Menggali asal usul, keluarga, pengalamannya sejak kecil hingga kini, dan menguji sebanyak mungkin suka duka, sukses dan kegagalan, dan kejadiankejadian yang dialami sehari-hari. 2. teknik pengumpulan sumber sejarah dengan cara wawancara terhadap pelaku dan saksi sejarah atau orang-orang yang pernah hidup pada zaman yang sedang diteliti oleh peneliti sejarah (sejarawan). 3. satu kaedah di mana kenang-kenangan seseorang tokoh yang dirakamkan secara wawancara. Sejarah Lisan juga terdapat alat pandang dengar iaitu untuk kegunaan para pelajar dan kakitangan akademik. Tujuannya ialah untuk memudahkan lagi penyelidikan, kajian, dan sebagai bahan pengajaran
Kepentingan lisan KEKUATAN - peranan yang besar dalam memelihara dan menambahkan sumber-sumber yang ada untuk Sejarah Malaysia di abad ini - Sejarah Lisan sangat berguna kerana rakyat biasa tidak meninggalkan sumbersumber bertulis. Di Malaysia sungguhpun tradisi bertulis berkurangan tetapi ia kaya dengan tradisi lisan. - unik kerana ia dapat menghubungkan zaman yang lalu dan zaman sekarang melalui rakaman pengalaman-pengalaman yang bersejarah. -CTH : Pita rakaman dan transkrip sejarah lisan- memberi suatu gambaran yang berkesan untuk memahami masa yang lalu itu.
-menjaring kehidupan seseorang dan mendokumentasikan untuk catatan sejarah mengenai hal-hal biasa mahupun yang paradoksal dalam kehidupan manusia -sejarah lisan mampu menangkap emosi-emosi, sehingga dapat menggambarkan seseorang, tempat atau waktu secara lebih mendalam. KELEMAHAN -kekurangan sumber-sumber sejarah yang asal. Misalnya bagi sejarah negeri-negeri Melayu. Cuma beberapa negeri sahaja yang mempunyai sumber-sumber asli yang berkaitan dengan perkembangan sejarah negeri tersebut, tetapi itupun hanya terhadap kepada kurun yang ke-19 sahaja. - Malaysia tidak terdapat satu tradisi menyimpan catatan harian, menulis dokumendokumen yang lain atau menulis riwayat hidup -sejarah lisan tergantung pada bagaimana cara menggalinya. Keandalannya memang bias dipertanyakan. Seseorang cenderung menyeleksi dalam mengingat sesuatu mengenai dirinya. Seleksi ingatan bisa menipu kebenaran -Kadang-kadang pewawancara. 2.Perbezaan sumber lisan dan bertulis Sumber lisan perbezaan Sumber bertulis Sumber sumber sejarah. tulisan penting Ia adalah dalam responden mengatakan sesuatu yang ingin didengar oleh
merupakan sumber yang MAKSUD wujud melalui percakapan atau pertuturan dari mulut ke mulut oleh seseorang yang terlibat atau sesuatu yang telah
merupakan
menyaksikan peristiwa
mereka
diterima
sebagai
bahan
- KAEDAH
MENDAPAT Kajian
terhadap
sesuatu
SUMBER TERSEBUT
daun
sumber yang ditulis, dilakar atau dipahat pada batu, dinding gua, kulit kayu, daun
Sumber yang ditulis ini sejarawan memperoleh maklumat mengenai sesuatu peristiwa, kejadian, perundangan, adat resam. dan perkara, tokoh, membantu
Contoh yang jelas ialah CONTOH semasa pendudukan Jepun di Tanah Melayu selama 3 setengah tahun iaitu dari 15 Februari 1942 hinggalah 12 September Kebanyakan 1945. daripada
Contoh ialah
sumber Sejarah
bertulis Melayu
Kesultanan
generasi muda pada masa kini mendapat tahu tentang peristiwa menggambarkan keganasan dan kekejaman pendudukan Tanah Jepun di yang
Melayu
melalui
Ditulis
oleh
memberikan maklumat asal tentang peristiwa yang Annal Laporan peristiwa-peristiwa dalam bentuk tahunan.
mereka saksikan atan yang mereka turut terlibat. Jika mereka ini memuatkan ke
Buku peringatan Mencatatkan sempena sesuatu bersejarah ulang peristiwa tahun peristiwa
rakaman
ataupun apa-apa perakam suara, maka itu juga boleh dianggap sebagai sumber utama. Tetapi, jika mereka menulisnya, maka ia akan menjadi sumber utama
yang bertulis dan bukan lisan lagi. Bagi sumber lisan dalam kategori kedua pula, ia adalah maklumat
Diari Catatan individu mengenai perkara yang berlaku dalam bentuk harian.
daripada mereka yang tidak menyaksikan atau terlibat dalam sesuatu peristiwa
yang diterangka Rekod kerja Ia merupakan catatan kerja harian pegawai-pegawai. ALIRAN Sejarah muncul sebagai
diterima
sebagai
takrifan
yang paling sah dan yang sebenarnya, kedudukannya berpengaruh malah semakin dengan
saintifik (scientific history) oleh Leopold von Ranke (1795 -1886). Aliran ini bergantung pada fakta sejarah yang objektif dan bebas, serta dapat dikaji secara saintifik dan kritis. Bagi Ranke, matlamat
kejadian-kejadian sebagaimana sebenarnya berlaku (Wie es eigentlich gewesen), berasaskan fakta-fakta dan dokumendokumen yang dikaji secara saintifik.
perubahan
radikal
yang
sekaligus
merupakan suatu benchmark pula dalam pengajian sejarah. Perubahan berikutan penubuhan ini berlaku daripada Universiti
bermula pada tahun 1759, seperti Gatterer, von Lorenz Arnold Heeren Sebagai Johann August Cristoph Ludwig Johann Moshiem, Ludwig
Schlozer, von
Hermann dan
sebagainya.
profesor-profesor
saintifik dalam
sejarah dengan mendahului universiti-universiti dalam sejarah bidang tersendiri. mereka kaedah lain
penggunaan hermeneutiks
dalam
sebagai semuanya
telah
sebagai
profesor
sejarah di Universiti Berlin pada melalui tahun 1825, yang sejarah telah
gagasan
sumber-
sumber sejarah yang asli dan rasmi, serta kaedah hermeneutiks dan filologi klasik sistematik. dengan cara
Sejarah lisan merupakan rekaman rekaman tip tentang sisa-sisa yang disampaikan oleh narator dari pengetahuan tingkat pertama. Melalui wawancara yang sebelumnya dirancang, informasi dirangkum dalam pertanyaan dan jawaban oleh petugas wawancara sejarah lisan. Petugas harus memiliki pengetahuan latar belakang tentang subyek dan keahlian sosial dalam memahami bagaimana memisahkan pengisahnya. Sejarah lisan bukan merupakan rekaman tip dari pidato atau peristiwa sosial lain, meskipun ini hendaknya merupakan bagian lain dari program pengumpulan informasi oleh masyarakat sejarawan.
Wawancara sejarah lisan berbeda dengan wawancara jurnalistik atau penelitian sejarah khusus di mana informasi digunakan di masa depan oleh sejumlah besar peneliti; karena itu jangkauannya hendaknya lebih luas daripada apa yang dicakup bagi penggunaan khusus atau segera. Definisi tentang sejarah lisan sebagai gerakan modern dalam melestarikan sejarah antara lain: 1. Perekaman dan pelestarian, sering dengan sarana mekanis, dari kisah pribadi saksi mata 2. Rekonstruksi masa lalu melalui ingatan informan dan sisa-sisa ucapan 3. Pembuktian sumber tertulis melalui wawancara terencana dengan informan yang sangat memahami ketika berbicara mengenai rekaman. Penggunaan masing-masing unsur dalam definisi kerja yang sangat sederhana ini menghasilkan definisi berikut ini: sejarah lisan : perekaman dan pelestarian wawancara terencana degnan orang-orang terpilih yang mampu mengisahkan memori yang dikumpulkan dan karenanya membantuk rekonstruksi masa lalu. Definisi ini bisa berbeda-beda, tetapi selalu ada unsur konstan; wawancara sejarah, merekam memori manusia, fokus pada masa lalu untuk menangkap suara manusia, dan tujuan yang diterima dalam melengkapi informasi tertulis dengan dokumen atau sumber lisan. Penerimaan sejarah lisan secara populer tidak segera terjadi; namun ketika terjadi, publik yang terikat padanya seperti Betty Crocker menemukan resep baru bagai puding pisang. Hanya sedikit orang yang menunjukkan minat kuat pada mulanya terhadap rencana arsiparis untuk mengumpulkan rekaman dan transkrip sejarah lisan, tetapi publik menyukai sejarah lisan itu muncul dalam bentuk lain. Seperti pada tahun 1970-an awal, Louis Studs Terkel, seorang pembawa acara temu wicara TV-radio di Chicago, telah menyusun dan menerbitkan Hard Times: An Oral History of the Great Depression yang terkenal . Dengan menggunakan bakat dan popularitasnya sebagai petugas wawancara, Terkel menyajikan kutipan wawancara yang penuh editan dengan pembicaraan Amerika biasa dan besar yang membahas tentang pengalaman hidup empat dekade sebelumnya..
Wawancara Stud Terkel yang diterbitkan terjual dengan baik, bersama dengan karya sejarawan profesional T. Harry William Huey Long, yang sebenarnya mendahului Hard Times dicetak tetapi memperoleh ketenaran luas lewat pengakuannya sebagai pemenang Pulitzer terbaik tahun 1970 dalam biografi. Dengan didasarkan pada wawancara hampir 300 sejarah lisan, Huey Long memuaskan keinginan jutaan orang Amerika tentang kehidupan dan karir politik dari raja ikan Louisiana yang penuh legenda. Edisi panjang dan kaku dari Huey Long, kajian selama 14 tahun oleh seorang penulis yang juga dikenal karena tulisannya tentang perang saudara, merangsang tumbuhnya popularitas sejarah lisan. Williams menunjukkan potensinya sebagai sarana penelitian dan warna anekdot yang ditambahkan pada sejarah narasi. Para ilmuwan menyukai pendekatan sejarawan Universitas Negeri Louisiana bagi sejarah lisan daripada Terkel, tetapi kedua penulis itu memiliki pengaruh yang kuat atas pergerakan sejarah lisan selama tahun 1970-an dan menyebabkan banyak orang Amerika bertanya-tanya apa yang bisa dicapai oleh mereka dan tip perekam terbarunya dengan gaya yang sama. Bantuan lebih lanjut bagi sejarah lisan pada saat yang sama muncul dalam banyak buku lain. Setidaknya adalah karya Theodore Rosengarten All Gods Dangers; The Life of Nate Shaw (1974). Sebagai penerima Anugerah Buku Nasional, karya Rosengarten memusatkan perhatian pada kehidupan lama dari petani negro Alabama dan menunjukkan efektivitas metodologi wawancara sejarah lisan dan kekuatan sejarah naratif saksi pertama. Buku-buku seperti kajian Nate Shaw meningkatkan jumlah literatur tentang sejarah orang Negro Amerika dan menyukai metode dominan untuk mengumpulkan sumber baru oleh penulis. Sejarah lisan meraih hasil lebih jauh ketika hasil dari pesan visual dalam film yang diproduksi bagi televisi dan miniseri yang sebagian didasarkan pada prinsip dan data sejarah lisan. The Autobiography of Miss Jane Pittman, sebuah produksi ABC-TV yang disesuaikan dari novel oleh Ernest J. Gaines, pertama dipentaskan di ruangan hidup oleh para penonton pada tahun 1974. Sebagai kisah dramatis yang hidup dari kehidupan wanita negro Louisiana berumur 110 tahun dari perbudakan sampai
pergerakan hak asasi tahun 1960-an, film ini mencakup adegan seorang Amerika yang
sangat bersemangat membongkar memorinya ketika dia duduk bagi wawancara sejarah. Arsiparis dan pustakawan di kalangan non-pemerintah telah menemui pelajaran serupa yang sebelumnya dipelajari oleh arsiparis federal. Mereka menyatakan, wawancara sejarah lisan sering mengarah pada penemuan naskah-naskah pribadi, carikan kertas, koleksi foto, dan data-data lain dengan potensi sejarah yang besar. Melalui Masyarakat Arsiparis Amerika, para manager naskah profesional dan laporan lain telah mengembangkan kelompok diskusi formal untuk menggali dampak-dampak sejarah lisan bagi karyanya dan telah mendorong penerbitan artikel tentang subyek ini dalam The American Archivist, suatu majalah yang dicurahkan pada profesi arsip. Banyak museum telah juga mensponsori aktivitas sejarah lisan bagi bidang subyek khusus lainnya. Sejarah ekonomi memperoleh keuntungan dari penampilan sejarah lisan dalam organisasi niaga dan tenaga kerja. Perusahaan dagang, besar dan kecil, menjadi sasaran penelitian, beberapa disponsori oleh uiveng lain dilaksanakan di kalangan pengusaha sendiri. Beberapa dari industri terbesar di AS telah mendukung proyek sejarah lisan intern selama lebih dari satu dekade. Sejarawan buruh terdapat di antara para pengguna yang paling bersemangat dari wawancara sejarah lisan. Mereka menduga bahwa sejarah lisan membantu pendekatan bottom-up bagi penulisan kembali sejarah dengan pertimbangan bagi kehidupan orang yang biasanya meninggalkan sisa-sisa bagi ilmuwan masa mendatang. Generasi mendatang memiliki setumpuk koleksi memori lisan dari para anggota serikat yang dominan dan lapisan bawah di sejumlah kelompok buruh pekerja baja, penambang batubara, dan pekerja garmen, misalnya. Program arsip buruh utama dengan komponen sejarah lisan telah menjadi garis depan gerakan itu. Pertanyaan yang sering muncul adalah bagimana perkembangan
historiografi sejarah lisan di Indonesia . Proyek sejarah lisan baru dikembangkan di bawah koordinasi Arsip Nasional Indonesia pada tahun 1970 an, mengikuti
perkembangan di negara-negara Eropa dan Amerika. Fokus perhatian sejarah lisan tersebut lebih masih berkisar pada kelompok elite, bekas menteri , para pemimpin
partai politik,
pada tahun 1980 an lupuk juga menjadi perhatian hanya berkisar pada
karena
seirama dengan heroisme dalam mempertahan RI, masyarakat kecil, koflik-konflik sosial sebagai dampak pilkada, kelompok buruh, petani hampir tidak terekam bagaimana mereka mewakili kelompoknya dalam mmbicarakan realitas zaman.. .