Anda di halaman 1dari 3

Menjaga Dinamika Pasar, Menghadapi Perubahan Teknologi

Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi Redaktur Ahli Jurnal Nasional

Inovasi dilakukan untuk meningkatkan layanan informasi dan telekomunikasi. Inovasi yang berlangsung dengan cepat dapat menumbuhkan pasar persaingan. Pasar layanan informasi dan komunikasi yang memberikan peluang bagi pemain baru akan mengakhiri monopolisasi. Struktur industri informasi dan telekomunikasi akan semakin kompleks dengan adanya perubahan teknologi dan institusi. Pada tahun 1980-an terdapat beberapa perubahan dalam industri informasi dan telekomunikasi yaitu, perubahan jaringan telekomunikasi (dari analog ke digital switching dan transmisi), konvergensi teknologi informasi dan telekomunikasi, dan perubahan kebijakan serta regulasi yang memberikan peluang bagi pemain baru untuk ikut serta dalam persaingan pada industri telekomunikasi. Terdapat dua pandangan dalam menginterprestasikan pengaruh dari perubahan tersebut. Pertama model Idealis, yang diperoleh dari teori yang menggambarkan

munculnya pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan sempurna ditandai dengan ketiadaan halangan bagi perusahaan untuk masuk dan keluar. Pandangan yang kedua adalah model Strategis, yang menggambarkan teori persaingan tidak sempurna, monopolistik dan oligopolistik. Pada model ini diasumsikan bahwa perusahaan tidak menentukan ketidak-stabilan oligopoli dimana perubahaan korporasi dengan sengaja menggunakan strategi harga jangka pendek untuk mencapai pertahaanan jangka panjang dan kekuatan monopoli. Dalam model strategis, terdapat persaingan di antara perusahaan yang dominan, dan hasil dari monopolisasi tidak memberikan keuntungan yang sama kepada seluruh perusahaan dalam pasar. Monopolisasi tidak mengarah kepada monopoli melainkan kepada kegiatan perusahaan (yang dominan) yang berusaha untuk membentuk kekuatan pasar. Model Strategis mengakui bahwa monopolisasi merupakan proses yang terus menerus memberikan hasil yang tidak pasti. Pandangan terhadap model Idealis tahun 1980-an mengandung dua asumsi yaitu, perluasan pasar melalui harga dan permintaan yang tepat pada waktunya. Perluasan

pasar melalui pengendalian harga diharapkan dapat mendorong liberalisasi dan privatisasi pasar, menciptakan persaingan melalui reduksi harga, dan meningkatkan elastisitas permintaan. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa dengan menghilangkan penghalang masuk (entry barrier) dan dengan mengubah rangsangan terhadap perusahaan, maka persaingan pada layanan telekomunikasi akan mendekati sempurna. Permintaan yang tepat waktu diharapkan tidak hanya dapat mengubah penawaran pasar tetapi juga memberikan pendapatan yang besar. Model Idealis mengasumsikan bahwa liberalisasi pasar dan deregulasi akan menciptakan pasar persaingan sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna, permasalahan investasi dan penawaran dianggap akan dapat selesai dengan sendirinya. Pada model idealis, pasar persaingan sempurna merupakan mekanisme yang paling efektif untuk mengkoordinasi interaksi di antara seluruh pemain di dalam pasar. Namun, pada model Strategis, diakui bahwa seluruh pemain tidak ditempatkan pada posisi yang sama. Incumbents, dan Insurgents diikut-sertakan dalam proses persaingan dan monopolisasi yang memungkinkan pemain memperoleh kekuatan di dalam pasar. Penguasaan pasar akan tergantung pada kemampuan mereka untuk mempertahankan atau mendapatkan dominasi serta mengendalikan lingkungan jasa atau infrastruktur. Hasil dari pasar tersebut dipengaruhi oleh (1) perubahan dalam keseimbangan kekuatan di antara pemasok sebagai akibat dari strategi investasi dan keputusan mengenai pengaturan dan kebijakan persaingan; (2) perbedaan tingkat perkembangan permintaan; dan (3) pengaruh yang tidak diharapkan dari pengembangan aspek teknis. Dalam jangka pendek, kepemimpinan incumbent sangat mungkin bersifat mutlak. Sementara dalam jangka menengah dan jangka panjang, karena waktu pandangannya hingga pada dekade selanjutnya, terdapat tiga kemungkinan yang akan terjadi di mana masing-masing mengimplikasikan kombinasi dan distribusi kekuatan pasar yang berbeda. Pertama, Kepemimpinan incumbent akan terus berlanjut selama jangka menengah jika incumbent menguasai permintaan yang cukup untuk membatasi masuknya persaingan dalam bidang jasa maupun infrastruktur. Kedua, kepemimpinan incumbent beralih menjadi kepemimpinan insurgent dimana suatu kombinasi teknologi yang berbeda akan tersebar untuk meningkatkan infrastruktur. Ketiga, komunitas virtual akan terbentuk

dengan adanya pengembangan yang besar dari Internet sebagai dasar peningkatan teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan yang signifikatn dalam keamanan jaringan publik telekomunikasi dan Internet akan membutuhkan beberapa fitur keamanan seperti monitorisasi dan otorisasi. Dalam melaksanakannya akan membutuhkan biaya penggunaan jaringan tersebut bagi user. Beberapa user akan bersedia membayar lebih tinggi untuk mendapatkan akses dan layanan yang lebih handal untuk mendapatkan sambungan yang baik yang akan mengizinkan mereka menerima informasi dalam format audio-visual, audio, gambar serta file untuk keperluan usaha, sosial, hiburan dan pendidikan. Kebijakan mengenai hal tersebut harus dibuat dengan mempertimbangkan informasi yang bernilai tinggi. Jika incumbent dan insurgent menggunakan kekuatan pasar mereka untuk mengganggu jalannya persaingan maka kebijakan dari pemenrintah akan sangat penting untuk menilai dan mengawasi berbagai investasi dalam infrastruktur dan konten (termasuk software). Walaupun penggabungan antara incumbent dan insurgent menguntungkan dalam meningkatkan kekuatan persaingan nasional dalam pasar global, namun akan menghalangi para pemain kecil untuk ikut serta dalam persaingan.

*****

Anda mungkin juga menyukai