Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,

pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,

pemanfaatan dana (Lipham, 1985; Keith, 1991), pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban. Di dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri dari perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan , perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan

pelaporan. Sebagai suatu lembaga pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan prasarana Pendidikan, fasilitas kerja maupun kesejahtraan yang layak bagi seluruh tenaga Pendidik. Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup dan administrasi yang tertib.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Apa itu administrasi keuangan sekolah? Apa itu perencanaan keuangan sekolah? Bagaimana penggunaan keuangan sekolah? Bagaimana pertanggungjawaban keuangan sekolah? Apa peranan guru dalam adm keuangan sekolah? Apa pengertian administrasi hubungan sekolah dan masyarakat? Apa tujuan administrasi hubungan sekolah dan masyarakat? Apa Prinsip-prinsip administrasi hubungan sekolah dan masyarakat? Bagaimana proses pengelolaan husemas administrasi hubungan sekolah dan masyarakat?

10. Apa Peranan guru dalam husemas administrasi hubungan sekolah dan masyarakat?

C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah-satu tugas pada mata kuliah Profesi Kependidikan serta agar mahasiswa lebih memahami tentang administrasi keuangan sekolah, dan husemas.

BAB II PEMBAHASAN

A. Administrasi Keuangan Sekolah 1. Pengertian Dalam arti luas pengelolaan keuangan sekolah mencakup kegiatan perencanaan, pengunaan, pencatatan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban keuangan sekolah yang sudah dialokasikan untuk pembiayaan kegiatan sekolah selama periode tertentu, misalnya untuk satu tahun ajaran.

Komponen keuangan sekolah merupakan ketatausahaan dan tindakan keuangan meliputi pencatatan data, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan. Keuangan merupakan faktor penting untuk melakukan kegiatan hal ini sukar sekali dibayangkan pelaksanaan kegiatan tersebut tanpa uang. Namun dibalik itu, mengadakan uang untuk melaksanakan kegiatan itupun tidak mudah. Oleh karena itu pengadministrasian keuangan sangat perlu demi tercapainya efektifitas dan efesiensi Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi

manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991).

2. Perencanaan Keuangan Sekolah Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) pada dasarnya memuat tentang berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah selama 1 kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah, keuangan untuk membiayai program tersebut selam 1 tahun anggaran. Penyusunan RAPBS dapat menempuh beberapa langkah. Sutisna 1989 menyatakan langkah dimaksud sebagai berikut: a. Penetapan Tujuan. Perumusan Tujuan adalah suatu keharusan dalam penyusunan anggaran yang efektif b. c. Penjabaran tujuan kedalam program pendidikan Penentuan sumber daya manusia dan materil yang yang

berimplementasikan

program-program

pendidikan

ditetapkan. Pada tahap ini mesti ada gambaran yang jelas mengenai: a. b. c. d. e. f. Jumlah staff dan kemampuan-kemampuan Gedung dan fasilitas fisik Perlengkapan dan pembengkelan Pelayanan bantuan, operasi dan pemeliharaan Pelayanan administrative Pembuatan perkiraan anggaran belanja dengan teliti.

Pengeluaran biaya sekolah meliputi aspek: a. b. c. d. e. f. Pengawasan umum Pengajaran Pelayanan bantuan Pemeliharaan gedung Operasi Pengeluaran tetap, jasa hutang

3. Penggunaan Keuangan Sekolah Depdagri dan depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas dan fungsi

otorisator, ordonator dan pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang

mengakibatkan terjadinya penerimaan atau pengeluaran keuangan. Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang yang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya, yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban. Penggunaan uang mestinya sesuai dengan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu pengaturan penggunaan dan pembukuan keuangan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan smuanya harus melalui proses dan prosedur yang berlaku. Berkenaan dengan hal ini, sutopo dan sumanto 1982 menyatakan sebagai berikut: a. Sebaiknya orang yang memegang kas tidak sekaligus memgang pembukuannya b. Setelah uang diterima harus dibukukan dan ditulis sesuai dengan mata anggaran masing-masing. c. d. e. Penggunaan uang harus ada bukti atau dokumen berupa kwitansi. Semua pengeluaran harus dibukukan Setiap document yang dijadikan bukti pengeluaran harus diberi nomor, tanggal, harus dibubuhi, diparaf oleh pejabat yang bertanggung jawab (kepala sekolah). f. Tiap halaman buku harus diberi huruf dan paraf oleh pemegang buku kas g. Dll

Beberapa buku yang diperlukan dalam penyelenggaraan keuangan sekolah adalah: a. b. Buku kas Legel gaji

c. d. e. f. g. h. i.

Buku kas harian Buku catatan SPMU Buku / daftar SPJ Buku pemeriksaan Buku setoran Pajak Buku BP3 Buku tabungan

4. Pertanggung Jawaban Keuangan Sekolah Pertanggung jawaban dapat disampaikan pada pimpinan, sumber pemberi dana maupun kepada personil sekolah untuk dapat diketahui bersama. Hal ini perlu dilakukan mengingat keuangan merupakan hal yang sangat sensitive. Ketidakjelasan laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah akan menambah anggapan negative terhadap kepala sekolah dalam hal penyelenggaraan keuangan sekolah yang tidak tertib.

5. Peranan Guru dalam Administrasi Keuangan Sekolah Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar. Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan,

penggunaan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi: 1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.

2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota. 3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana

pembangunan. 4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran. 5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah ( RAPBS). 6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ). 7. Menyetorkan pajak PPN dan PPh. 8. Membagikan gaji atau rapel. 9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.

B. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat 1. Pengertian husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Definisi diatas mengandung beberapa element penting, sebagai berikut: a. b. Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah c. Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien. Pengertian administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja atau sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau

pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu memajukan masyarakat. Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra. Jadi bila kita tarik garis merah secara general , maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja seara sadar dan sukarela. yang diperolehnya dalam

2. Tujuan Bent dan Krononberg (Ametembun, 1973;153) mengemukakan 3 tujuan utama dari hubungan sekolah dan masyarakat. Ketiga tujuan tersebut adalah : a. b. c. To prevent misunderstanding To secure financial support To secure cooperation I policy making

Yang dimaksud dengan tujuan tersebut diatas adalah :

a.

Untuk mencegah kesalahpahaman masyarakat terhadap sekolah sehingga tercipta opini yang baik dari masyarakat tentang pendidikan umumnya.

b.

Untuk memperoleh sumbangan financial dan sumbangan material dari masyarakat Untuk menjalin kerjasama dalam pembuatan pembuatan kebijaksanaan.

c.

Elsbree (hendiyat sutopo, 1982;236) mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut : a. meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak secara maksimal b. untuk meningkatkan tujuan masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat c. untuk mengembangkan antusiasme / semangat dalam membantu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat disekolah 3. Prinsip prinsip Prinsip-prinsip itu adalah : a. Prinsip otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas, karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah. b. Prinsip kesederhanaan, yaitu bahwa program-program hubungan sekolah- masyarakat harus sederhana dan jelas. c. Prinsip sensitivitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah hubungan dengan masyarakat sekolah harus sensitive terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat. d. Prinsip kejujuran, yaitu bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat apa adanya dan disampaikan secara jujur e. Prinsip ketepatan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai

4. Proses Pengelolaan Husemas Menurut Soekarto Indra Fachrudi (1989:246), mengungkapkan ada 11 teknik yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu diketahui oleh masyarakat. Teknik-teknik tersebut antara lain meliputi: 1. Laporan kepada orang tua murid Laporan yang diberikan oleh seklah kepada masyarakat berisi laporan tentang kemajuan anak, aktivitas anak di sekolah, kegiatan sekolah sendiri, dan segala sesuatu yang terjadi di sekolah sehubungan dengan pendidikan anak ddi sekolah. Laporan ini dapat dilakukan sekali dalam tiga atau empat bulan, semesteran atau tahunan. Laporan tersebut tidak hanya berupa data, angka-angka akan tetapi menyangkut inframasi yang bersiafat diagnostik. Artinya dalam laporan tersebut dicantumkan juga kelebihan dan kelemahan anak, disertai dengan jalan pemecahan yang kiranya dapat dilakukan orang tua dalam ikut membantu kesuksesan belajar anak.

2.

Buletin Bulanan Buletin bulanan dapat diusahakan oleh guru, staf sekolah , dan para orang tua yang dapat diterbitkan satu bulan sekali. Bahkan dapat juga melibatkan murid, sambil memberikan latihan dan membentuk kader dari pihak murid. Isi buletin bulanan ini adalah tentang kegiatan sekolah, artikel-artikel guru dan murid (bisa juga artikel dari orang tua murid), pengumuman- pengumuman sekolah, berita-berita sekolah, dan berita-berita masyarakat yang perlu diketahui sekolah Disamping jalur dan di atas, lain sekolah sebagainya. dapat pula

menerbitkanbooklets, yaitu buku kecil yang diberikan kepada keluarga yang anaknya yang sekolah ditempat itu, atau orang tua

10

yang akan memasukkan anaknya di sekolah itu. Isi booklets adalah petunjuk cara belajar di sekolah yang bersangkutan, fasilitas sekolah, kurikulum yang dipakai, keadaan sekolah dan sejarahnya. Pengurus sekolah dan pengurus OSIS, kemajuan dan aktivitas sekolah selama ini dan program kerja sekolah pada saat itu.

3.

Penerbitan Surat Kabar Apabila dimungkinkan, sekolah dapat menerbitkan surat kabar sekolah. Isinya menyangkut segala aspek yang menunjang kesuksesan program pendidikan. Artikel-artikel yang dimuat pun harus berkaitan dengan dunia pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari anak didik. Berita-berita yang dimuat hendaknya juga berita-berita yang memiliki nilai didik. The Twenty Eight Years Book of American Association of School Administration menyarankan 10 masalah yang

hendaknya dimasukkan dalam surat kabar sekolah: a. Kemajuan dan kesejahteraan murid. b. Program pengajaran sekolah. c. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan. d. Tata-tertib dan kehadiran di sekolah. e. Tenaga yang bekerja di sekolah. f. Anggota staf sekolah dan alumni. g. Program pengadaan dan pemeliharaan rumah sekolah. h. Biaya dan sistem administrasi sekolah. i. Perkumpulan orangtua murid dan guru. j. Aktivitas murid.

4.

Pameran Sekolah Pameran sekolah merupakan metode yang sangat efektif untuk memberikan gambaran tentang keadaan sekolah dengan berbagai hasil aktivitasnya. Masyarakat dapat melihat secara

11

langsung keadaan sekolah dengan mengunjungi pameran tersebut. Tempat penyelenggaraan pameran dapat di dalam kelas atau di luar kelas, yaitu di halaman sekolah. Bahkan dapat juga dilakukan di luar sekolah. Tentu saja yang terakhir ini memerlukan pengelolaan yang lebih rumit. Barang-barang yang dipamerkan dapat berupa hasil karya siswa dan guru, alat-alat peraga dan hasil panenan kebun atau sawah (bila ada). Termasuk juga hasil karya para guru perlu dipamerkan.

5.

Open House Open House merupakan suatu metode mempersilakan masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan dan hasil kerja murid dan guru yang diadakan pada waktu yang telah terjadwal. Pada saat itulah masyarakat dapat melihat secara langsung proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah itu. Dari gambaran ini, masyarakat dapat memberikan penilaian atas pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut. Kunjungan ke sekolah (school visitation) Kunjungan orang tua murid ke sekolah pada saat pelajaran berlangsung yang dimaksudkan agar para orang tua murid berkesempatan melihat anak-anaknya pada waktu mengikuti pelajaran. Bagus kiranya apabila setelah orang tua mengadakan kunjungan ini kemudian diadakan diskusi untuk memecahkan masalah yang timbul menurut pengamatan para orang tua. Kunjungan ke sekolah ini dapat dilaksanakan sewaktu-waktu, sehingga mereka dapat melihat kewajaran yang terjadi di sekolah itu. Kunjungan ke rumah murid (home visitation)

6.

7.

12

Kunjungan ke rumah murid dilakukan untuk melihat latar belakang kehidupan murid di rumah. Penerapan metode ini akan mempererat hubungan antara sekolah dengan orang tua murid, di samping dapat menjalin silaturrahmi antara guru dengan orang tua murid. Masalah-masalah yang dihadapi murid di sekolah dapat dibicarakan secara kekeluargaan dan persahabatan intim. Guru yang berkunjung ke rumah orang tua murid harus bersikap bijaksana, hati-hati dan ramah tamah, terutama dalam

menanggapi problema yang dikemukakan oleh orang tua. Kunjungan ke rumah orang tua murid harus direncanakan dan harus mengemban kepentingan sekolah. Jadi tidak boleh dipakai untuk kepentingan anak didik. Kecuali diadakan kunjungan oleh guru yang tidak direncanakan oleh sekolah, kemudian dalam percakapan diperbincangkan masalah siswa. Cara ini kadang-kadang yang membawa hasil yang sangat memuaskan. Melalui penjelasan oleh staf sekolah

Kepala sekolah hendaknya berusaha agar semua personal sekolah turut aktif mengambil bagian dalam mensukseskan program hubungan sekolah dengan masyarakat. Para personal sekolah dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kepentingan sekolah, organisasi sekolah dan semua kegiatan sekolah. Kepala sekolah dapat menanamkan loyalitas para staf dengan mengikutsertakan mereka bekerja. Mereka harus berpegang teguh pada etika jabatan. Hendaklah kepala sekolah juga mendorong para staf sekolah untuk menyebarkan kebaikan tentang sekolah dan mendudukkan kebaikan yang sebenarnya apabila sekolah mendapatkan kritik dari pihak luar. Inilah yang dinamakan cinta almamater.

8.

Gambaran Keadaan Sekolah Melalui Murid.

13

Murid dapat juga didorong untuk memberikan informasi kep- mengenada masyarakat tentang keadaan sekolah. Jangan sampai bahkan menyebarkan isu-isu yang tidak baik mengenai sekolah kepada masyarakat. Apabila sekolah memiliki pemancar radio maka media ini dapat dimanfaatkan agar murid berbincang bincang dalam siaran mengenai situasi sekolah.

9.

Melalui Radio dan Televisi Radio dan televisi memiliki daya yang kuat untuk menyebarkan pengaruh melalui informasi yang disiarkannya. Radio dan televisi cepat sekali membentuk public opinion yang sangat dibutuhkan dalam program hubungan sekolah dengan masyarakat ini.

Melalui radio dan televisi, masyarakat akan lebih mengenal situasi dan perkembangan sekolah. Melalui radio dan televisi sekolah dapat menyampaikan berita-berita dan pengumumanpengumuman yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pendidikan, termasuk apabila ada permohonan sumbangan dari pihak sekolah. Hal ini untuk menghindari tipuan yang sering dlakukan oleh anak kepada orang tua, bahwa anak minta uang iuran yang sebenarnya tidak ditarik oleh sekolah.

10.

Laporan Tahunan Laporan tahunan disusun oleh kepala sekolah untuk diberikan kepada penilik sekolah atau kepada Kantor

Departemen P dan K kecamatan yang membawanya atau kepada atasn langsungnya. Kepala sekolah dapat menugaskan kepada stafnya atau langsung dia sendiri memberikan informasi tersebut yang berkenaan dengan isi laporan tahunannya. Isi laporan tahunan tersebut antara lain mencakup: kegiatan yang telah dilakukan, kurikulum, personalia, anggaran dan situasi murid.

14

5. Peranan Guru dalam Husemas Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu, yaitu : a. b. c. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya (kode etik guru).

15

BAB III PENUTUP

A. Simpulan Bahwa hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk

memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan. Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut: Bagi masyarakat: tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya, kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan, menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan, melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah. Sedangkan manfaaat bagi sekolah: memperbesar dorongan, mawas diri, memudahkan memperbaiki pendidikan, memperbesar usaha meningkatkan profesi staf, konsep masyarakat tentang guru menjadi benar, mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut, mendapat dukungan moral dari masyarakat, memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat, memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat, memudahkan pemanfaatan narasumber. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu: mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat, mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun financial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah, memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah, memperkaya atau memperluasprogram sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak. Peranan Pihak-pihak yang Terkait Hubungan antara Sekolah dan Masyarakat: Orang tua, guru, komite sekolah, kepala sekolah, supervisor. Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat diantaranya: ketahuilah apa yang Anda yakini, laksanakanlah program pendidikan dengan baik dan

16

bersahabat dengan masyarakat, ketahuilah masyarakat Anda, adakan survey mengenai masyarakat di daerah tertentu, bahan-bahan dokumen, keanggotaan dalam organisasi masyarakat, adakan kunjungan ke rumah, layani masyarakat di daerah Anda, doronglah masyarakat untuk melayani sekolah. Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat Laporan kepada orang tua murid diantaranya: buletin Bulanan, penerbitan Surat Kabar, pameran Sekolah, open House, kunjungan ke sekolah (school visitation), kunjungan ke rumah murid (home visitation), melalui penjelasan oleh staf sekolah, gambaran Keadaan Sekolah melalui Murid, melalui Radio dan Televisi, laporan Tahunan. Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat yaitu hubungan edukatif, hubungan kultural, dan hubungan Institusional. Bentuk-bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat yaitu aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas, aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-guru satu bidang studi, media masa, kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah, pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.

B. Saran Hendaknya pihak-pihak yang terkait dalam hubungan sekolah dengan masyarakat, dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan tersebut agar tercipta suasana belajar mengajar yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Dengan meningkatnya semangat belajar siswa, diharapkan dapat mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di sekolah itu sendiri pada khususnya.

17

Anda mungkin juga menyukai