Anda di halaman 1dari 41

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS STRATEGI UNJUK KERJA PADA MATERI GARIS-SUDUT, SEGITIGA SEGIEMPAT DAN

KESEBANGUNAN DI MTsN KAMANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Pr ! s"# P$%$#&'&"%

Oleh NURHIDA(ATI 2411) 01*

PR+GRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSANTARBI(AH

SEK+LAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)


SJE,H M)DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2013 M / 143- H

BAB I PENDAHULUAN A) L"'"r B$#"."%/ Maju mundurnya suatu bangsa itu ditentukan oleh sumber daya manusia dan bangsa itu sendiri. Salah satu wadah kegiatan dalam mempersiapkan sumber daya manusia itu sendiri adalah pendidikan, yang mana pendidikan dipandang sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi. Pendidikan merupakan suatu akti itas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup.! Segala bentuk akti itas, kreati"itas dan potensi#potensi yang dimiliki oleh seseorang dapat dikembangkan melalui sistem pendidikan. $erbicara tentang sistem pendidikan, di dalam melaksanakan sistem tersebut selalu terkait dengan berbagai bidang ilmu pengetahuan diantaranya bidang ilmu matematika. $anyak sekali ilmu pengetahuan yang

pengembangan teorinya didasarkan pada pengembangan konsep matematika. Dapat dikatakan matematika merupakan ilmu pengetahuan yang dapat

meningkatkan kemampuan ber"ikir secara logis, rasional, kritis, cermat, dan e"ekti". Mengingat matematika mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional pun sudah dilakukan secara berkesinambungan dan sampai saat ini terus dilakukan. $erbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan mulai dari perbaikan sarana prasarana,
1

%uhairini, Filsafat Pendidikan Islam,(&akarta ' $umi (ksara,)**+), hl. +,

perbaikan kurikulum yaitu perbaikan kurikulum )**+ yang menggunakan pendekatan standar kompetensi menjadi kurikulum )**- (./SP) sampai kepada peningkatan kualitas guru melalui pembinaan guru matematika dan program serti"ikasi guru, hingga sekarang kurikulum )*!0. 1amun kenyataannya, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. $erpatokan pada tujuan pembelajaran matematika yang berdasarkan .urikulum /ingkat Satuan Pendidikan (./SP) yaitu agar peserta didik memiliki beberapa kemampuan diantaranya memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, mengaplikasikan konsep atau algoritma secara tepat dalam pemecahan masalah, menggunakan penalaran pada pola dan si"at, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, mengkomunikasikan gagasan dalam bentuk simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, siswa dituntut untuk lebih akti" dalam pembelajaran. &ika siswa akti" dalam pembelajaran otomatis siswa akan terlibat langsung dalam belajar, sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep pelajaran karena mengalami sendiri. $anyak "aktor yang dapat mempengaruhi keakti"an siswa dalam pembelajaran, salah satunya penggunaan bahan ajar dan strategi

pembelajaran. $ahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. 1amun jika ditelaah penggunaan bahan ajar yang ada disekolah, ternyata

masih belum mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. 2al ini bisa dilihat pada saat pembelajaran berlangsung, setelah guru selesai menjelaskan materi pelajaran, siswa diminta untuk mengerjakan latihan yang ada pada bahan ajar. Pada pengerjaan latihan siswa diberikan soal lepas begitu saja tanpa ada kegiatan yang melibatkan siswa secara langsung dalam memahami konsep pelajaran dan seringkali petunjuk yang ada dalam 3.S tidak diman"aatkan dalam pembelajaran. .ondisi seperti ini membuat siswa kurang tertarik dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga siswa pun kesulitan dalam memahami materi pelajaran. &ika demikian, standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa belum bisa tercapai dengan baik. 4ealita ini masih banyak kita jumpai di sekolah#sekolah, tidak terkecuali pada sekolah di daerah seperti M/s1 .amang. Pada dasarnya sekolah sudah menggunakan bahan ajar yaitu 3embar .erja Siswa (3.S), namun 3.S matematika yang digunakan belum mampu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa dalam memahami materi, hal ini disebabkan karena 3.S yang digunakan belum mampu membuat siswa memahami materi dengan baik, sehingga akti itas pembelajaran di dalam kelas masih bersi"at monoton. 2al ini dipengaruhi penggunaan 3.S yang hanya sebatas pelengkap dari penjelasan guru. Soal#soal yang diberikan pada 3.S berupa soal lepas begitu saja tanpa dilengkapi dengan langkah penemuan konsep, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan dan tidak bisa

mengikuti pelajaran dengan baik. 2al ini mengakibatkan kemampuan matematika siswa pun kurang berkembang dengan baik. Padahal kemampuan

matematika siswa mencangkup yaitu pemahaman konsep, prosedur, komunikasi, penalaran dan pemecahan masalah. Masalah ini tentu saja membawa dampak pada kegiatan belajar mengajar di kelas, seperti yang peneliti amati pada siswa kelas 566, 5666 dan 67 di M/s1 .amang dan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika. .egiatan pembelajaran masih berlangsung satu arah yaitu dari guru ke siswa, guru menjadi pemeran utama dalam proses belajar mengajar dan 3.S sebagai pelengkapnya, sehingga 3.S pun tidak begitu berperan akti" dalam proses belajar mengajar. Siswa pun kurang berpatisipasi dalam pembelajaran, seperti pengerjaan latihan dan tugas rumah, masih banyak siswa belum mengerjakannya dengan baik bahkan ada yang tidak membuatnya. 2al ini membuat guru kurang mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah diajarkan. &ika hal ini dibiarkan tentunya akan mempengaruhi hasil belajar siswa, hasil belajar matematika pun akan rendah. .alau dilihat persentase nilai matematika yang tuntas siswa kelas 566 M/s1 .amang cukup rendah seperti yang terlihat pada /abel !. /abel !. Persentase .etuntasan M6D Matematika Siswa kelas 566 M/s1 .amang semester ! tahun (jaran )*!08)*!+ Persentase .etuntasan 2asil M6D Semester .elas &umlah Siswa 9anjil /untas /idak /untas 566. 6 )0 orang :0,*+ ; +-,,- ; 566. 66 )0 orang 0-,0: ; -0,-: ; 566. 666 )0 orang :), !< ; +<, =0 ; 566. 65 )0 orang )!, <+ ; <=, )- ; Sumber ' 9uru Matematika .elas 566 M/s1 .amang

Dari /abel ketuntasan nilai M6D semester ganjil kelas 566 dapat terlihat bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai .riteria .etuntasan Minimal (..M) yang di tetapkan oleh sekolah yaitu <*. $anyak "aktor yang mempengaruhi ketidaktuntasan siswa dalam belajar, tapi berdasarkan pengamatan peneliti salah satu "aktor yang mempengaruhinya adalah penggunaan 3.S yang belum e"ekti". 3.S yang digunakan belum mampu membantu siswa dalam memahami sebuah konsep pelajaran. >ntuk mengatasi masalah tersebut, seorang guru diperlukan memiliki kemampuan mengelola kelas dengan baik dan guru sebagai "asilitator yaitu mem"asilitasi siswa untuk mengaplikasikan keterampilan yang dimilikinya, sehingga dapat berkembang dan dapat mendukung keberhasilan siswa nantinya. $entuk "asilitas yang diberikan guru adalah menyediakan bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang dapat dibuat oleh guru adalah 3.S. 3embar .erja Siswa (3.S) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. 3embar kerja siswa memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh). &adi, 3.S merupakan suatu bahan ajar yang menyajikan materi secara sistematis dan komunikati". Dengan adanya 3.S ini siswa akan mudah mempelajari materi matematika karena penyajian materi matematika dalam 3.S sesuai dengan
2

/rianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,(&akarta ' .encana,)**,), hl. )))

kebutuhan siswa. Di dalam 3.S terdapat komponen#komponen yang mampu membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, seperti judul, mata pelajaran, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. 3.S yang dirancang hendaknya 3.S yang bisa membantu siswa yang kurang moti asi dalam belajar dan siswa yang kesulitan dalam memahami materi pelajaran. $elajar dengan menggunakan petunjuk atau langkah# langkah kerja tertentu akan membantu siswa meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks karena siswa terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang membuat siswa akti" secara keseluruhan adalah strategi unjuk kerja. Menurut 4oy .illen, strategi unjuk kerja memiliki kelebihan diantaranya yaitu melibatkan siswa secara akti" dalam belajar, sehingga mereka menghargai nilai partisipasi, bukan hanya berharap untuk belajar dengan penyerapan, mengakti"kan siswa untuk mendapatkan rasa situasi dengan cara tertentu, memberikan kesempatan pada siswa untuk siswa

mengembangkan

berbagai

keterampilan

komunikasi,

memberi

kesempatan untuk mengatasi masalah yang kompleks dalam cara#cara yang konkret, dan memberikan siswa dengan kesempatan dan lingkungan yang aman untuk bereksperimen dan mengambil risiko dalam interaksi mereka dengan orang lain dan, melalui pengalaman#pengalaman, untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih baik dari nilai#nilai mereka sendiri dan sikap.0 Selain itu, strategi unjuk kerja dapat mengembangkan pemahaman lebih lanjut dan keterampilan serta perubahan sikap pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengembangkan 3.S berbasis strategi unjuk kerja untuk materi garis#sudut, segitiga#segiempat dan kesebangunan. $erdasarkan silabus yang ada di M/s1 .amang, materi garis#sudut, segitiga#segiempat dan kesebangunan merupakan materi geometri yang dipelajari oleh siswa M/s1 .amang. Materi garis#sudut, segitiga#segiempat dan kesebangunan ini termasuk materi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dengan baik, karena materi ini berkelanjutan seperti melukis sudut dan segitiga yang diketahui sudut dan sisinya serta meman"aatkan materi ini untuk materi tiga dimensi. Disisi lain, materi akan lebih mudah jika dikerjakan dengan menggunakan langkah#langkah yang bisa menuntun siswa. Dengan penggunaan 3.S berbasis strategi unjuk kerja pembelajaran matematika materi garis#sudut, ini pada dan

segitiga#segiempat

kesebangunan kesulitan belajar seperti pemahaman konsep dan keakti"an siswa yang rendah dalam belajar dapat diatasi. /untutan guru sebagai "asilitator yang sesuai dengan kurikulum pun akan terlaksana dengan baik, disamping siswa belajar secara sistematis dan tuntunan dari petunjuk yang ada akan mampu mengembangkan kemampuam kogniti", a"ekti" dan psikomotor siswa.

4oy .illen. !,,=. Effective Teaching Strategies.((ustralia ' Social Science Press)

hl.!-)

$erdasarkan uraian masalah yang telah peneliti paparkan sebelumnya, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam belajar matematika pada materi sudut dan garis, bangun datar dan kesebangunan dengan mengembangkan 3embar .erja Siswa (3.S) berbasis strategi unjuk kerja. >ntuk itu dilakukan penelitian dengan judul 0 P$%/$12"%/"% L$12"r K$r3" S&s4" (LKS) B$r2"s&s

S'r"'$/& U%35. K$r3" !"6" M"'$r& G"r&s-S565', S$/&'&/"-S$/&$1!"' 6"% K$s$2"%/5%"% 6& MTsN K"1"%/ 0) B) R515s"% M"s"#"7 $erdasarkan latar belakang masalah yang peneliti uraikan, dapat dirumuskan permasalahan bahwa saat ini 3embar .erja Siswa (3.S) berbasis strategi unjuk kerja pada materi 9aris#Sudut, Segitiga#Segiempat dan .esebangunan di M/s1 .amang belum ada. Permasalahan ini dapat dirinci menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut' a. $agaimana aliditas dari 3embar .erja Siswa (3.S) berbasis strategi unjuk kerja pada materi 9aris#Sudut, Segitiga#Segiempat dan

.esebangunan? b. $agaimana praktikalitas dari 3embar .erja Siswa (3.S) berbasis strategi unjuk kerja pada materi 9aris#Sudut, Segitiga#Segiempat dan .esebangunan di M/s1 .amang?

,) T535"% P$%/$12"%/"% Secara umum penelitian pengembangan ini bertujuan untuk

menghasilkan 3embar .erja Siswa (3.S) berbasis strategi unjuk kerja yang dapat membantu siswa M/s1 .amang ini memahami materi 9aris#Sudut, Segitiga#Segiempat dan .esebangunan dengan baik. (dapun tujuan khususnya adalah' a. >ntuk menentukan aliditas dari 3embar .erja Siswa (3.S) berbasis strategi unjuk kerja pada materi 9aris#Sudut, Segitiga#Segiempat dan .esebangunan. b. >ntuk mengetahui praktikalitas dari 3embar .erja Siswa (3.S) berbasis strategi unjuk kerja pada materi 9aris#Sudut, Segitiga#Segiempat dan .esebangunan di M/s1 .amang. D) D$8&%&s& +!$r"s& %"# >ntuk lebih memperjelas dan menghindari kesalahpahaman maka perlu dijelaskan istilah#istilah dalam skripsi ini. L$12"r K$r3" S&s4" (LKS) 2$r2"s&s S'r"'$/& U%35. K$r3" adalah 3embar .erja Siswa yang dikembangkan berdasarkan strategi unjuk kerja dan memuat strategi unjuk kerja dalam pengembangannya.

E) P$%'&%/%9" P$%/$12"%/"%
10

Pentingnya pengembangan ini adalah sebagai berikut ' !. Pemecahan masalah terhadap pemahaman konsep pelajaran matematika siswa di M/s1 .amang. ). Salah satu alternati" bagi guru matematika dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di M/s1 .amang. 0. 3andasan berpijak bagi peneliti lain yang berminat dalam melanjutkan penelitian ini. :) As51s& 6"% : .5s P$%/$12"%/"% 1) As51s& $eberapa asumsi yang melandasi pengembangan 3.S berbasis strategi >njuk kerja ini, yaitu ' a. Pembelajaran matematika pada materi 9aris#Sudut, Segitiga#Segi empat dan .esebangunan menjadi lebih baik dengan menggunakan 3.S berbasis strategi unjuk kerja, jika 3.S ini dipelajari dengan baik. b. (kti itas siswa akan lebih terarah dan meningkat dalam belajar

menggunakan 3.S sebagai alat bantu belajar. 2) : .5s P$%/$12"%/"% Pengembangan 3.S berbasis unjuk kerja ini didasarkan pada analisis kebutuhan dan karakteristik siswa M/s1 .amang pada materi materi garis dan sudut, segitiga dan segi empat serta kesebangunan, sehingga produk pengembangan yang dihasilkan dipergunakan bagi siswa M/s1 .amang.

11

G) S!$s&8&."s& Pr 65. 3.S berbasis strategi unjuk kerja pada materi materi garis dan sudut, segitiga#segiempat dan kesebangunan ini memiliki spesi"ikasi yaitu

pengembangan 3.S dirancang sedemikian rupa sesuai dengan "ormat 3.S yang telah ditetapkan dan memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman konsep sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. 3.S berbasis strategi unjuk kerja memiliki ciri sebagai berikut' a. 3.S memiliki identitas yang jelas seperti adanya kompetensi dasar yang akan dicapai, kelas, semester, materi pokok dan judul tugas. b. 3.S dibagi menjadi beberapa kegiatan belajar sesuai dengan indikator pembelajaran. c. 3.S dirancang dengan menggunakan Basic Sha e, !allo"ts dan lines dengan warna yang ber ariasi. d. 3.S dilengkapi dengan gambar yang menarik dan membantu siswa. e. 3.S dilengkapi dengan tugas unjuk kerja yang membantu siswa memahami lebih lanjut mengenai materi yang di ajarkan. ". (danya langkah atau tuntunan pengerjaan tugas unjuk kerja dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan siswa menemukan sendiri konsep atau materi pembelajaran dan mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. g. 3.S dilengkapi lembar jawaban dengan warna yang ber ariasi

12

h. 3.S dibuat dengan menggunakan huru" !omic Sans MS agar kelihatan lebih menarik. i. Setiap akhir 3.S adanya lembar tulis untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari. j. Setiap 3.S dilengkapi oleh rubrik penilaian unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa.

BAB II KERANGKA TE+RI

13

A) K"3&"% T$ r&'&s 1) P$12$#"3"r"% M"'$1"'&." .ebanyakan dari para ahli mengemukakan bahwa belajar

merupakan suatu proses perubahan, dimana perubahan tersebut berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya. Proses belajar atau mengajar adalah "enomena yang kompleks, segala sesuatu yang berupa kata, "ikiran, tindakan mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran yang dilakukan mer upakan proses belajar. Menurut Sla in dalam /rianto, @$elajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada indi idu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau

kharakteristik seseorang sejak lahirA+. Pernyataan senada juga disampaikan oleh 2ilgard dan $rower dalam Oemar 2amalik @$elajar sebagai

perubahan dalam perbuatan melalui akti itas, praktek dan pengalamanA:. Dari pendapat beberapa ahli yang telah diuraikan sebelumnya dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya belajar adalah proses perubahan prilaku dimana seseorang membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru

berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya, sehingga dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, yang mana semua itu setelah adanya proses pembelajaran.

/rianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, ( &akarta ' .encana, )*!*), hl. !5 13Mengajar, ($andung ' Sinar $aru (lgensindo' Oemar 2amalik, Psikologi Belajar dan )**)), hl. +:

14

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidikan pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah proses yang dilalui siswa dalam rangka mengembangkan kompetensi#kompetensi tertentu, sehingga siswa dapat mengembangkan kompetensi menjadi sarana untuk memecahkan masalah pembelajaran yang sering dihadapi siswa. Peristiwa belajar disertai dengan proses

pembelajaran akan lebih sistematik dari pada belajar yang hanya semata# mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. $elajar dengan proses pembelajaran ada peran guru, bahan belajar dan lingkungan kondusi" yang sengaja diciptakan. Sehingga, paradigma tentang siswa yang menyatakan matematika merupakan salah satu pelajaran yang sulit bisa diminimalisir. Menurut Brman Suherman matematika adalah metode ber"ikir logis-. Pembelajaran matematika merupakan upaya atau usaha guru dalam mengkonsentrasikan konsep#konsep matematika dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari#hari, sehingga konsep pembelajaran matematika itu terstruktur dan terarah serta tujuan pembelajaran tersebut bisa tercapai dengan baik. (kti itas yang dilakukan dalam proses pembelajaran matematika berpedoman pada kurikulum yang telah ditetapkan. Pengembangan dari kurikulum ini disesuaikan dengan kharakteristik dan analisis dari kebutuhan siswa sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik.
6

Brman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika #ontem orer, ($andung' >P6,)**0), hl. !:

15

.urikulum matematika diartikan sebagai suatu program pembelajaran yang disusun secara terperinci menggambarkan rangkaian kegiatan pembelajaran matematika siswa di sekolah. 2) H".&."' P$12$#"3"r"% M"'$1"'&." 6de manusia tentang matematika itu berbeda#beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing#masing. 2akikat belajar matematika adalah suatu akti itas mental untuk memahami arti dan hubungan# hubungan serta simbol#simbol, kemudian diterapkan pada situasi nyata <. $elajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Dalam Brman Suherman dikemukakan beberapa hakikat dari pembelajaran matematika yaitu matematika sebagai ilmu dedukti", matematika sebagai ilmu terstruktur dan matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu. Matematika sebagai ilmu dedukti" berarti proses

pembelajaran matematika harus bersi"at dedukti" yaitu tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (indukti") tetapi harus berdasarkan kepada kepada pembuktian secara dedukti"=. Seiring dengan matematika sebagai ilmu dedukti", matematika sebagai ilmu terstruktur mempelajari pola keteraturan, tentang kestrukturan dalam pengorganisasian. Oleh karena materi pelajaran matematika saling berhubungan dan berkaitan, maka materi pelajaran pun di susun agar bisa dipahami siswa secara berkesinambungan.
7 8

Sedangkan

matematika

sebagai

ratunya

ilmu

2amCah $. >no, Model Pembelajaran, (&akarta ' $umi (ksara, )**<), hl.!0* Brman Suherman, $ -!it, hl.!=

16

dimaksudkan bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu lainnya. $anyak ilmu yang penemuan dan pengembangannya berdasarkan kepada matematika,. Sebagai ilmu yang memiliki peranan penting dalam

kehidupan, matematika harus dipelajari oleh siswa dari tingkat dasar dan hal itu harus dipahami secara utuh agar ilmu yang dipelajari bisa berkembang. 3) S'"%6"r Pr s$s P$12$#"3"r"% M"'$1"'&." Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara e"ekti" dan e"isien. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah 1omor !, tahun )**: tentang Standar 1asional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum 1egara .esatuan 4epublik 6ndon esia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur "ormal.!* Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses

pembelajaran yang e"ekti" dan e"isien. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan
9

10

Ibid,hl.): Permendiknas 1o.+! /ahun )**< tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan dan Menengah

17

menengah harus interakti", inspirati", menyenangkan, menantang, dan memoti asi peserta didik untuk berpartisipasi akti", serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreati itas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan "isik serta psikologis peserta didik. &ohn (. 5an de Dalle di dalam bukunya menyatakan bahwa pada matematika memiliki lima standar proses yaitu pemecahan masalah, pemahaman dan bukti, komunikasi , hubungan dan penyajian. Standar proses merujuk kepada proses matematika yang mana melalui proses tersebut siswa memperoleh dan menggunakan pengetahuan matematika. !! .elima standar proses ini dibagi menjadi beberapa indikator pencapaian. >ntuk standar emecahan soal harus memugkinkan semua siswa untuk membangun pengetahuan matematis baru melalui

pemecahan soal, menyelesaikan soal yang muncul dalam matematika dan dalam bidang lain, menerapkan dan menyesuaikan berbagai macam strategi yang cocok untuk memecahkan soal serta mengamati dan mengembangkan proses pemecahan soal matematis. (dapun pada standar emahaman dan b"kti harus memungkinkan semua siswa untuk mengenal pemahaman dan bukti sebagai aspek yang mendasar dalam matematika, membuat dan menyelidiki dugaan#dugaan matematis, mengembangkan dan menge aluasi argumen dan bukti matematis, serta memilih dan menggunakan berbagai macam pemahaman dan metode pembuktian.
11

&ohn. (. 5an De Dalle, Sekolah %asar dan Menengah Matematika, (&akarta' Brlangga, )**<), hl.+

18

Pada standar kom"nikasi harus memungkinkan semua siswa untuk mengatur dan menggabungkan pemikiran matematis mereka melalui komunikasi, mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara koheren dan jelas kepada teman, guru dan orang lain, menganalisa dan menilai pemikiran dan strategi matematis orang lain serta menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematika dengan tepat. Sedangkan untuk standar h"b"ngan harus memungkinkan semua siswa untuk mengenal dan menggunakan hubungan antara ide#ide matematika, memahami bagaimana ide#ide matematika berhubungan dan saling berkaitan sehingga merupakan satu sistem yang utuh serta mengenal dan menerapkan matematika pada bidang lain. $egitu juga untuk standar en&ajian, semua siswa harus memungkinkan untuk membuat dan menggunakan penyajian untuk mengorganisasikan, merekam, dan mengkomunikasikan ide#ide matematika, memilih, menerapkan dan mewujudkan penyajian matematika menyelesaikan soal serta

menggunakan penyajian untuk memodelkan dan mena"sirkan "enomena "isik, sosial dan matematika. !) $erdasarkan standar proses matematika yang telah dipaparkan sebelumnya dijelaskan bahwasanya dalam mencapai standar tersebut siswa hendaknya melakukan kegiatan#kegiatan yang menunjang

pemahaman siswa akan sebuah konsep seperti indikator yang akan dicapai oleh standar penyajian. $entuk kegiatan yang bisa dilaksanakan diantaranya adalah unjuk kerja. .egiatan unjuk kerja ini akan
12

Ibid, hl. :

19

mengembangkan kemampuan psikomotor siswa. Selain itu, kegiatan unjuk kerja ini akan membuat siswa akti" dan memahami konsep dengan baik karena terlibat langsung dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 4) L$12"r K$r3" S&s4" (LKS) ") P$%/$r'&"% L$12"r K$r3" S&s4" (LKS) $ahan ajar merupakan in"ormasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat membantu kemampuan pemahaman konsep siswa adalah 3embar .erja Siswa (3.S). 3embar .erja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. 2al ini sesuai dengan pendapat Bdi Prayitno yang menyatakan bahwa 3.S dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan atau penanaman konsep kepada siswa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep atau materi pelajaran. Selain itu, 3.S dapat digunakan untuk pembelajaran secara indi idual atau kelompok kecil!0. 3.S dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk "asilitas yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam rangka membantu siswa untuk memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru. Seperti yang diungkapkan oleh Bndang Didjajanti, 3.S merupakan salah satu

13

Bdi Prayitno dan (li Mahmudi, Media Pembelajaran Matematika, (Materi Diklat) (Eogyakarta' >ni ersitas 1egeri Eogyakarta, )**0), hl. 6

20

sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai "asilitator dalam kegiatan pembelajaran!+. 2) :5%/s& L$12"r K$r3" S&s4" (LKS) 3.S yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi. (dapun Fungsi 3.S dalam proses belajar mengajar adalah' a. Merupakan alternati" bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar mengajar b. Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan menghemat waktu penyajian suatu topik c. Dapat untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai siswa d. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas e. Membantu siswa dapat lebih akti" dalam proses belajar mengajar ". Dapat membangkitkan minat siswa jika 3.S disusun secara rapi, sistematis mudah dipahami oleh siswa sehingga mudah menarik perhatian siswa g. Dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri siswa dan meningkatkan moti asi belajar dan rasa ingin tahu h. Dapat mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok atau klasikal karena siswa dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan kecepatan belajarnya i. Dapat digunakan untuk melatih siswa menggunakan waktu see"ekti" mungkin j. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.!: $erdasarkan kutipan "ungsi 3.S dapat kita peroleh in"ormasi bahwa penggunaan 3.S dalam pembelajaran sangat membantu siswa dalam memahami dan memecahkan masalah matematika, yang mana

14

Bndang Didjajanti, #"alitas 'embar #erja Sis(a,(disam aikan dalam #egiatan Pengabdian ada Mas&arakat dengan j"d"l )Pelatihan Pen&"s"nan 'ks Mata Pelajaran #imia Berdasarkan #"rik"l"m Tingkat Sat"an Pendidikan Bagi *"r" Smk+Mak %i ,"ang Sidang #imia Fmi a -n& ada tanggal .. /g"st"s .0012, hl.! 15 Ibid, hl.)

21

hal ini akan berpengaruh pada pemantapan pemahaman konsep siswa. 9uru sebagai "asilitator dalam pembelajaran harus mampu

meman"aatkan 3.S ini agar penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya bisa diserap dengan baik oleh siswanya. Dengan adanya 3.S ini akan membantu guru untuk menuntun siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3.S merupakan lembaran yang dibagikan guru kepada siswa di suatu kelas untuk melakukan kegiatan atau akti itas belajar mengajar. 3embaran ini berisi petunjuk, tuntunan pertanyaan dan pengertian agar siswa dapat mempeluas serta memperdalam pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Menurut Bdi Pratjitno, 3embar .erja Siswa hendaknya ditulis secara sederhana dan menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa. Di samping itu, pada lembar kegiatan siswa juga perlu dijelaskan bagaimana cara penggunaan 3.S tersebut!-. $erdasarkan penjelasan ini, hal ini dapat disimpulkan ini adalah "ormat atau kerangka dari pembuatan 3.S. .erangka atau "ormat 3.S berdasarkan pendapat Bdi Prayitno ini adalah berisi pokok bahasan, adanya petunjuk pelaksanaan, tujuan pembelajaran dari pokok bahasan, kegiatan yang akan dilakukan siswa, prosedur pembelajaran, adanya ringkasan materi tentang sub pokok bahasan yang disajikan dalam bentuk ilustrasi, pertanyaan#pertanyaan tentang materi serta contoh soal dan soal#soal latihan yang berkaitan dengan materi.
16

Bdi Prayitno, $ -!it, hl.-

22

-) S'r"'$/& U%35. K$r3" ") P$%/$r'&"% S'r"'$/& U%35. K$r3" Strategi unjuk kerja merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mengembangkan aspek keterampilan atau psikomotor siswa dalam memahami sebuah konsep materi. 4oy killen mengemukakan bahwa @Performance activities are those teaching strategies in (hich one or more st"dents are re3"ired to )act4 a art54675 .egiatan >njuk .erja merupakan strategi mengajar di mana satu atau lebih siswa diwajibkan untuk bertindak di bagian tertentu. .egiatan unjuk kerja ini bisa menjadi kegiatan yang sangat "ormal seperti permainan scrip (naskah teks), kegiatan yang sangat terstruktur seperti debat, kegiatan yang mengikuti kebebasan seperti permainan peran atau campuran dari kegiatan terstruktur dengan kegiatan bebas seperti dalam permainan simulasi. Semua kegiatan ini memiliki satu "itur umum yang sangat penting yaitu pertama para siswa yang berpartisipasi diminta untuk mengambil sebuah peran dan berperilaku dengan cara yang tidak alami bagi mereka. Fitur penting kedua adalah bahwa akti itas biasanya akan melibatkan hanya beberapa peserta akti" dan beberapa siswa diperlukan untuk belajar melalui pengamatan dan kemudian didiskusikan. $erbagai kegiatan unjuk kerja mengharuskan siswa untuk memiliki keterampilan yang berbeda dan berbagai tingkat kepercayaan diri, baik yang terjadi mungkin perlu dikembangkan sebelum mereka dapat belajar
17

4oy .illen. !,,=. Effective Teaching Strategies.((ustralia ' Social Science Press) hl.!-*

23

secara e"ekti" dengan cara ini. (kti itas unjuk kerja adalah cara yang paling tepat untuk mencapai beberapa hasil pembelajaran yang diinginkan, apabila bisa menentukan jenis kegiatan untuk digunakan dengan baik. /rianto dalam bukunya menyatakan bahwa kee"ekti"an pengajaran adalah salah satu aspek yang dilihat sebagai hasil belajar. Sedikitnya ada empat indikator yang masuk dalam kee"ekti"an pengajaran yaitu' !) .ecermatan penguasaan prilaku )) .ecermatan unjuk kerja 0) .esesuaian unjuk kerja +) .uantitas unjuk kerja!= .ecermatan penguasaan prilaku biasa disebut dengan tingkat kesalahan unjuk kerja. Makin cermat siswa dalam menguasai prilaku yang dipelajari makin e"ekti" pengajaran yang telah diajarkan. .ecepatan unjuk kerja menurut Menriil dalam /rianto mengatakan bahwa hal ini berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan siswa untuk menampilkan unjuk kerja. Makin cepat seorang siswa menampilkan unjuk kerja, maka makin e"ekti" pengajaran matematika. Sedangkan kesesuaian dengan prosedur berhubungan dengan kemampuan seorang siswa mampu menampilkan unjuk kerja sesuai dengan prosedurnya. /erakhir adalah kuantitas unjuk kerja yang mengacu pada banyaknya unjuk kerja yang mampu ditampilkan oleh siswa!,.

18 19

/rianto, $ -!it, hl.!0= Ibid, hl. !0=

24

(papun bentuk kegiatan kinerja yang digunakan, perlu disiapkan beberapa hal yang meliputi' !) Putuskan apa hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa yang berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan ini (misalnya, aktor dalam drama). )) Putuskan apa hasil belajar yang harus dicapai oleh para siswa yang terlibat secara tidak langsung (mengamati, menilai, mencatat dan lain# lain). 0) Siapkan materi pelajaran untuk peserta yang melakukan unjuk kerja dan siswa lainnya. +) Pilih siswa yang akan terlibat langsung dan peran singkat mereka dalam kegiatan. :) &elaskan kepada siswa lain apa yang diharapkan selama melakukan unjuk kerja. -) Panggung kinerja <) menanyai siswa (baik peserta dan lain#lain) =) Periksa bahwa hasil pembelajaran yang diinginkan telah tercapai )*

2) K$5%'5%/"% S'r"'$/& U%35. K$r3" .etika digunakan secara e"ekti" kegiatan unjuk kerja ini memiliki memiliki sejumlah keunggulan khusus di atas strategi pengajaran lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh 4oy .illen keuntungan dari strategi unjuk kerja ini adalah ' !) Bngaging student acti ely in learning, so that they appreciate alue o" participation, rather than just hoping to learn by absorption (whitman,!,,*, discusses the problem o" the approaches to learning o" students who grow up passi ely watching tele ision) )) Bnabling students to get the @"eelA o" situation in ways that might be impossible in real li"e 0) Pro iding students with opportunities to de elop a range o" communications skill (hudson,!,,!) +) 9i ing students opportunities to deal with compleG problems in concrete ways
20

4oy .illen, $ -!it, hl.!-+

25

:) Pro iding students with opportunities and a sa"e en ironment in which to eGperiment and take risks in their interactions with others and, through these eGperiences, to gain a better understanding o" their own alues and attitudes -) (llowing studentsto eGplore iews and issues in a non#threatening and sa"e en ironment.(hughes !,,)). /his encourages students to think critically and creati ely <) Pro iding a non#threatening en ironment in which students can resol e con"licts (e.g. eddings,!,,)) =) Focussing students attention on social and poltical issues and enabling them to relate these issue to real#world problems ,) 2elping students to understand the "eelings and attitudes o" others by eGperiencing situations rather than just hearing or reading about them !*) 9i ing students practise in generalising "rom a particular situation, and appreciating that their biases and preconceptions will in"luence these generalisations. !!) 2elping students to understand that there are causal relationships between peopleHs beha iour and the outcomes o" e ents (e.g., drake I corbin,!,,0). /his understanding is enhanced because the conseJuences o" beha iours can be immediately obser ed and e aluated !)) Bncouraging students to de elop skills and sel"#con"idence that will be use"ul to them in all "acets o" their school li"e and beyon)!. $erpatokan pada keuntungan kegiatan unjuk kerja yang disebutkan oleh 4oy .illen dapat kita peroleh in"ormasi bahwasanya kegiatan unjuk kerja ini akan melibatkan siswa secara akti" dalam belajar, sehingga mereka menghargai nilai partisipasi, bukan hanya berharap untuk belajar dengan penyerapan. .egiatan unjuk kerja ini mengakti"kan siswa untuk mendapatkan rasa situasi dengan cara yang mungkin mustahil dalam kehidupan nyata, memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan berbagai keterampilan komunikasi, memberi siswa kesempatan untuk mengatasi masalah yang kompleks dalam cara#cara yang konkret, memberikan siswa dengan kesempatan dan lingkungan yang
21

Ibid, hl.!-)

26

aman untuk bereksperimen dan mengambil risiko dalam interaksi mereka dengan orang lain dan melalui pengalaman#pengalaman, hal ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari nilai#nilai mereka sendiri dan sikap. Selain itu, kegiatan unjuk kerja ini juga membiarkan siswa menggali pandangan dan isu#isu di lingkungan mengancam dan aman. 2al ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreati", menyediakan lingkungan yang tidak mengancam siswa untuk dapat menyelesaikan kon"lik, ber"okus perhatian siswa pada isu#isu sosial dan politik, memungkinkan mereka untuk berhubungan masalah ini untuk masalah dunia nyata, membantu siswa untuk memahami perasaan dan sikap orang lain dengan mengalami situasi bukan hanya mendengar atau membaca tentang mereka. Disamping itu, kegiatan unjuk kerja ini memberi siswa praktek digeneralisasi dari situasi tertentu dan menghargai bahwa siswa bisa dan prasangka akan mempengaruhi generalisasi, membantu siswa untuk memahami bahwa ada hubungan kausal antara perilaku masyarakat dan hasil dari peristiwa. Pemahaman ini ditingkatkan karena konsekuensi dari perilaku dapat segera diamati dan die aluasi. .eiatan unjuk kerja akan mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri yang akan berguna bagi mereka dalam segala aspek kehidupan sekolah mereka dan seterusnya. $erdasarkan kutipan tentang keuntungan unjuk kerja dapat diperoleh in"ormasi bahwa strategi unjuk kerja ini sangat e"ekti"

27

mengembangkan keterampilan atau psikomotor siswa. Dengan strategi ini siswa akan lebih mudah memahami materi atau konsep pelajaran karena siswa melakukan proses pembelajaran secara lansung. 2al ini juga akan berpengaruh pada ingatan siswa akan konsep, karena siswa terlibat secara lansung dalam melaksanakan proses pembelajaran maka konsep pelajaran akan lebih lama teringat. ;) LKS P$12$#"3"r"% M"'$1"'&." B$r2"s&s S'r"'$/& U%35. K$r3" 3.S berbasis strategi unjuk kerja adalah lembar kerja siswa yang dikembangkan dengan menggunakan poin#poin dari keuntungan dan hal# hal yang perlu disiapkan dalam kegiatan unjuk kerja. Pada "ungsi dan hal# hal yang harus disiapkan dijelaskan kharakteristik 3.S yang bisa membantu siswa mencapai indikator materi pelajaran dan dijelaskan bahwa siswa dituntut untuk menampilkan kegiatan unjuk kerja yang dilakukan. Soal#soal yang ada pada 3.S harus berisi masalah#masalah yang dapat diselesaikan dengan strategi unjuk kerja. 3.S dirancang sedemikian rupa sesuai dengan "ungsi 3.S yang telah ditetapkan. 3.S memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman konsep sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. 3.S berbasis strategi unjuk kerja dibagi menjadi beberapa kegiatan belajar sesuai dengan indikator pembelajaran, langkah#langkah tertentu yang mana nantinya dalam menyelesaikan soal diberi petunjuk atau tuntunan tertentu yang membantu siswa mengerjakannya. 3.S yang dirancang ini berbeda dengan 3.S yang

28

biasa digunakan sekolah. 3.S yang digunakan sekolah mempunyai kharakteristik tertentu seperti memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas, memuat identitas, memuat ringkasan materi, memuat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan 3.S ini dibagi berdasarkan standar kompetensi yang akan dicapai. Sesuai dengan bentuk kegiatan kinerja yang harus disiapkan, maka di dalam 3.S memuat kompetensi dan tujuan belajar yang akan dicapai oleh peserta didik. >ntuk mencapai kompetensi dan tujuan belajar yang telah ditetapkan, disediakan materi pelajaran berupa ringkasan dari materi yang disajikan diawal halaman 3.S. Setelah disajikan ringkasan materi, pada 3.S diberikan tugas unjuk kerja yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi dan melakukan unjuk kerja. >ntuk menilai tugas unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa maka didalam 3.S terdapat rubrik penilaian. 3.S memilki rubrik penilaian pada setiap materi yang terdapat didalamnya. 4ubrik penilaian ini dibuat sesuai dengan materi pelajaran dan tujuan pelajaran yang akan dicapai oleh siswa. 4ubrik penilaian ini secara umum bertujuan untuk melihat apakah hasil pembelajaran yang diinginkan telah tercapai atau belum, sedangkan untuk tujuan khususnya untuk melihat apakah siswa sudah bisa memahami konsep dengan baik. Sesuai dengan rancangan 3.S yang dibuat dapat terlihat bahwasanya 3.S berbasis strategi unjuk kerja berbeda dengan 3.S yang

29

digunakan sekolah. >ntuk melihat perbedaan yang lebih jelas dapat dilihat pada /abel ). /abel ). Perbedaan 3.S $erbasis Strategi >njuk .erja dengan 3.S yang digunakan Sekolah. N !. ). K7"r".'$r&s'&. Penyajian Materi Desain 3.S LKS B$r2"s&s S'r"'$/& LKS 9"%/

0. +. :. -. <.

Penyajian soal &udul /ugas Penilaian

3embar .esimpulan 9ambar dan (da gambar disetiap tugas 3embar jawaban unjuk kerja dan lembar jawaban dengan warna ber ariasi

U%35. K$r3" 6&/5%"."% S$. #"7 $erdasarkan indikator yang $erdasarkan standar akan dicapai kompetensi yang akan dicapai Menggunakan Basic Sha e, Menggunakan Basic !allo"ts dan lines dengan Sha e dengan warna warna yang ber ariasi yang kurang ber ariasi Memiliki langkah atau Soal lepas tanpa ada tuntunan pengerjaan soal tuntunan pengerjaan /ugas >njuk .erja /ugas Memiliki 4ubrik Penilaian /idak ada Penilaian >njuk .erja (da /idak ada 2anya beberapa dan lembar jawaban hanya berupa garis

B) P$%$#&'&"% 9"%/ R$#$<"%

9usmiarni,

dengan

penelitian

yang

berjudul

@Pengembangan

Perangkat Pembelajaran $erbasis Pembelajaran Matematika 4ealistik (PM4) pada Pelajaran Matematika di SMP1 ) .amang MagekA, dengan hasil penelitiannya bahwa Perangkat Pembelajaran $erbasis Pembelajaran Matematika 4ealistik (PM4) yang dirancang sudah alid (meliputi

alidasi isi dan konstruk), penggunaan Perangkat Pembelajaran $erbasis Pembelajaran Matematika 4ealistik (PM4) dalam pembelajaran telah
30

memenuhi kriteria praktikalisasi yaitu dapat dipakai dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Perbedaan penelitian 9usmiarni dengan penelitian ini adalah bahan ajar yang dikembangkan, 9usmiarni

mengembangkan buku siswa pada materi segitiga saja sedangkan pada penelitian ini mengembangkan 3.S pada materi garis dan sudut, segitiga dan segi empat dan kesebangunan. Selanjutnya 4PP yang dikembangkan, gusmiarni juga mengembangkan 4PP berbasis PM4, sedangkan penelitian ini tidak mengembangkan 4PP.

BAB III

MET+D+L+GI PENELITIAN A) J$%&s P$%$#&'&"% &enis penelitian yang digunakan merupakan penelitian pengembangan, atau dalam bahasa inggrisnya research and develo ment5 Menurut Sugiyono, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kee"ekti"an

31

produk tersebut.)) $erlandaskan pada pendapat Sugiyono tentang pengertian metode penelitian dan pengembangan, maka penelitian ini akan dihasilkan 3.S pembelajaran matematika dengan strategi unjuk kerja yang alid dan kemudian akan diuji kepraktisannya. B) R"%="%/"% P$%$#&'&"% 4ancangan penelitian pengembangan ini mengikuti langkah#langkah penyusunan model +#D. Menurut /hiagarajan dan semmel, model +#D terdiri dari + tahap, yaitu' !. %efine (Pende"inisian) ). %esign (Perancangan) 0. %evelo (Pengembangan) +. %esseminate (Penyebaran))0 Pada penelitian ini, peneliti hanya melakukan 0 tahap pengembangan, yaitu' define, design dan develo . Pada tahap develo (pengembangan),

peneliti membatasi sampai tahap alidasi. /ahap alidasi dilakukan dalam bentuk tertulis dan diskusi sampai para pakar berpendapat bahwa 3.S berbasis strategi unjuk kerja yang dikembangkan telah alid.
32

,) Pr s$65r P$%$#&'&"% $erdasarkan rancangan 0#D, maka prosedur penelitian ini terdiri dari' !. (nalisis muka#belakang (front-end anal&sis)

22 23

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ($andung' (l"abeta, )**<), hl. +*< /rianto, $ -!it , hl. !=,

32

/ahap analisis muka#belakang dilakukan untuk mengetahui keadaan di lapangan. /ahap ini bisa disebut sebagai tahap analisis kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan langkah#langkah sebagai berikut' a. Melakukan wawancara dengan guru Dawancara dengan guru dilakukan untuk mengetahui

masalah8hambatan apa saja yang dihadapi di lapangan yang berkaitan dengan pembelajaran matematika. b. Menganalisis silabus dan 4PP pembelajaran matematika M/s1 .amang Menganalisis silabus pembelajaran matematika ini bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sedangkan 4PP dianalisis untuk melihat kegiatan pembelajaran st"dent yang centered telah dan

direncanakan,

apakah

sudah

bersi"at

menggunakan strategi dan bahan ajar yang bisa membantu siswa dalam proses pembelajaran.

c. Menganalisis sumber belajar matematika yang biasa digunakan seperti buku paket. 2al ini bertujuan untuk mengetahui apakah sumber belajar matematika yang biasa digunakan seperti buku paket telah sesuai dengan karakteristik siswa atau belum. d. Mere iew literatur tentang 3embar .erja Siswa (3.S)

33

2al ini bertujuan untuk mengetahui "ormat penulisan lembar kerja siswa (3.S), agar 3.S yang akan dikembangkan dapat dirancang dengan baik dan semenarik mungkin. Dimana 3.S tersebut harus dapat dipelajari siswa tanpa bantuan guru. Oleh sebab itu, dalam 3.S harus memuat ringkasan materi, contoh soal serta soal#soal yang mudah dipahami siswa ). /ahap prototipe ( rotot& e) Pada tahap ini meliputi kegiatan menyusun kerangka dan "ormat 3.S, jenis tulisan, bahasa, dan lainnya. Proses penyusunan 3.S didiskusikan dan dikonsultasikan dengan pembimbing dan pakar pendidikan matematika. Setelah ini, dilakukan alidasi terhadap 3.S

yang dikembangkan. 5alidasi 3.S yang telah dikembangkan meliputi alidasi isi dan alidasi konstruk. 5alidasi isi yaitu apakah 3.S

pembelajaran matematika yang telah dirancang sesuai dengan kompetensi dan indikator yang telah ditetapkan. 5alidasi konstruk yaitu kesesuaian komponen#komponen 3.S dengan unsur#unsur pengembangan yang telah ditetapkan.)+ Setiap validator diminta untuk menilai 3.S tersebut, sehingga diketahui kekurangannya. Setelah itu melakukan re isi terhadap 3.S berdasarkan pendapat para pakar sehingga dihasilkan produk akhir yang alid. .egiatan alidasi dilakukan dalam bentuk tertulis dan diskusi

1ana Syaodah,Metodologi Penelitian Pendidikan, ($andung ' P/. 4emaja 4osda .arya, )**,), hl. )),

24

34

(wawancara) sampai tercapai suatu kondisi dimana pakar sependapat bahwa 3.S yang dibuat telah alid. /ahap selanjutnya adalah tahap praktikalisasi, dimana pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas di satu kelas 67 M/s1 .amang. >ji coba ini dilakukan untuk melihat keterpakaian 3.S yang sudah dirancang. 3.S pembelajaran matematika berbasis strategi unjuk kerja dikatakan memiliki praktikalisasi yang tinggi apabila bersi"at praktis dan mudah digunakan. Sebelum melakukan uji praktikalitas 3.S, peneliti terlebih dahulu merancang dan mem alidasi rencana pelaksanaan pembelajaran (4PP) yang akan digunakan dalam proses pembelajaran kepada validator. Setelah 4PP yang dirancang alid, maka 3.S pembelajaran

matematika yang dirancang pun bisa diuji kepraktisannya. $erikut ini adalah data hasil alidasi 4PP yang dirancang oleh peneliti, secara garis besar dapat dilihat pada /abel 0 berikut '

/abel 0. Data hasil alidasi 4PP N ! >"#&6"' r As!$. 9"%/ 6&%&#"& 1 2 3 4 Format rencana < = , pelaksanaan pembelajaran 6si rencana pelaksanaan 0* )+ 0- 0< pembelajaran $ahasa yang = = = digunakan J51#"7 s$="r" .$s$#5r57"%
35

J1# 0*

S. r M".s +*

? <:

K$s&1 !5#"% 5alid

) 0

!)< 0* 1*@

!-* +* 240

<,,+ <: @@,A

5alid 5alid >"#&6

$erdasarkan /abel 0 dapat dikatakan bahwa komponen 4PP dan kegiatan belajar mengajar yang terdapat pada 4PP sudah alid dan secara keseluruhan sudah alid. &adi dapat dikatakan bahwa 4PP yang telah dirancang telah mengacu kepada pembelajaran matematika berbasis strategi unjuk kerja. >ntuk hasil alidasi yang lebih lengkap dapat dilihat pada /abel :. $erikut ini perubahan yang dilakukan sesuai saran yang diberikan validator ' a. Memperbaiki alokasi waktu pada setiap kegiatan pembelajaran. b. Menambahkan nomor pada setiap 4PP. c. Memperbaiki penulisan kata#kata yang salah. d. Menambahkan pada kegiatan siswa ekplorasi, elaborasi dan kon"irmasi. e. Menunjukan pada kegiatan belajar yang dominan adalah siswa bukan guru (St"dent !enter) ". Merapikan gambar yang terdapat pada materi pelajaran. 2asil alidasi 4PP menunjukkan bahwa validator menyatakan

bahwa belum adanya perincian alokasi waktu untuk setiap kegiatan belajar mengajar dan menyesuaikan poin#poin kegiatan pembelajaran dengan waktu yang tersedia. (pabila tidak ada perincian waktu dikhawatirkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Peneliti pun membuat perincian setiap kegiatan pembelajaran dan membuat poin kegiatan pembelajaran berdasarkan waktu yang tersedia.

36

Pada

materi

pelajaran

yang

terdapat

pada

4PP

validator

menyarankan membuat gambar yang rapi dan benar serta memperbaiki kata#kata yang salah agar pembaca tidak ragu memahami materi. Peneliti membuat gambar yang rapi dan benar serta memperbaiki kata#kata yang salah sesuai saran dari validator. Menurut validator, kegiatan pembelajaran pada 4PP yang dirancang belum menunjukkan St"dent !enter dan belum tampak mana yang ekplorasi, elaborasi dan kon"irmasi pada kegiatan pembelajaran siswa. Oleh karena itu, peneliti memperbaiki kegitan pembelajran sesuai saran dari validator sehingga kegiatan pembelajaran bersi"at st"dent center dan jelas mana yang ekplorasi, elaborasi dan kon"irmasi pada kegiatan siswa. Selain itu, validator juga menyarankan agar memberi penomoran pada setiap 4PP agar mudah menggunakannya, sehingga peneliti memberi nomor pada setiap 4PP sesuai dengan saran validator. Setelah semua saran dari validator peneliti ikuti, maka 4PP yang sudah di alidasi tersebut digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan 3.S berbasis strategi unjuk kerja di M/s1 .amang. 4ancangan penelitian di atas digambarkan dalam prosedur yang dapat dilihat dari bagan berikut' (nalisis .ebutuhan Dawancara dengan guru dan siswa (nalisis silabus dan sumber belajar matematika yang biasa digunakan di sekolah 4e iew literatur tentang 3.S
37

2asil Studi Pendahuluan 3.S yang digunakan belum membantu siswa dalam memahami pelajaran matematika $elum ada 3.S berbasis strategi unjuk kerja .esulitan siswa memahami konsep materi.

Merancang prototipe 3.S pembelajaran matematika berbasis strategi unjuk kerja

5alidasi pakar

5ali d Ea >ji coba 3.S untuk melihat praktikalisasi

4e isi /idak

Prakti s Ea 3.S berbasis strategi unjuk kerja yang alid dan praktis

/idak

4e isi

$agan !. Flo(chart ,ancangan Penelitian D) I%s'r51$% P$%/51!5#"% D"'" 6nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ' a. 3embar alidasi. 3embar alidasi digunakan untuk mengetahui apakah 3.S yang telah dirancang alid atau tidak. b. 3embar obser asi. 3embar obser asi ini digunakan untuk melihat praktikalitas 3.S berbasis strategi unjuk kerja dalam pembelajaran.

38

3embar

obser asi

berisikan

pernyataan

tentang

keterlaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan 3.S berbasis strategi unjuk kerja. c. (ngket. (ngket disusun untuk meminta tanggapan siswa tentang kemudahan penggunaan 3.S berbasis strategi unjuk kerja. (ngket diberikan setelah materi selesai dipelajari. E) T$.%&. A%"#&s&s D"'" /eknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ' !. 3embar alidasi Data hasil alidasi yang terkumpul kemudian ditabulasi. 2asil tabulasi kemudian dicari persentasenya dengan rumus '

$erdasarkan hasil persentase, tagihan dapat dikategorikan menjadi '

/abel +. .ategori 5aliditas 3.S $erbasis strategi unjuk kerja ): ? *#)* )!#+* +!#-* -!#=* =!#!** ).
25

K"'$/ r& /idak alid .urang alid Kukup alid 5alid Sangat alid

3embar obser asi


4iduwan, Belajar M"dah Penelitian, (&akarta' (l"abeta, )**<). hl. =,

39

Data yang diperoleh dari observer dianalisis secara deskripti" narati". (nalisa dilakukan untuk menggambarkan data hasil observer mengenai praktikalitas 3.S berbasis strategi unjuk kerja. 0. (ngket Data hasil tanggapan siswa melalui angket yang terkumpul, kemudian ditabulasi. 2asil tabulasi tiap tagihan dicari dengan rumus '

$erdasarkan menjadi'

hasil

persentase,

setiap

tagihan

dikategorikan

/abel :. .ategori Praktikalitas 3.S $erbasis strategi unjuk kerja )? *#)* )!#+* +!#-* -!#=* =!#!** K"'$/ r& /idak praktis .urang praktis Kukup praktis Praktis Sangat praktis

DA:TAR KEPUSTAKAN Bdi Prayitno dan (li Mahmudi. )**0. Media Pembelajaran Matematika (Materi Diklat). Eogyakarta' >ni ersitas 1egeri Eogyakarta Bndang Didjajanti, #"alitas 'embar #erja Sis(a,(disam aikan dalam #egiatan Pengabdian ada Mas&arakat dengan j"d"l )Pelatihan Pen&"s"nan 'ks Mata Pelajaran #imia Berdasarkan #"rik"l"m Tingkat Sat"an
26

Ibid, hl. =)

40

Pendidikan Bagi *"r" Smk+Mak %i ,"ang Sidang #imia Fmi a -n& ada tanggal .. /g"st"s .001 Brman Suherman. )**0. Strategi Pembelajaran Matematika #ontem orer5 $andung' >P6 2amCah $. >no. )**<. Model Pembelajaran. &akarta ' $umi (ksara &ohn. (. 5an De Dalle. )**<. Sekolah %asar dan Menengah Matematika. &akarta' Brlangga 1ana Syaodih. )**,. Metodologi Penelitian Pendidikan5 $andung ' P/. 4osda .arya Oemar 2amalik. )**). Psikologi Belajar dan Mengajar. $andung ' Sinar $aru (lgensindo Permendiknas nomor +! tahun )**< tentang Standar Proses Pembelajaran untuk Sekolah Dasar dan Menengah /rianto. )**,. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif5 &akarta ' .encana 4iduwan. )**<. Belajar M"dah Penelitian. &akarta' (l"abeta 4oy .illen. !,,=. Effective Teaching Strategies. (ustralia ' Social Science Press Sugiyono. )**<. Metode Penelitian Pendidikan5 $andung' (l"abeta %uhairini. )**+. Filsafat Pendidikan Islam. &akarta ' $umi (ksara

41

Anda mungkin juga menyukai