Anda di halaman 1dari 20

F -X C h a n ge F -X C h a n ge

PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

BAGIAN DELAPAN
ANALISIS GANGGUAN TAK SEIMBANG

Hampir semua gangguan yang terjadi pada sistem daya adalah gangguan tidak simetris,
yang mungkin terdiri dari hubungan-singkat tidak simetris, gangguan tidak simetris
melalui impedansi, atau penghantar yang terbuka. Gangguan tidak simetris terjadi
sebagai gangguan tunggal saluran-ke tanah, gangguan antar-saluran, atau gangguan
ganda saluran-ke tanah. Jalur arus gangguan dari saluran ke saluran atau dari saluran ke
tanah dapat mengandung atau tidak mengandung impedansi. Satu atau dua penghantar
yang terbuka mengakibatkan gangguan tidak simetris, baik melalui pemutusan satu atau
dua penghantar atau melalui bekerjanya sekering dan peralatan lain yang tidak akan
membuka sekaligus ketiga fasanya.

Karena setiap gangguan tidak simetris menyebabkan mengalirnya arus tidak seimbang
dalam sistem, metoda komponen simetris berguna.sekali dalam analisis untuk
mengalirkan arus dan tegangan di semua bagian sistem setelah terjadinya gangguan.
Pertama-tama, akan kita bahas gangguan pada terminal generator yang tidak dibebani.
Kemudian kita akan mempelajari gangguan pada sistem daya dengan menerapkan
teorema Thevenin, yang memungkinkan kita untuk mendapatkan arus pada gangguan
dengan menggantikan keseluruhan sistem dengan generator tunggal dan impedansi
serinya. Akhirnya, akan kita selidiki matriks impedansi rel seperti yang diterapkan pada
analisis gangguan tidak simetris.

Tanpa memandang jenis gangguan yang terjadi pada terminal generator, kita dapat
menggunakan Persamaan (11.41) sampai dengan (11.43), yang diturunkan dalam
Bagian 11.8. Dalam bentuk matriks persamaan ini menjadi

Untuk setiap jenis gangguan, kita akan menggunakan Persamaan (12.1) bersama dengan
persamaan yang melukiskan pada gangguan tersebut, untuk menurunkan Ia1 dengan Ea,
Z1, Z2, dan Z0 sebagai suku-sukunya.

A. Gangguan Tunggal dari Saluran ke Tanah pada Generator yang Tidak


Dibebani

Diagram rangkaian untuk gangguan tunggal dari saluran ke tanah pada generator
terhubung-Y yang tidak dibebani dengan netralnya ditanahkan melalui reaktansi
diperlihatkan dalam Gambar 12.1, di mana fasa a adalah tempat terjadinya
gangguan. Persamaan yang akan dikembangkan untuk jenis gangguan ini akan
berlaku hanya bila gangguannya adalah pada fasa a, tetapi hal ini tidak perlu

1 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

menimbulkan kesulitan karena fasa tersebut telah dinamakan dengan sembarang saja
dan setiap fasa dapat disebut sebagai fasa a. Keadaan pada gangguan dinyatakan
dengan persamaan berikut:

Dengan Ib = 0 dan Ic = 0 komponen simetris arus diberikan oleh

Sehingga Ia0, Ia1, Ia2 masing-masing sama dengan Ia/3 dan

Dengan menggantikan Ia2 dan Ia0 dengan Ia1 pada persamaan (12.1), kita dapatkan

Dengan mengerjakan perkalian dan pengurangan matriks yang disebutkan itu,


dihasilkan suatu kesamaan matriks berkolom dua. Dengan mengalikan terlebih
dahulu kedua matriks kolom dengan matriks baris [1 1 1] diperoleh

Karena Va = Vao + Val + Va2 = 0, kita selesaikan Persamaan (12.4) untuk dan kita
peroleh

Persamaan (12.2) dan (12.5) adalah persamaan khusus untuk gangguan tunggal dari-
saluran-ke tanah. Persamaan tersebut digunakan dengan Persamaan (12.1) serta
hubungan komponen-simetris untuk menentukan semua tegangan dan arus pada
gangguan. Jika ketiga jaringan urutan generator itu dihubungkan seri seperti
ditunjukkan dalam Gambar 12.2, kita akan menemukan bahwa arus dan tegangan
yang dihasilkannya memenuhi persamaan di atas, karena ketiga impedansi urutan itu
akan terhubung seri dengan tegangan Ea. Dengan jaringan urutan yang dihubungkan

2 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

sedemikian rupa maka tegangan pada masing-masing jaringan urutan adalah


komponen simetris Va dengan urutan tersebut. Hubungan jaringan urutan seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar 12.2 menunjukkan cara yang mudah untuk
mengingat beberapa persamaan guna menyelesaikan gangguan tunggal dari-saluran-
ke tanah, karena semua persamaan yang diperlukan dapat ditentukan dari hubungan
jaringan urutan tersebut.

Gambai 12.1. Diagram rangkaian untuk gangguan tunggal dari-saluran-ke tanah


pada fasa a pada terminal generator yang tidak dibebani yang netralnya ditanahkan
melalui reaktansi.

Gambar 12.2. Hubungan jaringan urutan generator yang tidak dibebani untuk
gangguan tunggal dari-saluran-ke tanah pada fasa a yang ditempatkan di terminal
generator.

Jika netral generator tidak ditanahkan, jaringan urutan-nol merupakan rangkaian-


terbuka, dan Z0 adalah tak terhingga. Karena Persamaan (12.5) menunjukkan bahwa
Ia1, adalah nol bila Z0 tak terhingga, Ia2 dan Ia0 harus nol juga. Jadi, tidak ada arus
yang mengalir dalam saluran a karena Ia merupakan jumlah komponennya, yang

3 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

kesemuanya adalah nol. Hasil yang sama dapat juga dilihat tanpa menggunakan
komponen-komponen simetris karena pemeriksaan rangkaian menunjukkan bahwa
tidak terdapat jalur untuk aliran arus pada gangguan jika tidak ada hubungan tanah
pada netral generator.

Contoh 12.1. Sebuah generator berkutub-menjulang (salient-pole generator) tanpa


peredam mempunyai rating 20 MVA, 13,8 kV dan reaktansi sub-peralihan poros-
langsung sebesar 0,25 per satuan. Reaktansi urutan-negatif dan urutan-nol adalah
0,35 dan 0,10 per satuan. Netral generator itu ditanahkan dengan kuat. Tentukanlah
arus sub-peralihan dalam generator dan tegangan antar-saluran untuk keadaan sub-
peralihan bila gangguan tunggal dari-saluran-ke tanah terjadi pada terminal
generator pada saat generator bekerja tanpa beban pada tegangan nominal.
Abaikanlah resistensi.

JAWABAN:
Dengan dasar 20 MVA, 13,8 kV, Ea = 1 ,0 per satuan karena tegangan-internal
adalah sama dengan tegangan terminal pada keadaan tanpa beban. Jadi, dalam per
satuan kita peroleh.

Arus sub-peralihan pada saluran a adalah

Komponen-komponen simetris tegangan antara titik a dan tanah adalah

Tegangan-tegangan dari-saluran-ke tanah adalah

4 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Tegangan-tegangan antar-saluran adalah

Karena tegangan-ke netral Ea yang dibangkitkan telah diambil sebagai 1,0 per satuan,
tegangan antar-saluran di atas dinyatakan dalam per satuan dengan tegangan dasar ke
netral. Bila dinyatakan dalam volt, maka tegangan saluran sesudah terjadinya gangguan
adalah

Sebelum gangguan terjadi, tegangan saluran adalah seimbang dan sama dengan 13,8
kV. Untuk perbandingan dengan tegangan saluran setelah gangguan maupun sebelum
gangguan, dengan Van = Ea sebagai pedoman, diberikan oleh

Diagram fasor tegangan sebelum dan sesudah gangguan ini dapat Anda lihat dalam
Gambar 12.3.

5 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Gambai 12.3. Diagram phasor tegangan saluran dari Contoh 12.1


sebelum dan sesudah terjadinya gangguan.

B. Gangguan Antar-Saluran pada Generator yang Tidak Dibebani

Diagram rangkaian untuk gangguan antar-saluran pada generator terhubung-Y yang


tidak dibebani ditunjukkan dalam Gambar 12.4 dengan gangguan pada fasa b dan c.
Keadaan pada gangguan tersebut dinyatakan oleh persamaan berikut:

Dengan Vb = Vc komponen-komponen simetris tegangan diberikan oleh

dari mana kita peroleh

Va1 = Va2 (12.6)

Karena Ib = -Ic dan Ia = 0, komponen simetris arus diberikan oleh

dan karena itu

6 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Gambar 12.4. Diagram rangkaian untuk


niatu gangguan antai-saluran antara fasa b
dan c pada terminal generator yang tidak
dibebani dengan netral yang ditanahkan
melalui reaktor.

Dengan suatu sambungan dari netral generator ke tanah, Z0 adalah terbatas (finite),
sehingga

Va0 = 0 (12.9)

karena Ia0 adalah nol menurut Persamaan (12.7).

Dengan penggantian menurut Persamaan (12.6) sampai (12.9), Persamaan (12.1)


menjadi

Dengan menyelesaikan operasi matriks yang ditunjukkan itu dan mengakalikan


persamaan matriks yang dihasilkan dengan matriks baris [1 1 - 1] kita peroleh

dan penyelesaian untuk Ia1 menghasilkan

Persamaan (12.6) hingga (12.8) dan (12.12) merupakan persamaan khusus untuk
gangguan antar-saluran. Persamaan tersebut digunakan bersama dengan Persamaan
(12.1) dan hubungan komponen-simetris guna menentukan semua tegangan dan arus
pada gangguan. Persamaan khusus tersebut menunjukkan bagaimana jaringan urutan
disambungkan untuk melukiskan gangguannya. Karena Z0 tidak terdapat dalam
persamaan itu, maka jaringan urutan-nol tidak digunakan. Jaringan urutan-positif dan
negatif harus terhubung paralel karena Va1 = Va2. Hubungan paralel jaringan urutan-
positif dan negatif tanpa jaringan urutan-nol akan membuat Ia1 = -Ia2, seperti telah

7 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

ditetapkan oleh Persamaan (12.8). Sambungan jaringan urutan untuk gangguan antar-
saluran ditunjukkan dalam Gambar 12.5. Bila disambungkan dengan cara ini, arus dan
tegangan dalam jaringan urutan akan memenuhi semua persamaan yang diturunkan
untuk gangguan antar saluran.

Karena tidak ada tanah pada gangguan tersebut, hanya ada satu tanah dalam rangkaian
itu (yaitu pada netral generator) dan tidak ada arus yang dapat mengalir ke tanah. Dalam
penurunan hubungan gangguan antar-saluran kita telah mendapatkan bahwa Ia0 = 0. Hal
ini sesuai dengan kenyataan bahwa tidak ada arus tanah yang dapat mengalir, karena
arus tanah In sama dengan 3Ia0. Ada atau tidak adanya suatu netral yang ditanahkan pada
generator tidak mempengaruhi arus gangguan. Jika netral generator tidak ditanahkan, Z0
adalah tak terhingga dan Va0 tak tentu (indeterminate), tetapi tegangan antar-saluran
dapat diperoleh karena tegangan itu tidak mengandung komponen urutan-nol.

Contoh 12.2. Hitunglah arus sub-peralihan dan tegangan antar-saluran pada gangguan
dalam keadaan sub-peralihan bila gangguan antar-saluran terjadi pada terminal
generator yang telah diuraikan dalam Contoh 12.1. Misalkan bahwa generator itu tidak
dibebani dan bekerja pada tegangan terminal rating ketika gangguan tersebut terjadi.
Abaikanlah resistansi.

Gambar 12.5. Hubungan jaringan urutan generator yang tidak dibebani untuk gangguan
antar-saluran antara fasa b dan c pada terminal generator itu.

JAWABAN :

8 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Seperti pada Contoh 12.1, arus dasar adalah 837 A.jadi

Komponen-komponen simetris tegangan dari a ke tanah adalah

Tegangan-tegangan dari-saluran-ke tanah adalah

Tegangan-tegangan antar saluran adalah

Bila dinyatakan dalam volt, maka tegangan antar-saluran adalah

9 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

C. Gangguan Ganda Dari-Saluran-Ke Tanah pada Generator Tanpa Beban

Diagram rangkaian untuk gangguan ganda dari-saluran-ke tanah pada generator


tanpa beban yang terhubung-Y dan mempunyai netral yang ditanahkan ditunjukkan
dalam

Gambar 12.6. Rangkaian untuk gangguan ganda


dari-saluran-ke tanah pada fasa b dan c dalam
terminal generator tanpa beban yang netralnya
ditanahkan melalui reaktor.

Gambar 12.6. Fasa yang mengalami gangguan adalah b dan c. Keadaan pada gangguan
itu dinyatakan dengan persamaan berikut:

Vb = 0 Vc = 0 Ia = 0

Dengan Vb = 0 dan Vc = 0, komponen-komponen simetris tegangan diberikan oleh

Oleh karena itu, Va0, Val, dan Va2 sama dengan Va/3, dan

Va1 = Va2 = Va0 (12.13)

Dengan menggantikan Val, Va2, dan Va0 dalam Persamaan (12.1) dengan Ea - Ia1, Z1, dan
mengalikan kedua sisinya dengan Z -1, di mana

diperoleh

10 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Dengan mengalikan kedua sisi Persamaan (12.14) dengan matriks baris [1 1 1] dan
dengan mengingat kembali bahwa Ia1 + Ia2 + Ia0 = Ia = 0, kita mempunyai

dan dengan menggabungkan suku-sukunya kita peroleh

Gambar 12.7. Hubungan jaringan urutan generator tanpa beban untuk gangguan ganda
dari-saluran-ke tanah pada fasa-fasa b dan c pada terminal generator itu.

dan

Persamaan (12.13) dan (12.17) adalah persamaan khusus untuk gangguan ganda dari-
saluran-ke tanah. Persamaan tersebut digunakan bersama dengan Persamaan (12.1) dan
hubungan komponen-simetris untuk menentukan semua tegangan dan arus pada
gangguan. Persamaan (12.13) menunjukkan bahwa jaringan urutan harus dihubungkan
paralel, seperti terlihat dalam Gambar 12.7, karena tegangan urutan-positif, -negatif, dan
-nol adalah sama pada gangguan. Pemeriksaan Gambar 12.7 akan menunjukkan bahwa
semua keadaan yang telah diturunkan untuk gangguan ganda dari-saluran-ke tanah telah
dipenuhi oleh rangkaian dalam gambar ini. Diagram sambungan jaringan ini
menunjukkan bahwa arus urutan-potitif Ia1 ditentukan oleh tegangan Ea yang dikenakan
pada Z1 yang terhubung seri dengan gabungan paralel Z2 dan Z0. Hubungan yang sama
diberikan oleh Persamaan (12.17).

11 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Dengan tidak adanya sambungan tanah pada generator, tentu saja tidak ada arus yang
dapat mengalir ke tanah pada gangguan tersebut. Dalam hal ini, Z0 akan menjadi tak
terhingga dan Ia0 menjadi nol. Jika hanya arus yang ditinjau, hasil yang diperoleh akan
sama seperti pada gangguan antar-saluran. Persamaan (12.17) untuk gangguan ganda
dari-saluran-ke tanah akan sangat mendekati Persamaan (12.12) untuk gangguan antar-
saluran bila Z0 mendekati tak terhingga, seperti dapat dilihat dengan membagi
pembilang dan penyebut suku kedua pada penyebut Persamaan (12.17) dengan Z0 dan
menetapkan Z0 sebagai tak terhingga besarnya.

Contoh 12.3.
Hitunglah arus sub-peralihan dan tegangan antar-saluran pada gangguan dalam keadaan
sub-peralihan bila terjadi gangguan dari-saluran-ke tanah pada terminal generator yang
dilukiskan dalam Contoh 12.1. Misalkan bahwa generator tersebut tidak dibebani dan
sedang bekerja pada tegangan nominal pada saat gangguan terjadi. Abaikanlah
resistansi.

JAWABAN :

12 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Dinyatakan dalam ampere dan volt,

13 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

D. Gangaguan-Gangguan Tak Simetris pada Sistem Daya

Dalam penurunan persamaan untuk komponen simetris arus dan tegangan dalam satu
jaringan umum ketika terjadi gangguan, kita akan menetapkan bahwa Ia , Ib , dan Ic
adalah arus yang mengalir ke luar dari sistem seimbang yang asli pada gangguan, ber-
turut-turut dari fasa a, b, dan c. Kita dapat membayangkan arus Ia, Ib, dan Ic dengan
berpedoman pada Gambar 12.8, yang menunjukkan ketiga saluran sistem tiga-fasa pada
bagian jaringan di mana gangguan itu terjadi. Aliran arus dari setiap saluran menuju
gangguan ditunjukkan oleh panah yang digambarkan pada diagram di samping batang
hipotesis yang dihubungkan ke masing-masing saluran pada tempat terjadinya
gangguan. Sambungan yang sesuai dari batang tersebut melukiskan berbagai jenis
gangguan. Misalnya, dengan menghubungkan batang b dan c, dihasilkan gangguan
antar-saluran melalui impedansi nol. Jadi, arus pada batang a adalah nol, dan Ib sama
dengan Ic

Gambar 12.8. Tiga penghantar untuk sistem tiga-fasa. Batang yang mengaliikan arus Ia,
Ib, dan Ic dapat saling dihubungkan untuk melukiskan bermacam-macam jenis
gangguan.

Tegangan dari-saluran-ke tanah pada gangguan itu dinamakan Va, Vb, dan Vc. Sebelum
terjadinya gangguan, tegangan dari-saluran-ke netral fasa a pada gangguan dinamakan
Vf , yang merupakan tegangan urutan-positif karena sistem itu dianggap seimbang.

Diagram segaris dari sistem daya yang mengandung tiga buah mesin serempak
ditunjukkan dalam Gambar 12.9. Sistem seperti ini telah dikenal sehingga persamaan
yang diturunkan dari sistem tersebut dapat diterapkan pada setiap sistem seimbang

14 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Gambai 12.9. Diagram segaris suatu sistem tiga-fasa, ketiga jala-jala uiutannya, dan
ekivalen Thevenin dari setiap jala-jala untuk suatu gangguan pada P.

betapa pun rumitnya. Gambar 12.9 juga menunjukkan jaringan urutan sistem. Titik yang
dianggap tempat terjadinya gangguan ditandai dengan P pada diagram segaris dan pada
jaringan urutan itu. Seperti telah kita ketahui bersama bahwa arus beban yang mengalir
dalam jaringan urutan-positif adalah sama, dan tegangan ke tanah di luar mesin juga
sama, tanpa memandang apakah mesin itu dilukiskan sebagai tegangan internal sub-
peralihan dan reaktansi sub-peralihannya, sebagai tegangan-internal peralihan dan
reaktansi-peralihannya, atau sebagai tegangan tanpa beban dan reaktansi-serempaknya.

Karena dalam menggambar jaringan urutan telah dimisalkan adanya keadaan linier,
jaringan tadi dapat diganti dengan ekivalen Theveninnya di antara kedua terminal yang
terdiri dari rel pedoman dan titik tempat terjadinya gangguan. Dalam Gambar 12.9.
rangkaian ekivalen Thevenin setiap jaringan diperlihatkan di dekat diagram jaringan
bersesuaian. Tegangan internal generator tunggal. pada rangkaian ekivalen untuk
jaringan urutan-positif adalah Vf , yaitu tegangan pragangguan ke netral pada titik

15 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

terjadinya gangguan. Impedansi Zt dari rangkaian ekivalen ialah impedansi yang dapat
diukur di antara titik P dan rel pedoman pada jaringan urutan-positif dengan semua emf
dalam keadaan terhubung-singkat. Nilai Zv tidak tergantung pada reaktansi yang
digunakan dalam jaringan itu. Kita ingat misalnya, bahwa reaktansi sub-peralihan
generator dan 1.5 kali reaktansi sub-peralihan motor serempak atau reaktansi peralihan
motor adalah nilai yang digunakan untuk menghitung arus simetris yang akan
diputuskan.

Karena tidak ada arus urutan-negatif atau -nol yang mengalir sebelum terjadinya
gangguan, tegangan pragangguan antara titik P dan rel pedoman pada jaringan urutan-
negatif dan urutan-nol adalah nol. Oleh karena itu, tidak terdapat emf dalam rangkaian
ekivalen jaringan urutan-negatif dan urutan-nol. Impedansi Z2 dan Z0 diukur antara titik
P dan rel pedoman pada jaringan yang bersangkutan dan tergantung pada lokasi
gangguan.

Karena Ia adalah arus yang mengalir dari sistem menuju gangguan, komponen Ia1, Ia2,
dan Ia0-nya mengalir keluar dari jaringan urutannya yang bersangkutan dan. keluar dari
rangkaian ekivalen jaringan tersebut pada P, seperti terlihat dalam Gambar 12.9.
Ekivalen Thevenin dari jaringan urutan-positif, dan persamaan matriks untuk komponen
simetris tegangan pada gangguan harus sama seperti Persamaan (12.1), dengan
pengecualian bahwa Vf menggantikan Ea jadi,

Sudah tentu, kita harus menghitung impedansi urutan dengan semestinya sesuai
dengan teorema Thevenin dan menyadari bahwa arus itu adalah komponen urutan
pada batang hipotetis seperti yang telah kita tunjukkan.

E. Gangguan Tunggal dari-Saluran Tanah pada Sistem Daya

Untuk gangguan tunggal dari-saluran-ke tanah, batang hipotetis pada ketiga saluran
dihubungkan seperti terlihat dalam Gambar 12; 10. Hubungan berikut terdapat pada
titik gangguan tersebut:

Gambai 12.10. Diagram sambungan batang-batang hipotetis untuk suatu gangguan


dari-saluran-ke tanah.

16 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Ketiga persamaan ini sama seperti yang dipakai untuk gangguan dari-saluran-ke
tanah pada generator tunggal. Persamaan ini bersama dengan Persamaan (12.18) dan
hubungan komponen simetris harus mempunyai penyelesaian yang sama seperti
yang telah didapatkan untuk persamaan yang serupa dalam Bagian 12.1, kecuali
bahwa Vf menggantikan Ea. Jadi, untuk gangguan dari-saluran-ke tanah kita peroleh,

Persamaan (12.9) dan (12.20) menunjukkan bahwa ketiga jaringan urutan harus
dihubungkan seri melalui titik gangguan agar dapat meniru gangguan tunggal dari-
saluran-ke tanah.

F. Gangguan Antar Saluran pada Sistem Daya

Gambar 12.11. Diagram sambungan batang-ba-tang hipotetis untuk suatu gangguan


antar-saluran.

Untuk gangguan antar-saluran, batang hipotetis pada ketiga saluran dalam gangguan
tersambung ditunjukkan dalam Gambar 12.11. Pada gangguan tersebut terdapat
hubungan berikut:

Persamaan di atas bentuknya identik dengan persamaan yang dipakai untuk


gangguan antar-saluran pada generator terisolir. Bila kita menyelesaikan dengan
cara Bagian 12.2, dengan Persamaan (12.18) menggantikan Persamaan (12.1),
menghasilkan

17 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Persamaan (12.21) dan (12.22) menunjukkan bahwa jaringan urutan-positif dan -


negatif hams dihubungkan secara paralel pada titik gangguan agar dapat menirukan
gangguan antar-saluran.

Gambar 12.12. Diagram sambungan batang-batang hipotetis untuk suatu gangguan


ganda dari-saluran-ke tanah.

G. Gangguan Ganda dari-Saluran-ke Tanah pada Suatu Sistem Daya

Untuk suatu gangguan ganda dari-saluran-ke tanah, batang disambungkan seperti


ditunjukkan dalam Gambar 12.12. Terdapat hubungan berikut pada gangguan:

Dengan membandingkan dengan penurunan yang dibuat pada Bagian 12.3, didapat

Persamaan (12.23) dan (12.24) menunjukkan bahwa ketiga jaringan urutan harus
dihubungkan secara paralel pada titik gangguan untuk dapat mensimulasi gangguan
ganda dari-saluran ke-tanah.

18 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

H. Interpretasi Jaringan Urutan yang Saling Dihubungkan

Dalam bagian sebelumnya, kita telah melihat bahwa jaringan urutan sistem daya
dapat saling dihubungkan sedemikian sehingga dengan menyelesaikan jaringan yang
diperoleh, dihasilkan komponen simetris arus dan tegangan pada gangguan. Pada
Gambar 12.13, diperlihatkan berbagai sambungan jaringan urutan guna menirukan
(sumulate) bermacam-macam jenis gangguan termasuk gangguan tiga-fasa simetris.
Jaringan urutan ditunjukkan secara skema oleh segiempat yang mencakup garis
tebal yang melukiskan rel pedoman jaringan tersebut dan satu titik yang ditandai
olehP yang merupakan titik pada jaringan di mana gangguan terjadi. Jaringan
urutan-positif mengandung emf yang merupakan tegangan internal-mesinnya.

Jika emf pada jaringan urutan-positif seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
12.14a diganti dengan hubungan singkat, maka impedansi antara titik gangguan P
dan rel pedoman adalah impedansi urutan-positif Z1 pada persamaan yang
dikembangkan untuk gangguan dalam sistem daya dan merupakan impedansi sen
dari rangkaian ekivalen Thevenin di antara P dan rel pedoman. Jika tegangan Vf
dihubungkan seri dengan jaringan urutan-positif yang telah dirubah ini, rangkaian
yang dihasilkan seperti terlihat dalam Gambar 12.146, adalah ekivalen Thevenin
dari jaringan urutan-positif yang asli. Rangkaian yang ditunjukkan dalam Gambar
12.14 hanyalah ekivalen dalam pengaruhnya pada setiap sambungan luar (external)
yang dibuat di antara P dan rel pedoman dari jaringan aslinya. Dengan mudah dapat
kita lihat bahwa tidak ada arus yang mengalir pada cabang rangkaian ekivalen jika
tidak ada hubungan luar, tetapi arus akan mengalir dalam cabang jaringan urutan-
positif aslinya asalkan ada perbedaan dalam fasa atau besarnya kedua emf pada
jaringan itu. Dalam Gambar 12.14a, arus yang mengalir pada cabang pada saat tidak
adanya hubungan luar adalah arus beban pragangguan.

19 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
Modul Mata Kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Bila jaringan urutan yang lain saling dihubungkan dengan jaringan urutan-positif
dari Gambar 12.14a atau ekivalennya yang diperlihatkan dalam Gambar 12.14b,
arus yang mengalir ke luar dari jaringan atau ekivalennya adalah Ial dan tegangan
antara P dan rel pedoman adalah Va1. Dengan hubungan luar semacam ini, arus pada
setiap cabang jaringan urutan-positif asli adalah arus urutan-positif pada fasa a dari
cabang itu pada saat terjadinya gangguan dengan asumsi bahwa komponen
pragangguan arus telah dimasukkan. Sebaliknya, arus pada setiap cabang ekivalen
Thevenin dari Gambar 12.14b adalah hanya bagian dari arus urutan-positif yang
sebenarnya diperoleh dengan membagi la1 gangguan di antara cabang tadi sesuai
dengan impedansi di dalamnya belum termasuk komponen pragangguan.

Metode lain untuk mempelajari gangguan tidak simetris ini adalah dengan
menggunakan matriks impedansi rel. Metoda ini akan kita bahas setelah kita
menyelesaikan contoh berikut agar kita lebih kenal dengan jaringan urutan tersebut.

Gambar 12.14. Jaringan urutan-positif dan ekivalen Thevenin-nya.

20 Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2008/2009

Anda mungkin juga menyukai