efektif, keluarga Tn. S mampu menyediakan
tempat dahak desinfektan.
Masalah teratasi
Hentikan intervensi

Keluarga Tn. S mengatakan sudah mengerti
kalau makanan yang bergizi sangat berguna
bagi kesehatan. Ny. S dapat menyebutkan apa
saja yang termasuk dalam makanan bergizi
serta dapat menyebutkan syarat rumah yang
sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. S
paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi
terjadinya penyakit.
Keluarga Tn. S kooperatif, dimeja makan
keluarga tersedia nasi, sayur bayam, tempe
goreng, dan ada pepaya. BB Ny. S = 43,5 Kg,
LILA = 19,5 cm. Konjungtiva tidak anemis
Jendela yang ada di rumah dibuka semua
Masalah teratasi sebagian
Lanjutkan intervensi : motivasi keluarga untuk
selalu memenuhi makanan yang bergizi.

Anda mungkin juga menyukai