BALI Draft Lap Kunker Bali
BALI Draft Lap Kunker Bali
I. PENDAHULUAN
A. UMUM
Dalam rangka menjalankan amanat pasal 20, 20A, 21 dan 23 UUD
1945 tentang tugas DPR RI dalam legislasi, budged dan pengawasan,
maka setiap reses masa persidangan, komisi-komisi di DPR RI
melaksanakan kunjungan kerja ke daerah-daerah. Dalam Reses Masa
Persidangan I tahun sidang 2008-2009, Komisi X DPR RI membentuk tim kunjungan kerja ke
dua provinsi, yaitu ke Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tujuan dari kunjungan kerja tersebut adalah sebagai bahan kajian DPR-RI serta masukan bagi
instansi Pemerintah terkait dan bermanfaat bagi tugas-tugas dewan dalam rapat-rapat kerja
Komisi X DPR RI dengan pasangan kerjanya pada masa sidang II Tahun Sidang 2008-2009.
1. Pertemuan dengan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Bali dan para Pejabat Muspida di Kantor
Gubernur Bali;
2. Pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Kepala Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah, LPMP, KNPI, dan Organisasi Kepemudaan di Provinsi Bali
3. Pertemuan dengan Rektor Universitas Udayana, Rektor-rektor Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta di Bali, Kepala Politehnik Negeri/Swasta di Bali serta Kopertis Wilayah VII
4. Pertemuan dengan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata, Balai Arkeologi,
PHRI, ASITA dan stakeholder Kepariwisataan di Provinsi Bali
5. Peninjauan lapangan ke sekolah-sekolah yaitu SD Negeri 3 Karangasem dan SD Negeri 1
Karangasem
6. Pertemuan dengan Wakil Bupati, Pimpinan DPRD, Muspida dan instansi terkait Kabupaten
Karangasem
7. Peninjauan Obyek unggulan di kabupaten Karangasem (Candi Dasa, Taman Uyung,
Sukakada, Besakikh).
8. Peninjauan ke sekolah-sekolah SMK Taman Bali, Pusat Pendidikan Guru Kula (TK, SD, SMP,
SMA)
9. Pertemuan dengan Bupati, Pimpinan DPRD, Muspida dan instansi terkait Kabupaten Bangli
10. Peninjauan Obyek unggulan di kabupaten Bangli (Musium Gunung Berapi Batur dan
Penelokan Kintamani)
11. Pertemuan dengan Wakil Bupati, Pimpinan DPRD, Muspida dan instansi terkait Kabupaten
Gianyar
12. Peninjauan Obyek unggulan di kabupaten Gianyar (obyek wisata Tampak Siring-Tirta
Empul)
Luas Provinsi Bali + 5.632,86 Km2 atau 0,29% dari luas Indonesia. Namun Popularitas Pulau Bali di
masyarakat internasional sangat dikenal, bahkan ada Pameo Pulau Bali lebih banyak dikenal
daripada nama Indonesia sendiri. Hal ini karena Propinsi Bali terkenal dengan banyaknya obyek
wisata yang sangat menarik. Berbagai destinasi Pariwisata beraneka ragam, tidak hanya
terkonsentrasi di kota Denpasar, tapi juga tersebar di seluruh kabupaten yang ada di Propinsi
Bali, yaitu antara lain di kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem,
Klungkung dan Tabanan. Jumlah penduduk Propinsi Bali mencapai 3.5 juta jiwa.
A. Bidang Pendidikan
Total alokasi anggaran APBN ke propinsi Bali untuk bidang pendidikan pada tahun 2008
mencapai 691,59 miliar, dimana yang dikelola melalui Dinas Pendidikan sebesar 286,7miliar dan
selebihnya dialokasikan melalui LPMP, Perguruan tinggi dan Balai Bahasa. Untuk tahun 2009,
alokasi anggaran tersebut diperkirakan naik cukup tajam menjadi sekitar 1,187 triliun, yang
melalui dinas pendidikan sekitar 757,65 miliar. Sementara realisasi tahun anggaran 2008 sampai
dengan bulan Oktober 2008, untuk daya serap keuangan 71,42% dan fisik 80%. Lambatnya daya
serap terkait dengan kebijakan efisiensi pemerintah pusat yang berakibat revisi DIPA.
Sedangkan alokasi anggaran pendidikan dari APBD tahun 2006: Rp 73,82M (6,87%); tahun 2007:
Rp 93,28M (7,32%); dan tahun 2008: Rp 114,45M (8,24%). Dengan demikian kebijakan alokasi
anggaran pemerintah pusat untuk pendidikan sebesar 20%, belum dipenuhi oleh Pemprov Bali
agar juga mengalokasikan anggaran sebesar 20% dari APBD. Padahal, Pemprov Bali masih punya
tiga (3) program prioritas yang harus diselesaikan, yaitu (1) penuntasan Wajar dikdas 9 tahun,
(2) Rehap fisik sekolah yang rusak, dan (3) penuntasan buta aksara.
1. Kontribusi pemda dalam alokasi anggaran untuk pendidikan belum mencapai 20%, masih
berkisar 10-12%
2. Masih terdapat kesenjangan yang cukup signifikan dalam hal fasilitas sarana dan prasarana
pendidikan antar sekolah, sebagai contoh ruang kelas, perpustakaan, dsb.
3. Masih rendahnya kualifikasi guru yang telah mendapatkan pendidikan S1/D4 maupun yang
telah tersertifikasi
4. Masih belum ada standarisasi mekanisme dan pola penyaluran block grant ke sekolah-
sekolah.
5. Masih minimnya koleksi buku, sarana dan tenaga perpustakaan sekolah
6. Masih minimnya alokasi anggaran untuk subsidi atau tunjangan profesional untuk guru non
PNS dari Pemda
7. Peran pengawas sekolah belum optimal, hal ini terkait dengan pengangkatan pengawas
sekolah yang tidak berdasrkan tingkat profesionalisme.
8. Pengelolaan pendidikan masih belum terpadu;
9. Masih ada beberapa sekolah yang belum melaksanakannya KTSP, karena kurangnya
sosialisasi dalam bentuk work shop penyusunan perangkat pembelajaran dan bimbingan
pelaksanaan KTSP
5. Program andalan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman antara lain : (i) Even-even
internasional, melalui promosi ke luar negeri (ITB Berlin, JATA/WTF di Tokyo, MATTA travel
fair di Kuala lumpur, Otdhyk Leisure di Moscow Rusia, WTM di London), (ii) Road show
kepasar Cina, Australia, jerman, jepang, India,dsb (iii) Fam Trip melalui media, tour
operator, travel agent, dsb, (iv) Advertisement, dan MICE (Meeting, Incentive, Conference
dan Exhibition).
6. Strategi untuk mengembangkan potensi pariwisata di bali melalui ; (i) peningkatan kualitas
dan penataan SDM pariwisata, (ii) peningkatan kualitas destinasi, (iii) peningkatan kualitas
marketing, (iv) peningkatan promosi, (v) pengendalian hotel berbintang
7. Program promosi dikoordinasikan antara pemerintah daerah-pemerintah pusat dan Bali
Toursm Board (BTB). BTB merupakan think thank pemerintah dan cukup berperan signifikan
dalam membantu promosi pariwisata di Bali, terutama dalam hal sale/pemasaran.
8. Hasil dari pajak hotel dan restaurant (PHR) di Bali di bagi (sharing) secara proporsional
antara daerah yang memiliki destinasi pariwisata dengan daerah yang memiliki banyak
hotel dan restaurant. Sebagai contoh, hoteldan restaurant banyak terkonsentrasi di
kabupaten Badung, maka hasil dari PHR di shaare dengan kabupaten lainnya. Dengan
demikian semua obyek wisata yang ada di pulau Bali memperoleh alokasi dana yang
cukup untuk terus berkembang.
Dinas yang mengurusi kepemudaan dan olahraga digabung menjadi satu dengan dinas
pendidikan, dengan nama dinas pendidikan, pemuda dan olahraga.
C.1. Kepemudaan :
1. Perkembangan organisasi kepemudaan di propinsi Bali cukup baik, terbukti banyaknya
organisasi kepemudaan di propinsi Bali
2. Alokasi anggaran dari ABPN untuk bidang kepemudaan pada tahun 2008 justru menurun
yaitu hanya sebesar 2,54 miliar, berturut-turut sejak tahun 2
C.2. Keolahragaan :
1. Dana dari APBN tidak ada
2. Alokasi anggaran hanya berasal dari APBD, itupun hanya diperuntukkan anggaran rutin
(honor pegawai/belanja ATK) dan anggaran untuk pelaksanaan PON.
3. Cabang olahraga unggulan propinsi Bali : Atletik, Judo, Karate, Anggar, Tinju, Ski Air,
Selancar, Biliar, Kodrat dan Voli
4. Pembinaan olahraga sekolah melalui POPJAR dan POPNAS. Pembinaan melalui induk
olahraga : Koperda, Porkab, Kejurwil dan Kejurnas.
D. Bidang Perpustakaan
1. Dinas perpustakaan dan kearsipan digabung menjadi satu
2. Alokasi anggaran dari APBN tahun 2008 mencapai 7,28 miliar, sayang kontribusi dari APBD
masih relatih kecil, yaitu hanya 2,60 miliar.
3. Koleksi buku dan bahan bacaan di perpustakaan daerah masih relatif terbatas, baru sekitar
84.753 judul buku, namun kebanyakan buku-buku lama.
4. Pengunjung yang memanfaatkan koleksi perpustakaan daerah juga masih terbatas
5. Tidak ada tenaga pustakawan di perpustakaan daerah
6. Belum semua daerah terlayani oleh perpustakaan daerah dan perpustakaan keliling
7. Pengembangan e-library masih sangat terbatas
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Bidang Pendidikan
a. Penuntasan program Wajar dikdas masih harus ditingkatkan, terutama dalam
mewujudkan Wajar Dikdas tanpa dipungut biaya.
b. Penuntasan Wajar Dikdas, tidak hanya memperhatikan pemerataan akses tapi
juga peningkatan kualitas pendidikan.
c. Kualifikasi guru masih cukup memprihatinkan. Dimana masih kecil sekali proporsi
guru memiliki kualifikasi S1/D4 dan belum mendapatkan sertifikasi.
d. Masih terdapat kesenjangan prasarana dan sarana pendidikan antar sekolah.
e. Kontribusi Pemda dalam alokasi anggaran Pendidikan belum memenuhi amanat
konstitusi, yaitu sebesar 20% dari APBD.
f. Upaya Pemda dalam meningkatkan proporsi antara SMA dan SMK harus terus
ditingkatkan, agar tersedia SDM yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
4. Bidang Perpustakaan.
a. Kurangnya promosi dibidang perpustakaan sehingga sebagian masyarakat masih
menganggap perpustakaan sebagai gudang buku. Hal lain adalah belum
optimalnya dukungan pemerintah daerah dan mayarakat akan keberadaan
perpustakaan serta masih terbatasnya dana yang dialokasikan oleh Pemerintah
Pusat dan Daerah.
b. Terbatasnya sarana dan prasarana buku Bacaan di perpustakaan daerah
B. Saran-saran
1. Bidang Pendidikan
a. Mengingat program penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun di Provinsi Bali akan
terwujud pada tahun 2009, maka guna menampung dan meningkatkan akses
pendidikan menengah perlu dibuat perencanaan yang matang dari sisi sarana,
prasarana dan SDM.
b. Untuk meningkatkan kualifikasi guru, Pemerintah Daerah harus memberikan
kesempatan yang luas-luasnya para guru untuk mendapatkan S-1 antara lain
dengan bekerjasama dengan universitas Terbuka, Universitas Udayana, dsb.
c. Pendidikan harus menjadi prioritas program karena pendidikan merupakan jalan
menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, alokasi anggaran
pendidikan pada APBD di Provinsi Bali harus ditingkatkan mendekati 20%
sebagaimana amanat UU Sisdiknas.
d. Perlu ditingkatkan sosialisasi program kerja Direktorat PMPTK terutama untuk
kualifikasi dan sertifikasi tenaga pendidik.
4. Bidang Perpustakaan.
a. Pengelolaan perpustakaan secara profesional agar perpustakaan berfungsi
optimal sebaga sumber dan sarana pencerdasan kehidupan masyarakat
b. Setiap perpustakan harus tersedia tenaga pustakawan
V. PENUTUP
Demikianlah laporan tim kunjungan kerja Komisi X DPR-RI ke Provinsi Bali pada reses masa
persidangan I tahun sidang 2008-2009 dari tanggal 19 November sampai dengan 23 November 2008
dengan harapan agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan memperoleh perhatian serta
tanggapan yang sungguh-sungguh dari semua pihak atau instansi yang terkait dalam menentukan
kebijakan selanjutnya untuk menuju masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
KE PROVINSI BALI
K E T U A,