Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang menginfeksi hepatosit. Infeksi akut akan menyebabkan inflamasi liver, ikterik dan muntah. Infeksi akut yang berat (severe acute infection) akan menimbulkan infeksi liver fulminan dan kegagalan liver. Infeksi kronik VHB (virus hepatitis B) akan menyebabkan liver sirosis dan hepatoseluler karsinoma.(1) Hepatitis B kronik merupakan masalah kesehatan yang penting. Diperkirakan !" #uta penduduk dunia terinfeksi hepatitis B kronik, dan !"" ribu $ 1,% #uta pasien hepatitis B kronik meninggal tiap tahun karena komplikasinya (terutama sirosis dan hepatoseluler karsinoma).(%) &revalensi hepatitis B kronik bervariasi tergantung 'ilayah geografis. Di barat, infeksi VHB biasanya ter#adi saat de'asa dengan prevalensi berkisar antara ",% ( 1) penduduk, dan akan men#adi kronik sebesar kurang dari 1"). Di *sia, *frika dan +imur +engah, ke#adian hepatitis B kronik sebesar ! $ %") dengan infeksi ter#adi saat perinatal dan sekitar %" $ ") pasien karier tersebut akan meninggal karena komplikasi kronik seperti sirosis serta H,, (hepatocellular carcinoma). World Health Organization (WHO) memasukkan hepatitis B kronik sebagai sepuluh besar penyebab kematian di seluruh dunia.( ) +ingkat prevalensi hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi berkisar dari %,!) di Ban#armasin sampai %!,-1) di .upang, sehingga termasuk dalam kelompok negara dengan endemisitas sedang sampai tinggi. Di /egara(negara *sia diperkirakan bah'a penyebaran perinatal dari ibu pengidap hepatitis merupakan #a'aban atas prevalensi infeksi hepatitis B yang tinggi. Hampir semua bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HBe*g positif akan terkena infeksi pada bulan kedua dan ketiga kehidupannya. *danya HBe*g pada ibu sangat berperan penting untuk penularan. 0alaupun ibu mengandung HBs*g positif namun #ika HBe*g dalam darah negatif, maka daya tularnya men#adi rendah. Data di Indonesia telah dilaporkan

oleh 1uparyatmo, pada tahun 122 , bah'a dari pemantauan pada -- ibu hamil pengidap hepatitis B, bayi yang mendapat penularan se3ara vertikal adalah sebanyak %% bayi (4!,2)).(4) 5esiko ter#adi infeksi kronik setelah tertular infeksi VHB bervariasi dari 2") pada bayi dari ibu HBs*g positif dengan HBe*g positif ke hanya %" ( ") pada anak(anak diba'ah usia ! tahun, dan kurang dari !) #ika infeksi ter#adi pada usia de'asa. Demikian pula penderita dengan supresi sistem imun lebih sering berkembang men#adi kronik setelah infeksi akut.(!) Berkembangnya &opulasi bayi yang terkena infeksi HBV, dan #uga banyaknya penderita baru yang terkena HBV, merupakan suatu bom 'aktu, yang bisa meledak setiap saat. .ondisi a'al dari penderita Hbs *g (6) akan mele'ati fase yang disebut immunotoleran3e , fase ini akan bervariasi perkembangannya, baik lamanya fase sampai men3apai immuno3learan3e fase, maupun outputnya setelah mele'ati fase immuno3learan3e, ada yang sampai fase re3overy, ada yang men#adi infeksi kronik, ada yang men#adi ina3tive 3arrier ada yang men#adi sirosis hati dan bahkan hepato3elluler 3arsinoma. 5eferat ini akan membahas tentang seluk beluk virus hepatitis B, natural history Hepatitis B, pendekatan terapi pada hepatitis B dan faktor prognosis perkembangan penyakit .

Anda mungkin juga menyukai