Anda di halaman 1dari 13

Modul Tatap Muka VII - han2009

MODUL TATAP MUKA VII


(9 Mei 2009) Mata Ajaran Pengajar Ta! n Ajaran : Statistik II : Hay ning Anggra!ita" M#S#M : Se$ester %ena& Ta! n Aka'e$ik 200()2009

T j an Instr ksi*na+ K! s s : Ma!asis,a $e$a!a$i sa$&+ing 'istri- ti*n Ma!asis,a $e$a!a$i -agai$ana $enent kan sa$&+e -er'asarkan &e+ ang (sa$&+ing a.ak se'er!ana" strati/ikasi 'an .+ ster) Ma!asis,a $e$a!a$i -agai$ana $enent kan sa$&+e ti'ak -er'asarkan &e+ ang

P01AKSI2A1 P2OPO2SI
M01AKSI2 P2OPO2SI 3 Perhatikanlah populasi binom berukuran N dimana terdapat proporsi untuk peristiwa A yang ada di dalam populasi itu. Sebuah sampel acak berukuran n diambil dari populasi itu. Misalkan terdapat x peristiwa A, sehingga proporsi sampel untuk peristiwa A = x ! n". #adi titik taksiran untuk adalah x ! n". #ika $%% & ' inter(al kepercayaan untuk penaksiran dikehendaki, maka kedua persamaan berikut harus diselesaikan )umus $*
n n

0
y y

" y $ 1 " n 1 y = 2 $ 1 &"

)umus +*

0
y=% y

" y $ 1 " n 1 y = 2 $ 1 &"

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

3arga yang didapat dari )umus $ merupakan batas bawah inter(al kepercayaan sedangkan. Sedangkan harga yang didapat dari )umus + merupakan batas atasnya )umus.rumus di atas sangat pan-ang, tidak praktis dan membosankan untuk diselesaikan. 4arenanya sering digunakan pendekatan oleh distribusi normal kepada distribusi binomial untuk ukuran sampel n cukup besar. )umus $%% & ' yakin untuk inter(al kepercayaan , dalam hal ini rumusnya* )umus 5*

p 1 8 2 & . A p7 ! n B B p C 8 2 & . A p7 ! n
6engan p = x!n dan 7 = $ 1 p sedangkan 8 2 & adalah bilangan 8 didapat dari da9tar normal baku untuk peluang 2 &. :ontoh $* Misalkan kita ingin menaksir ada berapa persen anggota masyarakat berumur $; tahun ke atas yang termasuk dalam golongan A. /ntuk itu sebuah sampel acak berukuran n = $+%% diambil yang menghasilkan ;%< golongan kategori A. Persentase golongan A dalam sampel* ;%<!$+%% x $%%' = <+' #ika ditaksir ada <+' anggota masyarakat berumur $; tahun ke atas yang termasuk dalam golongan A, maka dalam hal ini telah digunakan titik taksiran. /ntuk menentukan =;' inter(al kepercayaan parameter , )umus 5 dapat digunakan mengingat ukuran sampel n cukup besar. 6engan p = %,<+, 7 = %,;> dan 8%,<?; = $,=@, maka* %,<+ 1 $,=@" A %,<+" %,;>"! $+%% B B %,<+ C $,=@" A %,<+" %,;>"! $+%% Atau %,5= B B %,<; 4ita merasa =;' yakin bahwa persentase anggota masyarakat yang termasuk golongan A akan ada dalam inter(al 5=' dan <;'.

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

M01AKSI2 S0LISIH P2OPO2SI #ika kita mempunyai dua populasi binom dengan parameter untuk persitiwa yang sama masing.masing $ dan +. 6ari populasi ini secara independen masing. masing diambil sample acak berukuran n$ dari populasi pertama dan n+ dari populasi kedua. Proporsi untuk persitiwa yang diperhatikan dari sampel.sampel itu adalah p$ = x$!n$ dan p+ = x+!n+ dengan x$ dan x+ berturut.turut menyatakan banyaknya peristiwa yang diperhatikan yang didapat dari di dalam peristiwa pertaman dan kedua. Akan ditentukan inter(al taksiran untuk $ 1 +". /ntuk ini digunakan pendekatan oleh distribusi normal asalkan n$ dan n+ cukup besar. )umus yang digunakan untuk inter(al kepercayaan $%% &' selisih $ 1 +" adalah * )umus <*

(&4 5 &2) 5 6 7 8 # 9 (&4:4 ) n4) ; (&2:2 ) n2) < (34 5 32) < (&4 5 &2) ; 6 7 8 # 9 (&4:4 ) n4) ; (&2:2 ) n2)

6engan 7$ = $ 1 p$, 7+ = $ 1 p+ dan 8 2 & didapat dari da9tar normal baku dengan peluang 2 &. :ontoh +* 6ua sampel acak yang satu terdiri dari ;%% pemudi dan satu lagi terdiri dari ?%% pemuda yang mengun-ungi sebuah pameran telah diambil. Dernyata 5+; pemudi dan <%% pemuda menyenangi pameran tersebut. Dentukan inter(al kepercayaan =; ' untuk perbedaan persentase pemuda dan pemudi yang mengun-ungi pameran dan menyenangi pameran tersebutE #awab* Persentase pemudi yang menyenangi pameran* p$ = 5+;!;%% x $%%' = @;' 6an untuk pemuda* p+ = <%%!?%% x $%%' = ;?' #adi 7$ = 5;' dan 7+ = <5' 6engan n$ = ;%% dan n+ = ?%%, sehingga didapat* A p$.7$!n" C p+.7+!n" = A F %,@; x %,5;"!;%%G C F %,;? x %,<5"!?%%G = %,%+>< 6ari rumus <, dengan 8 = $,=@ diperoleh* %,@; 1 %,;? 1 $,=@". %.%+><" B $ 1 + B %,@; 1 %,;? C $,=@". %.%+><" Atau* %,%+< B $ 1 + B %,$5@ Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M, Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

#adi* =;' yakin bahwa perbedaan persentase pemudi dan pemuda yang mengun-ungi pameran dan menyenanginya akan ada dalam inter(al yang dibatasi oleh +,<' dan $,5@' 6engan statistika ini kita berusaha untuk menyimpulkan populasi. Hleh karena itu populasi dipela-ari berdasarkan data yang diambil baik secara sampling ataupun sensus. 6alam kenyataannya, mengingat berbagai 9aktor, untuk keperluan tersebut diambil sebuah sampleyang representati9 lalu berdasarkan pada hasil analisis terhadap sampel, kesimpulan mengenai populasi dibuat. Populasi yang akan ditin-au disini hanyalah mengenao parameter populasi dan sample yang digunakan adalah sampel acak. 6ata sampel dianalisis, nilai.nilai yang perlu, yaitu statistik, dihitung dan dari nilai.nilai statistik ini kita simpulkan bagaimana parameter berlaku. :ara pengambilan kesimpulan tentang parameter yang pertama kali akan dipela-ari adalah sehubungan dengan cara.cara mengestimasi menaksir" harga parameter. #adi harga parameter yang sebenarnya tetapi tidak diketahui yang ditaksir berdasarkan statistik sample yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Parameter populasi yang akan diestimasi dan diuraikan dalam modul ini terutama adalah* rata.rata. Sedangkan parameter persen proporsi" akan dibahas pada modul berikutnya. Sebelumnya akan diberikan dulu beberapa de9inisi dan pengertian. P01AKSI2 (0STIMATO2) Secara umum, parameter populasi akan diberi simbol I baca* theta". #adi I bisa merupakan rata.rata J, proporsi dan sebagainya. #ika I, yang tidak diketahui harganya ditaksir oleh harga IK baca* theta topi", maka IK dinamakan penaksir. #elas bahwa sangat dikehendaki IK = I, yaitu bisa menaksir harga I yang sebenarnya. Detapi ini merupakan keinginan yang boleh dikatakan bersi9at idealis. 4enyataan yang bisa ter-adi adalah* a. Menaksir I oleh IK terlalu tinggi, atau b. Menaksir I oleh IK terlalu rendah 4eduanya -elas tidak dikehendaki. 4arenanya kita menginginkan penaksir yang baik. Lang bagaimanaM 6i bawah ini diberikan kriteria untuk mendapatkan penaksir yang baik, yaitu* tak bias, mempunyai (arians minimum dan konsisten

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

,eberapa de9inisi* $. Penaksir I dikatakan tak bias -ika rata.rata semua harga IK yang mungkin akan sama dengan I. 6alam bahasa ekspektasi ditulis dengan N IK" = I. Penaksir yang tak bias disebut penaksir bias, maksudnya penaksir untuk kebiasan +. Penaksir ber(arians minimum adalah penaksir dengan (arians terkecil diantara semua penaksir untuk parameter yang sama. #ika ada dua IK, IK$ dan IK+ dimana IK$ lebih kecil (arians untuk IK+ maka IK$ merupakan penaksir ber(arians minimum. 5. Misalkan IK merupakan penaksir untuk I yang berdasarkan sample acak berukuran n. #ika ukuran sample sampel si8e" makin besar mendekati ukuran populasi menyebabkan IK mendekati I, maka IK disebut penaksir konsisten <. Penaksir yang tak bias dan ber(arians minimum dinamakan penaksir terbaik. ,eberapa contoh* $. )ata.rata x untuk sampel berukuran n yang diambil dari populasi dengan rata.rata J merupakan penaksir tak bias untuk J. #adi N x " = J +. Oarians s+ yang dihitung dengan )umus O ;" dan )umus O ;", untuk sample acak berukuran n yang diambil dari populasi dengan (arians P +, adalah penaksir tak bias untuk P+. 5. )ata.rata sample x adalah penaksir terbaik untuk J. #adi x merupakan penaksir tak bias dan penaksir ber(arians minimum. =A2A>=A2A M01AKSI2 #ika parameter I harganya ditaksir oleh harga IK yang tertentu, maka IK dinamakan penaksir, tepatnya titik taksiran. ,arangkali titik taksiran akan lebih enak -ika dikatakan penaksir sa-a. 4edua istilah ini akan digunakan disini untuk maksud yang sama :ontoh $* /ntuk menaksir tinggi rata.rata mahasiswa Qndonesia kita ambil sampel acak. 6ata sample dikumpulkan lalu dihitung rata.ratanya. Misalkan didapat xbar = $@5 cm. #ika $@5 cm ini dipakai untuk menaksir rata.rata tinggi mahasiswa Qndonesia, maka $@5 adalah titik taksiran untuk rata.rata tinggi mahasiswa Qndonesia. Secara umum* xbar adalah penaksir atau titik taksiran untuk J

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

Ditik taksiran untuk sebuah parameter J misalnya, harganya akan berlainan bergantung pada harga xbar yang didapat sampel.sample yang diambil. 4arena kita sering merasa kurang yakin atau kurang percaya atas hasil penaksiran semacam ini, sebagai gantinya dipakai interval taksiran atau selang taksiran, yaitu menaksir harga parameter diantara batas.batas dua harga. /ntuk contoh di atas misalnya, kita dapat menaksir rata.rata tinggi mahasiswa antara $;; 1 $?% cm atau antara $;% 1 $?% cm dan sebagainya. Makin besar -arak inter(al makin percaya tentang kebenaran penaksiran yang dilakukan. Menaksir rata.rata tinggi mahasiswa antara ;% 1 +%% cm lebih merasa yakin benar, malahan merasa pasti benar daripada menaksir antara $;% 1 $?; cm. 6alam prakteknya harus dicari inter(al taksiran yang sempit dengan derajat kepercayaan yang memuaskan. 6era-at kepercayaan menaksir, disebut koefisien kepercayaan, merupakan pernyataan dalam bentuk peluang. #ika koe9isien kepercayaan dinyatakan dengan & baca* gamma", maka % B & B $. 3arga & yang digunakan bergantung pada persoalan yang dihadapi dan berapa besar si peneliti ingin yakin dalam membuat pernyataannya. Lang biasa digunakan adalah %,=; atau %,==, yakni & = %,=; atau & = %,== /ntuk menentukan inter(al taksiran parameter I dengan koe9isien kepercayaan &, maka sebuah sampel acak diambil, lalu hitung nilai.nilai statistik yang diperlukan. Perumusan dalam bentuk peluang untuk parameter I antara A dan , adalah

P (A < I B , " = &


6engan A dan , 9ungsi daripada statistik, -adi merupakan (ariable acak, tetapi tidak bergantung pada I. Perumusan di atas diartikan peluangnya adalah & bahwa inter(al yang si9atnya acak yang terbentang dari A ke , akan berisikan I. Apabila selan-utnya A dan , dihitung harganya berdasarkan data sampel, maka A dan , sekarang merupakan bilangan tetap. 6alam hal ini, pernyataan diatas tidak lagi benar tetapi harus dikatakan sebagai berikut* 4ita merasa $%%. & ' percaya bahwa parameter I akan ada di dalam inter(al A,,". #adi tidaklah dikatakan* peluangnya sama dengan & bahwa I itu terletak diantara A dan ,, melainkan seseorang hanya yakin $%%. & ' bahwa I itu terletak antara A dan ,. Perbedaan ini perlu dipahami, karena I memang terletak atau tidak terletak antara A dan , yang peluangnya masing.masing $ atau %.

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

M01AKSI2 2ATA>2ATA ? Misalkan kita mempunyai sebuah populasi berukuran N dengan rata.rata J dan simpangan baku P. 6ari populasi ini parameter rata.rata J akan ditaksir. /ntuk keperluan ini, kita ambil sample acak berukuran n, lalu hitung statistik yang perlu yaitu x dan s. Ditik taksiran untuk rata.rata J adalah x. 6engan kata lain, nilai J besarnya ditaksir oleh harga x yang didapat dari sampel. /ntuk mendapatkan taksiran yang lebih tinggi dera-at kepercayaannya, digunakan penaksiran interval atau selang taksiran disertai nilai koefisien kepercayaan yang dikehendaki. 4ita bedakan men-adi 5 hal* $. #ika simpangan baku diketahui dan populasinya berdistribusi normal

P(xz. << x+z. )= n n

$.$"

6engan & = koe9isien kepercayaan dan R 2 & = bilangan 8 didapat dari tabel normal baku untuk peluang 2 &. )umus $.$" dapat dinyatakan dalam bentuk lain, adalah* untuk memperoleh $%% & ' inter(al kepercayaan parameter J dapat digunakan rumus*

xz. << x+z. n n

$.+"

+. #ika simpangan baku tidak diketahui dan populasinya berdistribusi normal 6alam kenyataannya, parameter P -arang sekali diketahui, kecuali dari data masa lampau berdasarkan pengalaman. Sehingga rumusnya men-adi*

P ( x tp . s < < x + tp . s ) = n n
6engan & = koe9isien kepercayaan dan tp = kepercayaannya, rumus $.$" diganti oleh*

+.+" nilai t didapat dari da9tar

distribusi student dengan p = 2 $ C &" dan dk = n 1 $. /ntuk inter(al

x tp . s < < x + tp . s n n
Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M, Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

+.+" ,ilangan.bilangan yang didapat dari x 1 tp .s ! A n dan x C tp .s ! A n masing. masing dinamakan batas atas dan batas bawah #ika ukuran n realti9 besar dibandingkan ukuran populasi N, yakni n!N S ;', maka rumus $.+" men-adi

xz. n

Nn << x+z. N1 n

Nn N1

6an rumus +.+" men-adi

x tp . n

N n < < x + tp . N1 n

Nn N1

:ontoh $* Sebuah sample acak terdiri dari $%% mahasiswa telah diambil dari sebuah /ni(ersitas lalu nilai QT.nya dicatat. 6idapat x = $$+ dan s = $% a. 4ita dapat menyatakan QT rata.rata untuk mahasiswa /ni( tersebut = $$+. 6alam hal ini titik taksiran telah digunakan b. #ika dikehendaki inter(al nilai taksiran QT rata.rata dengan koe9isien kepercayaan %,=; maka dipakai rumus +.+". /ntuk p = %,=?; dan dk = == dengan interpolasi dari da9tar U dalam lampiran didapat tp = $,=>? )umus +.+" memberikan $$+ 1 $,=>? . $% ! A $%% B J B $$+ C $,=>? . $% ! A $%% Atau $$% B J B $$< #adi didapat* =;' inter(al kepercayaan untuk QT rata.rata mahasiswa adalah $$% B J B $$<. 6engan kata lain dapat dikatakan kita merasa =;' yakin bahwa QT rata.rata mahasiswa akan ada dalam inter(al denganbatas $$% dan $$< :ontoh +*

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

9
= %,==, maka tp = +,@;<, sehingga rumus +.+"

#ika koe9isien menghasilkan*

kepercayaan &

$$+ 1 +,@;< . $% ! A $%% B J B $$+ C +,@;< . $% ! A $%% Atau $%=,5 B J B $$<,? 6ari contoh di atas dapat dilihat bahwa makin besar koe9isien kepercayaan maka semakin lebar -arak inter(al kepercayaan dan sebaliknya. #ika batas.batas selang kepercayaan men-adi satu, kita peroleh titik taksiran dengan dera-at kepercayaan yang paling kecil. M01AKSI2 S0LISIH 2ATA>2ATA Misalkan kita mempunyai dua buah populasi, keduanya berdistribusi normal. )ata. rata dan simpangan bakunya masing J$ dan P$ untuk populasi pertama, J+ dan P+ untuk populasi kedua. 6ari masing.masing populasi secara independen diambil sebuah sampel acak dengan ukuran n$ dan n+. )ata.rata dan simpangan baku dari sampel tersebut berturut.turut x$, s$ dan x +, s+. Akan ditaksir selisih rata.rata J$ 1 J +". #elas bahwa titik taksiran untuk J$ 1 J +" adalah $. #ika P$ = P+ #ika kedua populasi normal itu mempunyai P$ = P+ = P dan besarnya diketahui maka $%% & ' inter(al untuk J$ 1 J +" ditentukan oleh rumus* )umus $" * x $ 1 x +". ,agaimana inter(al

taksirannyaM 4ita bedakan berdasarkan hal.hal berikut ini*

( x 1 x 2) z . 1 n1 + 1 n2 < J$ 1 J +" B ( x 1 x 2) + z . 1 n1 + 1 n2 6engan 8 2 didapat dari da9tar normal baku dengan peluang 2 . #ika P$ = P+ = P, akan tetapi besarnya tidak diketahui, pertama dari sampel. sample kita tentukan (arians gabungannya, dinyatakan dengan s+, rumusnya

!2 =

(n1 1) !1 2 + (n2 1) !2 2 n1 + n2 2
+"

Qnter(al kepercayaannya ditentukan dengan menggunakan distribusi student. )umus untuk $%% & ' inter(al kepercayaan J$ 1 J +" adalah* )umus 5* Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M, Hay ning Anggra!ita" M#S#M ( x 1 x 2) tp . s 1 n1 + 1 n2 < J$ 1 J +" B ( x 1 x 2) + tp . s 1 n1 + 1 n2 STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

1"

6engan s didapat dari rumus + dan tp

didapat dari da9tar distribusi student

6a9tar U, Vampiran" dengan p = 2 $ C &" dan dk = n$ C n+ 1 +". +. #ika P$ W P+ /ntuk populasi normal dengan P$ W P+, teori di atas tidak berlaku dan teori yang ada hanya bersi9at pendekatan 6engan memisalkan s$ = P$ dan s+ = P+, untuk sampel.sample acak berukuran cukup besar, kita dapat melakukan pendekatan kepada distribusi normal. )umus inter(al kepercayaan ditentukan oleh* )umus <*

( x 1 x 2) z . s12 n1 + s22 n2 < J$ 1 J +" B ( x 1 x 2) + z . . s1 2 n1 + s22 n2

6engan 8 2 didapat dari da9tar normal baku dengan peluang 2 . Penggunaan rumus < harus hati.hati sekali karena bukan sa-a pendekatan kepada distribusi normal yang mungkin meragukan, tetapi -uga asumsi bahwa (arians sampel diasumsikan sama dengan (arians populasi :ontoh 5* Ada dua cara pengukuran untuk mengukur kelembutan suatu 8at. :ara $ dilakukan ;% kali yang menghasilkan dilakukan @% kali dengan itu. #awab* #ika dimisalkan hasil kedua pengukuran itu berdistribusi normal, maka dari rumus + didapat (arians gabungan* s+ = ;% 1$" +<,?" C @% 1 $" 5?,+" = 5$,;5 ;% C@% 1 + x $ = @%,+ dan s$+ = +<,?. :ara + x + = ?%,< dan s++ = 5?,+. Dentukan inter(al

kepercayaan =;' mengenai perbedaan rata.rata pengukuran dari kedua cara

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

11

Selan-utnya dihitung dulu* s. A$!n$ C $!n+ = A 5$,;5!;% C 5$,;5!@% = $,%>

6engan p = %,=?; dan dk = $%>, dari da9tar distribusi t student didapat t = $,=><. 6ari rumus 5 diperoleh* ?%,< 1 @%,+" 1 $,=><" $,%>" B J$ 1 J+" B ?%,< 1 @%,+" C $,=><" $,%>" Atau >,%@ B J$ 1 J+" B $+,5< #adi * =;' kita percaya bahwa selisih rata.rata pengkuran kedua cara itu akan ada didalam inter(al yang dibatasi oleh >,%@ dan $+,5< 5. Hbser(asi berpasangan Misalkan populasi $ mempunyai (ariabel acak X dan populasi + mempunyai (ariabel acak L. )ata.ratanya masing.masing Jx dan Jy. 6iambil dua sampel acak masing.masing dari setiap populasi, yang berukuran sama, #adi n$ = n+ = n. 6idapat data sample* x$, x+, x5, ..., xn" dan y$, y+, y5, ..., yn" 4edua data hasil obser(asi ini dimisalkan berpasangan sebagai berikut* x$ berpasangan dengan y$ x+ berpasangan dengan y+ ........................................... ........................................... xn berpasangan dengan yn 6alam hal pasangan data seperti ini, maka untuk menaksir selisih atau beda rata.rata J, = Jx 1 Jy, dapat pula dibentuk selisih atau beda tiap pasangan data. #adi dicari ,$ = x$ 1 y$, ,+ = x+ 1 y+, ..., ,n = xn 1 yn. 6ari sample berukuran n yang datanya terdiri dari ,$, ,+, ... , ,n akan dihitung rata.rata , dan simpangan baku S,, dengan menggunakan , = 0,i atau S,+ = n 0,i+ 1 0,i+" n n n 1 $" Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Modul Tatap Muka VII - han2009

12

$%% &' inter(al kepercayaan untuk J, ditentukan oleh* )umus ;*

# tp . !# n < # < # + tp . !# n

6engan tp didapat dari da9tar distribusi student untuk p = 2 $ C &" dan dk = n 1 $" :ontoh <* 6ata berikut adalah data tinggi anak laki.laki pertama X" dan tinggi ayah L" dinyatakan dalam cm Tinggi Anak $" $;> $@% $@5 $;? $;< $@< $@= $;> $@+ $@$ A $+a! Tinggi Aya! +" $@$ $;= $@+ $@% $;@ $;= $@5 $@% $;> $@% @e'a (@) 5" .5 $ $ .5 .+ ; @ .+ < $ ( @2 <" = $ $ = < +; 5@ < $@ $ 40B

/ntuk menentukan inter(al taksiran beda rata.rata tinggi badan dibuat kolom 5" dan <" yang berisikan beda , dan ,+ dengan , = X 1 L 6engan mengambil asumsi tinggi badan berdistribusi normal dan tinggi anak berpasangan dengan tinggi ayah, maka rumus ; dapat digunakan untuk menentukan inter(al kepercayaan =;' untuk J, adalah* %,> 1 +,+@. A$$,%?!$% B J, B %,> C +,+@. A$$,%?!$% Atau 1$,@ B J, B 5,+ 2e/erensi: Ve(in. )ichard V, 6a(id V )ubin, Statistics Yor Management, @th edition, Prentice hall, $==< Supranto #, Statistika, edisi @, Zrlangga, +%%% Sud-ana, Metoda Statistika, edisi @, Penerbit Darsito, +%%; Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M, Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Modul Tatap Muka VII - han2009

13

$A%&N'N( AN(()A$'*A "81387717274 9366"292 +,-.n/n01,2-,+33.435

Pusat Pengembangan ,ahan A-ar . /M,

Hay ning Anggra!ita" M#S#M STATISTIK II

Anda mungkin juga menyukai