Anda di halaman 1dari 18

Shalat dhuha Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha yaitu waktu antara naiknya

matahari setinggi tombak (kira-kira pukul 07.00 wib) dan tergelincirnya (masuk waktu zhuhur) hukumnya sunat. Sedangkan jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat, dan paling banyak 12 rakaat. Jadi shalat dhuha boleh dikerjakan 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat, 10 rakaat atau 12 rakaat. Jika dikerjakan lebih 2 rakaat, maka setiap 2 rakaat satu kali salam (dua rakaat dua rakaat). Cara pelaksanaan shalat dhuha sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaannya hanyalah pada niat. Niat shalat dhuha adalah:

USHALLII SUNNATADHUHAA RAK'ATAINI LILLAHITA'AALA.

artinya: (di dalam hati saat takbiratul ihram) "aku (niat) shalat dhuha 2 rakaat, karena Allah ta'aala."

adapun surat yang dibaca boleh surat apa saja yang telah dikuasai. Akan tetapi sebaiknya yang dibaca surat berikut: a. Rakaat pertama: surat Asy- Syams. b. Rakaat kedua: surat Adh- Dhuhaa. Jika dikerjakan 4 Rakaat, maka rakaat berikutnya dibaca: a. Rakaat pertama: surat Al-Kaafiruun. b. Rakaat kedua: surat Al-Ikhlas. Atau pada rakaat pertama ayat kursi 10 x, dan pada rakaat kedua Al-Ikhlas 10 x. Setelah selesai shalat, dilanjutkan dengan membaca doa berikut:

ALLAAHUMMA INNADHUHAA'UKA, WALBAHAA'A BAHAA'UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WALQUWWATA QUWWATUKA, WALQUDRATA QUDRATUKA, WAL'ISHMATA 'ISHMATUKA. ALLAAHUMMA INKAANA RIZQII FIS SAMAA'IFA ANZILHU, WA IN KAANA FIL ARDHI FA AKHRIJHU, WA IN KAANA MU'SIRAN FA YASSIRHU, WA IN KAANA HARAAMAN FA THAHHIRHU, WA IN KAANA BA'IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA'IKA WA BAHAA'IKA WA JAMAALIKA WA'IBAADAKASH SHAALIHIINA.

artinya: "wahai allah! Sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha engkau, keindahan adalah keindahan engkau, kebagusan adalah kebagusan engkau, kekuatan adalah kekuatan engkau, kekuasaan adalah kekuasaan engkau, perlindungan adalah perlindungan engkau, wahai alaah! Jika rezekiku ada di langit, maka turunkanlah; jika ada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika sulit, maka permudahkanlah; jika haram, maka sucikanlah; jika jauh, maka dekatkanlah; berkat kebenaran waktu dhuha engkau, keindahan engkau, kebagusan engkau, kekuatan engkau, dan kekuasaan engkau, berikanlah aku apa saja yang telah engkau berikan kepada hamba hamba engkau yang shaleh."

Al Masaiil: Tentang cara mengerjakan Shalat Qiyamul lail 4 rakaat Setiap Shalat sunnah , baik siang ataupun malam pada asalnya dikerjakan setiap dua rakaat salam, sebagaimana Nabi shallallahu'alaihi wa sallam : " Shalat (sunnah) malam dan siang itu 2 rakaat 2 rakaat( maksudnya 2 rakaat salam).( Shahih Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi , an Nasai, Ibn MajahIbn Khuzaimah & Ibn Hibban dari jalan Ibn Umar) Hadits ini dijadikan sebagai pokok pengembalian setiap shalat sunnah 2 rakaat salam baik shalat sunnah siang maupun malam, jadi kalau misalnya dlm riwayat diterangkan bahwa Nabi shalat delapan rakaat atau enam rakaat dapatlah dipahami bahwa setiap 2 rakaat salam , karena riwayat itu hanya mau menerangkan jumlahnya bukan caranya. Setelah kita mengetahui hukum ini maka baru kita bertanya adakah pengecualian dari ketentuanyang asal ini? Ternyata ada dalil , yaitu: 1. Shalat witir yang 3 rakaat dan 5 rakaat dikerjakan satu salam dengan satu tahiyat& satu salam, shalat witir yang 7 rakaat & 9 rakaat dikerjakan dengan 1 salam dan dengan 2 tahiyyat ( yaitu dirakaat ke 6 dan ke 9) 2. shalat tahajud yang 4 rakaat boleh dikerjakan dengan 1 kali salam sebagaimana keterangan Aisyah " Tidak pernah Rasulullah shalat di bulan Ramadhan dan tidak dibulan lainnya lebih 11 rakaat ( yaitu ) beliau shalat 4 rakaat , maka jangan engkau tanyakan bagus lamanya KEMUDIAN beliau shalat 4 rakaat lagi , maka jangan engkau tanyakan tentang bagus dan lamanya , KEMUDIAN beliau shalat (witir ) 3 rakaat" ( Shahih Bukhori & Muslim ) Perkataan Aisyah " Beliau shalat 4 rakaat " ini menunjukan 4 rakaat yang dikerjakan Nabi dengan 1 kali salam , karena sesudah itu Aisyah mengatakan TSUMMA yang artinya KEMUDIAN. perkataan tsumman diletakan sesudah menyebutkan 4 rakaat , menunjukan bahwa 4 rakaat itu dikerjakan dengan 1 kali salam. 3. Setiap Hadits yang menerangkan bahwa Nabi shalat sunnah 4 rakaat , makan boleh dikerjakan dengan 1 kali salam seperti riwayat diatas atau setiap 2 rakaat salam, contoh lain seperti 4 rakaat sebelum dan sesudah sahalat dhuhur, 4 rakaat sesudah shalat Jumat, 4 rakaat ba'da Ashar 4 rakaat shalat dhuha. Itulah beberapa pengecualian yang ada dalilnya dari Hadits hadits yang telah sah . lalu tentang pengecualian diatas seperti shalat tahajud yg 4 rakaat dan lain lain dengan 1 kali salam timbull pertanyaan , Bagaimana sifat 4 rakaat yang 1 kali salam itu , apakah dengan 1 tahiyyyat saja atau dengan 2 tahiyyat yakni tahiyyat awal dan akhir sama seperti shalat dhuhur, ashar dan isya? Jika dikatakan harus dikerjakan dengan 1 tahiyyat karena Aisyah tidak menerangkan bahwa Nabi mengerjakan mengerjakan 2 tahiyyat.

Dijawab: Tidak diterangkan oleh Aisyah bukan berarti tidak ada tahiyyat awal , sebagaimana Aisyah juga tidak menerangkan bacaan iftitah, Alfatehah, bacaan ruku dan lain lainnya, apakah bacaan tsb tidak ada? tidak demikian ! karena maksud shalat tahajud yg 4 rakaat dg 1 kali sallam , adapun ttg sifat shalat tsb dikembalikan kepada sifat yg biasa , yaitu dengan takbiratul ikhram , Doa iftitah , alfethah dst, Demikian juga ttg adanya tahiyyat awal dishalat tahajud yg 4 rakaat itu kita kembalikan kepada sifat shalat biasa ,adanya takbirotulikhrom, doa iftitah alfatehah dst, demikian juga ttg adanya tahiyyat awal dishalat tahajud yg 4 rakaat itu kita kembalikan kepada pokok asal shalat yg 4 rakaat ( dhuhur, ashar & Isya ) yg wajib mengerjakan tahiyyat awal, ini berdasarkan keterangan Aisyah sendiri yg menjelaskan sifat Shalat Nabi, Berkata Aisyah: " ... dan beliau ( Rasulullah) mengucapkan pada setiap dua rakaat : AT TAHIYYAT, ( Shahih Muslim( 2/54 ) Abu Dawud (783) Ahmad dan yang lainnya) dan hadits hadits yg lainnya mengenai hal tsb. Hadits Aisyah itu dg tegas dan jelas mengatakan : Bahwa setiap shalat yg 4 rakaat itu ajib ada tahiyyat awalnya, karena Nabi setiap 2 rakaat membaca tahiyyat. Demikian juga Hadits Ibn Mas'ud & Hadits Rifaa'ah bin Raafi.. Sekarang kita bertanya : Apakah keterangan Aisyah ttg sifat shalat Nabi dari Takbir hingga salam tertentu itu khusus untuk shalat wajib saja tidak untuk shalat sunnah ? tidak ada seorang pun Ulama yang mengatakan demikian ! bahkan Hadits Aisyah itu berbentuk 'am (( umum) baik shalat wajib maupun shalat sunnah , demikian cara berdalil yang sesuai dengan kaidah ushul. Adalagi yg membantah : Kalau kita memakai dua tahiyyat niscaya akan serupa dengan shalat wajib" Al Jawab; Cobalah saudara menjawab pertanyaan ini : Shalat sunnah yg 2 rakaat itu apakah bedanya dengan shalat subuh / shalat Jumat yang biasa kita kerjakan ? tentunya saudara akan menjawab : Ya Niatnya! jika jawaban saudara tsb itu menjadi jawaban bantahan jawaban saudara sendiri. Datang lagi bantahan :" Nabi melarang kita shalat sunnah menyerupai shalat wajib" Alidak ada larangan yg bersifat umum begitu ? yang ada hanya Nabi melarangkita shalat WITIR tiga rakaat dg menyerupai shalat magrib, yakni memakai 2 tahiyyat , yang benar shalat witir yg 3 rakaat dg 1 kali salam dengan 1tahiyyat saja ., Dalam hal ini tidak bisa kita kiaskan ( samakan hukumnya ), dan yang kita bahas adalah shalat tahajud jadi berbeda hukumnya.( jika dalil tsb digunakan untuk umum pada shalat sunnah( tidak boleh menyerupai shalat wajib) bagaimana jika digunakan dalil tsb pada shalat sunnah yang 2 rakaat ? lalu bagaiman sifatnya jika tidak boleh menyerupai shalat Subuh / shalat Jumat?) dalil tsb khusus untuk shalat witir saja bukan untuk shalat shalat sunnah yang lainnya . Ketahuilah ! Tidak ada keterangan yg menunjukan bahwa shalat tahajud yg 4 rakaat itu dg satu tahiyyat sebagaimana yg biasa dikerjakan oleh saudara saudara kita , namun demikian KAMI - Insya Allah - bukanlah orang yang jumud yg tidak mau menarik kembali keputusan yang kami ruju" jika ada dalil yg shahih dan sharih / tegas yg menunjukan bahwa shalat tahajud yg 4 rakaat itu dg 1 tahiyyat

saja, jika tidak ada bukanlah sudah sepantasnya saudara-saudara ruju' yaitu dengan menggunakan 2 tahiyyat , semoga Allah menghidupkan dan mematikan kita diatas dasar Islam dan Sunnah . Allahumma Amin. ma'roji : Al masaiil Al ustad Abu Unaisah ( 3/164-169 namun ada beberapa ustad yang mentafsirkan Hadits Aisyah bahwa 4 rakaat itu maksudnya adalah ( 2 rakaat 2 rakaat), bukan 4 rakaat 1 salam. ana dalam hal ini, setelah membaca Al Masaiil ( Ust Abdul Hakim Amir Abdat Hafidzahullah)dan mendengarkan (dari pertanyaan-pertanyaan( di radio rodja ) oleh ust Abu Yahya Badrussalam hafidzahullah) seputar masaiil ini) menurut ana inilah yg paling rojih. Allahu'alam

Selain shalat wajib, juga ada shalat sunnah. Macamnya ada lima belas shalat, yaitu : 1. Shalat Wudhu. Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap selesai wudhu niatnya : Ushalli sunnatal wudlu-I rakataini lillahi Taaalaa artinya : aku niat shalat sunnah wudhu dua rakaat karena Allah 2. Shalat Tahiyatul Masjid, yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika memasuki masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid. Rasulullah bersabda Apabila seseorang diantara kamu masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum shalat dua rakaat lebih dahulu (H.R. Bukhari dan Muslim). Niatnya : Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah 3. Shalat Dhuha. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika matahari baru naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dari Anas berkata Rasulullah Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga (H.R. Tarmiji dan Abu Majah). Niatnya : Ushalli sunnatal Dhuha rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah 4. Shalat Rawatib. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu.

a) . Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya. Niatnya: Ushalli sunnatadh Dzuhri* rakataini Qibliyyatan lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan. b. Badiyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya : 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya. Niatnya : Ushalli sunnatadh Dzuhri* rakataini Badiyyatan lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan. 5. Shalat Tahajud, adalah shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam. Dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Quran. Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji (Q.S. Al Isra : 79 ). Niatnya : Ushalli sunnatal tahajjudi rakataini lillahi Taaalaa, Artinya : aku niat shalat sunnah tahajjud dua rakaat karena Allah

6. Shalat Istikharah, adalah shalat sunnah dua rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita menghadapi dua pilihan, atau ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir. Niatnya : Ushalli sunnatal Istikharah rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah 7. Shalat Hajat, adala shalat sunnah dua rakaat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat. Niatnya : Ushalli sunnatal Haajati rakataini lillahi Taaalaa, Artinya : aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah

8. Shalat Mutlaq, adalah shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yang baik, banyak atau sedikit (Al Hadis). Niatnya : Ushalli sunnatal rakataini lillahi Taaalaa, Artinya : aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah 9. Shalat Taubat, adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-Nya. Niatnya: Ushalli sunnatal Taubati rakataini lillahi Taaalaa, Artinya : aku niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah 10. Shalat Tasbih, adalah shalat sunnah yang dianjurkan dikerjakan setiap malam, jika tidak bisa seminggu sekali, atau paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak empat rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan satu salam, Jika dikerjakan pada malam hari dengan dua salam. Cara mengerjakannya a. Niat : Ushalli sunnatan tasbihi rakaataini lilllahi taaalaa artinya aku niat shalat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah b. Usai membaca surat Al Fatehah membaca tasbih 15 kali. c. Saat ruku, usai membaca doa ruku membaca tasbih 10 kali d. Saat itidal, usai membaca doa itidal membaca tasbih 10 kali e. Saat sujud, usai membaca doa sujud membaca tasbih 10 kali f. Usai membaa doa duduk diantara dua sujud membaca tasbi 10 kali. g. Usai membaca doa sujud kedua membaca tasbih 10 kali. Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada setiap rakaatnya sebanyak 75 kali. Lafadz bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar artinya : Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Akkah, Dzat yang Maha Agung. 11. Shalat Tarawih, adalah shalat sunnah sesudah shalat Isya pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dalam hadis. Yang dikerjakan oleh Rasulullah saw, baik pada bulan ramadhan atau lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat (H.R. Bukhari). Dari Jabir Sesungguhnya Nabi saw telah shallat bersama-sama mereka delapan rakaat, kemudian beliau shalat witir. (H.R. Ibnu Hiban) Pada masa khalifah Umar bin Khathtab, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat dan hal ini tidak dibantah oleh para sahabat terkenal dan terkemuka. Kemudian pada zaman Umar bin Abdul Aziz bilangannya dijadikan 36 rakaat. Dengan demikian bilangan rakaatnya tidak ditetapkan secara pasti dalam syara, jadi tergantung pada kemampuan kita masing-masing, asal tidak kurang dari 8 rakaat. Niat shalat tarawih : Ushalli sunnatan Taraawiihi rakataini (Imamam/makmuman) lillahi taaallaa artinya : Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat (imamam/makmum) karena Allah 12. Shalat Witir, adalah shalat sunnat muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan dengan shalat tarawih, Bilangan shalat witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat. Dari Abu Aiyub, berkata Rasulullah Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan tiga, kerjakanlah. Dan siapa yang suka satu maka kerjakanlah(H.R. Abu Daud dan Nasai). Dari Aisyah : Adalah nabi saw. Shalat sebelas rakaat diantara shalat isya dan terbit fajar. Beliau memberi salam setiap dua rakaatdan yang penghabisan satu rakaat (H.R. Bukhari dan Muslim) Ushalli sunnatal witri rakatan lillahi taaalaaartinya : Aku niat shalat sunnat witir dua rakaat karena Allah 13. Shalat Hari Raya, adalah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunat Muakad (dianjurkan). Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha (Q.S. Al Kautsar.1-2) Dari Ibnu Umar Rasulullah, Abu Bakar, Umar : pernah melakukan shalat pada dua hari raya sebelum berkhutbah.(H.R. Jamaah). Niat Shalat Idul Fitri : Ushalli sunnatal liiidil fitri rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah Niat Shalat Idul Adha : Ushalli sunnatal liiidil Adha rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah

Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut : a. Berjamaah b. Takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakat kedua c. Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir. d. Setelah takbir yang kedua sampai takbir yang terakhir membaca tasbih. e. Membaca surat Qaf dirakaat pertama dan surat Al Qomar di rakaat kedua. Atau surat Ala dirakat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua. f. Imam menyaringkan bacaannya. g. Khutbah dua kali setelah shalat sebagaimana khutbah jumat h. Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum hukum Qurban. i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya. j. Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri pada Shalat Idul Adha sebaliknya. 14. Shalat Khusuf, adalah shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan atau matahari. Minimal dua rakaat. Caranya mengerjakannya : a. Shalat dua rakaat dengan 4 kali ruku yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku dan Itidal membaca fatihah lagi kemudian ruku dan Itidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua. b. Disunatkan membaca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya. Niat shalat gerhana bulan : Ushalli sunnatal khusuufi rakataini lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah 15. Shalat Istiqa,adalah shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT. Niatnya : Ushalli sunnatal Istisqaa-I rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat istisqaa dua rakaat (imam/makmum) karena Allah Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa : a.Tiga hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat dengan berpusa dan meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah. Apabila kami hendak membinasakan

suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya(Q.S. Al Isra : 16). b. Pada hari keempat semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dengan pakaian sederana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa c. Usai shalat diadakan khutbah dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 X dan pada khutbah kedua 7 X. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu : a. Khatib disunatkan memakai selendang. b. Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, dan berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka. c. Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya. d. Saat berdoa pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.

Cara Setan Memasuki Jiwa Manusia 300x218 Cara Setan Memasuki Jiwa Manusia MUKADIMAH

Pertarungan melawan setan adalah pertarungan yang berlangsung sepanjang sejarah kemanusiaan. Genderang perang yang dikobarkan iblis terhadap anak cucu Adam dimulai sejak penciptaan manusia pertama, Adam alaihis-salam. Allah telah menyuruh para malaikat bersujud kepadanya, dan segenap malaikat tunduk atas perintah Allah SWT tersebut. Akan tetapi, perintah ini ditentang oleh iblis karena kesombongan dan pembangkangannya. Kesombongan iblis itu berlandaskan atas keyakinan mereka terhadap logika asal penciptaan: bahwa ia diciptakan dari api, sedangkan Adam terbuat dari tanah. Akibat kesombongan dan pembangkangan iblis atas perintah Rabb-nya, maka ia diusir dari komunitas malaikat dan dikeluarkan dari surga. Akan tetapi, ia mendapatkan beberapa kompensasi dan jaminan. Pertama, usia hidupnya diperpanjang sampai kiamat. Kedua, ia diberi kebebasan untuk menggoda dan menyesatkan Adam beserta anak cucunya. Maka, sejak saat itulah iblis merancang strategi dan menyiapkan segala perangkap serta sarananya, baik infrastruktur maupun konstitusi-konstitusinya yang merupakan juklak. Hal itu diperuntukkan bagi setan-setan, yakni balatentara iblis untuk melakukan operasi penyesatan dan penggodaan terhadap Adam dan anak cucunya.

Adapun keberhasilan pertama yang diraih iblis dan balatentaranya adalah mengeluarkan Adam dan istrinya, Hawa, dari surga, dan mereka diturunkan Allah ke bumi. Sejak saat itu, dimulailah pertarungan babak baru antara umat manusia dengan tentara-tentara iblis, yaitu setan-setan, dengan pertempuran yang lebih dahsyat dan frontal. Allah telah menyatakan dalam firman-Nya,Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (al-Araaf (7) : 27)

STRATEGI SETAN MEMASUKI WILAYAH JIWA Ibnu Qayyim mengajak kita mengenal lebih jauh cara setan mendekati manusia, memasuki wilayah kepribadiannya, kemudian menyulapnya menjadi manusia baru yang berperan sebagai pengikut, tentara, bahkan komandan partai setan.

Ada tiga dimensi kepribadian manusia yang dimasuki setan secara bertahap atau secara simultan: akal, jiwa, dan fisik.

AKAL

Setan memasuki akal manusia dengan cara menghiasi kebatilan dan kejahatan agar tampak dalam pandangan akal manusia sebagai kebenaran dan kebaikan. Hiasan yang menyesatkan ini menjadikan manusia bingung dan kehilangan kemampuan untuk membedakan kebenaran dan kebaikan dari kebatilan dan kejahatan. Bentuk penyesatan ini disebut para ulama dengan sebutan talbis (pembiasan kebenaran dengan kebatilan). Orang yang terkena hiasan talbis ini disebut menderita penyakit syubhat. Allah berfirman,

Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur`an) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur`an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayatayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya selain Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Ali Imran (3) : 7)

Setan memasuki wilayah akal manusia melalui lintasan pikiran (khawaathir) dan kemudian secara perlahan membangun suatu struktur logika baru dalam bangunan pemikirannya, yang membingkai persepsi atau fikrahnya. Persepsi baru inilah yang menjadi semacam frame of reference atau rule of thingking. Allah berfirman,

Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)-Nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (an-Najm (53) : 23)

JIWA Selanjutnya, setan memasuki wilayah jiwa manusia dengan cara mencairkan keyakinannya kepada kebenaran dan membisikkan (waswasah) sesuatu ke dalamnya, lalu mengubahnya menjadi keraguraguan. Dengan begitu, maka kebenaran itu tidak pernah sanggup melampui wilayah hati untuk turun menjadi tindakan dan perilaku. Allah berfirman,

Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata, Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga). Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, Sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua. (al-Araaf (7) : 20-21)

Selain menciptakan keragu-raguan, setan juga memasuki wilayah jiwa manusia dengan cara menghidupkan syahwat yang ada dalam dirinya. Syahwat adalah kekuatan insting dalam diri manusia yang selalu mendorongnya melakukan semua perbuatan yang membuatnya mirip dengan binatang ternak. Dari syahwat perut, misalnya, lahir sifat jiwa yang negatif berupa rakus, tamak, dan kikir, serta tindak kriminal berupa pencurian dan perampokan. Dari syahwat seks lahir dosa perselingkuhan dan perzinaan.

TINDAKAN FISIK Selanjutnya, menjadi lebih mudah bagi setan untuk membentuk dan mengarahkan perbuatanperbuatan manusia. Tetapi, setan tidak akan pernah puas hanya mendorong manusia melakukan tindak kejahatan. Ia akan terus mendorong manusia untuk mengulangi kemaksiatan dan kejahatan sampai akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Kemudian, ia akan mengukuhkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan dosa-dosa itu menjadi tabiat manusia. Tabiat buruk ini menjadi bagian organik dari manusia, di mana ia merasakan ketergantungan. Akhirnya, ia sampai pada titik ini: tidak ada lagi kenikmatan selain dosa dan kejahatan itu sendiri. Allah berfirman,

Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (an-Nisaa (4)`: 120)

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (al-Baqarah (2) : 268)

TUJUH JEBAKAN SETAN Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitabnya Madaarijus Salikin menyebutkan kepada kita tentang tujuh langkah setan untuk menjebak manusia dalam kesesatan.

Pertama, mengajak manusia mempersekutukan Allah SWT dan mengingkari semua ajaran Allah. Ini yang disebut ulama dengan syirik dan kufur. Inilah dosa paling besar yang dilakukan manusia terhadap Allah. Targetnya adalah agar manusia menjadi musyrik dan atau kafir.

Kedua, apabila Allah SWT memberikan hidayah kepada hamba-hamba-Nya, maka ia mengajak mereka untuk menciptakan ajaran-ajaran baru yang tidak pernah disyariatkan. Inilah yang disebut dosa bidah oleh ulama. Targetnya adalah agar seorang muslim itu menjadi ahli bidah.

Ketiga, apabila seorang muslim berhasil keluar dari jebakan bidah, maka ia mengajaknya untuk durhaka kepada Allah SWT dengan berbagai dosa besar selain syirik dan kufur, seperti pembunuhan, pencurian, perzinaan, seks bebas dan lain-lain. Dosa-dosa inilah yang disebut dengan al-kabair. Sasarannya adalah menjadikan seorang muslim masuk pada katagori mujrimin.

Keempat, jika seorang muslim bisa membebaskan dirinya dari perangkap-perangkap dosa-dosa besar, dan Allah SWT telah menerima tobatnya, maka setan akan mengajaknya untuk mendekati dan melakukan dosa-dosa kecil yang disebut ash-shaghair. Setan akan menggoda manusia untuk melakukan dosa-dosa kecil ini dengan tazyin dalam jiwanya. Ia membisikkan kepada manusia bahwa dosa-dosa kecil ini sangat mudah dilebur dan dihapus oleh amal kebaikan seperti wudhu, istighfar, dan shalat. Maka, manusia akan merasa tidak bersalah ketika melakukan dosa-dosa kecil. Sasaran dalam langkah ini adalah menjadikan seorang muslim termasuk golongan fasiqin.

Kelima, setan akan menjebak manusia muslim yang taat dengan jurus mubahat (hal-hal yang diperbolehkan). Manusia diajak untuk senantiasa memperhatikan dan menjalankan hal-hal mubah secara berlebihan, seperti makan banyak, minum banyak, tidur banyak, rehat, dan santai. Di sini tidak ada dosa sama sekali, tetapi tidak ada juga pahala. Yang pasti, waktu, tenaga, perhatian, dan pikiran terbuang percuma. Selanjutnya, akan timbul penyakit tafrith dalam hidup dan kehidupan manusia.

Keenam, setelah seorang muslim lepas dari jebakan dan fitnah di atas, setan akan mengajaknya untuk memperhatikan dan mengerjakan sunnah-sunnah yang mafdhul dan meninggalkan yang afdhal. Misalnya, sunnah yang afdhal di antara azan dan iqamat adalah shalat, berdoa, dan beristighfar. Akan tetapi, ia malah berbicara dengan sesama kawannya, meskipun yang dibicarakan adalah sesuatu yang berfaedah.

Ketujuh, apabila seorang muslim itu memiliki iman dan ilmu yang mampu membedakan sunnahsunnah tersebut dan senantiasa komitmen serta konsisten dalam memegang nilai-nilai kebenaran Islam, maka setan akan mengerahkan semua tentaranya untuk memeranginya baik secara psikis maupun fisik. Misalnya, orang yang berdakwah dan berjihad dianggap teroris dan perusuh yang akan dimusuhi oleh tentara iblis yang berbentuk manusia.

PINTU-PINTU SETAN DALAM WILAYAH JIWA Setanseperti juga janjinya kepada Allah setelah ia diusir (dalam hal ini iblis)berjanji akan terusmenerus mendatangi manusia dari berbagai arah dan senantiasa mencari celah, titik kelemahannya, sampai ia mampu menggoda manusia tersebut, siapa pun orangnya: dari manusia yang hanya memiliki keimanan yang sedikit atau lemah, sampai kepada hamba yang sangat tekun beribadah kepada Allah SWT. Itulah sebabnya kita diajarkan untuk mengenali setan itu sebagai musuh, karena bisa jadi setan sudah menjadi kawan kita sementara kita tidak mengetahuinya, bahkan setan itu sudah menjelma menjadi diri kita. Naudzubillahi min dzalik.

Setiap hamba menjadi penting baginya untuk mengetahui celah-celah masuknya setan, agar bisa menghindarinya sehingga tidak terjebak dalam perangkap setan yang telah dibuat. Celah-celah yang kita maksud itu adalah pintu-pintu setan itu sendiri oleh karena bagaimana mungkin menutup pintupintu setan kalau pintu-pintu itu tidak kita ketahui. Ketahuilah, bahwa pintu-pintu setan itu adalah sifat-sifat hamba itu sendiri yang jumlahnya sangat banyak. Said Hawwa dalam bukunya Tazkiya anNafs menyebutkan sepuluh pintu besar yang tidak pernah menjadi sempit karena banyaknya jumlah tentara setan.[1]

Diantaranya adalah sebagai berikut.

Pertama, marah dan syahwat. Marah adalah bius akal. Apabila akal sudah terbius, maka ia menjadi lemah, dan jika demikian maka setan akan mudah menyerang. Apabila manusia marah, setan akan mempermainkannya seperti anak kecil yang sedang mempermainkan bola. Itulah sebabnyaketika seseorang datang meminta nasihat kepada beliau, Rasulullah mengatakan,

Janganlah engkau mudah marah. Lalu Rasulullah mengulanginya beberapa kali. *2+

Kedua, tamak. Seorang mukmin memiliki bashirah yang akan memberitahukannya akan pintu-pintu setan, dan bashirah akan terhalang oleh kedengkian dan ketamakan, sebagaimana juga Nabi telah memperingatkannya dalam sabdanya.

Cintamu pada sesuatu membuat buta dan tuli. *3+

Penyebabnya, saat seseorang menjadi tamak terhadap segala sesuatu, maka setan mendapatkan kesempatan untuk menumbuhkan kesan yang bagus terhadap apa yang dilakukannya sehingga ia akan melampiaskan syahwatnya, sekalipun itu mungkar dan keji.

Ketiga, kekenyangan dengan makanan sekalipun itu halal. Paling tidak, ada enam sifat tercela yang akan muncul akibat banyak makan.

1. Menghilangkan rasa takut kepada Allah SWT dari dalam hatinya. 2. Menghilangkan rasa kasih sayang kepada sesama makhluk dari dalam hatinya karena ia mengira mereka semua kenyang. 3. Menghambat ketaatan. Apabila mendengar ucapan hikmah ia tidak tanggap. Apabila menyampaikan nasihat dan hikmah tidak menyentuh hati orang lain. Menimbulkan banyak penyakit.

Keempat, suka berhias dengan perabotan, pakaian, dan rumah. Apabila hal tersebut telah mendominasi hati manusia, setan akan terus bertelur dan menetas di dalamnya sehingga terus mengajaknya untuk membangun rumah, menghias atap dan dindingnya, memperluas bangunannya, menghiasi pakaian dan lemari, dan membenamkannya ke dalam hati sepanjang hidupnya. Jika demikian, ia akan memperturutkannya hingga ajalnya tiba, dan akhirnya ia mati di jalan setan dan mengikuti hawa nafsu. Bahkan, sangat dikhawatirkan akibat buruknya, yaitu kekafiran. Naudzubillahi min dzalik.

Kelima, hasad terhadap manusia. Setan kadangkala tidak mampu menggoda orang-orang pandai untuk menyembah berhala, tetapi setan sering juga mampu menggoda dan menyesatkan manusia melalui celah-celah pergaulan dengan cara merusak kedamaian di antara mereka. Akibatnya, dengan hawa nafsu mereka saling membenci karena rasa dengki yang dimunculkannya, dan pintu setan ini sangatlah berbahaya sebab ia ibarat api yang akan membakar seluruh kayu bakar, sebagaimana kedengkiannya itu menghabiskan semua kebaikan yang ada.

Keenam, terburu-buru. Segala amal perbuatan hendaklah dikerjakan setelah dipahami dan dimengerti, dan untuk memahaminya diperlukan perenungan dan waktu. Terburu-buru, di samping menghalangi tercapainya kematangan berpikir, juga menjadi kesempatan bagi setan untuk memasukkan kejahatannya kepada manusia secara tidak disadari. Itulah sebabnya Allah menyebut manusia sebagai makhluk yang memiliki sifat tergesa-gesa. Allah berfirman,

Manusia telah diciptakan (bertabiat) tergesa-gesa. (al-Anbiyaa` (21) : 37)

Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (al-Israa` (17) : 11)

Terburu-buru adalah dari setan dan berhati-hati adalah dari Allah. (HR Turmidzi) *4+

Ketujuh, harta kekayaan. Setiap hal yang melebihi takaran, baik makanan dan kebutuhan pokok, maka waspadalah bahwa ia menjadi tempat bertenggernya setan. Tabiat manusia adalah bila mendapatkan harta, maka ia akan terus mencari yang lebih banyak, dan setiap kali kebutuhannya terpenuhi maka akan mengundang kebutuhan yang lain, begitu seterusnya, hingga akhirnya terjerumus ke dalam lembah kehinaan.

Kedelapan, bakhil dan takut miskin. Sufyan ats-Tsauri pernah berkata bahwa setan itu mempunyai senjata yang sangat ampuh, yakni menumbuhkan rasa takut miskin pada diri manusia. Dengan senjata ini, manusia akan mulai melakukan kebatilan, mencegah kebenaran, berbicara dengan hawa nafsu, dan senantiasa berprasangka buruk kepada Tuhannya. Demikianlah, sehingga bakhil mencegah manusia melakukan infak dan bersedekah. Sebaliknya, bakhil akan mendorong manusia untuk menimbun dan menyimpan harta, sampai akhirnya ia mendapatkan siksa yang pedih. Hal ini telah diungkapkan dalam Al-Qur`an.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (at-Taubah (9) : 34)

Kesembilan, fanatik kepada salah satu mazhab. Termasuk sesuatu yang membinasakan semua hamba dan orang-orang fasik adalah karena mencaci orang dan sibuk menyebutkan kekurangan mereka, sementara ia tidak melihat kekurangan yang ada pada dirinya. Setan akan memunculkan khayalan bahwa apa yang dilakukannya adalah kebenaran dan sesuai tabiatnya. Maka, hal tersebut terasa manis di hatinya sehingga ia semakin antusias melakukannya, merasa gembira dan senang, bahkan dikiranya sebagai perjuangan untuk agama, padahal merupakan tindakan mengikuti setan. Pintu ini adalah pintu setan yang banyak menjerumuskan ulama. Oleh sebab itu, kenalilah dan waspadalah terhadapnya.

Kesepuluh, mengajak orang awam berpikir tentang Dzat Allah. Mengajak orang awam untuk berpikir akan Dzat Allah adalah sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal mereka sehingga akan menimbulkan

keraguan terhadap agamanya, atau akan menimbulkan berbagai khayalan yang tidak benar tentang Allah yang dapat mengakibatkan terjerumus ke dalam bidah atau kekafiran. Adapun ia sendiri merasa senang dengan apa yang berkecamuk di dalam dadanya. Ia mengira hal itu sebagai suatu pengetahuan dan bashirah, dan bahwa hal itu terungkap berkat kecerdasan dan kehebatan akalnya. Rasulullah saw. bersabda,

Setan mendatangi salah seorang di antara kamu seraya bertanya, Siapakah yang menciptakan ini?, siapakah yang menciptakan itu? sampai ia bertanya, siapakah yang menciptakan Tuhanmu? Jika sampai pada pertanyaan ini, maka berlindunglah kepada Allah dan sudahilah percakapan itu. (HR. Ahmad) [5]

Kesebelas, buruk sangka kepada kaum Muslimin. Diriwayatkan dari Ali bin Husain bahwa Shafiyah binti Huyai bin Akhthab memberitahukan kepadanya bahwa Nabi saw. pernah beritikaf di dalam mesjid. Shafiyah berkata,

Kemudian aku mendatangi Nabi saw. dan berbicara kepadanya. Setelah sore aku pun kembali, lalu Nabi saw. berjalan bersamaku. Di tengah jalan kami berpapasan dengan dua orang lelaki dari Anshar seraya mengucapkan salam, kemudian kedua orang itu terus melaju, tetapi Nabi saw. memanggil keduanya dan berkata, Sesungguhnya ia adalah Shafiyah binti Huyai. Kedua orang itu berkata, Wahai, Rasulullah, kami tidak berprasangka kepadamu kecuali kebaikan. Nabi bersabda, Sesungguhnya setan mengalir pada peredaran darah tubuh, dan sesungguhnya aku khawatir setan akan memasukkan sesuatu di hati kalian berdua. (HR Bukhari dan Muslim) *6+

Perhatikanlah bagaimana baginda Rasul begitu mengkhawatirkan umatnya, lalu mengajarkan kepada mereka jalan untuk menghindari tuduhan, dan juga kepada orang yang alim sekalipun, tidak dengan enteng dan penuh rasa ujub mengatakan orang tidak akan mungkin berprasangka buruk kepadanya.

Karena itulah, jika kita melihat seseorang berprasangka buruk terhadap orang lain dengan mencaricari kekurangannya, maka ketahuilah sesungguhnya orang tersebut adalah orang yang sangat buruk hatinya.

Demikianlah sebagian pintu masuk setan ke dalam hati, dan masih banyak lagi yang lainnya yang tidak terbilang jumlahnya. Akan tetapi, apa yang dipaparkan di atas cukuplah mengingatkan yang lainnya bahwa tidak ada sifat manusia yang tercela kecuali setan menjadikannya sebagai pintu untuk masuk ke dalam diri manusia, dan akhirnya akan menjadikannya lalai, lupa, bahkan ingkar kepada ajaran Allah SWT.

Lalu, apa terapi yang bisa menolak setan? Apakah cukup dengan dzikrullah? Jawabannya adalah tentu tidak hanya itu, tetapi terapi hati dalam hal ini dapat menutup pintu-pintu setan tersebut dengan senantiasa membersihkan hati dari sifat-sifat yang tercela. Apabila sifat-sifat tercela itu telah dibersihkan, maka setan masih tetap memiliki berbagai lintasan di dalam hati, tetapi tidak bisa menetap di dalamnya. Berbagai lintasan tersebut bisa dicegah dengan dzikrullah karena hakikat zikir tidak dapat merasuk ke dalam hati kecuali setelah disuburkan dengan takwa dan dibersihkan dari sifat-sifat tercela.

Anda mungkin juga menyukai