Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

Gampong Krueng Kalee merupakan salah satu desa yang berada di Kemukiman.,Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, dengan luas wilayah sekitar.km2. Krueng Kalee terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun Meunasah Sagoe, Dusun Tengku Chik Krueng Kalee, dan Dusun Haji Hasan Krueng Kalee. Adapun batas wilayah administrasi Gampong Krueng Kalee itu sendiri adalah sebagai berikut. Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Berbatasan dengan : Berbatasan dengan : Berbatasan dengan : Berbatasan dengan

Krueng Kalee merupakan salah satu desa Desa ini sedikit di huni oleh penduduk. Data yang didapat dari sensus KKN 2013, terdapat .. jiwa yaitu . jiwa penduduk laki-laki dan. jiwa penduduk wanita. Jika dilihat dari kondisi alamnya, Krueng Kalee merupakan desa yang begitu dekat dengan pegunungan dan terdiri dari lahan pertanian yang cukup luas sebagai area sawah pada musimnya. Hal ini menyebabkan mata pencarian utama penduduk di desa ini adalah petani, pekebun, dan peternak. Hasil alam yang diperoleh berupa padi sebagai makanan pokok dan sayur-sayuran seperti bayam.
B. Maksud dan Tujuan Laporan

Maksud dan tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan informasi tentang kegiatan KKN, baik untuk mahasiswa KKN sendiri, pengelola KKN Universitas Syiah Kuala, Kepala Gampong beserta perangkatnya dan tidak kalah pentingnya untuk Pemerintah Kecamatan, Kabupaten, Dinas/Instansi, serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

C. Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada

Program pembangunan yang telah ada dan sedang berjalan sampai sekarang di Gampong Krueng Kalee adalah sebagai berikut: 1. Krueng Kalee memiliki sebuah meunasah. Namun, meunasah ini dirasa masih kurang difungsikan. 2. Krueng Kalee memiliki sebuah Pondok Bersalin Desa (Polindes), tetapi tidak difungsikan. 3. Krueng Kalee memiliki sebuah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk balita yang difungsikan sekali dalam sebulan. 4. Krueng Kalee memiliki satu kantor usaha tani yang di fungsikan sebagai tempat untuk menyimpan pupuk.
D. Metode dan Sistematika Pembahasan

1. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai Gampong Krueng Kalee diantaranya adalah sebagai berikut: Observasi Wawancara anjangsana Personal approach

2. Sistematika Pembahasan Laporan akhir KKN ini terdiri atas 4 (empat) bab. Pada Bab I, Pendahuluan, akan diuraikan gambaran umum gampong, maksud dan tujuan dari pembuatan laporan ini, program-program pembangunan yang telah ada di gampong yang bersangkutan, juga metode serta sistematika pembahasannya. Sedangkan pada Bab II, akan dipaparkan beberapa bidang permasalahan gampong, mulai dari bidang pendidikan, keagamaan, ekonomi, serta social

budaya. Adapun pemaparan mengenai sarana dan prasarana, produksi, kesehatan dan kebersihan lingkungan, juga masalah administrasi dan pemerintahan gampong. Pada Bab III, akan diuraikan masing-masing kegiatan mahasiswa selama KKN, berupa kegiatan dari masing-masing fakultas. Untuk masing-masing kegiatan akan diuraikan bidang kegiatan yang dipilih, maksud, tujuan, serta sasaran yang ingin dicapai, lalu hasil yang dicapai beserta tindak lanjutnya, faktor

pendukung serta penghambatnya, partisipasi masyarakat dan kegiatan yang belum sempat terlaksana. Pada Bab IV, Penutup, semua kegiatan yang telah dilaksanakan selama KKN akan dirangkum sehingga didapat sebuah kesimpulan, lengkap dengan saran, baik untuk gampong yang bersangkutan (khususnya Bapak Keuchik), mahasiswa KKN selanjutnya, ataupun kepada pihak Bapel KKN.

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

Setelah dilakukan survey awal terhadap lokasi KKN, yaitu Gampong Krueng Kalee, didapatkan beberapa bidang permasalahan yang akan dijabarkan dalam poin-poin sebagai berikut.
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya 1. Pendidikan

Untuk bidang pendidikan, terdapat berbagai jenis lulusan di Gampong Krueng Kalee. Terdapat lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sarjana (S1). Namun, mayoritas penduduk gampong merupakan lulusan. Adapun beberapa masalah pendidikan yang ada di Gampong Krueng Kalee, seperti: Masih kurangnya wawasan penduduk setempat bahwa pendidikan itu merupakan hal yang sangat penting. Beberapa anak yang sudah seharusnya mendapatkan pendidikan dini di PAUD dan TK, justru tidak mendapatkan itu karena terkendala oleh tidak adanya PAUD dan TK di sekitar desa. Masih kurangnya minat dari kalangan pemuda yang mayoritas masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Perguruan Tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi ekonomi keluarga yang mengharuskan mereka untuk bekerja selepas tamat dari SMA. 2. Agama
Masyarakat Gampong Krueng Kalee secara keseluruhannya merupakan pemeluk agama islam. Kegiatan rutinitas keagamaan yang dilakukan oleh penduduk

gampong adalah mengikuti pengajian dan baca kitab di balai pengajian salah satu warga yang dilaksanakan setiap hari setelah maghrib. Dengan adanya agenda rutinitas tersebut dapat menambah pengetahuan agama penduduk gampong setempat. Yang disayangkan dari warga adalah kurangnya kesadaran dalam beribadah di Meunasah terutama penduduk laki-laki. Keberadaan meunasah belum dimaksimalkan secara penuh, hal ini terbukti dari pelaksanaan shalat lima waktu dimana warga sangat minim yang datang ke meunasah untuk menunaikan

shalat. Ditambah lagi, azan yang berkumandang tidak terdengar pada setiap waktu shalat. 3. Ekonomi Potensi sumber daya alam Gampong Krueng Kalee adalah berupa sawah dan gunung. Mata pencaharian penduduk yang sebagian besar berupa petani, pekebun,
buruh bangunan, dan peternak menjadikan status ekonomi penduduk Gampong Krueng Kalee umumnya berada pada kelas menengah kebawah. Selain itu, ditemukan juga beberapa penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga keadaan

ekonominya tidak stabil dan hal tersebut tentunya mempengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

4. Sosial Budaya
Keadaan sosial budaya di Gampong Krueng Kalee tidak ada yang mencolok.

Kurangnya aktivitas kebersamaan membuat interaksi sosial antar warga tidak terlalu erat. Selain itu, hubungan Keuchik selaku Kepala Gampong tidak terlalu dekat dengan masyarakat disebabkan oleh kesibukannya yang begitu padat dan rumahnya yang tidak berada ditengah-tengah gampong sehingga keadaan gampong terlihat kurang maju. B. Prasarana dan Sarana Terdapat beberapa sarana dan prasarana yang perlu diperhatikan di Gampong Krueng Kalee ,diantaranya: Adanya jalan dan jurong gampong yang sempit, becek apabila hujan, dan berbatu sehingga perlu diperlebar, ditimbun dan diaspal. Gampong Krueng Kalee tidak memiliki sarana dan prasarana di sektor pendidikan, tidak adanya sekolah formal dan non formal menjadikan penyebab utama rendahnya wawasan pengetahuan anak-anak gampong. Untuk sektor agama, gampong ini memiliki sebuah meunasah. Namun, meunasah ini dirasa masih sangat kurang difungsikan. Di sektor pertanian terdapat lahan yang cukup luas sehingga menjadi salah satu faktor pendukung mengapa mayoritas masyarakat gampong bermata pencarian sebagai petani, akan tetapi lahan tersebut hanya difungsikan untuk menanam padi. Ketika musimnya telah lewat maka lahan tersebut kembali menjadi tidak aktif.

Di sektor kesehatan, terdapat bangunan Polindes (Pondok Bersalin Desa) tetapi tidak difungsikan sama sekali dan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) untuk anak-anak balita yang difungsikan sekali dalam sebulan. Dari hasil observasi, hanya sebagian kecil warga yang memiliki balita yang mengunjungi posyandu selain itu posyandu yang dijalankan hanya terdiri dari 3 meja tidak sesuai dengan posyandu yang seharusnya terdiri dari 5 meja.

Gampong Krueng Kale juga memiliki sebuah gedung yang digunakan sebagai kantor usaha tani, namun bangunan hanya digunakan untuk menyimpan pupuk semata.

Gampong Krueng Kalee tidak memiliki kantor desa. Gampong Krueng Kalee yang sebagian besar terdiri dari lahan pertanian

C. Produksi

membuat produksi daerahnya lebih ke sektor pertanian. Hasil dari sektor pertanian seperti padi biasanya digunakan oleh penduduk gampong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan terkadang juga dijual secara komersial di pasar. Selain itu, juga ada beberapa warga yang menanam bayam disekitar rumah mereka yang terutama digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Kesehatan penduduk Gampong Krueng Kale terbilang baik. Akan tetapi, pada umumnya masyarakat di Gampong masih kurang menyadari akan pentingnya kesehatan. Kesehatan penduduk gampong tidak diperiksa secara berkala sehingga pencegahan terhadap timbulnya penyakit sangat sulit untuk digalakkan. Warga hanya akan pergi ke pusat kesehatan apabila sudah bergejala berat. Hal ini terutama dikarenakan tidak adanya semacam Poliklinik desa dan akses ke fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas cukup jauh disebabkan lokasi gampong berada diujung gampong lainnya. Selain itu, secara spesifik dapat dikatakan masyarakat tidak peduli pada kesehatan lingkungan. Warga juga kurang peduli pada kebersihan sekitar rumah. Hal ini dibuktikan dari keadaan lingkungan sebagian rumah yang tidak teratur dan selokan yang penuh dengan sampah. Kurang terjaganya kebersihan di sekitar gampong dikarenakan juga tidak adanya gotong royong yang diadakan secara periodik.

E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong

Sistem pemerintahan Gampong Krueng Kalee berasaskan pada adat istiadat serta peraturan formal yang sudah bersifat umum. Pemerintahan gampong dipimpin oleh seorang Keuchik yang dibantu oleh seorang Sekretaris Desa, dan untuk setiap dusun telah memiliki Ketua Dusun masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mempermudah administrasi gampong dan sedikit meringankan beban Keuchik gampong. Imam meunasah juga merupakan bagian dari pemerintahan gampong yang mempunyai tugas dibidang keagamaan serta memelihara kebersihan dan tatanan meunasah. Ia merupakan seorang yang dihormati di masyarakat. Tuha peut menjadi bagian lembaga penasehat gampong, terdiri dari beberapa laki-laki dan satu orang wanita sesuai dengan pemilihan warga setempat, tuha peut juga sangat berperan dan berwewenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan keputusan-keputusan gampong, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh Keuchik.

BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan Mandiri 1. Bidang kegiatan yang dipilih: a. Kegiatan utama: Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Penyuluhan Hipertensi. Penyuluhan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Home visit Ante Natal Care (ANC). Home visit tentang gizi buruk Home visit tentang kesehatan lingkungan b. Kegiatan penunjang: Mengajar anak-anak di desa Krueng Kalee. c. Kegiatan tambahan : Ikut serta dalam pembuatan kue bersama warga Kunjungan bersama bidan desa ke rumah salah satu warga yang dicurigai mengidap malaria d. Kegiatan Pendukung : Membantu dalam acara pengadukan pakan (kegiatan utama dari fakultas pertanian). Membantu dalam pembuatan biopori (kegiatan utama dari fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA). Membantu dalam kegiatan bimbingan belajar anak SD dan SMP desa Krueng Kalee (kegiatan pendukung dari fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam e. Kegiatan Khusus : Ikut serta dalam kegiatan posyandu di desa. 2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai : a. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dilakukan bertujuan agar anak-anak memiliki pengetahuan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat meningkatkan kebersihan mereka

sehingga kesehatan mereka akan semakin baik seperti mengajarkan kebiasaan mencuci tangan dengan benar, menyikat gigi secara benar, menggunting kuku, dll. Sasaran dari program ini adalah anak-anak usia 5-12 tahun yaitu anak Taman Kanak-Kanak dan anak sekolah dasar (SD). Kegiatan ini dilakukan di Meunasah desa Krueng Kalee mengingat tidak adanya sekolah formal di desa Krueng Kalee. Meunasah dipilih sebagai tempat kegiatan ini dikarenakan lokasinya yang berada di tengah-tengah desa sehingga dapat mengumpulkan seluruh anak-anak desa dan dilaksanakan pada hari libur sekolah. b. Penyuluhan Hipertensi. Kegiatan ini dilakukan terhadap ibu-ibu di desa Krueng Kalee setelah kegiatan desa yaitu pemilihan tuha peut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap ibu-ibu tersebut tentang faktor risiko, pengobatan, pencegahan, dan akibat dari penyakit hipertensi. Selain diberi penyuluhan, para ibu tersebut juga diukur tekanan darahnya untuk deteksi dini dari adanya hipertensi. c. Penyuluhan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Kegiatan ini dibuat dengan maksud agar para pekerja mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan selama bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri selama bekerja. Sasaran program ini adalah seluruh pekerja bangunan di area pembangunan desa Krueng Kalee. Dari kegiatan ini diharapkan untuk kedepannya pekerja mengerti manfaat kesehatan dan keselamatan selama bekerja dan menggunakan alat pelindung diri seperti penutup mulut, alas kaki, dan sarung tangan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengunjungi area pembangunan rumah dan berbicara langsung dengan pekerja disana. d. Home visit ante natal care (ANC). Tujuan dari kegiatan ini adalah agar ibu-ibu hamil mengetahui pentingnya pemeriksaan secara teratur selama kehamilan dan kapan seharusnya pemeriksaan itu dilakukan, mengetahui tanda-tanda gawat selama kehamilan, bagaimana fisiologi yang terjadi selama kehamilan seperti terjadinya anemia, muntahmuntah pada awal kehamilan dan bagaimana mengatasinya. Selain itu kegiatan ini juga bermaksud agar ibu-ibu mengetahui bahwa selama

kehamilan harus tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, dan mempersiapkan persalinan. Kegiatan ini dilakukan dengan

mengunjungi rumah-rumah ibu hamil. e. Home visit tentang gizi buruk. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada ibu mengenai pentingnya gizi yang seimbang kepada anak. Terutama anak usia dua tahun pertama. Selain itu dari kegiatan ini juga bertujuan agar ibu mengetahui tentang tumbuh kembang anak. Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan home visit ke rumah anak dengan gizi buruk. Dari kegiatan ini juga diketahui terdapat anak yang memiliki masalah berat badan kurus. 3. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut : a. Penyuluhan PHBS. Melalui kegiatan ini anak-anak menjadi tahu bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu tahu bagaimana cara mencuci tangan yang benar, cara menyikat gigi yang benar, dan lainlain. b. Penyuluhan hipertensi. Diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat mengetahui kisaran tekanan darahnya karena telah di lakukan pengukuran tekanan darah sebanyak dua kali, faktor risiko hipertensi, pengobatan, dan pencegahannya. c. Penyuluhan K3. Pekerja mengetahui tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja serta menggunakan alat pelindung diri selama bekeja. d. Home visit ANC. Dari kegiatan ini ibu-ibu hamil sudah mengetahui pentingnya ANC selama kehamilan dan sudah punya rencana kapan harus memeriksa kehamilannya serta mempersiapkan persalinan. e. Home visit gizi buruk. Ibu menjadi tahu mengenai pentingnya memberi makanan yang bergizi pada anak terutama pada usia dua tahun pertama, serta ibu lebih perhatian terhadap status gizi anak dan ibu menjadi sadar untuk membawa anaknya ke posyandu dan puskesmas.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat : 1. Faktor Pendukung

a. Adanya respon positif dari bapak keuchik serta perangkat desa, dan juga masyarakat desa setempat dalam menyambut kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. b. Adanya kerjasama antar anggota kelompok. Setiap kegiatan dapat berjalan dengan baik berkat bantuan serta dukungan yang diberikan oleh teman-teman satu kelompok. 2. Faktor Penghambat a. Kurangnya respon masyarakat terhadap penyuluhan K3 dan hipertensi. b. Kesulitan dalam mengumpulkan masyarakat untuk kegiatan penyuluhan sehingga hanya bisa dilakukan kegiatan home visit. c. Kesulitan dalam melakukan home visit ke semua rumah

dikarenakan banyak warga yang bekerja dari pagi hingga sore. 5. Kegiatan yang belum terlaksana : a. Penyuluhan tentang diabetes mellitus dan pengecekan gula darah secara gratis karena alat untuk mengecek gula darah yang dimiliki rusak.

B. Kegiatan Kelompok 1. Bidang-bidang kegiatan a. Membersihkan pekarangan gedung Posyandu dan Polindes b. Membersihkan pekarangan Meunasah c. Melakukan kegiatan lomba mewarnai dan Asmaul Husna untuk anakanak di desa Krueng Kalee 2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut a. Membersihkan pekarangan Polindes dan Posyandu. Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mencapai kenyamanan dalam

pelaksanaan kegiatan KKN dimana Polindes digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi mahasiswa KKN. Hasil yang dicapai ada suasana bersih di pekarangan Polindes. b. Membersihkan pekarangan meunasah. Hasil yang dicapai ada suasana bersih di pekarangan meunasah.

c. Melakukan kegiatan lomba mewarnai dan Asmaul Husna untuk anakanak di desa Krueng Kalee. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kreativitas dan daya imajinasi anak-anak. 3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/Instansi Sejak awal kegiatan kelompok dijalankan, masyarakat desa telah memberikan respon positif untuk turut berpartisipasi, terutama tokohtokoh masyarakat, seperti Bapak Keuchik, Sekretaris Desa, dan juga perangkat desa lainnya. Masyarakat sangat membantu dalam semua kegiatan. 4. Kegiatan yang Belum Terlaksana : Adapun kegiatan-kegiatan yang belum terlaksana, yaitu pemeriksaan kadar gula darah gratis. Kegiatan ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan alat dan biaya.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Alhamdulillah seluruh kegiatan ataupun program yang telah direncanakan sebelumnya dapat terlaksana dengan baik dan lancar selama kegiatan KKN ini berlangsung. Walaupun terdapat beberapa kendala yang sempat menghambat beberapa kegiatan, namun semuanya dapat teratasi berkat bantuan serta dukungan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Keuchik serta Perangkat Desa Krueng Kalee, dan tentunya warga Gampong Krueng Kalee. Bukan hanya itu, kekuatan terbesar dalam menghadapi kendala tersebut adalah dengan adanya kerjasama tim yang baik, yang terjalin antar mahasiswa KKN dalam satu kelompok. Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, terbentuk sebuah hubungan kekeluargaan, juga terjalin sebuah tali silaturrahim baru diantara mahasiswa KKN dan juga masyarakat gampong setempat sehingga semua kegiatan yang merupakan aplikasi dari berbagai disiplin ilmu dapat diterapkan langsung kepada kehidupan bermasyarakat, dan tentunya akan memberikan manfaat bagi masyarakat Gampong Krueng Kalee itu sendiri.

B. Saran-saran Kami berharap serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di Gampong Krueng Kalee ini dapat bermanfaat dan berkesinambungan meskipun KKN telah selesai nantinya. Semoga masyarakat dapat mengembangkan potensi daerahnya sendiri sehingga dapat meningkatkan produktivitas gampong. Sedangkan bagi mahasiswa KKN berikutnya, diharapkan bisa membuat program kegiatan yang lebih bermanfaat sesuai dengan kebutuhan gampong yang bersangkutan, terutama di bidang pertanian, karena mengingat wilayah Gampong Krueng Kalee terdiri dari lahan yang sangat luas.

Anda mungkin juga menyukai