Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Vitamin Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan

oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. 1. Klasifikasi Vitamin Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsurunsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt. Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-sifat umum, antara lain : 1. Tidak terdapat di semua jaringan; 2. Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; 3. Memiliki bentuk prekusor atau provitamin; 4. Menyusun struktur jaringan tubuh; 5. Diserap bersama lemak; 6. Disimpan bersama lemak dalam tubuh; 7. Diekskresi melalui feses; 8. Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan lain sebagainya. Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1) Tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) Tidak memiliki provitamin; (3) Terdapat di semua jaringan; (4) Sebagai prekusor enzim-enzim; (5) Diserap dengan proses difusi biasa; (6) Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh; (7) Diekskresi melalui urin; (8) Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

2.3.

Fungsi Vitamin Secara Umum Beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energi Jalur metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan oksidasi. 2.4. Cara kerja vitamin Vitamin larut lemak dan vitamin larut air memiliki cara kerja berbeda, seperti berikut: 1. Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. 2. Vitamin yang larut dalam air : Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terusmenerus. 2.5. Metabolisme Vitamin Secara Umum Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus Jenis Vitamin Vitamin A, D, E, K dan betakaroten Vitamin C Mekanisme Penyerapan Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan dengan kilomikron, diserap melalui saluran limfatik. Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)

Vitamin B1 (Tiamin)

Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak). Difusi pasif Difusi pasif (menggunakan Na+) Difusi pasif Menggunakan Na+ Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari lambung.

Vitamin B2 (Riboflavin) Niasin Vitamin B6 (Piridoksin) Folasin (Asam Folat) Vitamin B12 Sumber : Muchtadi, 2009

3.2. A.

Jenis, Sumber, Fungsi, dan Kebutuhan Vitamin Larut Lemak Vitamin A (RETINOL)

Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin A. Vitamin A adalah salah satu dari berbagai vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.Vitamin A penting untuk penglihatan normal, pertumbuhan yang memadai, fungsi sistem kekebalan tubuh dan untuk pembelahan sel dan diferensiasi. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain: retinol, retinil palmitat, retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A atau retinol dipercaya mempunyai dampak positif meningkatkan pertumbuhan dan imunitas. Fungsi dari vitamin A adalah : menjaga lapisan mukosa dalam tubuh, menjaga penglihatan, dan mencegah hingga memulihkan penyakit rabun.

Manfaat vitamin A Beberapa manfaat vitamin A adalah:


Membantu meningkatkan penglihatan dimalam hari Mencegah kerontokan Membantu mengusir jerawat Menghambat pertumbuhan virus Menambah stamina Menghambat pertumbuhan tumor/kanker Membantu mencegah stroke

B. Vitamin D Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin D. Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas,Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohomon. Vitamin D dikenal juga dengan nama klasiferol. Penamaan ini berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC). Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik. Vitamin D dibutuhkan untuk menyerap dan memanfaatkan kalsium, yang menjaga tulang dan gigi yang kuat. Vitamin D tidak ditemukan dalam banyak makanan kecuali mereka telah difortifikasi. Biasanya, tubuh kita menghasilkan vitamin D saat kulit kita terkena sinar matahari. Bentuk vitamin D Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu:

Vitamin D2 (ergokalsiferol) ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25 dihydroxycholecalciferol.

Manfaat vitamin D Beberapa manfaat vitamin D dapat disebutkan sebagai berikut:


Meningkatkan kekebalan tubuh Mencegah flu Memperkuat tulang dan gigi Memperkecil risiko penyakit jantung

Menurunkan risiko kanker payudara pada perempuan. Menurunkan risiko kanker kolon dan prostat Penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin D mungkin memiliki fungsi protektif terhadap multiple sklerosis dan penyakit autoimun lainnya.

Dosis vitamin D Dosis aman mengkonsumsi vitamin D adalah:


usia 14-50 tahun , 5 microgram atau 200 internasional unit (IU) per hari. usia 51 -70 tahun, 10 microgram atau 400 IU per hari. usia 71 tahun keatas, 15 microgram (600 IU).

C. Vitamin E Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin E. Menurut Wikipedia,ensiklopedia bebas,Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocoperol dan tocotrienol) yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E bukan nama untuk setiap satuan bahan kimia spesifik namun, untuk setiap campuran yang terjadi di alam yang menyediakan fungsi vitamin E dalam nutrisi.Vitamin E penting sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas. Ini ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sayur, sereal, dan sayuran berdaun hijau. Manfaat vitamin E Menurut dr Pericone yang membuat kita menua adalah peradangan atau inflamasi, hal ini karena banyak serangan radikal bebas tetapi kurang perlawanan dengan antioksidan. Nach, Vitamin E pada dasarnya berperan sebagai pendukung antioksidan. Antioksidan berperan penting untuk membantu tubuh melawan kerusakan akibat radikal bebas. Sebagai bonusnya penuaan dini melangkah pergi. Karena setiap harinya, kita terpapar oleh berbagai radikal bebas, mulai dari polutan, asap rokok serta racun-racun lain yang seiring waktu akan membahayakan bagi kesehatan, maka meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung antioksidan sangat dibutuhkan agar kecantikan kita terjaga dan tentu saja kesehatan tubuh kita. Selain untuk kecantikan, masih banyak lagi manfaat lain dari vitamin E seperti: memerangi kanker atau meminimalkan risiko kanker mencegah serangan jantung membantu menyehatkan sistem kekebalan tubuh membantu proses perbaikan DNA mencegah perkembangan penyakit jantung membatasi jumlah oksidasi kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) dalam darah membantu mencegah pengentalan darah meningkatkan daya tahan tubuh membantu mengatasi stress meningkatkan kesuburan menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit

mencegah proses penuaan dini melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet mempercepat proses penyembuhan luka melindungi sel darah merah melindungi dari akibat kelebihan vitamin A melindungi vitamin A dari kerusakan Mungkin karena banyaknya manfaat dari vitamin ini yang mendukung harga suplemen vitamin E relatif lebih mahal dibandingkan dengan suplemen vitamin yang lain. Dosis vitamin E Secara umum (usia 14 tahun ke atas) minimal mendapatkan asupan 15 miligram atau 22.5 internasional unit (IU) per hari Tidak lebih dari 1.000 miligram (1.500 IU) per hari. Sedangkan bila digunakan sebagai antioksidan, maka seorang perempuan membutuhkan sedikitnya 120 IU Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap hari untuk mengurangi risiko penyakit kronis. Sedangkan dalam bahan makanan yang kita konsumsi setiap harinya diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E. D. Vitamin K Kita butuh beragam vitamin salah satunya adalah vitamin K. Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas, Vitamin K (K dari Koagulations-Vitamin dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark) merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pasca translasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari. Vitamin K adalah penting untuk pembekuan darah normal dan dapat membantu menjaga tulang agar tetap kuat seiring dengan bertambahnya usia kita. Vitamin K banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau, kubis, kembang kol, brokoli, dan kacang kedelai. Bentuk vitamin K Tidak ada toksisitas yang ditemukan terkait dengan dosis tinggi: phylloquinone (vitamin K1) yaitu jenis yang dihasilkan oleh tumbuhan menaquinone (vitamin K2) jenis yang dihasilkan dari bakteri baik dalam sistem pencernaan menadione (vitamin K3) merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tidak mampu menyerapnya dari makanan Manfaat vitamin K Selain sebagai vitamin peningkat kesuburan, dan membantu pembekuan darah, vitamin K juga mempunyai beberapa manfaat lain seperti: membantu penyerapan kalsium dari makanan, sehingga membantu pembentukan dan menjaga kesehatan tulang

mampu mencegah kehilangan darah yang parah akibat cedera dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes (vitamin K1) membantu metabolosme di dalam tubuh terkait dengan resistensi senyawa insulin dapat menekan proses pendarahan di hati yang seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau antibiotik secara berlebihan dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker di hati dan paru-paru dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat menurunkan risiko terkena osteoporosis pada perempuan berperan dalam penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat Dosis vitamin K Kebutuhan seseorang akan vitamin K memang berbeda-beda, menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowance), vitamin K yang dibutuhkan seseorang itu bergantung pada bobot tubuhnya. Untuk dewasa, paling tidak dibutuhkan 1 mikrogram setiap hari per kg berat badan. Secara umum dosis konsumsi vitamin K adalah: Anak-anak: (4-6 tahun) 20ug Anak-anak: (7-14 tahun) 30ug Dewasa: (15-18 tahun) Pria (65ug), Wanita (55ug) Dewasa: (19-24 tahun) Pria (70ug), Wanita (60ug) Dewasa: (25-50 tahun) Pria (80ug), Wanita (65ug) Dewasa: (50 + tahun) Pria (80ug), Wanita (65ug) Sedangkan asupan tinggi vitamin K tidak dianjurkan untuk orang yang memakai obat antikoagulan seperti warfarin (Coumadin). Dosis harian vitamin K yang disarankan adalah 22 IU untuk pria dan wanita di atas usia 19 termasuk wanita hamil, dan 28 IU untuk wanita menyusui.

Anda mungkin juga menyukai