Vitamin Dan Mineral
Vitamin Dan Mineral
Penggunaan :
Pada defisiensi akibat kelainan metabolisme bawaan, malabsopsi. Lansia penurunan faal tubuh sehingga resopsi vitamin dan mineral tidak optimal Bila kebutuhan meningkat : pada kehamilan, masa pertumbuhan, bayi. Pasien penyakit kronis dan pemakai obat Terapi preventif
Penggolongan vitamin : Vitamin larut air : vit B kompleks dan vit C Vitamin larut lemak : vit A, D, E dan K
Penggolongan mineral : Mineral yang terdapat dalam jumlah relatif banyak : Ca, fosfor,Mg, K, Cl, Na, Sulfur Trace elements : fluor, Zn, Se, I, Fe, Cr, Co, Cu, Mn, molibdenum
Penggolongan vit B kompleks : a. Thiamin (Vit B1) b. Riboflavin (Vit B2) c. Asam nikotinat (niasin/Vit B3) d. Asam pantotenat (Vit B5) e. Piridoksin (Vit B6) f. Biotin (Vit B7) g. Kolin h. Inositol i. Asam para-amino benzoat j. Asam folat k. Sianokobalamin (Vit B12)
Thiamin
Terdapat pada kulit luar gandum/beras, rgi, sayur-mayur, kacang-kacangan, susu, kuning telur dan hati Bentuk aktifnya : thiamin-pirofosfat Indikasi : - Defisiensi thiaminpenyakit beri-beri gejala : anoreksia, obstipasi, kesemutan, kejang otot, udema, myocardiopati, radang otak, hilang ingatan, dimensia - Neuralgia
Thiamin
ES : tidak menimbulkan ES, bila digunakan berlebihan maka thiamin dieksresi melalui urin Dosis : defisiensi 3 dd 5-10mg, profilaksis 3 dd 2-5mg
Riboflavin
Terdapat pada susu, daging, telur, sayur mayur, ragi dan roti. Riboflavin diubah menjadi 2 ko-enzim : flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenosin dinukleotida (FAD) Gejala defisiensi riboflavin : nyeri tenggorokan, stomatitis, cheilosis, glossitis.
Riboflavin
Indikasi : pencegahan dan terapi pada defisiensi riboflavin Dosis : defisiensi 5-10mg sehari, profilaksis 2 mg
Asam nikotinat
Terdapat pada : daging, hati, ginjal, ayam, ikan, gandum, kacang-kacangan dan kopi Bentuk aktifnya : nikotinamid adenin dinukleotida (NAD) dan nikotinamid adenin dinukleotida fosfat (NADF)
Asam nikotinat
Defisiensi niasin : penyakit Pelagra Gejala : kelainan pada kulit (erupsi, bengkak, merah), stomatitis, mual, muntah, enteritis, sakit kepala, insomnia, bingung, halusinasi, demensia. Dosis : Pelagra oral 50-300mg sehari, profilaksis 15-30mg sehari.
Asam pantotenat
Belum pernah dilaporkan terjadi defisiensi Praktis terdapat pada segala macam bahan makanan Dosis : walaupun indikasinya belum jelas tersedia sebagai Ca pantotenat 10-30mg sehari
Piridoksin
Terdapat pada : daging, hati, ginjal, telur, gandum, kacang kedele, jagung Defisiensi Piridoksin terutama terjadi akibat penggunaan terapi jangka panjang INH,
Gejala : gangguan kulit, stomatitis, glossitis dan efek neurologi. Pada anak-anak terjadi hambatan pertumbuhan dan anemia
Piridoksin
Indikasi : Defisiensi vit B6, mual muntah akibat pil antihamil, PMS, anemia, schizofrenia, autisme, asma berat. ES : reaksi alergi Dosis : oral 10-100mg sehari, profilaksis 210mg, mual hamil 50mg, pada depresi akibat pil antihamil 125mg sehari selama 1 bulan. Shizofrenia 1 dd 250-500mg.
Biotin
Defisiensi jarang terjadi Putih telur mengandung avidinmengikat biotindefisiensi biotin ;gejala : rambut rontok, otot lemah Dosis : 5-10mg sehari, profilaksis 0,15mg
Asam folat
Terdapat pada gandum, sayuran hijau, buncis, kelapa, daging, ikan, hati dan ragi. Berkhasiat mencegah spina bifida pada bayi, anemia. ES : rx alergi, gangguan lambung-usus, sukar tidur Dosis : anemia 1-2 dd 0,5mg. Profilsksis spina bifina 0,5mg
Sianokobalamin
Indikasi : defisiensi vit B12 dan mencegah anemia. Dosis : defisiensi oral/sublingual 2 dd 1 mg selama 1 bulan. Profilaksis 1-10 mcg sehari
Asam Askorbat
Terdapat pada : sayur-mayur (kol, paprika, peterseli), jenis jeruk, arbei. Indikasi : Selesma, antilipemis, mempercepat penyembuhan luka, kanker, memperbaiki fungsi otot ES : diare, batu ginjal (dalam dosis >>) Dosis : 100-1000mg sehari
Terdapat pada : mentega,telur, hati, daging, sayuran berwarna kuning atau hijau, buah (wortel, pepaya, tomat) Defisiensi Vit A terjadi karena kesanggupan tubuh menyimpan vit A terganggu, gangguan absopsi lemak buta senja (niktalopia), kebutaan. Absorpsi melalui saluran cerna
Vitamin A
Indikasi : defisiensi vit A, pengobatan topikal pada infeksi kulit, luka atau luka bakar. Dosis : defisiensi 100.000 IU/hari selama 3hari diikuti 50.000 IU/hari selama 2 minggu
Vitamin D
Defisiensi Vit D : menurunkan kadar Ca plasma sehingga meningkatkan resorpsi tulanggangguan pertumbuhan tulang Absorpsi melalui saluran cerna, eksresi terutama melalui empedu, urine << Indikasi : pengobatan rakitis, hipoparatiroidisme, osteoporosis. Dosis : 400 IU/hari (terutama pada lansia, laktasi dan kehamilan)
Vitamin E
Didapat dari : telur, susu, daging, buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran (bayam, selada) Defisiensi menyebabkan gangguan reproduksi, payah jantung, anemia Absorpsi melalui saluran cerna, eksresi melalui empedu, urine<< Indikasi : defisiensi vit E dan keadaan yang timbul akibat defisiensi Dosis : 30-1000 IU/hari
Vitamin K
Senyawa dengan aktivitas vit K : - K1 = fitomenadiol : terdapat pada sayur hijau (kol, brokoli, bayam), tomat, minyak nabati - K2 = menakinon : produk fermentasi (yoghurt) - K3 = menadion : sintetik - K4 = menadiol : sintetik Defisiensi vit K : hipoprotrombinemia Dosis : 5-10mg oral/im
Mg Terdapat dalam kedele, padi, kacangkacangan, sayuran hijau Indikasi : meningkatkan kontraksi otot jantung, prevensi infark miokard. Kalium Kation utama cairan intrasel Indikasi : metabolisme protein, neuroautomic
Natrium Kation utama cairan ekstrasel Mengatur keseimbangan cairan tubuh Klorida Anion yang mempertahankan keseimbangan elektrolit Kehilangan Cl dapat disertai kehilangan Na
Trace elements
Fluor Menurunkan karier dentis terutama pada anakanak Zn Indikasi : pertumbuhan, maturasi alat kelamin, nafsu makan, ketajaman rasa, penyembuhan luka Iodium Sumber utama garam dapur dan tepung roti Defisiensi menyebabkan penyakit gondok