Anda di halaman 1dari 2

Setiap orang akan sependapat bahwa dasar kecantikan adalah kesehatan.

Orang sakit tentunya tidak akan terlihat cantik. Sehat dalam arti luas adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial. Kulit sehat berarti kulit yang tidak menderita suatu penyakit, baik penyakit yang mengenai kulit secara langsung ataupun penyakit dalam tubuh yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan kulitnya. Penampilan kulit sehat dapat dilihat dari struktur fisik kulit berupa warna, kelenturan, tebal dan tekstur kulit (Wasitaatmadja, 2003). Salah satu langkah yang dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan kecantikan adalah dengan penggunaan kosmetik. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 445/Menkes/Per/V/1998 yang dimaksud dengan kosmetika adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan (epidemis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi kulit supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

Pertumbuhan penggunaan kosmetik di Indonesia dapat dilihat dari data ekspor dan impor kosmetik. Dari data International Cosmetics Club menyebutkan bahwa impor produk kosmetik mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 10 miliar per bulan. Bahkan, pada tahun 2006 impor selama setahun mencapai Rp 1 triliun. Sementara itu untuk pasaran lokal, menurut Persatuan Kosmetik Indonesia (Petosmi) omzet penjualan kosmetik bisa mencapai Rp 40 miliar untuk satu perusahaan besar dalam satu bulan(Darmadji, 2008).

Tetapi, seiring dengan meningkatnya permintaan kosmetik di masyarakat, banyak industri yang membuat kosmetik tidak sesuai dengan cara pembuatan kosmetik yang baik. Hal ini menyebabkan kosmetik menjadi tidak aman digunakan oleh masyarakat. Efek yang sangat berbahaya bagi kesehatan kulit bila penggunaan kosmetik berbahaya adalah terjadi iritasi kulit, serta bila terpapar dalam jumlah besar dan pemakaian dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan kanker kulit (Widana, 2007)

Pengujian keamanan kosmetik merupakan suatu cara untuk mengontrol kualitas sediaan kosmetika yang beredar di masyarakat guna mencegah terjadinya penyakit yang membahayakan kesehatan. Beberapa metode pengujian kosmetik adalah ................................................................ melalui pengujian keamanan ini dapat dipastikan bahwa kosmetik aman dan tidak membahayakan masyarakat pengguna karena kesehatan masyarakat adalah tanggungjawab kita bersama.

Wasitaatmadja, Sjarief M. 2002. Anatomi Kulit. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. Jakarta: FKUI.

Widana, Gede Agus Beni dan Ni Wayan Yuningrat. 2007. Analisis Bahan Pewarna Berbahaya Pada Sediaan Kosmetika Di Wilayah Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora 1(1), 26-36 Darmadji, Tjiptono dan Hendry M. Fakhruddin. 2008. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (Edisi 2). Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai