Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN FISIK

PENGKAJIAN PEMERIKSAAN FISIK OLEH ANIK INDRIONO, S.Kep., Ns.

A.

PENDAHULUAN Perawat masa kini dituntut untuk dapat menguasai dan mengaplikasikan metode pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) didalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Maka perawat harus mempunyai pengetahuan dan kterampilan mengkaji, merumuskan diagnosis keperawatan, memformulasikan rencana tindakan keperawatan, dan membuat evaluasi. Pengkajian merupakan tahap yang paling utama dalam proses keperawatan, dimana pada tahap ini perawat melakukkan pengkajian data yang diperoleh dari hasil waawancara/anammesis, laporan teman sejawat, catatan kesehatan lain dan hasil dari pengkajian fisik.

Pengkajian fisik dalam keperawatan pada dasarnya mengunakan cara cara yang sama dengan ilmu kedokteran yaitu! inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pengkajian fisik kedokteran biasanya dilakukan dan diklasifikasikan menurut sisitem tubuh manusia dimana tujuan akhirnya adalah untuk menentukan penyebab dan jenis penyakit yang diderita pasien. "edangkan pengkajian fisik bagi perawat yaitu untuk menentukan respon pasien terhadap penyakit/berfokus pada respon yang ditimbulkan pasien akibat masalah kesehatan yang sudah di diagnose oleh dokter. #engan kata lain perawat meneruskan tindakan keperawatan kepada pasien yang sudah di diagnosis oleh dokter. $arena dari diagnosa dokter akan muncul berbagai masalah keperawatan yang dialami pasien, sebagai contoh ! pasien dengan diagnosa dokter % stroke hemoragik& disini akan muncul masalah keperawatan! '. (angguan kesadaran. ). (angguan mobilitas fisik. *. #an masih banyak gangguan gangguan kesehatan yang lain. +dapun prinsip prinsip umum dalam melakukan pengkajian fisik adalah sebagai berikut! Menjaga kesopanan ,ara mengadakan hubungan dengan pasien/kontrak Pencahayaan dan lingkungan yang memadai Privacy / menutup ruangan atau tempat tidur dengan tirai.

B. PENGERTIAN Pemeriksaan fisik adalah tindakan keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh pasien baik secara lokal atau (head to toe) guna memperoleh informasi/data dari keadaan pasien secara komprhensif untuk menegakkan suatu diagnosa keperawatan maupun kedokteran.

C. TUJUAN -ntuk mencari masalah keperawatan -ntuk menegakkan / merumuskan diagnose keperawatan/kedokteran -ntuk membantu proses rencana keperawatan dan pengoatan

D. PROSEDUR TINDAKAN PEMERIKSAAN FISIK DARI KEPALA s.d UJUNG KAKI (HEAD TO TOE)

.ote! sebelum melakukan pemeriksaan fisik perawat harus melakukan kontrak dengan pasien, yang didalamnya ada penjelasan maksud dan tujuan, waktu yang di perlukan dan terminasi/ mengakhiri. /ahap tahap pemeriksaan fisik haruskan dilakukan secara urut dan menyeluruh dan dimulai dari bagian tubuh sebagai berikut! '. $ulit, rambut dan kuku ). $epala meliputi! mata, hidung, telinga dan mulut

*. 0eher ! posisi dan gerakan trachea, 12P 3. #ada ! jantung dan paru 4. +bdomen! pemeriksaan dangkal dan dalam 5. (enetalia 6. $ekuatan otot /musculosekletal 7. .eurologi

/ahap tahap pelaksanaanya adalah sebagai berikut!

a. PEMERIKSAAN KULIT, RAMBUT DAN KUKU:

KULIT: T ! a": -ntuk mengetahui turgor kulit dan tekstur kulit -ntuk mengetahui adanya lesi atau bekas luka T#"da$a": 8 9 8nspeksi! lihat ada/tidak adanya lesi, hiperpigmentasi (warna kehitaman/kecoklatan), edema, dan distribusi rambut kulit. P 9 Palpasi! di raba dan tentukan turgor kulit elastic atau tidak,

tekstur ! kasar /halus, suhu ! akral dingin atau hangat.

RAMBUT: T ! a": -ntuk menbetahui warna, tekstur dan percabangan pada rambut -ntuk mengetahui mudah rontok dan kotor T#"da$a": 8 9 disribusi rambut merata atau tidak, kotor atau tidak, bercabang P 9 mudah rontok/tidak, tekstur! kasar/halus

KUKU: T ! a": -ntuk mengetahui keadaan kuku! warna dan panjang -ntuk mengetahui kapiler refill T#"da$a": 8 9 catat mengenai warna ! biru! sianosis, merah! peningkatan visibilitas :b, bentuk! clubbing karena hypo;ia pada kangker paru, beau<s lines pada penyakit difisisensi fe/anemia fe

P 9 catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill (pada pasien hypo;ia lambat s/d 4 '4 detik.

%. PEMERIKSAAN KEPALA: T ! a": -ntuk mengetahui bentuk dan fungsi kepala -ntuk mengetahui luka dan kelainan pada kepala T#"da$a": 8 9 0ihat kesimetrisan wajah jika, muka ka.ki berbeda atau misal lebih condong ke kanan atau ke kiri itu menunjukan ada parese/kelumpuhan, contoh! pada pasien ":. P 9 ,ari adanya luka, tonjolan patologik, dan respon nyeri dengan menekan kepala sesuai kebutuhan MATA: T ! a": -ntuk mengetahui bentuk dan fungsi mata (medan pengelihatan, visus dan otot otot mata) -ntuk mengetahui adanya kelainan atau peradangan pada mata T#"da$a": 8 9 $elopak mata ada radang atau tidak, simetris ka.ki atau tidak, reflek kedip baik/tidak, konjungtiva dan sclera! merah/konjungtivitis, ikterik/indikasi hiperbilirubin/gangguan

pada hepar, pupil! isokor ka,ki (normal), miosis/mengecil, pin point/sangat kecil (suspek "=0), medriasis/melebar/dilatasi (pada pasien sudah meninggal) Inspeksi gerakan mata: +njurkkan pasien untuk melihat lurus ke depan +mati adanya nistagmus/gerakan bola mata ritmis(cepat/lambat) +mati apakah kedua mata memandang ke depan atau ada yang deviasi >eritahu pasien untuk memandan dan mengikuti jari anda, dan jaga posisi kepala pasien tetap lalu gerakkan jari ke 7 arah untuk mengetahui fungsi otot otot mata. Inspeksi medan pengelihatan: >erdirilah didepan pasien $aji kedua mata secara terpisah yaitu dengan menutup mata yang tidak di periksa >eritahu pasien untuk melihat lurus ke depan dan memfokuskan pada satu titik pandang, misal! pasien disuruh memandang hidung pemeriksa. $emudian ambil benda/ballpoint dan dekatkan kedepan hidung pemeriksa kemudian tarik atau jauhkan kesamping ka.ki pasien, suruh pasien mengatakan kapan dan dititik mana benda mulai tidak terlihat (ingat pasien tidak boleh melirik untuk hasil akurat).

Pemeriksaan visus mata: "iapkkan kartu snllen (dewasa huruf dan anak gambar) +tur kursi pasien, dan tuntukan jarak antara kursi dan kartu, misal 4 meter (sesuai kebijakkan masing ada yang 5 dan 6 meter). +tur penerangan yang memadai, agar dapat melihat dengan jelas. /utup mata yang tidak diperiksa dan bergantian kanan kiri Memulai memeriksa dengan menyuruh pasien membaca dari huruf yang terbesar sampai yang terkecil yang dapat dibaca dengan jelas oleh pasien. ,atat hasil pemeriksaan dan tentukan hasil pemeriksaan. Misal! hasil visus! =# (=ptik #ekstra/ka)! 4/4 >erarti ! pada jarak 4 m, mata masih bisa melihat huruf yang seharusnya dapat dilihat/dibaca pada jarak 4 m =" (=ptik "inistra/ki) ! 4/) >erarti ! pada jarak 4 m, mata masih dapat melihat/membaca yang seharusnya di baca pada jarak ) m. P 9 /ekan secara ringan untuk mengetahui adanya /8= (tekanan intra okuler) jika ada peningkatan akan teraba keras (pasien glaucoma/kerusakan dikus optikus), kaji adanya nyeri tekan.

HIDUNG: T ! a": -ntuk mengetahui bentuk dan fungsi hidung -ntuk mendetahui adanya inflamasi/sinusitis T#"da$a": 8 9 +pakah hidung simetris, apakah ada inflamasi, apakah ada secret P 9 +pakah ada nyeri tekan, massa

TELINGA T ! a": -ntuk mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga -ntuk mengetahui fungsi pendengaran T#"da$a": Telinga luar: 8 9 #aun telinga simetris atau tidak, warna, ukuran, bentuk, kebresihan, adanya lesy. P 9 /ekan daun telinga apakah ada respon nyeri, rasakan

kelenturan kartilago. Telinga dalam: .ote ! #ewasa ! #aun telinga ditarik ke atas agar mudah di lihat +nak ! #aun telinga ditarik kebawah

8 9 /elinga dalam menggunakan otoskop perhatikan memberan timpani (warna, bentuk) adanya serumen, peradangan dan benda asing, dan darah.

Pemeriksaan pendengaran: ') Pemeriksaan dengan bisikan Mengatur pasien berdiri membelakangi pemeriksa pada jarak 3 5 m Mengistruksikan pada klien untuk menutup salah satu telinga yang tidak diperiksa. Membisikan suatu bilangan misal ?5 atau 4& Menyuruh pasien mengulangi apa yang didengar Melakukan pemeriksaan telinga yang satu >andingkan kemempuan mendengar telinga ka.ki )) Pemeriksaan dengan arloji

Mengatur susasana tenang. Pegang sebuah arloji disamping telinga klien. Menyuruh klien menyatakan apakah mendengar suara detak arloji. Memimndahkan arloji secara berlahan lahan menjauhi. telinga dan suruh pasien menyatakan tak mendengar lagi. .ormalnya pada jarak *@ cm masih dapat didengar. *) Pemeriksaan dengan garpu tala! a. Tes R#""e Pegang garpu tala ((/) pada tangkainya dan pukulkan ketelapak tangan 0etakkan (/ pada prosesus mastoideus klien Menganjurkan klien mangatakan pada pemeriksa sewaktu tidak merasakan getaran $emudian angkat (/ dengan cepat dan tempatkan didepan lubang telinga luar jarak ' ) cm, dengan posisi parallel dengan daun telinga. Mengistrusikan pada klien apakah masih mendengara atau tidak. Mencatat hasil pemeriksaan %. Tes &e%e'

Pegang (/ pada tangkainya dan pukulkan pada telapak tangan atau jari 0etakkan tangkai (/ di tengah puncak kepala/os. Arontalis atas. /anayakan pada klien apakah bunyi terdengar saama jelas antara telinga ka.ki atau hanya jelas pada satu sisi saja. Mencatat hasil pemeriksaan (. Tes S)e%e($ -ntuk mengetahui membandingkan pendengaran pasien dengan pemeriksa #ekatkan (/ pada telinga klien kemudian dengan cepat di dekatkan ke telinga pemeriksa.

MULUT DAN FARING: T ! a": -ntuk mengetahui bentuk dan kelainan pada mulut -ntuk mengetahui kebersihan mulut T#"da$a": 8 9 +mati bibir apa ada klainan kogenital (bibir sumbing), warna, kesimetrisan, kelembaban, pembengkakkan, lesi. +mati jumlah dan bentuk gigi, gigi berlubang, warna, plak,

dan kebersihan gigi Inspeksi mulut dalam dan faring: Menyuruh pasien membuka mulut amati mucosa! tekstur, warna, kelembaban, dan adanya lesi +mati lidah tekstur, warna, kelembaban, lesi -ntuk melihat faring gunakan tongspatel yang sudah dibungkus kassa steril, kemudian minta klien menjulurkan lidah dan berkata ?+:& amati ovula/epiglottis simetris tidak terhadap faring, amati tonsil meradang atau tidak (tonsillitis/amandel). P 9 Pegang dan tekan daerah pipi kemudian rasakan apa ada massa/ tumor, pembengkakkan dan nyeri. 0akukkan palpasi dasar mulut dengan menggunakkan jari telunjuk dengan memekai handscond, kemudian suruh pasien mengatakan kata ?B0& sambil menjulurkan lidah, pegang ujung lidah dengan kassa dan tekan lidah dengan jari telunjuk, posisi ibu jari menahan dagu. ,atat apakah ada respon nyeri pada tindakan tersebut.

(.

LEHER

T ! a": -ntuk menentukan struktur integritas leher -ntuk mengetahui bentuk leher dan organ yang berkaitan

-ntuk memeriksa sistem limfatik T#"da$$a": 8 9 +mati mengenai bentuk, warna kulit, jaringan parut +mati adanya pembengkakkan kelenjar tirod/gondok, dan adanya massa +mati kesimeterisan leher dari depan, belakang dan samping ka,ki. Mintalah pasien untuk mengerakkan leher (fleksi ektensi ka.ki), dan merotasi amati apakah bisa dengan mudah dan apa ada respon nyeri. P 9 0etakkan kedua telapak tangan pada leher klien, suruh pasien menelan dan rasakan adanya kelenjar tiroid (kaji ukuran, bentuk, permukaanya.) Palpasi trachea apakah kedudukkan trachea simetris atau tidak.

d. DADA*THORA+ PARU*PULMONALIS T ! a": -ntuk mengetahui bentuk, kesimetrisan, ekspansi paru

-ntuk mengetahui frekuensi, irama pernafasan -ntuk mengetahui adanya nyeri tekan, adanya massa, peradangan, edema, taktil fremitus. -ntuk mengetahui batas paru dengan organ disekitarnya Mendengarkan bunyi paru / adanya sumbatan aliran udara T#"da$$a": 8 9 +mati kesimetrisan dada ka.ki, amati adanya retraksi interkosta, amati gerkkan paru. +mati klavikula dan scapula simetris atau tidak P 9 Palpasi ekspansi paru: >erdiri di depan klien dan taruh kedua telapak tangan pemeriksa di dada dibawah papilla, anjurkan pasien menarik nafas dalam, rasakkan apakah sama paru ki.ka. >erdiri deblakang pasien, taruh telapak tangan pada garis bawah scapula/setinggi costa ke '@, ibu jari ka.ki di dekatkan jangan samapai menempel, dan jari jari di regangkan lebih kurang 4 cm dari ibu jari. "uruh pasien kembali menarik nafas dalam dan amati gerkkan ibu jari ka.ki sama atau tidak. Palpasi Taktil vremitus posterior dan anterior: Meletakkan telapak tangan kanan di belakang dada tepat pada ape; paru/stinggi supra scapula (posisi posterior) . Menginstrusikkan pasien untuk mengucapkkan kata ?"embilan sembilan& (nada rendah)

Minta klien untuk mengulangi mengucapkkan kata tersebut, sambil pemeriksa mengerakkan ke posisi ka.ki kemudian kebawah sampai pada basal paru atau setinggi vertebra thora;kal ke '). >andingkan vremitus pada kedua sisi paru >ila fremitus redup minta pasien bicara lebih rendah -langi/lakukkan pada dada anterior Pe/Perkusi 9 +tur pasien dengan posisi supinasi -ntuk perkusi anterior dimulai batas clavikula lalu kebawah sampai intercosta 4 tentukkan batas paru ka.ki (bunyi paru normal ! sonor seluruh lapang paru, batas paru hepar dan jantung! redup) 1ika ada edema paru dan efusi plura suara meredup. +us/auskultasi 9 (unakkan diafragma stetoskop untuk dewasa dan bell pada anak 0etakkan stetoskop pada interkostalis, menginstruksikkan pasien untuk nafas pelan kemudian dalam dan dengarkkan bunyi nafas! vesikuler/wheeCing/creckels

JANTUNG*CORDIS

8 9 +mati denyut apek jantung pada area midsternu lebih kurang ) cm disamping bawah ;ifoideus. P 9 Merasakan adanya pulsasi Palpasi spasium interkostalis ke ) kanan untuk menentukkan area aorta dan spasium interkosta ke ) kiri letak pulmonal kiri. Palpasi spasium interkostalis ke 4 kiri untuk mengetahui area trikuspidalis/ventikuler amati adanya pulsasi #ari interkosta ke 4 pindah tangan secara lateral 4 6 cm ke garis midklavicula kiri dimana akan ditemukkan daerah apical jantung atau PM8 ( point of ma;imal impuls) temukkan pulsasi kuat pada area ini. -ntuk mengetahui pulsasi aorta palpasi pada area epigastika atau dibawah sternum. Pe 9 Perkusi dari arah lateral ke medial untuk menentukkan batas jantung bagian kiri, 0akukan perkusi dari sebelah kanan ke kiri untuk mengetahui batas jantung kanan. 0akukan dari atas ke bawah untuk mengetahui batas atas dan bawah jantung >unyi redup menunjukkan organ jantung ada pada daerah perkusi. +us 9

Menganjurkkan pasien bernafas normal dan menahanya saat ekspirasi selesai #engarkkan suara jantung dengan meletakkan stetoskop pada interkostalis ke 4 sambil menekan arteri carotis Bunyi S1! dengarkan suara ?0->& yaitu bunyi dari menutupnya katub mitral (bikuspidalis) dan tikuspidalis pada waktu sistolik. Bunyi S2: dengarkan suara ?#->& yaitu bunyi meutupnya katub semilunaris (aorta dan pulmonalis) pada saat diastolic. Adapun bunyi : "*! gagal jantung ?0-> #-> ,BBD& "3! pada pasien hipertensi ?#BB.. 0-> #->&.

e. PERUT*ABDOMEN T ! a": -ntuk mengetahui bentuk dan gerak gerakkan perut -ntuk mendengarkan bunyi pristaltik usus -ntuk mengetahui respon nyeri tekan pada organ dalam abdomen T#"da$$a": 8 9 +mati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi, penonjolan, adanya ketidak simetrisan, adanya asites. P 9 Palpasi ringan! -ntuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri tekan letakkan telapak tangan pada abdomen secara berhimpitan dan

tekan secara merata sesuai kuadran. Palpasi dalam: -ntuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar, ginjal, limpa dengan metode bimanual/) tangan.

H PA!: 0etakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian hipokondria kanan, kiraEkira pada interkosta ke '' ') /ekan saat pasien inhalasi kira kira sedalam 3 4 cm, rasakan adanya organ hepar. $aji hepatomegali.

"I#PA: Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar +njurkan pasien miring kanan dan letakkan tangan pada bawah interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas dalam kemudian tekan saat inhalasi tenntukkan adanya limpa. Pada orang dewasa normal tidak teraba

! $A"IS: -ntuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah perut setinggi 0umbal * 3 dibawah kosta kanan.

-ntuk palpasi ginjal kiri letakkan tangan setinggi 0umbal ' ) di bawah kosta kiri. /ekan sedalam 3 4 cm setelah pasien inhalasi jika teraba adanya ginjal rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.

,.

GENETALIA TUJUAN -ntuk mengetahui adanya lesi -ntuk mengetahui adanya infeksi (gonorea, shipilis, dll)

-ntuk mengetahui kebersihan genetalia T#"da$$a": Ge"e-a.#a .a$#/.a$#: 8 9 +mati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain. Pada penis yang tidak di sirkumsisi buka prepusium dan amati kepala penis adanya lesi +mati skrotum apakah ada hernia inguinal, amati bentuk dan ukuran P 9 /ekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya nyeri /ekan saluran sperma dengan jari dan ibu jari

Ge"e-a.#a )a"#-a: 8 9 8nspeksi kuantitas dan penyebaran pubis merata atau tidak +mati adanya lesi, eritema, keputihan/candidiasis P 9 /arik lembut labia mayora dengan jari jari oleh satu tangan untuk mengetahui keadaan clitoris, selaput dara, orifisium dan perineum.

0. REKTUM DAN ANAL T ! a": -ntuk mengetahui kondisi rectum dan anus -ntuk mengetahui adanya massa pada rectal -ntuk mengetahui adanya pelebaran vena pada rectal/hemoroid T#"da$$a": Posisi pria sims/ berdiri setengah membungkuk, wanita dengan posisi litotomi/terlentang kaki di angkat dan di topang. 8nspeksi jaringan perineal dan jaringan sekitarnya kaji adanya lesi dan ulkus Palpasi ! ulaskan Cat pelumas dan masukkan jari jari ke rectal dan rasakan adanya nodul dan atau pelebaran vena pada rectum.

1. PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL T ! a": -ntuk memperoleh data dasar tentang otot, tulang dan persendian -ntuk mengetahui mobilitas, kekuatan otot, dan gangguan gangguan pada daerah tertentu.

T#"da$$a": MUSKULI*OTOT: 8nspeksi mengenai ukuran dan adanya atrofi dan hipertrofi (ukur dan catat jika ada perbedaan dengan meteran) Palpasi pada otot istirahat dan pada saat otot kontraksi untuk mengetahui adanya kelemahan dan kontraksi tiba tiba 0akukan uji kekuatan otot dengan menyuruh pasien menarik atau mendorong tangan pemeriksa dan bandingkan tangan ka.ki +mati kekuatan suatu otot dengan memberi penahanan pada anggota gerak atas dan bawah, suruh pasien menahan tangan atau kaki sementara pemeriksa menariknya dari yang lemah sampai yang terkuat amati apakah pasien bisa menahan.

TULANG*OSTIUM: +mati kenormalan dan abnormalan susunan tulang Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan pembengkakka

PERSENDIAAN*ARTICULASI: 8nspeksi semua persendian untuk mengetahui adanya kelainan sendi. Palpasi persendian apakah ada nyeri tekan

$aji range of mosion/rentang gerak (abduksi aduksi, rotasi, fleksi ekstensi, dll)

#.

PEMERIKSAAN SISTEM NEUROLOGI T ! a": -ntuk mengetahui integritas sistem persyrafan yang meliputi fungsi nervus cranial, sensori, motor dan reflek. T#"da$$a": Pe"0$a!#a" 23 s4a'a, ('a"#a. (O.O.O.T.T.A.F.A.G.5.A.H) I. O.,a$-6'# s*pe"(# 7a": o Meminta pasien membau aroma kopi dan vanilla atau aroma lain yang tidak menyengat. +pakah pasien dapat mengenali

aroma. II. Op-#( s*pe"0e.#1a-a": o Meminta kilen untuk membaca bahan bacaan dan mengenali benda benda disekitar, jelas atau tidak. III. O$ .676-6'# s*$6"-'#$s# da" d#.a-as# p p#.: $aji arah pandangan, ukur reaksi pupil terhadap pantulan cahaya dan akomodasinya. I5. T'6$1.ea'*0e'a$$a" %6.a 7a-a $e a-as da" %a)a1: $aji arah tatapan, minta pasien melihat k etas dan bawah 5. T'#0e7#"a.*se"s6'# $ .#- )a!a1, pe"0e'a$ 6-6- 'a1a"0: "entuh ringan kornea dengan usapan kapas untuk menguji reflek kornea (reflek nagatif (diam)/positif (ada gerkkan)) -kur sensasi dari sentuhan ringan sampai kuat pada wajah kaji nyeri menyilang pada kuit wajah $aji kemampuan klien untuk mengatupkan gigi saat mempalpasi otot otot rahang 5I. A%d se"*0e'a$$a" %6.a 7a-a 7e"4a7p#"0: $aji arah tatapan, minta pasien melihat kesamping ki.ka 5II. Fa(#a.*e$sp'es# )a!a1 da" pe"0e(apa": Meminta klien tersenyum, mengencangkan wajah, menggembungkan pipi, menaikan dan menurunkan alis mata, perhatikkan kesimetrisanya.

5III.

A d#-6'# s*pe"de"0a'a": kaji klien terhadap kata kata yang di bicarakkan, suruh klien mengulangi kata/kalimat.

I+.

G.6s6,a'#"0ea.*pe"0e(apa", $e7a7p a" 7e"e.a", 0e'a$a" .#da1: Meminta pasien mengidentifikasi rasa asam, asin, pada bagian pangkal lidah. (unakkan penekan lidah untuk menimbulkan ?reflek gag& Meminta klien untuk mengerakkan lidahnya

+.

5a0 s*se"sas# ,a'#"0, 0e'a$a" p#-a s a'a: "uruh pasien mengucapkan ?ah& kaji gerakkan palatum dan faringeal Periksa kerasnya suara pasien

+I.

Ases6'# s*0e'a$a" $epa.a da" %a1 : Meminta pasien mengangkat bahu dan memalingkan kepala kearah yang ditahan oleh pemeriksa, kaji dapatkah klien melawan tahanan yang ringan

+II.

H#p60.6sa.*p6s#s# .#da1: Meminta klien untuk menjulurkan lidah kearah garis tengah dan menggerakkan ke berbagai sisi.

Pe"0$a!#a" s4a'a, se"s6'#: T#"da$$a": Minta klien menutup mata >erikkan rasangan pada klien! $yeri superfi%ial! gunakkan jarum tumpul dan tekankan pada kulit pasien pada titik titik yang pemeriksa inginkan, minta pasien untuk mengungkapkan tingkat nyeri dan di bagian mana Suhu: sentuh klien dengan botol panas dan dingin, suruh pasien mengatakkan sensasi yang direasakan. &ibrasi: tempelkan garapu tala yang sudah di getarakan dan tempelkan pada falangeal/ujung jari, meminta pasien untuk mengatakkan adanya getaran. Posisi: tekan ibu jari kaki oleh tangan pemeriksa dan gerakkan naik turun kemudian berhenti suruh pasien mengtakkan diatas/bawah. Stereognosis: berikkan pasien benda familiar ( koin atau sendok) dan berikkan waktu beberapa detik, dan suruh pasien untuk mengatakkan benda apa itu.

Pe"0$a!#a" 'e,.e8: '. Fefleks >isep Aleksikan lengan klien pada bagian siku sampai 34 derajat, dengan posisi tangan pronasi (menghadap ke

bawah) 0etakkan ibu jari pemeriksa pada fossa antekkubital di dasar tendon bisep dan jari jari lain diatas tendon bisep Pukul ibu jari anda dengan reflek harmmer, kaji refleks ). Fefleks /risep 0etakkan lengan tangan bawah pasien diatas tangan pemeriksa /empatkan lengan bawah diantara fleksi dan ekstensi Meminta pasien untuk merilekkan lengan Faba terisep untuk mmeastikan otot tidak teggang Pukul tendon pada fossa olekrani, kaji reflek

*. Fefleks Patella Minta pasien duduk dan tungkai menggantung di tempat tidur/kursi File;kan pasien dan alihkan perhatian untuk menarik kedua tangan di depan dada Pukul tendo patella, kaji refleks 3. Fefleks >rakhioradialis 0etakkan lengan tangan bawah pasien diatas tangan pemeriksa

/empatkan lengan bawah diantara fleksi dan ekstensi serta sedikit pronasi Pukul tendo brakhialis pada radius bagian distal dengan bagian datar harmmer, catat refle;. 4. Fefle; +chilles Minta pasien duduk dan tungkai menggantung di tempat tidur/kursi seperti pada pemeriksaan patella #orsofleksikan telapak kaki dengan tangan pemeriksa Pukul tendo +chilles, kaji reflek 5. Fefle; Plantar (babinsky) (unakkan benda dengan ketajaman yang sedang (pensil/ballpoint) atau ujung stick harmmer (oreskan pada telapak kaki pasien bagian lateral, dimulai dari ujung telapak kaki sampai dengan sudut telapak jari kelingking lalu belok ke ibu jari. Feflek positif telapak kaki akan tertarik ke dalam. 6. Fefleks $utaneus a) (luteal Meminta pasien melakukan posisi berbaring miring dan buka celana seperlunya Fansang ringan bagian perineal dengan benda berujung kapas

Feflek positif spingter ani berkontraksi b) +bdominal Minta klien berdiri/berbaring /ekan kulit abdomen dengan benda berujung kapas dari lateal ke medial, kaji gerakkan reflek otot abdominal -langi pada ke 3 kuadran (atas ki.ka dan bawah ki.ka c) $remasterik/pada pria /ekan bagian paha atas dalam menggunakkan benda berujung kapas .ormalnya skrotum akan naik/meningkat pada daerah yang diransang Re,e'e"s# Potter and Perry. ()@@3). 'undamental of nursing:(on%epts)pro%ess Bdition."t. >ook,8nc. Bnykus, )@@*, keterampilan dasar dan prosedur pera,atan dasar, ed '. "emarang, $ilat press Pery, +nne (riffin, Potter, patricia +.,('GGG). 'undamental -epera,atan -onsep proses dan praktek+B(,! 1akarta 0ouse, * pra%ti%e+Aourth Mosby year Missouri!

Pery, +nne (riffin, Potter, patricia +., Hasmin, +sih (editor). ('GGG). Buku Saku -etrampilan .an Prosedur .asar+ /(: 0akarta

/aylor, ,., 0ilis, ,., and 0eMone, P., ( 'GG7 ). 'undamental of $ursing : the art and s%ien%e of nursing %are 10ippincott.

Fobert Priraharjo, 'GG5, Pengka0ian 'isik -epera,atan )cetakan 88, 1akarta, B(,

8ndriana, )@@3, Asuhan kepera,atan dengan gangguan mata, ed.8, 1akarta, B(,

Anda mungkin juga menyukai