Anda di halaman 1dari 3

1.

Tumor Kulit Perbedaan lesi ganas dan jinak Dalam penggunaan istilah kedokteran yang umum, neoplasma sering disebut sebagai tumor, dan ilmu tentang tumor disebut onkologi. Dalam onkologi pembagian neoplasma menjadi kategori jinak dan ganas merupakan hal penting. Pembagian ini didasarkan pada penilaian tentang kemungkinan perilaku klinis neoplasma. Suatu tumor dikatakan jinak (benigna) apabila gambaran mikroskopik dan makroskopiknya dianggap relatif tidak berdosa, yang mengisyaratkan bahwa tumor tersebut akan tetap terlokalisasi, tidak dapat menyebar ke tempat lain, dan pada umumnya dapat dikeluarkan dengan tindakan bedah lokal, pasien umunya selamat. Namun, perlu dicatat bahwa tumor jinak dapat menimbulkan kelainan yang lebih dari sekedar benjolan lokal, dan kadang-kadang tumor jinak menimbulkan penyakit serius. Tumor ganas (maligna) secara kolektif disebut kanker, yang berasal dari kata latin untuk kepitingtumor melekat erat kesemua permukaan yang dipijaknya seperti seekor kepiting. Ganas, apabila diterapkan pada neoplasma, menunjukkan bahwa lesi dapat menyerbu dan merusak struktur didekatnya dan menyebar ke tempat jauh (metastasis) serta menyebabkan kematian. Tidak semua kanker berkembang sedemikian mematikan. Sebagian ditemukan secara dini dan berhasil dihilangkan. 1. Tumor Jinak Secara umum, tumor jinak diberi nama dengan tambahan akhiran oma ke jenis sel asal tumor tersebut. Suatu tumor jinak yang berasal dari jaringan fibrosa adalah fibrinoma, tumor tulang rawan yang jinak disebut kondroma. Tata nama untuk tumor epitel jinak lebih rumit. Tumor ini kadang-kadang diklasifikasikan berdasarkan pola mikroskopik dan makroskopiknya. Yang lain diklasifikasikan berdasarkan asal sel. Berikut ini beberapa contoh. a. Adenoma diterapkan untuk neoplasma epitel jinak yang menghasilkan pola kelenjar dan untuk neoplasma yang berasal dari kelenjar, tetapi tidak harus memperlihatkan pola kelenjar. Neoplasma epitel jinak yang berasal dari sel tubulus ginjal dan tumbuh dalam pola seperti kelenjar akan diberi nama suatu adenoma, demikian juga suatu massa sel epitel jinak yang tidak menghasilkan pola kelenjar, tetapi berasal dari korteks adrenal. b. Papiloma adalah neoplasma epitel jinak, yang tumbuh di suatu permukaan, dan menghasilkan tonjolan mirip jari, baik secara mikroskopis maupun makroskopis. c. Kistadenoma adalah massa kistik berongga khas ditemukan di ovarium. 2. Tumor Ganas Tata nama tumor ganas pada dasarnya mengikuti tata nama tumor jinak, dengan penambahan dan pengecualian tertentu. Neoplasma ganas yang berasal dari jaringan mesenkim atau turunannya disebut sarkoma. Kanker yang berasal dari jaringan fibrosa disebut fibrosarkoma, dan neoplasma ganas yang terdiri atas kondrosit disebut kondrosarkoma. Sarkoma diberi nama berdasarkan histogenesisnya (jenis sel yang membentuknya). Neoplasma ganas yang berasal dari sel epitel disebut karsinoma. Karsinoma dibagi lebih lanjut. Karsinoma sel skuamosa menandakan suatu kanker yang sel tumornya mirip dengan epitel skuamosa berlapis, dan adenokarsinoma berarti lesi yang sel

epitel neoplastiknya tumbuh dalam pola kelenjar. (sumber: Kumar V, Cotran RS, Robbins

SL. Buku Ajar Patologi: Kulit; Edisi 7. Jakarta: EGC; 2007)


Tata laksana

Lesi Jinak Serupa sel asal Tepian licin (bersimpai) Menekan Tumbuh perlahan Sedikit vaskuler Jarang timbul ulang Jarang nekrosis dan alserasi Ganas Tidak sama dengan sel asal Tepian tidak rata Menyusup Tumbuh cepat Vaskuler/sangat vaskuler Sering residif setelah dibuang Umunya nekrosis dan alserasi

Jarang efek sistemik kecuali neoplasma Umumnya efek sistemik endokrin Tabel perbedaan neoplasma jinak dan ganas Sumber: tambayong Jan. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. 1999 PENGARUH SINAR UV TERHADAP TUMOR Radiasi darimanapun sumbernya baik dari berkas UV sinar matahari, sinar X, fisi nuklir, radionuklida, sudah dibuktikan merupakan karsinogen. Banyak pelopor dalam pengembangan sinar roentgen menderita kanker kulit. Para penambang unsur radioaktif mengalami peningkatan 10 kali lipat insiden kanker paru. Efek onkogenik berkas UV memerlukan perhatian khusus karena menunjukkan pentingnya sistem perbaikan DNA pada karsinogenesis. Radiasi UV alami yang berasal dari matahari dapat menyebabkan kanker kulit (melanoma, karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal). Yang berisiko besar adalah orang berkulit terang/putih yang tinggal di tempat yang mendapat banyak sinar matahari. Kanker kulit yang terpajan sangat sering ditemukan di Australia dan Selandia Baru. Kanker kulit bukan melanoma dilaporkan berkaitan dengan pajanan kumulatif total ke radiasi UV, sedangkan melanoma berkaitan dengan pajanan yang intermiten intens, seperti yang terjadi pada berjemur (mandi matahari). Sinar UV menimbulkan beberapa efek biologik. Yang terutama relevan dengan karsinogenesis adalah kemampuan merusak DNA dengan membentuk dimer pirimidin. Kerusakan DNA jenis ini diperbaiki oleh suatu rangkaian kompleks protein yang memengaruhi perbaikan eksisi nukleotida (nucleotid excision repair). Apabila pajanan UV sangat ekstensif, sistem perbaikan DNA ini mungkin kewalahan dan timbul kanker kulit. Pentingnya perbaikan eksisi nukleotida

mengalami defisien atau cacat, dan terjadi peningkatan mencolok predidposisi mengidap kanker kulit. Sinar UV secara khas menimbulkan mutasi di gen TP53. Tiga penyakit sistem perbaikan DNA dan instabilitas genom lainnya-ataksia telangiektasia, anemia Fanconi dan sindrom Bloom-juga ditandai dengan peningkatan risiko kanker, yang berkaitan dengan keetidakmampuan memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku Ajar Patologi: Kulit; Edisi 7. Jakarta: EGC; 2007

Anda mungkin juga menyukai