Anda di halaman 1dari 6

2 Agustus 2012

ARTIKEL PENELITIAN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK DI TK BUNDO KANDUANG KELURAHAN KURANJI PADANG TAHUN 2012

Yumci Ledya Putri*

ABSTRAK
Menurut Depkes RI bahwa 16% balita di Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan morik kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. (Depkes, 2006) Berdasarkan hasil survey Riskesdas 2007 secara Nasional Status gizi kurang pada anak balita adalah 13% dan status gizi buruk 5,4%. Dinas kesehatan Sumatra Barat tahun 2009 melaporkan gizi kurang adalah 13.1% dan gizi buruk 4% dan yang pendek sebanyak 19,4%, sedangkan di Kota Padang gizi kurang dan buruk menurut indeks BB/U adalah 13.3% dan pravelensi status gizi per kecematan bervariasi dari 9.68% sampai dengan 26.53%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan anak di TK Bundo Kanduang Padang Tahun 2012 Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan di TK Bundo Kanduang Kelurahan Kuranji tanggal 2-5 april tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang berada di TK Bundo Kanduang berjumlah 80 orang, besar sampel adalah 80 orang dengan teknik total sampling Jenis dan cara pengumpulan data adalah data primer dengan penimbangan BB dan KPSP. Teknik pengolahan data editing, coding, tabulating, dan cleaning. Teknik analisa data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat 61 orang anak (76%) memilki status gizi baik dan terdapat 57 orang (71,3%) perkembangan anak yang sesuai. Didapatkan ada hubungan status gizi dengan perkembangan anak dimana X2 hitung = 12,44 > X2 tabel 9,488 Penelitian ini dapat ini bahwa perkembangan anak berhubungan dengan status gizi, Bagi orang tua dapat mempertahankan atau memperbaiki gizi seimbang pada anaknya, Bagi pihak sekolah diharapkan berperan dalam memantau perkembangan anak. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya dalam metode yang berbeda. Kata kunci : Status gizi, perkembangan, anak

Alamat Karespondesi Yumci Ledya Putri PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG Jln. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba Padang Telp. 0751-442295

Yumci Ledya Putri / 0921883 1

2 Agustus 2012

ARTIKEL PENELITIAN

PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, bahasa, keperbadian, emosional, moral maupun sosial. (Depkes RI, 2006). Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kulitas perkembangan balita di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan perkembangan.(Depkes RI,2006) Perkembangan merupakan kemampuan dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Menyangkut adanya proses deferensiasi sel-sel tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masingmasing dapat memenuhi fungsiya.(Adriana,dian 2008) Perkembangan pada usia 5-6 tahun, karena pada usia ini perkembangan kemampuan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan berikutnya di bandingkan dengan pertumbuhan fisik, karena gangguan perkembangan anak seperti gangguan bicara dan bahasa dapat menetap. Sedangkan pertumbuhan fisik bisa di tunjang dengan gizi yang cukup. (Leave, 2008) Pada perkembangan anak usia 5-6 tahun banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu gizi, penyakit kronis, psikologis, sosial

ekonomi, lingkungan pengasuh, stimulasi, dan obat-obatan. (Andriana,dian 2011) Gizi merupakan proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahanbahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktifitas penting dalam tubuhnya sendiri. (Andri 2011) Status gizi menjadi indikator ketiga dalam menentukan derajat kesehatan anak. Status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai ke matangan yang optimal. Gizi yang cukup juga dapat memperbaiki ketahanan tubuh sehingga diharapkan tubuh akan bebas dari segala penyakit. Status gizi ini dapat membantu untuk mendeteksi lebih dini resiko terjadinya masalah kesehatan. Pemantauan status gizi dapat di gunakan sebagai bentuk antisipasi dalam merencanakan perbaikan status kesehatan anak. (Adriana,dian 2011) Di Indonesia masalah kebutuhan perkembangan anak usia dini banyak kekeliruan dalam pemahaman tentang perkembangan emosi pada anak yang beranggapan pola pikir ( paradigma ) dikalangan umum maupun orang tua dianggap kurang penting padahal usia dini merupakan masa yang paling baik untuk meletakan dasar yang kokoh bagi perkembangan mental, emosional, dan potensi otak anak yang akan memepengaruhi kejiwaan anak. (Allnewfre, 2010) Menurut Depkes RI bahwa 16% balita di indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan morik kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. (Depkes, 2006) Meningkatnya angka kematian anak setiap tahun di perkirakan sebanyak 7% anak balita Indonesia ( sekitar 300.000 jiwa ) meninggal. Hal ini berarti setiap dua menit terjadi kematian pada satu balita dan 170.000 anak ( 60 % ) diataranya akibat gizi buruk. Anak balita sangat memerlukan asupan gizi yang lebih tinggi untuk setiap kilogram berat badanya. Karena kelurangan gizi pada balita akan menghambat pertumbuhan jasmaninya, serta fisik maupun

Yumci Ledya Putri / 0921883 2

2 Agustus 2012

ARTIKEL PENELITIAN
mengancam setiap saat dan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak akibat menderita penyakit, kekurangan gizi, infeksi, kekurangan sarana air bersih, dan sanitasi lingkungan yang buruk. ( Pemrintah kota padang 2011) Dari berbagai riset ilmiah di ketahui jelas, gizi adalah pilar utama bahkan fondasi dasar untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, sehingga produktifitas tinggi mencetak generasi dengan sumber daya manusia yang tangguh. Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang yang di sebabkan oleh tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang di peroleh dari makanan. Pada balita yang kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. (Pramono, 2005 ) Berdasarkan data yang penulis dapatkan selama studi pendahuluan yang di lakukan melalui wawancara dengan salah satu guru di TK BUNDO KANDUANG Kelurahan Kuranji Padang pada tanggal 14 maret 2012 di peroleh data jumlah seluruh anak TK adalah 80 orang. Dari hasil penilaian kepada 10 orang anak dengan umur 5-6 tahun, 5 orang berstatus gizi baik, 3 orang berstatus gizi sedang, 2 orang berstatus gizi kurang. Dan dari hasil pengamatan dan wawancara dengan salah satu guru yang mengajar di TK Bundo Kanduang di dapatkan 3 orang anak mengalami keterlambatan, seperti anak dalam bersosialisasi, kurang aktif, susah dalam menakap pelajaran yang di berikan guru, dan belum bisa melempar dan menagkap bola dengan baik. SUBJEK DAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional dimana mengukur variabel bebas dan terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dalam suatu sampel populasi. Penelitian telah dilakukan di TK Bundo Kanduang Kelurahan Kuranji tanggal 2-5 April tahun 2012. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan anak yang berumur 5-6 tahun yang berada di TK Bundo Kanduang Kelurahan Kuranji Padang Tahun 2012

perkembangan. Data UNICEF pada 2005 menunjukkan, 10-12 juta ( 50 % -69 % ) anak balita di indonesia berstatus gizi sangat buruk hingga mengakibatkan kematian, malnutrisi, berkelanjutan. (Pramono, 2005). Selama berapa tahun ini perkembangan anak di taman bermain Pestalozzi Preschool & Kindergarten yang didirikan di Bukit Permai, Cibubur, bahwa banyak sekali terjadi kasus kasus perkembangan anak yang sering di remehkan, di sembunyikan, agar tidak banyak tahu atau memang belum tersosialisasikan kepada masyarakat umum mengenai perkembangan anak yang seharusnya. (Aleaning, 2011) Penelitian yang di lakukan di 20 rumah sakit Jawa Barat di peroleh hasil bahwa anak-anak dengan dengan status gizi buruk 60% dari standar Harvard menunjukan angka kematian tertinggi yaitu hampir empat kali lebih besar di banding angka kematian pada kelompok anak-anak dengan gizi baik ( > 80% dari standar Harvard). (Adri, 2011) Berdasarkan hasil survey Riskesdas 2007 secara Nasional Status gizi kurang pada anak balita adalah 13% dan status gizi buruk 5,4%. Dinas kesehatan Sumatra Barat tahun 2009 melaporkan gizi kurang adalah 13.1% dan gizi buruk 4% dan yang pendek sebanyak 19,4%, sedangkan di Kota Padang gizi kurang dan buruk menurut indeks BB/U adalah 13.3% dan pravelensi status gizi per kecematan bervariasi dari 9.68% sampai dengan 26.53%. (Edmon, 2010) Permasalahan pada anak bagi bangsa, khususnya di daerah kota Padang di hadapkan pada beberapa anak pada bahaya yang

Yumci Ledya Putri / 0921883 3

2 Agustus 2012

ARTIKEL PENELITIAN
Perkembangan Anak Sesuai Meragukan Penyimpangan Jumlah Frekuensi F 57 19 4 80 Persentase % 71,3 23,8 5 100

sebanyak 80 orang dengan jenis kelamin laki- laki sebanyak 45 orang, dan perempuan 35 0rang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel dengan mengambil seluruh populasi, maka sampel yang di ambil adalah semua anak usia 5-6 tahun sebanyak 80 orang anak. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut 1. Status gizi anak Hasil penelitian tentang status gizi anak dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini Tabel 4.1 Distribusi Status Gizi Anak di TK Bundo Kanduang Kelurahan Kuranji Padang Tahun 2012 Status Frekuensi Presentase Gizi F % Baik Sedang Kurang Jumlah 61 14 5 80 76 17 6 100

Dari tabel 4.2 di atas dapat di lihat bahwa dari 80 orang responden terdapat 57 orang (71,3%) perkembangan anak yang sesuai, dan 4 orang responden (5%) yang mengalami perkembangan penyimpangan. 1. Hubungan status gizi dengan perkembangan anak Tabel 4.3 Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak di TK Bundo Kanduang Kelurahan Kuranji Padang Tahun 2012 Perkembangan Anak Total Stat Sesuai Meragu Penyim F % us kan pangan Gizi f % f % f % Baik 4 9 7 80,4 1 1 5 18 35,7 60 113, 7 1 2 1 4 1,6 14,3 20 35,9 61 14 5 80 100 100 100 100

50 Seda ng 3 Kur 1 20 ang Juml 5 150, 1 7 4 9 ah X2 tabel = 9,488

X2 hitung = 12,44

Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 80 responden, terdapat 61 orang anak (76%) memilki status gizi baik, dan 5 orang anak (6%) yang mengalami status gizi kurang. 2. Perkembangan pada anak Hasil penelitian tentang perkembangan anak dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini Tabel 4.2 Distribusi Perkembangan Anak di TK Bundo Kanduang Kelurahan Kuranji Padang Tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa (80,4%) anak yang bergizi baik mengalami perkembangan yang sesuai, sebaliknya (20%) anak yang gizi kurang mengalami penyimpangan dalam perkembangan, artinya ada kecendrugan anak yang bergizi baik mengalami perkembangan yang sesuai, dan anak yang bergizi kurang mengalami penyimpangan dalam perkembangan Uji statistik dengan Chi-Square terdapat kecendrungan didapatkan nilai X2 hitung (12,44) (dalam lanpiran 7) secara manual > X2 tabel (9,488) artinya X2 hitung lebih besar dari X2 tabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, dari analisis data disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara status gizi dengan perkembangan anak di

Yumci Ledya Putri / 0921883 4

2 Agustus 2012

ARTIKEL PENELITIAN
mengambar orang secara sederhana, dan tidak bisa menyambung kalimat. Gizi merupakan unsur yang terpenting dalam nutrisi. Kebutuhan nutrisi tidak akan berfungsi secara optimal kalau tidak mengandung beberapa zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, demikian juga gizi yang cukup pada kebutuhan nurtisi akan memberika nilai yang optimal yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. (Hidayat, 2011) Setelah diuji statistic chi-square di dapat hasil X2 hitung (12,44%) > X2 tabel (9,488) sehingga ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan perkembangan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak. Menurut peneliti status gizi sangat berpengaruh terhapat perkembangan anak. Karna semakin baik gizi seorang anak maka semakin sesuai pula perkembangan yang dimiliki anak Bila di bandingkan dengan hasil penelitian terdahulu oleh Ricka Verawati yang berjudul Hubungan Status Gizi Anak Balita dan Pengetahuan Ibu dengan Perkembangan Balita di Taman Kanak-Kanak Al-Jannah Kecematan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 bahwa dari 71 orang responden bahwa dari 38 responden (53,53%) yang berpengetahuan rendah, terdapat 14 orang (36,8%) mempunyai balita yang perkembangan sesuai, 19 (50%) orang mempunyai perkembangan meragukan dan 5 orang responden mempunyai perkembangan balita yang penyimpangan. Dengan demikian status gizi anak itu tergantung dari apa yang dimakan oleh anak itu sendiri. Dilihat dari tempat penelitian anak yang tidak memilki status gizi baik di sebabkan karna anak suka memilih-milih makanan, padahal makanan yang di pilihnya belum tentu terpenuhi gizinya.

TK Bundo Kanduang Kelurahan Kuranji Padang Tahun 2012. Dari tabel 4.1 di dapatkan bahwa dari 80 responden yang telah di teliti, anak yang berumur 5-6 tahun, berstatus gizi baik dengan berat bedan 17-20 kg sebanyak 44 orang, berat badan 21-30 kg sebanyak 13 orang, rata-rata anak yang berstatus gizi baik memiliki berat badan antara 17 kg sampai 20 kg, yang berstatus gizi sedang dari berat badan 14-16 kg sebanyak 20 orang, sedangkan yang berstatus gizi kurang dengan berat badan kecil dari 14 kg sebanyak 3 orang. Pada saat melakukan penelitian, peneliti mengamati dari berbagai menu makanan yang disediakan oleh sekolah seperti nasi, tahu, ikan, dan kerupuk. Ternyata anak lebih banyak memilih nasi pakai kerupuk, padahal makanan yang dipilih belum tentu sesuai untuk kebutuhan gizinya, dan anak suka makanan yang tidak bervariasi Dilihat dari hasil penelitian anak yang mengalami perkembangan meragukan dari 10 soal yang di berikan melalui KPSP anak hanya bisa melakukan 7 soal, pada umumnya mereka tidak bisa memakai pakaian sendiri, tidak bisa membuat gambar orang dengan sempurna, dan mereka tidak bisa menyambung kalimat dengan sempurna. Sedangkan bagi anak yang mengalami perkembangan penyimpangan dari 10 soal di berikan melalui KPSP anak hanya bisa melakukan 6 soal, rata-rata mereka tidak bisa berpakaian sendiri, gerak kasar, tidak bisa mengambar orang dengan sederhana, dan tidak bisa menyambung kalimat secara sempurna. Status gizi dan perkembangan merupakan dua konsep yang berbeda tapi saling berhubungan Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa status gizi sangat berhubungan dengan perkembangan anak, hal ini dapat di buktikan dengan anak yang memilki status gizi kurang mengalami penyimpangan dari perkembangan, dapat dilihat dari berat badan kurang dari 14 kg dan mengalami perkembangan penyimpangan dilihat dari anak yang tidak mampu berpakaian sendiri, gerak kasar,

Yumci Ledya Putri / 0921883 5

2 Agustus 2012

ARTIKEL PENELITIAN

Responden yang memiliki status gizi baik tidak semuanya memiliki perkembangan yang sesuai. Diantaranya ada responden yang memiliki gizi baik tapi ada yang mengalami penyimpagan dalam perkembangan, sebaliknya responden yang mengalami gizi kurang ada perkembangan nya sesuai. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di TK Bundo Kanduang Kelurahaan Kuranji Padang dari tanggal 2-5 April 2012 tentang Hubungan Status Gizi Anak dengan Perkembangan Anak dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan hubungan yang bermakna status gizi dengan perkembangan anak artinya makin baik gizi anak makin sesuai pula perkembangannya, dan makin kurang gizi anak maka anak mengalami penyimpagan dalam perkemangannya. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti : 1. Bagi penulis selanjutnya Diharapkan penulis selanjutnya agar melakukan penelitian dengan veriabel yang berbeda atau dengan variabel lainnya yang berhubungan dengan perkembangan anak 2. Bagi orang tua anak TK Bundo Kanduang Diharapkan bagi orang tua yang mempunyai anak dapat mengambil tindakan dari penelitian yang di lakukan, dan dapat mempertahankan atau memperbaiki gizi seimbang pada anaknya. 3. Bagi TK Bundo kanduang Diharapkan bagi guru lebih memperhatikan dan memotivasi perkembangan anak.

Yumci Ledya Putri / 0921883 6

Anda mungkin juga menyukai