Anda di halaman 1dari 2

Reduksi yang sukses terjadi pada donut yang lebih kecil, dengan adanya lingkaran ekogenik yang menggambarkan

edema pada ileum terminal dan katup ileocecal. Penemuan yang samar-samar dengan modalitas ini mengharuskan dilakukan enema konvensional dengan kontras atau udara. CT dan CT dan R! R! tidak secara rutin digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan intususepsi,

meskipun salah satunya dapat mengungkapkan penyebab patologis yang mungkin menyebabkan intususepsi seperti keganasan "sebagai contoh lim#oma$. %ambaran karakteristik yang ditemukan adalah target sign atau doughnut sign "usus yang masuk ke dalam lingkaran usus $. !ntususepsi transien usus halus yang ditemukan pada CT atau R! biasanya tidak berarti secara klinis. !ntususepsi insidental ini melibatkan segmen kecil dari usus tanpa titik a&al patologis. Pencitraan berulang biasanya memperlihatkan adanya resolusi pada intususepsi. Pengobatan secara radiogra#ik atau pembedahan harus berdasarkan penemuan klinis pada pasien yang mempunyai keluhan. 'aparoskopi merupakan tindakan terbaik untuk mengevaluasi pasien-pasien intususepsi jika intervensi secara bedah diperlukan. Penatalaksanaan (onoperati# )ika dicurigai adanya intususepsi, selang nasogastrik mungkin diperlukan untuk mendekompresi lambung. Pengistirahatan kerja usus dan resusitasi cairan intravena harus mulai dilakukan. *emudian dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan serum elektrolit. +nema udara atau kontras merupakan pilihan untuk menegakkan diagnosis dan juga menjadi lini pertama penatalaksanaan intususepsi. *omplikasi-komplikasi akibat reduksi hidrostatik atau pneumatik menjadi minimal jika pedoman penatalaksaaan diikuti. *ontraindikasi absolut reduksi nonoperati# adalah adanya per#orasi intestinal "udara bebas di intra-abdominal$, peritonitis, atau hipotensi persisten. )ika ditemukan peritonitis atau per#orasi usus maka diperlukan eksplorasi pembedahan. Reduksi ,idrostatik etodologi reduksi hidrostatik tidak berubah secara signi#ikan sejak -./0. (amun reduksi hidrostatik dengan barium diba&ah petunjuk #luoroskopik tidak digunakan lagi sejak pertengahan tahun -1.2. 3ebagian besar pusat pediatrik menggunakan kontras isotonik yang dapat larut dalam air "&ater-soluble$ karena penggunaan barium yang berbahaya pada pasien dengan peritonitis dan per#orasi usus.

*ateter besar dan diberi pelumas dimasukkan ke dalam rektum, dan di#iksasi dengan diplester ke pantat. 4alon kateter dihindari oleh sebagian besar radiologis karena risiko terjadinya per#orasi dan berpotensi terjadinya obstruksi closed-loop. Terdapat rule o# three pada prosedur ini yaitu "-$ reduksi hidrostatik dijaga pada ketinggian 5 kaki di atas pasien "6$ tidak lebih 5 kali percobaan "5$ setiap percobaan tidak lebih dari 5 menit. 7engan evaluasi #luoroskopik, bahan kontras diobservasi sampai #illing de#ect berbentuk konka# terlihat. 8dakalanya, pola curvilinear spiral dapat terlihat ketika medium kontras mengelilingi intususeptum. Tekanan hidrostatik yang sama secara terus menerus dilanjutkan sampai reduksi terjadi. Percobaan tambahan dapat dilakukan dua sampai tiga kali. Reduksi hidrostatik terjadi sempurna jika medium kontras dengan bebas mengalir melalui katup ileocecal menuju ileum terminal. Reduksi yang sukses pada pasien yang belum mengalami komplikasi terjadi pada sekitar .9: kasus dan berkisar antara ;6:-19:. *eberhasilan pada prosedur ini kurang didapat pada pasien dengan intususepsi dengan segmen yang panjang, pasien yang mengeluhkan gejala lebih dari 6; jam, dan pada pasien dengan lesi patologis. *euntungan reduksi nonoperati# adalah menurunkan morbiditas, biaya, dan lama ra&at inap di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai