Anda di halaman 1dari 39

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kebidanan dalam arti menolong persalinan dapat dikatakan sebagai praktik kesehatan tertua di dunia, sama tuanya dengan umat manusia. Pada mulanya semua persalinan ditolong oleh dukun atau mereka yang mengkhususkan diri dalam pertolongan persalinan, tanpa membolehkan tenaga medis lainnya untuk ikut membantu melakukan hal tersebut. Dengan pengetahuan yang serba terbatas serta jumlah tenaga ahli kebidanan dan penyakit kandungan di Indonesia yang masih sangat kurang yaitu pada tahun 1995 terdapat 700 orang tenaga berbanding dengan 197 juta penduduk !anuaba, 1999" bila dibandingkan dengan negara di #sia $enggara lain, %ontoh di &ilipina terdapat '.000 orang tenaga ahli kebidanan dalam jumlah penduduk (0 juta ji)a. !aka sudah dapat dibayangkan bah)a jumlah kematian ibu dan bayi di Indonesia menjadi paling tinggi di #sia $enggara. *ebagai ukuran kemmapuan pelayanan kesehatan satu negara ditetapkan berdasarkan angka kematian ibu dan angka kematian karena melahirkan. *ementara persalinan di Indonesia sebagian besar yaitu sekitar 70 + ,0 - masih ditolong oleh dukun terutama di pedesaan dengan kemampuan dan peralatan yang serba terbatas. Penyebab kematian terjadi terutama karena perdarahan, in.eksi, dan kera%unan hamil serta terlambatnya sistem rujukan !anuaba, 1999". Pemerintah sendiri telah mengupayakan berbagai %ara untuk mengendalikan angka kematian ibu dan bayi yang sangat tinggi tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu pada khususnya. Dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi de)asa ini, membuat model penga)asan terhadap masa kehamilan seperti yang dikembangkan di Paris pada tahun 1901 dengan nama plea o. promaternity hspital yang bertujuan memberikan pelayanan kepada ibu selama masa kehamilan sehingga ibu dapat menyelesaikan masa kehamilannya dengan baik dan bayi dapat dilahirkan dengan sehat dan selamat. Di Indonesia sendiri model penga)asan tersebut semakin membuka pandangan masyarakat bah)a penga)asan yang ketat pada

masa kehamilan menjadi hal yang sangat penting guna mengantarkan ibu dan bayi kepada keadaan yang sehat dan sejahtera. /leh karenanya di Indonesia dikembangkan model penga)asan yang sama dengan nama 0KI# yaitu 0alai Kesehatan Ibu dan #nak. Dimana 0KI# menjadi bagian terpenting dari program Puskesmas dan telah tersebar dis eluruh Indonesia yang dipimpin oleh beberapa orang dokter sehingga kemampuan pelayanannya dapat lebih ditingkatkan. 0ahkan menjelang pen%apaian Indonesia *ehat '010, dikembangkan program 0idan di Desa guna mengupayakan masyarakat di pelosok dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan dengan lebih mudah. Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada masalah kebidanan ini mengingat permasalahan yang mun%ul selama masa kehamilan adalah sangat kompleks yang meliputi masalah .isik, psikologis dan sosial *ar)ono, 1991". 0ahkan dengan ke%enderunagn angka kematian pada ibu yang sangat tinggi yang diakibatkan karena perdarahan, in.eksi dan kera%unan pada masa kehamilan, menjadikan program penga)asan pada ibu hamil lebih diperketat dan ditingkatkan melalui upaya #12 #nte 1atal 2are". *alah satu permasalahan yang sering terjadi pada ibu hamil adalah keguguran atau abortus. !engingat semkain berkembnagnya pendidikan dan pengethauan masyarakat khususnya )anita dengan emansipasinya dalam turut serta menghidupi ekonomi keluarga, membuat kejadian abortus menjadi %ukup tinggi dalam dekade terakhir. Didukung pula oleh pengaruh budaya barat dengan pergaulan bebasnya menjadinya banyak kejadian kehamilan tidak diinginkan menjadi meningkat sehingga ke%enderungan kejadian abortus pro3o%atus juga meningkat. 0ahkan semakin merebaknya klinik + klinik aborsi di tanah air, semakin membuka peluang )anita untuk melakukan aborsi tanpa memikirkan akibatnya. 0erdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka kami mengangkat permasalahan abortus sebagai makalah, mengingat permasalahan abortus sendiri merupakan suatu permasalahan yang kompleks bagi ibu, suami4pasangan maupun keluarga.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum !enerapkan asuhan kepera)atan pada ibu dengan kejadian abortus sesuai dengan konsep teori asuhan kepera)atan. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. !engidenti.ikasi data .okus kepera)atan melalui pengkajian pada ibu hamil denagn kejadian abortus. '. !engidenti.ikasi diagnosa kepera)atan yang timbul pada ibu hamil dengan kejadian abortus. 5. !engidenti.ikasi ren%ana inter3ensi kepera)atan pada ibu hamil dengan kejadian abortus. (. !enerapkan implementasi kepera)atan pada ibu hamil dengan kejadian abortus. 5. !engidenti.ikasi e3aluasi kepera)atan pada ibu hamil dengan kejadian abortus.

1.3 Man aat Penulisan 1.3.1 Bagi mahasis!a !emberikan kesempatan kepada mahasis)a guna menerapkan asuhan kepera)atan pada ibu hamil dengan kejadian abortus sehingga dapat menambah pengalaman dan pemahaman mahasis)a terhadap penatalaksanaan asuhan kepera)atan pada pasien dengan abortus. 1.3.2 Bagi "nstitusi #en$i$ikan !eningkatkan pengetahuan mengenai penatalaksanaan asuhan kepera)atan pada ibu hamil dengan kejadian abortus di rumah sakit sehingga dapat menetapkan prosedur tetap mengenai model asuhan kepera)atan yang tepat digunakan pada ibu dengan permasalahan abortus.

BAB 2 T"N%AUAN PU&TAKA A. K'nse# Me$is 1. De inisi A('rtus a. 0erakhirnya masa kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar 0agian /bgyn 6npad, 1999". #nak baru mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya telah men%apai 1000 gram atau umur kehamilan ', minggu. b. Pengeluaran atau ekstraksi janin atau embrio yang berbobot 500 gram atau kurang dari ibunya yang kira + kira berumur '0 sampai '' minggu kehamilan 7a%ker and !oore, '001". 2. Eti'l'gi A('rtus a. Kelainan telur Kelainan telur menyebabkan kelainan pertumbuhan yang sedinikian rupa hingga janin tidak mungkin hidup terus, misalnya karena .aktor endogen seperti kelainan %hromosom trisomi dan polyploidi". (. Pen)akit i(u 0erbagai penyakit ibu dapat menimbulkan abortus, yaitu8 1." In.eksi akut yang berat8 pneumonia, thypus dapat mneyebabkan abortus dan partus prematurus. '."Kelainan endokrin, misalnya kekurangan progesteron atau dis.ungsi kelenjar gondok. 5."$rauma, misalnya laparatomi atau ke%elakaan langsung pada ibu. (."9i:i ibu yang kurang baik. 5."Kelainan alat kandungan8 a." 7ypoplasia uteri b." $umor uterus %." 2er3iks yang pendek d." ;etro.le<io uteri in%ar%erata e." Kelainan endometrium =."&aktor psikologis ibu.

*. +akt'r suami $erdapat kelainan bentuk anomali kromosom pada kedua orang tua serta .aktor imunologik yang dapat memungkinkan hospes ibu" mempertahankan produk asing se%ara antigenetik janin" tanpa terjadi penolakan. $. +akt'r lingkungan Paparan dari lingkungan seperti kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol serta paparan .aktor eksogen seperti 3irus, radiasi, :at kimia, memperbesar peluang terjadinya abortus. 3. Pat' isi'l'gi Pada a)al abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya. 7al tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari , minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena 3illi koriales belum menembus desidua lebih dalam, sehingga hasil konsepsi mudah dilepaskan. Pada kehamilan , sampai 1( minggu 3illi koriales menembus desidua lebih dalam sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 1( minggu keatas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pe%ah adalah janin disusul dengan plasenta. Pedarahan jumlahnya tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. 7asil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. #dakalanya kantong amnion kosong atau tampak didalamnya benda ke%il tanpa bentuk yang jelas blighted o3um" atau janin telah mati dalam )aktu yang lama missed abortion". #pabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan se%epatnya, maka akan menjadi mola karneosa. !ola karneosa merupakan suatu o3um yang dikelilingi oleh kapsul bekuan darah. Kapsul memiliki ketebalan ber3ariasi, dengan 3illi koriales yang telah berdegenerasi tersebar diantaranya. ;ongga ke%il didalam yang terisi %airan tampak menggepeng dan terdistorsi akibat dinding bekuan darah lama yang tebal. 0entuk

lainnya adalah mola tuberosa, dalam hal ini amnion tampak berbenjol>benjol karena terjadi hematoma antara amnion dan korion. Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses mumi.ikasi. !umi.ikasi merupakan proses pengeringan janin karena %airan amnion berkurang akibat diserap, kemudian janin menjadi gepeng .etus kompresus". Dalam tingkat lebih lanjut janin dapat menjadi tipis seperti kertas perkamen .etus papiraseus". Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak %epat dikeluarkan adalah terjadinya maserasi. $ulang>tulang tengkorak kolaps dan abdomen kembung oleh %airan yang mengandung darah. Kulit melunak dan terkelupas in utero atau dengan sentuhan ringan. /rgan>organ dalam mengalami degenerasi dan nekrosis. ,. Klasi ikasi a('rtus a. A('rtus &#'ntan terjadi dengan sendiri, keguguran" merupakan ? '0- dari semua abortus. #bortus spontan terdiri dari 7 ma%am, diantaranya 8 1.- A('rtus imminens keguguran mengan%am" adalah #bortus ini baru mengan%am dan ada harapan untuk mempertahankan. $anda dan 9ejala a." Perdarahan per>3aginam sebelum minggu ke '0 b." Kadang nyeri, terasa nyeri tumpul pada perut bagian ba)ah menyertai perdarahan %." 1yeri terasa memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit sekali d." $idak ditemukan kelainan pada ser3iks e." *er3iks tertutup. 2.- A('rtus in*i#iens keguguran berlangsung" adalah #bortus sudah berlangsung dan tidak dapat di%egah lagi. $anda dan 9ejala a." Perdarahan per 3aginam masi., kadang + kadang keluar gumpalan darah. b." 1yeri perut bagian ba)ah seperti kejang karena kontraksi rahim kuat. %." *er3iks sering melebar sebagian akibat kontraksi.

3.- A('rtus in*'m#lete tertinggal di rahim. $anda dan 9ejala

keguguran tidak lengkap" adalah *ebagian dari buah

kehamilan telah dilahirkan tetapi sebagian biasanya jaringan plasenta" masih

a." Perdarahan per 3aginam berlangsung terus )alaupun jaringan telah keluar. b." 1yeri perut ba)ah mirip kejang. %." Dilatasi ser3iks akibat masih adanya hasil konsepsi di dalam uterus yang dianggap sebagai %orpus allienum. d." Keluarnya hasil konsepsi seperti potongan kulit dan hati". ,.- A('rtus *'m#letus keguguran lengkap" adalah *eluruh buah kehamilan telah dilahirkan lengkap. Kontraksi rahim dan perdarahan mereda setelah hasil konsepsi keluar. $anda dan 9ejala a." *er3iks menutup. b." ;ahim lebih ke%il dari periode yang ditunjukkan amenorea. %." 9ejala kehamilan tidak ada. d." 6ji kehamilan negati.. ..- Misse$ a('rti'n keguguran tertunda" adalah !issed abortion ialah keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke '' tetapi tertahan di dalam rahim selama ' bulan atau lebih setelah janin mati. $anda dan 9ejala a." ;ahim tidak membesar, malahan menge%il karena absorpsi air ketuban dan ma%erasi janin. b." 0uah dada menge%il kembali. %." 9ejala kehamilan tidak ada, hanya amenorea terus berlangsung. /.- A('rtus ha(itualis keguguran berulang + ulang" adalah abortus yang telah berulang dan berturut + turut terjadi sekurang + kurangnya 5 kali berturut + turut. 0.- A('rtus e(rilis adalah #bortus in%ompletus atau abortus in%ipiens yang disertai in.eksi. $anda dan 9ejala a." Demam kadang + kadang menggigil. b." @o%hea berbau busuk.

(. A('rtus #r'1'*atus disengaja, digugurkan" merupakan ,0- dari semua abortus. #bortus pro3o%atus terdiri dari ' ma%am, diantaranya 8 1.A('rtus #r'1'*atus arti i*ialis atau abortus therapeuti%s adalah Pengguguran kehamilan dengan alat + alat dengan alasan bah)a kehamilan membahayakan memba)a maut bagi ibu, misal ibu berpenyakit berat. Indikasi pada ibu dengan penyakit jantung rheuma", hypertensi essensialis, %ar%inoma %er3iks. 2.A('rtus #r'1'*atus *riminalis #dalah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang syah dan dilarang oleh hukum. .. Penatalaksanaan A('rtus a. A('rtus imminens Karena ada harapan bah)a kehamilan dapat dipertahankan, maka pasien8 1."Istirahat rebah tidak usah melebihi (, jam". '."Diberi sedati3a misal luminal, %odein, morphin. 5."Progesteron 10 mg sehari untuk terapi substitusi dan mengurangi kerentanan otot> otot rahim misal gestanon". (."Dilarang %oitus sampai ' minggu. (. A('rtus in*i#iens Kemungkinan terjadi abortus sangat besar sehingga pasien8 1." !emper%epat pengosongan rahim dengan o<yto%in ' A satuan tiap A jam sebnayak = kali. '." !engurangi nyeri dengan sedati3a. 5." Bika pto%in tidak berhasil dilakukan %uretage asal pembukaan %ukup besar. *. A('rtus in*'m#letus 7arus segera %uretage atau se%ara digital untuk mengehntikan perdarahan. $. A('rtus e(rilis 1." Pelaksanaan %uretage ditunda untuk men%egah sepsis, ke%ulai perdarahan banyak sekali. '." Diberi atobiotika. 5." 2uretage dilakukan setelah suhu tubuh turun selama 5 hari.

e. Misse$ a('rti'n 1." Diutamakan penyelesaian missed abortion se%ara lebih akti. untuk men%egah perdarahan dan sepsis dengan o<yto%in dan antibiotika. *egera setelah kematian janin dipastikan, segera beri pito%in 10 satuan dalam 500 %% glu%ose. '." 6ntuk merangsang dilatasis er3iks diberi laminaria sti.t. /. Pen)ulit A('rtus a. Perdarahan hebat. b. In.eksi kadang>kadang sampai terjadi sepsis, in.eksi dari tuba dapat menimbulkan kemandulan. %. ;enal .ailure disebabkan karena in.eksi dan sho%k. d. *ho%k bakteri karen ato<in. e. Per.orasi saat %uretage B. K'nse# Ke#era!atan "(u $engan A('rtus 1. Pengkajian Data +'kus Pada Ibu hamil dengan kasus abortus pada umumnya mengalami keluhan sebagai berikut8 a. $idak enak badan. b. 0adan panas, kadang> kadang panas disertai menggigil dan panas tinggi. %. *akit kepala dan penglihatan terasa kabur. d. Keluar perdarahan dari alat kemaluan, kadang>kadang keluar .lek>.lek darah atau perdarahan terus>menerus. e. Keluhan nyeri pada perut bagian ba)ah, nyeri drasakan melilit menyebar sampai ke punggung dan pinggang. .. Keluhan perut dirasa tegang, keras seperti papan, dan kaku. g. Keluhan keluar gumpalan darah segar seperti kulit mati dan jarinagn hati dalam jumlah banyak. h. Perasaan takut dan kha)atir terhadap kondisi kehamilan. i. Ibu merasa %emas dan gelisah sebelum mendapat kepastian penyakitnya. j. 1adi %enderung meningkat, tekanan darah meningkat, respirasi meningkat dan suhu meningkat. Pemeriksaan Penunjang8

10

a. Pada pemeriksaan dalam ditemukan terdapat pembukaan ser3iks atau pada kasus abortus imminens sering ditemukan ser3iks tertutup dan keluhan nyeri hebat pada pasien. b. Porsio sering teraba melunak pada pemeriksaan dalam, terdapat jaringan ikut keluar pada pemeriksaan. %. Pemeriksaan kadar hemoglobin %enderung menurun akibat perdarahan. d. Pemeriksaan kadar 729 dalam urine untuk memastikan kehamilan masih berlangsung. e. Pemeriksaan auskultasi dengan .unduskop dan doppler untuk memastikan kondisi janin. .. Pemeriksaan 6*9 untuk memastikan kondisi janin. 2. Diagn'sa Ke#era!atan a. 1yeri b4d adanya kontraksi uterus, skunder terhadap pelepasan separasi plasenta. b. ;esiko de.i%it 3olume %airan b4d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal perdarahan". %. Kelemahan b4d penurunan produksi energi metaboli%, peningkatan kebutuhan energi status hipermetabolik"C kebutuhan psikologis4emosional berlebihanC perubahan kimia tubuhC perdarahan. d. ;esiko terjadi ga)at janin intra uteri hipoksia" b4d penurunan suplay /' dan nutrisi ke jaringan plasenta skunder terhadap perdarahan akibat pelepasan separasi plasenta. e. Ketakutan4ansietas b4d krisis situasi perdarahan"C an%aman4perubahan pada status kesehatan, .ungsi peran, pola interaksiC an%aman kematianC perpisahan dari keluarga hospitalisasi, pengobatan", transmisi4penularan perasaan interpersonal. .. De.isit kno)ledge 4 Kurang pengetahuan kebutuhan belajar", mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b4d kurang pemajanan4mengingatC kesalahan interpretasi in.ormasi, mitosC tidak mengenal sumber in.ormasiC keterbatasan kogniti.. g. ;esiko tinggi terhadap in.eksi b4d ketidakadekuatan pertahanan skunder akibat perdarahanC prosedur in3asi..

11

2.0.3 Diagn'sa Ke#era!atan2 Tujuan2 Kriteria Hasil2 "nter1ensi2 $an 3asi'nal D"A4N5&A KEPE3A6ATAN TU%UAN DAN K3"TE3"A HA&"L "NTE37EN&" 3A&"5NAL inter3ensi

1yeri b4d adanya kontraksi Pasien dapat $entukan ri)ayat nyeri, mis. @okasi nyeri, .rekuensi, durasi !enentukan uterus, skunder terhadap mendemonstrasikan hilang dan intesitas skala 0>10" dan tindakan penghilangan yang selanjutnya. digunakan. pelepasan separasi plasenta dari ketidaknyamanan. Kriteria e3aluasi8 menyangkal nyeri, melaporkan perasaan nyaman, ekspresi )ajah dan postur tubuh rileks.

Pantau8 $D, nadi, ;; setiap ( jam bila tidak menerima agen !engidenti.ikasi kemajuan osmoti% se%ara intra3ena, setiap ' jam bila menerima agen atau penyimpangan dari hasil osmoti%. yang diharapkan. Pantau masukan dan haluaran setiap , jam bila menerima agen osmoti% intra3ena.

0erikan analgesi% sesuai pesanan dan menge3aluasi #nalgesik memblok jaras kee.ekti.annya. 0eri tahu doketr bila nyeri menetap atau nyeri. Ketidaknyamnan mata memburuk setelah pemberian obat. berat menandakan perkembangan komplikasi dan perlunya perhatian medis segera. 0erikan tindakan kenyamanan dasar, mis. ;eposisi, gosokan !eningkatkan relaksasi dan membantu mem.okuskan punggung, dan akti.itas hiburan, mis. !usik, tele3isi. kembali perhatian.

12

Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri, mis. !emungkinkan pasien untuk $eknik relaksasi, 3isualisasi, bimbingan imajinasi, treta)a, berpartisipasi se%ara akti. dan sentuhan terapeutik. meningkatkan rasa %ontrol.

D3aluasi penghilangan nyeri. $ujuannya adalah %ontrol In.ormasi memberikan data dasar untuk menge3aluasi nyeri maksimum dengan kebutuhan4kee.ekti.an inter3ensi. pengaruh minimum pada #K*. ;esiko de.i%it 3olume %airan b4d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormal perdarahan". Pasien dapat mendemostrasikan status %airanC Kekurangan 3olume %airan tidak terjadi. Kriteria e3aluasi8 tak ada mani.estasi dehidrasi, resolusi oedema, elektrolit serum dalam batas normal, haluaran urine di atas 50 ml4jam. Pantau8 $anda>tanda 3ital, e3aluais nadi peri.er, pengisian kapiler. Earna urine. !asukan dan haluaran. *tatus umum setiap , jam. 0eritahu dokter bila8 haluaran urine F 50 ml4jam, haus, takikardia, gelisah, $D di ba)ah rentang normal, urine gelap atau en%er gelap. Konsultasi doketr bila mani.estasi kelebihan %airan terjadi. !engidenti.ikasi penyimpangan indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. !enunjukkan keadekuatan 3olume sirkulasi. $emuan > temuan ini mennadakan hipo3olemia dan perlunya peningkatan %airan. Pada luka bakar luas, perpindahan %airan dari ruang intra3askular ke ruang interstitial menimbukan hipo3olemi.

Kaji turgor kulit dan kelembaban membrane mukosa. Indikator tidak langsung dari Perthanakn kleuhan haus. status hidrasi4derajat kekurangan. Dorong pemasukan %airan sampai 5000 %%4'( jam sesuai !embantu dalam memelihara toleransi tubuh. kebuthan %airan dan

13

menurunkan resiko samping membahayakan. Kolaborasi8 0erikan %airan IG sesuai indikasi.

e.ek yang

Diberikan untuk hidrasi umum serta mengen%erkan obat antineoplastik dan menurunkan e.ek samping merugikan, mis. !ual4muntah atau ne.rotoksitas. !en%egah kelelahan yang berlebihan. Periode istirahat sering diperlukan untuk memperbaiki4mengurangi pemakaiann neergi. Peren%anaan akan memungkinkan pasien menjadi ekti. selama )aktu dimana tingkat energi lebih tinggi, yang dapat memperbaiki perasaan sejahtera dan rasa kontrol. !eningkatkan kekuatan stamina dan memampukan pasien manjadi lebih akti. tanpa kelelahan berarti. !asukan4penggunaan nutrisi adekuat perlu untuk memenuhi kebutuhan energi untuk akti.itas.

Kelemahan b4d penurunan produksi energi metaboli%, peningkatan kebutuhan energi status hipermetabolik"C kebutuhan psikologis4emosional berlebihanC perubahan kimia tubuhC perdarahan.

Klien dapat mengontrol kelemahan yang timbul dan dapat memenuhi akti.itas se%ara mandiri. Kriteria hasil8 !enunjukkan peningkatan dalam berakti.itas. Kelemahan dan kelelahan berkurang. Kebutuhan #D@ terpenuhi se%ara mandiri atau dengan bantuan. .rekuensi jantung4irama dan $d dalam batas normal. kulit hangat, merah muda dan kering

0erikan akti.itas alternati. dengan periode istirahat tanpa diganggu. ;en%anakan pera)atan untuk memungkinkan periode istirahat. Bad)alkan akti.itas periodi% bila pasien mempunyai energi banyak. @ibatkan pasien4orang terdekat dalam jad)al peren%anaan.

Dorong masukan nutrisi.

14

#njurkan keluarga untuk membantu pemenuhan kebutuhan $eknik penghematan energi #D@ pasien. menurunkan penggunaan energi dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Belaskan pola peningkatan bertahap dari akti.itas, %ontoh8 #kti.itas yang maju posisi duduk ditempat tidur bila tidak pusing dan tidak ada memberikan kontrol jantung, nyeri, bangun dari tempat tidur, belajar berdiri dst. meningaktkan regangan dan men%egah akti.itas berlebihan. ;esiko terjadi ga)at janin intra uteri hipoksia" b4d penurunan suplay /' dan nutrisi ke jaringan plasenta skunder terhadap perdarahan. 9a)at janin tidak terjadi, bayi dapat dipertahankan sampai umur 57 minggu dan atau 00@ '500 gr. Kriteria hasil8 9erakan janin akti.. DBB 1'0>1(0 <4mnt. Kontraksi uterus 4his tidak ada. Kehamilan dapat dipertahankan sampai umur 57 minggu dan atau 00@ '500 gr. Perdarahan berhenti atau tidak ada. &lek>.lek tidak ada. #njurkan penderita untuk tidur miring ke kiri. !eminimalkan tekanan pada aorta sehingga /' yang disuplay ke plasenta dan janin lebih lan%ar.

#njurkan pasien untuk melakukan #12 se%ara teratur Deteksi dini terhadap adanya sesuai dengan masa kehamilan8 penyimpangan pada 1 <4bln pada trimester I kehamilan. ' <4bln pada trimester II 1 <4minggu pada trimester III. Pantau DBB, kontraksi uterus4his, gerakan janin. Penurunan DBB dan gerakan janin sebagai prediksi adanya as.iksia janin. &ase istirahat yang lebih akan membantu meminimalkan pemakaian energi dan /' sekaligus dapat mengistirahatkan bayi sampai

!oti3asi pasien untuk meningkatkan .ase istirahat.

15

%ukup bulan. Belaskan pada pasien untuk segera kehamilannya bila terdapat8 9erakan janin berkurang4menurun. Kontraksi4his terus>menerus. Perdarahan 1yeri abdomen. Perut mengeras dan sangat nyeri. Ketakutan4ansietas b4d krisis situasi perdarahan"C an%aman4perubahan pada status kesehatan, .ungsi peran, pola interaksiC an%aman kematianC perpisahan dari keluarga hospitalisasi, pengobatan", transmisi4penularan perasaan interpersonal. Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya ansietas. Kriteria hasil8 Pasien melaporkan hilangnya 4 berkurangnya perasaan %emas4kha)atir. Pasien tenang. Pasien kooperati. dalam pengobatan. Postur tubuh rileks. Dkspresi )ajah tenang. *kala 7#;*8 F 5 Kaji derajat ansietas. memeriksakan *ebagai kontrol langsung dari pasien terhadap kondisi kehamilannya.

!enentukan inter3ensi kepera)atan selanjutnya.

0iarkan pasien mengekspresikan perasaan tentang Pengekspresian perasaan kondisinya. Pertahankan %ara yang tenang dan e.isien. membantu pasein Belaskan semua tujuan tindakan yang ditentukan. mngidenti.ikasi sumber ansietas dan penggunaan respon koping. Pendekatan tenang oleh pemberi pera)atan menyampaikan keper%ayaan dan %ontrol. Pengetahuan apa yang diperkirakan membantu mengurangi ansietas. Pertahankan %ontrol nyeri e.ekti.. 1yeri adalah sumber ansietas. Pertahankan kontak sering dengan pasien. 0i%ara dengan !emberikan keyakinan menyentuh pasien bila tepat. bah)a pasien tidak sendiri atau ditolak, berikan respek dan penerimaan indi3idu, mengembangkan keper%ayaan.

16

Easpada pada tanda menyangkal4depresi, mis. !enarik diri, Pasien dapat menggunakan marah, tanda tidak tepat. $entukan adanya ide bunuh diri mekansime pertahanan dari dan kaji potensial nyeri pada skala 0>10. menyangkal dan mengekspresikan harapan dimana diagnosis tidak akurat. Persaan bersalah, distress spiritual, gejala .isik atau kurang era)atan diri dapat menyebabkan pasien menjadi menarik diri dan yakin bah)a bunuh diri adalah pilihan tepat. @ibatkan orang terdekat sesuai indikasi bila keputusan !enjamin system pendukung mayor akan dibuat. untuk pasien dan memungkinkan orang terdekat terlibat degna tepat. $ingkatakan rasa tenang dan lingkungan tenang. !emudahkan istirahat, menghemat energi dan meningkatkan kemmapuan koping.

Perhatikan koping take.ekti., mis. Interaksi so%ial buurk, !engidentii.kasi masalah tidak berdaya, .ungsi menyerah setiap hari dan kepuasan indi3idu dam memberikan sumber. dukungan pada pasien4orang terdekat dalam menggunakan keterampilam koping e.ekti.. De.isit kno)ledge 4 Kurang Pasien dapat memenuhi $entukan persepsi pasien tentang kondisi kehamilan !em3alidasi tingkat

17

pengetahuan kebutuhan belajar", mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b4d kurang pemajanan4mengingatC kesalahan interpretasi in.ormasi, mitosC tidak mengenal sumber in.ormasiC keterbatasan kogniti..

kebutuhan belajar se%ara mandiri, memahami penyakit dan pengobatan yang diberikan. Kriteria hasil8 Pasien memahami regimen terapeutik dan pera)atan yang diberikan. Pasien kooperati. terhadap tindakan pengobatan dan pera)atan yang diberikan. Pasien taat terhadap program pengobatan dan pera)atan yang diberikan.

sekarang, tanyakan sendiri4sebelumnya.

tentang

pengalaman

pasien pemahaman saat ini, mengidenti.kasi kebutuhan belajar dan memberikan dasar pengetahuan dimana pasien membuat keputusan berdasarkan in.ormasi.

0erikan in.ormasi yang jelas dan akurat dalam %ara yang !embantu penilaian diagnos nyata, ja)ab pertayaan dengan jelas. akanker, memberikan in.ormasi yang diperlukan selama )aktu menyerapnya. 0erikan pedoman antisipasi pada pasien tentang proto%ol Pasien mempunyai hak untuk pengobatan, hasil yang diharapkan, kemungkinan janin tahu dan beraprtisipasi dalam dapat dipertahankan. 0ersikap jujur dengan pasien. mengambil keputusan tentang pera)atan dan pengobatan yang diterima. In.ormasi akurat dan detail membantu menghilangkan rasa takut dan ansietas. #njurkan meningkatkan masukan %airan minimal '500 !emperbaiki keadaan umum ml4'( jam dan diet tinggi kalori serta membatasi akti.itas. ibu sehingga membantu mengurangi akibat perdarahan. #njurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual !en%egah timbulnya pada uterus dengan suami sampai kehamilan berusia 1= minggu ( rangsangan sehingga kontraksi uterus bulan". tidak terjadi. @akukan e3alausi sebelum pulang ke rumah sesuai indikasi. !embantu dalam transisi ke

18

lingkungan rumah dengna memberikan in.ormasi tentang kebutuhan perubahan pada situasi .isik, penyediaan bahan yang diperlukan. Identi.ikasi dan ketahui persepsi pasien thd an%aman4situasi. Dorong mengekspresikan dan jangan menolak perasaan marah, takut dll. /rientasikan klien4keluarga thd prosedur rutin dan akti.itas. $ingkatkan partisipasi bila mungkin. 2emas berkelanjutan dapat terjadi dalam berbagai derajat selama beberapa )aktu dan dapat dimani.estasikan oleh gejala depresi. Perkiraan dan in.ormasi dapat menurunkan ke%emasan pasien.

Dorong kemandirian, pera)atan diri, libatkan keluarga Peningkatan kemandirian dari se%ara akti. dalam pera)atan. pasien dan keluarga meningkatkan rasa per%aya diri dan kemampuan untuk melakukan pera)atan diri se%ara akti.. ;esiko tinggi terhadap in.eksi Pasien mendemonstrasikan $ingkatkan prosedur men%u%i tangan yang baik $ekankan !embantu potensial sumber in.eksi4pertumbuhan skunder. b4d ketidakadekuatan tidak adanya tanda dan higienen personal. pertahanan skunder akibat gejala in.eksi yang terjadi. Pantau suhu. Peningkatan suhu terjadi perdarahanC prosedur in3asi.. Kriteria hasil8 karena berbagai .a%tor, mis. $anda dan gejala in.eksi in.eksi. Identi.ikasi dini tidak ada rubor, dolor, proses in.eksi memungkinkan %olor, penurunan terapi yang tepat untuk dimulai dengan segera. .ungsiolesa, painless" dini dan Gital sign dalam batas Kaji semua system, mis. Kulit, perna.asan, genitourinaria, Pengenalan

19

normal. terhadap tanda4gejala in.eksi se%ara kontinyu. Perdarahan berkurang4berhenti. Kondisi janin dalam rahim baik gerakan janin, djj, $ingkatkan istirahat adekuat. kontraksi berkurang". 7indari4batasi prosedur in3asi3e, taati teknik septi%.

inter3ensi segera men%egah progresi situasi4sepsis yang serius. !embatasi keletihan.

dapat pada lebih

!enurunkan resiko kontaminai, membatasi entri portal terhadap agen in.eksius.

20

8. 6e( 5 8auti'n

Etiologi: Faktor kelainan telur. Faktor penyakit pada ibu Faktor suami Faktor lingkungan /eksogen

Buah kehamilan pada usia 20 minggu dan berat < 500 gram

Janin dapat beradaptasi

Janin tidak dapat beradaptasi

Usia kehamilan dapat dipertahankan > 37 minggu atau BB janin > 25 gram

Janin gugur

!angsangan pada uterus

"epasnya buah kehamilan dari implantasinya

#erganggunya psikologis ibu

$ontraksi uterus

#erputusnya pembuluh darah ibu %erdarahan dan nekrose desidua

Kecemasan Defisit knowledge

%rostaglandin &

'ilatasi ser(iks Resiko defisit !olume cairan "#eri Kelemahan Resiko gawat anin Resiko ter adi infeksi

21

DA+TA3 PU&TAKA

0arbara 2. @ong, 199=, Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, $he 2.G !osby 2ompany *t. @ouis, 6*#. 0arbara Dngram 199,", Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Jilid II Penerbit 0uku Kedokteran D92, Bakarta. Donna D. Ignata3i%ius, 1991, Medical Surgical Nursing: A Nursing Process Approach, E0. *auders 2ompany, Philadelphia. 9uyton H 7all, 1997, Buku A ar !isiologi Kedokteran "disi #, Penerbit 0uku Kedoketran D92, Bakarta !arylin D. Doenges, '000, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedo$an %ntuk Perencanaan dan Pendoku$entasian Perawatan Pasien edisi &, Penerbit 0uku Kedoketran D92, Bakarta. 0agian /bstetri dan 9inekologi &K 6npad, 199(, '(stetri Patologi, 0agian /bstetri dan 9inekologi &K 6npad, 0andung. 7a%ker !oore, 1999, "sensial '(stetri dan )inekologi "disi *, Penerbit 0uku Kedokteran D92, Bakarta. 7ani.a Eikyasastro, 1997, Il$u Ke(idanan, Iayasan 0ina Pustaka *ar)ono Pra)iroharjo8 Bakarta. !arylin D. Doengoes, !ary &ran%es !oorhouse, #li%e 2. 9eissler , '000, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedo$an %ntuk Perencanaan dan Pendoku$entasian Perawatan Pasien "disi &, Penerbit 0uku Kedokteran D928 Bakarta 7ani.a Eikyasastro 1997", Il$u Kandungan, Iayasan 0ina Pustaka *ar)ono Pra)iroharjo, Bakarta.

BAB 3

22

A&UHAN KEPE3A6ATAN 3EP35DUK&" PADA N9. 3 DEN4AN AB53TU& "MM"NEN& TAN44AL 10 MA3ET 2::;

$anggal masuk ;uang Pengkajian tanggal 3.1 Pengkajian 3.1.1 "$entitas 1ama 6mur *uku4bangsa #gama Pendidikan Pekerjaan #lamat

8 17 !aret '009 8> 8 17 !aret '009

Bam masuk

8 11.50 EI0

1o. ;egister 8 JJJJJJJ Bam 8 1'.50 EI0.

8 1y. ; 8 '( tahun 8 Ba)a4Indonesia 8 Islam 8 *!# 8 Ibu ;$ 8 Klampis > *by.

1ama 6mur *uku4bangsa #gama Pendidikan Pekerjaan #lamat

8 $n. * 8 ', tahun 8 Ba)a4Indonesia 8 Islam 8 *!# 8 *)asta ;p.1.'00.000,>" 8 Klampis > *by

*tatus perka)inan 8 Ka)in 3.1.2

*tatus perka)inan 8 Ka)in

&tatus Kesehatan a. Alasan datang ke ru$ah sakit 8 Ibu mengeluh terlambat menstruasi sejak ( bulan yang lalu, lalu sejak tadi pagi dirasakan keluar darah sedikit dari kemaluan serta ibu merasakan mules pada perut bagian ba)ah. Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan seksual kemarin malam, ibu mengatakan habis jalan>jalan di mall. b. Keluhan uta$a saat ini : Ibu takut kalau kehamilannya tidak bisa dipertahankan atau terdapat apa>apa dengan janin yang dikandungnya. %. +i$(uln,a keluhan : !endadak. d. !aktor ,ang $e$per(erat : Bika ibu berakti.itas atau berjalan, perdarahan dirasakan semakin bertambah. e. %pa,a ,ang dilakukan untuk $engatasi : Istirahat dan duduk. -. /iagnosa $edik : Abortus imminens.

21

3.1.3

3i!a)at Ke#era!atan a. Riwa,at o(stetri:

23

(. Riwa,at $enstruasi: 1" !enar%he umur 1' tahun '" 0anyak darah menstruasi sedang 5" *iklus teratur (" @ama menstruasi8 5 >7 hari. 5" 7P7$8 1= 1o3ember '00, =" Keluhan selama menstruasi tidak ada. %. Riwa,at perkawinan : Ibu menikah = bulan yang lalu dan ini adalah pernikahan yang pertama. d. Riwa,at keha$ilan, persalinan, ni-as ,ang lalu : Ibu pada saat ini hamil pertama dan tidak ada ri)ayat abortus4keguguran sebelumnya. e. )enogra$:

7amil ini Keterangan8 K @aki>laki K Perempuan K 7ipertensi K 1y.; abortus K !eninggal K $inggal dlm satu rumah

.. Riwa,at Keluarga (erencana : Ibu tidak melaksanakan K0, karenanya data lain tidak dikaji. g. Riwa,at kesehatan: 1" Pen,akit ,ang pernah diala$i i(u8 tidak ada, ibu tidak pernah menderita penyakit in.eksi seperti typhus, pneumonia, penyakit pada kandungan. *0 Pengo(atan ,ang didapat: tidak ada. h. Riwa,at pen,akit keluarga8 7ipertensi ibu 1y.;". i. Riwa,at lingkungan8 1" Ke(ersihan8 menurut ibu kebersihan rumah dan lingkungannya %ukup bersih. '" Baha,a: bahaya dalam rumah dan sekitar rumah seperti pabrik dekat rumah tidak ada, lantai li%in tidak ada. I(u mengatakan tidak pernah mendapat ke%elakaan atau trauma selama masa kehamilan ini. j. Aspek psikososial8 Persepsi i(u tentang keluhan1pen,akit 8 Ibu merasa akan mengalami keguguran. Apakah keadaan ini $eni$(ulkan peru(ahan terhadap kehidupan sehari2hari3 $idak karena ibu memang harus beristirahat. Ibu berharap kehamilannya dapat diperthanakan karena ibu sangat ingin punya anak. Ibu mengatakan sangat

24

kha)atir dengan keselamatan bayinya dan bertanya bagaimana %aranya supaya bayinya dapat dipertahankan. /rang terpenting bagi ibu adalah keluarga. *ikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini adalah sangat mendukung. Kesiapan mental untuk menjadi ibu8 siap. 3.1., Akti itas &ehari < &ehari= a. Pola nutrisi: 1" &rekuensi makan8 5 kali sehari. '" 1a.su makan baik. 5" Benis makanan rumah8 nasi, lauk, sayur dan buah. Ibu mengatakan tidak begitu suka minum susu. (" !akanan yang tidak disukai4alergi4pantangan8 tidak ada. (. Pola ele$inasi: 1" 0#K8 &rekuensi8 5 kali sehari. Earna8 Kuning jernih. Keluhan saat 0#K8 $idak ada. '" 0#08 &rekuensi8 1 kali sehari. Earna8 kuning khas .eses. 0au8 khas .eses. Konsistensi8 padat. Keluhan8 tidak ada. c. Pola personal h,giene: 1" !andi8 &rekuensi8 ' kali sehari. Penggunaan sabun8 ya. '" /ral hygiene8 &rekuensi8 ' kali sehari. Eaktu8 pagi dan sore. 5" 2u%i rambut8 &rekuensi8 5 kali seminggu. Penggunaan shampo8 ya. d. Pola istirahat dan tidur: 1" @ama tidur8 , jam sehari. '" Kebiasaan sebelum tidur8 tidak ada. 5" Keluhan tidurC tidak ada. e. Pola akti-itas dan latihan: 1" Kegiatan dalam pekerjaan8 membantu memasak. Ibu tinggal dengan mertua, sehingga banyak pekerjaan rumah tangga yang diselesaikan oleh ibu mertua seperti men%u%i, menyetrika, bersih>bersih rumah dan memasak. '" Eaktu bekerja8 tidak tentu. 5" /lahraga8 ya, jalan>jalan pagi, .rekuensi kadang>kadang. (" Kegiatan )aktu luang8 tidak ada. 5" Keluhan dalam akti.itas8 tidak ada. -. Pola ke(iasaan ,ang $e$pengaruhi kesehatan: 1" !erokok8 tidak. '" !inuman kerasC tidak.

25

5" Ketergantungan obat8 tidak.

3.1..

Pemeriksaan isik= a. %$u$: Keadaan umum8 baik. Kesadaran8 2!, D(G5!= $ekanan darah8 1'04,0 mm7g. ;espirasi8 1, <4mnt. 1adi8 ,, <4mnt *uhu8 5702. 0erat badan8 (, kg. $inggi badan8 15( %m. (. Khusus: 1" Kepala8 0entuk8 normal. Keluhan8 tidak ada. '" !ata8 Kelopak mata8 simetris, oedem palpebra tidak ada. 9erakan mata8 normal. Konjungti3a8 merah muda. *klera8 putih, i%etrus tidak ada. Pupil8 normal, isokor. #komodasi8 baik tidak memakai ka%amata". 5" 7idung8 ;eaksi alergi8 tidak ada. *inus8 normal. (" !ulut dan tenggorokan8 9igi geligi8 lengkap, 5' buah. Kesulitan menelan8 tidak ada. 5" Dada dan a<illa8 !amae8 membesar #reolla mamae8 hiperpigmentasi. Papila mamae8 menonjol. 2olostrum8 belum keluar. =" Perna.asan8 Balan na.as8 bebas. *uara na.as8 bersih, tidak ada suara na.as tambahan. !enggunakan otot>otot bantu perna.asan8 tidak. 7" *irkulasi jantung8 Ke%epatan denyut apikal8 ,, <4mnt. Irama8 reguler. Kelainan bunyi jantung8 tidak ada. *akit dada8 tidak ada. ," #bdomen8 !enge%il8 tidak

26

@inea dan striae8 tidak ada, tidak ada nyeri tekan. @uka bekas operasi8 tidak ada. Kontraksi8 tidak ada. $&68 ' jari ba)ah pusat, djj8 L" 1'>1'>1' 9" 9enitourinary8 Perineum8 intak. Gesika urinaria8 kosong. 10" Dkstremitas8 $urgor kulit8 baik. Earn akulit8 sa)o matang. Kontraktur pada persendian ekstremitas8 tidak ada. Kesulitan dalam pergerakan8 tidak ada. 3.1./ Data Penunjang a. la(oratoriu$8 >> b. %S): 22 c. Rontgen: 22 d. Pe$eriksaan dala$ 45aginal toucher0: Gul3a8 .leks ada sedikit, .lu<us tidak ada. Gagina8 .leks ada sedikit, .lu<us tidak ada. Porsio8 tertutup, li%in, nyeri tekan >". 2a3um uteri8 #& 1, + '0 mg". #dne<a parametrium ka8 soepel, mass >", nyeri >". #dne<a parametrium ki8 soepel, mass >", nyeri >". 2a3um douglas8 tidak menonjol. e. +erapi ,ang didapat: Premaston8 '<1 tablet. !e.enami% a%id 5<500 mg. 0ed rest, KID, Kontrol 1 bulan lagi atau ada keluhan. Data Tam(ahan = Ibu sangat menginginkan anak dan berharap kandungannya bisa diselamatkan. Ibu menyakan apakah kondisi janinnya baik. *aat dilakukan pemeriksaan, ibu tampak gelisah, ekspresi )ajah tegang dan postur tubuh kaku dan tegang. Analisa Data Data Eti'l'gi Pat' isi'l'gi Implantasi plasenta di endometrium lepas. Masalah ;esiko terjadi ga)at janin intra uteri hipoksia".

3.1.0

3.1.>

*8 Ibu mengatakan keluar Penurunan darah dari kemaluan suplay /' dan sejak tadi pagi, perut nutrisi ke bagian ba)ah jaringan plasenta dirasakan mules, Ibu skunder mengatakan tidak terhadap nyeri )aktu dilakukan terlepasnya

*uplay /' dan nutrisi ke

27

periksa dalam. /8 Ibu hamil 1,>'0 minggu, $&6 ' jbpst, djj8 1'>1'>1', kontraksi tidak ada, gerakan janin akti., .leks L", .lu<us >". G$8 ditemukan porsio tertutup, $D8 1'04,0 mm7g, 18 ,, <4mnt, ;;8 1= <4mnt.

separasi plasenta.

jaringan plasenta terputus

Banin kekurangan /' dan nutrisi

9a)at janin 7ipoksia"

Kematian janin intra uteri4abortus

*8 Ibu mengatakan sangat kha)atir dengan perdarahan yang dialami, ibu bertanya> tanya mengenai keselamatan bayi yang dikandungnya. Ibu mengatakan sangat ingin punya bayi dan ini adalah kehamilan yang pertama. /8 Ibu tampak gelisah, saat dilakukan pemeriksaan ibu banyak bertanya kepada petugas. Dkspresi )ajah ibu tampak tegang, postur tubuh saat dilakukan pemeriksaan kaku dan tegang. *8 Ibu banyak bertanya tentang kemungkinan

Krisis situasi perdarahan dan an%aman terhadap keselamatan bayi yang dikandungnya".

Perdarahan

#nsietas.

Perubahan respon psikologis ibu

!aladapti.

2emas meningkat

Kurang in.ormasi.

Kurang in.ormasi mengenai penyakit,

De.isit kno)ledge

28

bayi dapat diselamatkan. Ibu juga bertanya tentang pantangan yang harus dilakukan supaya bayinya selamat. Ibu berkali>kali mengatakan sangat ingin punya bayi. /8 Ibu banyak bertanya kepada petugas dan mahasis)a. Pendidikan ibu *!#, ibu tidak bekerja. Ibu baru menikah = bulan, ini adalah kehamilan pertama dan usia ibu '5 tahun.

prognosis, kebutuhan pengobatan

Ketidakmampuan mengenal in.ormasi

kebutuhan belajar" mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

Ketidaktahuan tentang kondisi dan pengobatan.

$idak taat terhadap program pengobatan.

Program pengobatan tidak berhasil.

3.1.; Diagn'sa Ke#era!atan


1.

;esiko terjadi ga)at janin intra uteri hipoksia" b4d penurunan suplay /' dan nutrisi ke jaringan plasenta skunder terhadap terlepasnya separasi plasenta. Data penunjang8 *8 Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan sejak tadi pagi, perut bagian ba)ah dirasakan mules, Ibu mengatakan tidak nyeri )aktu dilakukan periksa dalam. /8 Ibu hamil 1,>'0 minggu, $&6 ' jbpst, djj8 1'>1'>1', kontraksi tidak ada, gerakan janin akti., .leks L", .lu<us >". G$8 ditemukan porsio tertutup, nyeri tidak ada, $D8 1'04,0 mm7g, 18 ,, <4mnt, ;;8 1= <4mnt.

29 '.

#nsietas b4d krisis situasi perdarahan dan an%aman terhadap keselamatan bayi yang dikandungnya". Data penunjang8 *8 Ibu mengatakan sangat kha)atir denagn perdarahan yang dialami, ibu bertanya> tanya mengenai keselamatan bayi yang dikandungnya. Ibu mengatakan sangat ingin punya bayi dan ini adalah kehamilan yang pertama. /8 Ibu tampak gelisah, saat dilakukan pemeriksaan ibu banyak bertanya kepada petugas. Dkspresi )ajah ibu tampak tegang, postur tubuh saat dilakukan pemeriksaan kaku dan tegang.

5.

De.isit kno)ledge kebutuhan belajar" mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b4d kurang in.ormasi. Data penunjang8 *8 Ibu banyak bertanya tentang kemungkinan bayi dapat diselamatkan. Ibu juga bertanya tentang pantangan yang harus dilakukan supaya bayinya selamat. Ibu berkali>kali mengatakan sangat ingin punya bayi. /8 Ibu banyak bertanya kepada petugas dan mahasis)a. Pendidikan ibu *!#, ibu tidak bekerja. Ibu baru menikah = bulan, ini adalah kehamilan pertama dan usia ibu '5 tahun.

30

3.1.1: 3en*ana "nter1ensi2 3asi'nal $an "m#lementasi


N' Diagn'sa Ke#era!atan 1. ;esiko terjadi ga)at janin intra uteri hipoksia" b4d penurunan suplay /' dan nutrisi ke jaringan plasenta skunder terhadap terlepasnya separasi plasenta. Data penunjang8 *8 Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan sejak tadi pagi, perut bagian ba)ah dirasakan mules, Ibu mengatakan tidak nyeri )aktu dilakukan periksa dalam. /8 Ibu hamil 1,>'0 minggu, $&6 ' jbpst, djj8 1'>1'>1', kontraksi tidak ada, gerakan janin akti., .leks L", .lu<us >". G$8 ditemukan "nter1ensi Ke#era!atan Tujuan $an Kriteria Hasil $ujuan8 setelah diberikan a. Pantau DBB, kontraksi Penurunan DBB dan $gl 17 !aret '0098 askep, ga)at janin tidak uterus4his, gerakan gerakan janin sebagai 1'.(0 !emantau djj, terjadi, bayi dapat janin. prediksi adanya distres kontraksi dipertahankan sampai janin. uterus4his, gerakan umur 57 minggu dan atau janin. 00@ '500 gr. b. Belaskan penyebab !eningkatkan 15.00 Kriteria hasil8 terjadinya perdarahan pemahamana ibu dan - !enjelaskan penyebab ) 9erakan janin dan akibat bila kerjasama dalam akti.. terjadinya perdarahan ) DBB 1'0>1=0 perdarahan terus pengobatan. dan akibat bila <4mnt. berlangsung perdarahan terus ) Kontraksi keguguran, janin berlangsung uterus 4his tidak meninggal". keguguran, bayi akan ada. meninggal". ) Kehamilan dapat %. #njurkan penderita !eminimalkan tekanan - !enganjurkan ibu dipertahankan untuk tidur miring ke pada aorta sehingga /' sampai umur 57 untuk tidur miring ke minggu dan atau kiri. yang disuplay ke arah kiri selama di 00@ '500 gr. plasenta dan janin lebih rumah. ) Perdarahan lan%ar. - !emoti3asi ibu untuk berhenti atau lebih banyak istirahat tidak ada. d. ! &ase istirahat yang lebih minimal , jam sehari ) &lek>.lek tidak oti3asi pasien untuk akan membantu dan kurangi berakti.itas ada. meningkatkan .ase meminimalkan agak berat seperti istirahat. pemakaian energi dan olahraga. /' sekaligus dapat !enganjurkna ibu mengistirahatkan bayi untuk teratur #12 Djj L" 1'>1'>1'C kontraksi uterus tidak adaC gerakan janin akti.. 3en*ana "nter1ensi 3asi'nal "m#lementasi Ke#era!atan "m#lementasi E1aluasi

Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan mahasis)a.

31

porsio tertutup, nyeri tidak ada, $D8 1'04,0 mm7g, 18 ,, <4mnt, ;;8 1= <4mnt.

sampai %ukup bulan.

yaitu8 > 1 <4bln pada trimester I > ' <4bln pada trimester II -1 <4minggu pada trimester III. Ibu mengatakan akan mentaati semua petunjuk yang diberikan.

Deteksi dini terhadap - !engingatkan ibu untuk e. # adanya penyimpangan segera kontrol bila njurkan pasien untuk pada kehamilan. terdapat88 melakukan #12 - 9erakan janin se%ara teratur sesuai berkurang4menurun. dengan masa - Kontraksi4his terus> kehamilan8 > 1 <4bln pada menerus. trimester I - Perdarahan > ' <4bln pada - 1yeri abdomen. trimester II - Perut mengeras dan > 1 <4minggu pada sangat nyeri. trimester III. *ebagai kontrol - !enganjurkan ibu langsung dari pasien untuk banyak makan .. Belaskan pada pasien terhadap kondisi makanan yang bergi:i untuk segera kehamilannya. untuk meningkatkan memeriksakan keadaan kesehatan ibu kehamilannya bila dan minum air minimal terdapat8 '500 %% 4hari. > 9erakan janin - !enyarankan ibu dan berkurang4menurun. suami untuk tidak > Kontraksi4his terus> melakukan hubngan menerus. seksual selama > Perdarahan perdarahan terjadi dan > 1yeri abdomen.

Ibu mengatakan akan mentaati semua petunjuk yang diberikan.

32

> Perut mengeras dan sangat nyeri.

sampai umur kehamilan minimal 5 bulan atau selama perdarahan berlangsung. Ibu mengatakan sudah memahami semua penjelasan yang diberikan dan berjanji akan mentaati semua petunjuk yang diberikan.

!emperbaiki keadaan g. #njurkan meM umum ibu sehingga 15.50 !enanyakan ibu masukan %airan membantu mengurangi mengenai minimal '500 ml4'( akibat perdarahan. penjelasan yang jam dan diet tinggi sudah diberikan. kalori serta membatasi akti.itas. Koitus dapat h. #njurkan ibu untuk merangsang produksi tidak melakukan prostaglandin eningkat hubungan seksual sehingga dapat terjadi dengan suami sampai rangsangan pada uterus menimbulkan kehamilan berusia dan '0 minggu 5 bulan" kontraksi. atau selama terjadi perdarahan !eningkatkan pemahaman ibu dan i. $anyakan pada ibu pesanan sebelum ibu tentang pemahaman pulang. terhadap penjelasan yang diberikan. @kaukan pengulangan bila perlu.

33

'.

#nsietas b4d krisis situasi perdarahan dan an%aman terhadap keselamatan bayi yang dikandungnya". Data penunjang8 *8 Ibu mengatakan sangat kha)atir denagn perdarahan yang dialami, ibu bertanya>tanya mengenai keselamatan bayi yang dikandungnya. Ibu mengatakan sangat ingin punya bayi dan ini adalah kehamilan yang pertama. /8 Ibu tampak gelisah, saat dilakukan pemeriksaan ibu banyak bertanya kepada petugas. Dkspresi )ajah ibu tampak tegang, postur tubuh saat dilakukan pemeriksaan kaku dan tegang.

$ujuan8 setelah diberikan a. 0iarkan pasien Pengekspresian askep, ibu dapat mengekspresikan perasaan membantu menunjukkan hilangnya perasaan tentang pasien mngidenti.ikasi ansietas. kondisinya. sumber ansietas dan Kriteria hasil8 Pertahankan %ara yang penggunaan respon 5" Ibu tenang dan e.isien. koping. Pendekatan melaporkan tenang oleh pemberi hilangnya 4 pera)atan berkurangnya menyampaikan perasaan keper%ayaan dan %emas4kha)atir. %ontrol. (" Ibu tenang. 5" Ibu b. Belaskan semua tujuan Pengetahuan apa yang kooperati. dalam tindakan yang diperkirakan membantu pengobatan. ditentukan. mengurangi ansietas. =" Postur tubuh rileks. 7" Dkspresi %. !oti3asi pasien untuk &ase istirahat yang lebih meningkatkan .ase akan membantu )ajah tenang. istirahat. meminimalkan pemakaian energi dan /' sekaligus dapat mengistirahatkan bayi sampai %ukup bulan. d. @ibatkan orang terdekat sesuai indikasi bila keputusan mayor akan dibuat. !enjamin system pendukung untuk pasien dan memungkinkan orang terdekat terlibat degna tepat.

$gl 17 !aret '009. 1'.50 !emberiakn kesempatan kepada ibu untuk men%eritakan perasaanya dan ri)ayat terjadinya perdarahan.

Ibu ber%erita tentang perasaan %emasnya saat terjadi perdarahan.

1'.(0 !enjelaskan kepada Ibu mau dilakukan ibu bah)a akan pemeriksaan dalam. dilakukan tindakan G$ periksa dalam". 1'.(5 mengatur posisi ibu, Posisi ibu rileks, menyalakan kipas ekspresi )ajah angin, mengurangi tampak %emas. jumlah petugas dalam ruang periksa dan menutup gorden. 15.00 - !endiskusikan tentang kemungkinan bayi dpaat dipertahankan bersama ibu dan suami denagn syarat ibu mentaati semua petunjuk yang diberikan. - !emoti3asi ibu untuk tetap tenang dan tidak gelisah serta lebih banyak berdoa sehingga

Ibu tampak lega dengan penjelasan yang diberikan.

Ibu berjanji akan tetap tenang dan tabah.

34

e.

$ingktakan rasa tenang dan lingkungan tenang tutup gorden pada saat pemeriksaan berlangsung, batasi jumlah petugas dalam ruangan pemeriksaan, nyalakan kipas angina, sediakan selimut penutup dll".

!emudahkan istirahat, menghemat energi dan meningkatkan kemmapuan koping.

harapan untuk punya bayi dapat ter%apai.

.. !oti3asi ibu untuk Kondisi psikologis ibu tetap tenang, tidak sangat berpenagruh gelisah terhadap terhadap kondisi janin. kondisinya. g. #njurkan ibu untuk 0erdoa lebih tetap berdoa untuk mendekatkan ibu keselamatan bayinya. kepada $han dan memberikan ketenangan se%ara spiritual. a. $entukan persepsi !em3alidasi tingkat $gl 17 !aret '009 8 pasien tentang kondisi pemahaman saat ini, 15.00 !enanyakan kehamilan sekarang, mengidenti.kasi perasaan ibu denagn tanyakan tentang kebutuhan belajar dan adanya perdarahan dan pengalaman pasien memberikan dasar sakit pada perutnya. sendiri4sebelumnya. pengetahuan dimana pasien membuat keputusan berdasarkan

5.

De.isit kno)ledge kebutuhan belajar" mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b4d kurang in.ormasi. Data penunjang8 *8 Ibu banyak bertanya

$ujuan8 setelah diberikan askep, ibu dapat memenuhi kebutuhan belajar se%ara mandiri, memahami penyakit dan pengobatan yang diberikan. Kriteria hasil8

Ibu mengatakan sangat %emas denagn perdarahan yang terjadi dan takut kalau bayinya meninggal. Ibu mengatakan

35

tentang kemungkinan bayi dapat diselamatkan. Ibu juga bertanya tentang pantangan yang harus dilakukan supaya bayinya selamat. Ibu berkali>kali mengatakan sangat ingin punya bayi. /8 Ibu banyak bertanya kepada petugas dan mahasis)a. Pendidikan ibu *!#, ibu tidak bekerja. Ibu baru menikah = bulan, ini adalah kehamilan pertama dan usia ibu '5 tahun.

," Ibu memahami regimen b. 0erikan in.ormasi terapeutik dan yang jelas dan akurat pera)atan yang dalam %ara yang diberikan. nyata, ja)ab 9" Ibu pertayaan dengan kooperati. terhadap jelas. tindakan pengobatan dan pera)atan yang diberikan. %. 0erikan pedoman 10" Ibu taat antisipasi pada pasien terhadap program tentang proto%ol pengobatan dan pengobatan, hasil pera)atan yang yang diharapkan, diberikan. kemungkinan janin dapat dipertahankan. 0ersikap jujur dengan pasien.

d.

/rientasikan klien4keluarga thd prosedur rutin dan akti.itas. $ingkatkan partisipasi bila mungkin.

in.ormasi. !embantu penilaian diagnos akanker, memberikan in.ormasi yang diperlukan selama 15.50 )aktu menyerapnya. - !endiskusikan dengan ibu dan suami tentang penyakit yang diderita Pasien mempunyai hak ibu dan kemungkinan untuk tahu dan bayi dapat beraprtisipasi dalam dipertahankan. mengambil keputusan - !enjelaskan beberapa tentang pera)atan dan hal yang perlu ditaati pengobatan yang oleh ibu dan suami diterima. In.ormasi yaitu8 akurat dan detail - Periksa teratur sesuai membantu petunjuk yang menghilangkan rasa diberikan. takut dan ansietas. - $idur miring ke kiri. - $idak hubungan seksual Perkiraan dan in.ormasi selama 5 bualn dapat menurunkan kehamilan. ke%emasan pasien. - !akan makanan yang bergi:i. - @ebih banyak istirahat. Peningkatan 15.(5 !elakukan e3aluasi kemandirian dari pasien sebelum ibu pulang dan keluarga tentang pemahaman meningkatkan rasa ibu mengenai per%aya diri dan

perdarahan terjadi tiba>tiba dan ibu tidak tahu sebabnya. Ibu dan suami mengatakan akan mentaati beberapa pantanagn yang diberikan.

e. Dorong kemandirian, pera)atan diri, libatkan keluarga se%ara akti. dalam pera)atan.

Ibu dan suami mengatakan sudah dapat mengerti penjelasan dan petunjuk yang

36

kemampuan untuk .. @akukan e3alausi melakukan pera)atan sebelum pulang ke diri se%ara akti.. dalam rumah sesuai indikasi. !embantu transisi ke lingkungan rumah dengna memberikan in.ormasi tentang kebutuhan perubahan pada situasi .isik, penyediaan bahan yang diperlukan.

penjelasan yang diberikan. sudah diberikan.

37

BAB , PEMBAHA&AN *etelah mempelajari konsep teori asuhan kepera)atan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi yaitu kehamilan dengan abortus, maka berdasarkan pengamatan dan asuhan yang telah diberikan, ada beberapa hal yang perlu menjadi pembahasan yaitu8 ,.1 Pengkajian Prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan abortus adalah melakukan pengkajian se%ara lengkap dan sistematis sehingga dalam merumuskan data .okus yang menjadi permasalahan pasien dapat lebih mudah. 1amun hal tersebut agak sulit dilakukan mengingat mobilitas pasien yang datang berkunjung ke poliklinik sangat tinggi sehingga untuk mendapatkan data yang lengkap dan sistematis pun sulit untuk didapatkan. *ementara pasien datang berkunjung sudah siang pukul 1'.50 EI0" sehingga data pun terkumpul seadanya sesuai dengan data .okus yang %enderung timbul pada ibu hamil pertama dengan kasus abortus. ,.2 Diagn'sa Ke#era!atan 0erdasarkan teori asuhan kepera)atan mengenai ibu dengan abortus, dalam merumuskan diagnosa kepera)atan ada beberapa kendala yang kami hadapi, yaitu tidak adanya literatur mengenai asuhan kepera)atan pada ibu hamil dengan abortus sehingga perumusan diagnosa kepera)atan diadopsi dari beberapa literatur yang ada yang disesuaikan dengan permasalahan yang mungkin timbul. *ementara dari 7 diagnosa kepera)atan yang mungkin timbul pada ibu hamil dengan abortus, hanya 5 diagnosa kepera)atan yang diangkat dengan alasan8 1. Pengkajian yang dilakukan hanya sesaat pada saat pasien datang dan pengkajian dilakukan dengan lebih mem.okuskan pada permasalahan yang ditemukan oleh mahasis)a yang dihadapi oleh ibu pada saat datang berkunjung. '. 0eberapa diagnosa kepera)atan seperti nyeri, resiko de.isit 3olume %airan, kelemahan dan resiko terjadi in.eksi tidak diangkat karena data yang menunjang terhadap timbulnya diagnosa tersebut tidak ditemukan.
36

38

,.3 3en*ana "nter1ensi $an 3asi'nal Pada perumusan ren%ana inter3ensi kepera)atan, mahasis)a merumuskan ren%ana intre3ensi sesuai dengan kondisi pasien yang datang berkunjung ke poliklinik dan peren%anaan yang memungkinkan untuk dilakukan implementasi dan e3aluasi kepera)atan. $idak semua peren%anaan yang ada dalam konsep teori dapat diangkat dalam kasus karena mengingat kontak )aktu mahasis)a dengan pasien sangat terbatas sehingga hanya peren%anaan yang mungkin untuk diangkat yang kami utamakan. ,., "m#lementasi Ke#era!atan Implementasi yang dapat dilakukan pada kasus lebih banyak ter.okus pada KID dengan harapan pasien dapat menerapkan anjuran dan petunjuk yang diberikan di rumah se%ara taat. 7anya dalam pelaksanaan tersebut mahasis)a melakukan beberapa pengulangan untuk mendapatkan keyakinan bah)a pasien memang sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan sehingga e3aluasi pundapat lebih mudah dilakukan. ,.. E1aluasi Ke#era!atan D3aluasi yang dilakukan hanya e3aluasi tindakan pada saat itu juga mengingat si.at kunjungan pasien adalah ra)at jalan sehingga monitoring selanjutnya tidak dapat dilakukan. *ehingga untuk e3aluasi kunjungan berikutnya diserahkan kepada petugas poliklinik.

39

BAB . PENUTUP ..1 Kesim#ulan #da beberapa kesimpulan yang penulis temukan dalam melaksanakan asuhan kepera)atan pada ibu hamil dengan kasus abortus yaitu8 1. Pemantauan se%ara teratur pada ibu hamil pertama primigra3idarum" terutama pada trimester I kehamilan sangatlah penting. !engingat ibu primigra3ida %enderung mengalami gangguan dalam proses kehamilannya seperti misalnya abortus dalam kehamilan yang akan sangat berpengaruh terhadap psikologis ibu yang tentunya sangat berharap keselamatan bayinya dapat dipertahankan. '. #suhan kepera)atan pada ibu hamil dengan abortus hendaknya dilakukan se%ara komprehensi. meliputi seluruh aspek bio + psiko + sosial dan spiritual karena kenyamanan psikologis ibu sangat berpengaruh terhadap kondisi janin yang dikandungnya. ..2 &aran #da beberapa saran yang dapat penulis sampaikan dalam upaya meningkatkan asuhan kepera)atan pada ibu hamil dengan abortus yaitu8 Kepada mahasis)a &Kp yang sedang melaksanakan tahap pro.esi agar lebih akti. dalam menerapkan asuhan kepera)atan sesuai dengan konsep teori dan lebih memperhatikan kondisi pasien sehingga pelaksanaan praktek kepera)atan dapat berjalan sesuai dengan target yang ingin di%apai.

Anda mungkin juga menyukai