Anda di halaman 1dari 12

Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran

serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja
mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda
saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa
membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula
menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka
Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan
mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang
digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas
biaya. Secara harfiahnya bisa disebut "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS
dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

2.1.1. Jenis-Jenis Mikrokontroler

Ada beberapa jenis mikrokontroler, diantaranya keluarga ATMEL atau MCS-51, AVR,
dan PIC. Masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri. Yaitu sebagai
berikut.

1. Mikrokontroler AVR
merupakan mikrokontroler dengan arsitektur modern. Terdapat 3 macam atau jenis
mikrokontroler AVR, yaitu

• TinyAVR
• AVR atau Classic AVR, dan
• megaAVR

Perbedaan jenis-jenis tersebut terletak dari fasilitas, atau lebih dikenal dengan fitur-fiturnya.
Jenis TinyAVR merupakan mikrokontroler dengan jumlah pin yang terbatas (sedikit maksudnya)
dan sekaligus fitur-fiturnya juga terbatas dibandingkan yang megaAVR. Semua mikrokontroler
AVR memiliki set instruksi (assembly) dan organisasi memori yang sama.

Mikrokontroler Alv and Vegard’s Risc processor atau yang di singkat AVR merupakan
mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya di kemas dalam
satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang
elektronika dan instrumentasi.

2. Mikrokontroler MCS-51

Mikrokontroler MCS51 adalah Mikrokontroler yang paling popular saat ini. Keluarga ini
diawali oleh Intel yang mengenalkan IC Mikrokontroler type 8051 pada awal tahun 1980-an,
8051 termasuk sederhana dan harganya murah sehingga banyak digemari, banyak pabrik IC
besar lain .yang ikut memproduksinya, tentu saja masing-masing pabrik menambahkan
kemampuan pada mikrokontroler buatannya meskipun semuanya masih dibuat berdasarkan
8051. Sampai kini sudah ada lebih 100 macam mikrokontroler turunan 8051, sehingga
terbentuklah sebuah ‘keluarga besar mikrokontroler’ dan biasa disebut sebagai MCS51.

3. Mikrokontroler PIC

Mikrokontroler PIC adalah salah satu jenis mikrokontroler yang diproduksi oleh
microchip, inc. untuk mengontrol alat di sekeliling, sehingga mengurangi beban CPU utama.

PIC 18F452, sama seperti CPU, memiliki fungsi kalkulasi dan memori serta dikendalikan
oleh software. Bagaimanapun PIC memiliki kapasitas memori yang kecil. Frekuensi kerja
maksimum clock untuk mikrokontroler PIC adalah sekitar 20 MHz dan kapasitas memori untuk
mengisikan program adalah sekitar 1k sampai dengan 4k. Frekuensi clock dapat menentukan
kecepatan membaca suatu program dan sebuah instruksi dieksekusi atau dijalankan.
Gambar 2.1. Bentuk fisik mikrokontroler PIC 18F452

2.1.2. Fitur – fitur PIC 18F452


Mikrokontroler PIC memiliki fitur – fitur antara lain :
1. Hanya memerlukan 75 set instruksi
2. Data berukuran 16 bit
3. Memiliki flash memori sebesar 16k yang dapat digunakan 100.000 kali baca tulis
4. Memiliki 1536 SRAM
5. 15 special function register
6. Memiliki EEPROM sebesar 256
7. Memiliki 18 interrupt
8. Wacthdog Timer (WDT) dengan internal osilator
9. Mode sleep
10. Memiliki lima port yaitu PORTA, PORTB, PORTC, PORTD dan PORTE

2.1.3. Fungsi – fungsi pin PIC18F452


Mikrokontroler PIC18F452 memiliki 40 pin, banyaknya port input – output yang dimiliki
memungkinkan mikrokontroler berinteraksi dengan banyak pheriperal dari luar mikrokontroler.

Gambar 2.2. Susunan pin pada Mikrokontroler PIC18F452 dan PIC18F442

Nama Pin Nomor Tipe Tipe Deskripsi


Pin Pin Buffer
MCLR 1 1 ST Master Clear (input) Reset, pin ini
bersifat aktif low
VPP 1 1 ST Tegangan Input Programming
NC - - - No Connection (pin ini seharusnya
dibiarkan tidak terhubung)
OSCI 13 I ST Osilator kristal input atau sumber clock
eksternal input. ST buffer ketika
dikonfigurasikan dalam RC mode. Bisa
juga sebagai CMOS
CLKI 13 I CMOS Sumber clock ekternal input. Selalu
berasosiasi dengan pin OSCI
OSC2 14 O Osiator kristal output. Terhubung ke
kristal atau resonator dalam osilator
kristal mode
CLKO 14 O Sumber clock eksternal
RA6 14 I/O TTL General purpose manager
RA0 – RA7 2-7 I/O TTL Digital input – output port A bit 0-7
RB0 – RB7 33-40 I/O TTL Digital input – output port B bit 0-7
RC0 – RC3 15-18 I/O ST Digital input – output port C bit 0-3
RC4 – RC7 23-26 I/O ST Digital input – output port C bit 4-7
RD0 – RD3 19-22 I/O ST Digital input – output port D bit0-3,
TTL paraler slave port data
RD4 – RD7 27-30 I/O ST Digital input – output port D bit 4-7,
TTL paraler slave port data
RE0 – RE2 8-10 I/O ST Digital input – output port E bit 0-2
Catatan : TTL = TTL Compatible input
ST = Schmitt Trigger input with CMOS levels
O = Output
CMOS = Compatible input or output
I = Input

Tabel 2.1. deskripsi pin PIC18F452


2.1.4. Arsitektur Mikrokontroler PIC18F452
Mikrokontroler PIC18F452 dibuat dengan teknologi CMOS (Clomplementary
Metal Oxide Semikonduktor). Sehingga memerlukan daya yang relative kecil untuk dapat
bekerja atau aktif. Dayanya cukup menggunakan catu daya sebesar 2V sampai 6V, sehingga
cukup fleksibel dalam mengoperasikan mikrokontroler ini. Mikrokontroler PIC18F452
mengadopsi arsitektur komputer Harvard, yaitu arsitektur yang dikembangkan oleh Universitas
Harvard sendiri. Pada arsitektur komputer Harvard bus data dan bus alamat dipisahkan,
keuntungan arsitektur ini adalah tidak memerlukan banyak lokasi pada memori, cukup hanya
satu lokasi. Untuk lebih jalasnya perhatikan blok diagram PIC18F452 berikut ini :
Gambar 2.3. Blok Diagram PIC18F452

2.1.5. Jenis – jenis Osilator


Mikrokontroler PIC18F452 dapat dioperasikan dengan delapan model osilasi berbeda.
Pengguna dapat memogram tiga bit konfigurasi (FOSC2, FOSC1, FOSC0) untuk memilih salah
satu dari delapan midel osilasi berikut adalah :
1. LP : Low Power Crystal
2. XT : Crystal/Resonator
3. HS : High Speed Crystal/Resonator
4. HS+PLL : High Speed Crystal/Resonator with PLL enable
5. RC : Eksternal Resistor/Capasitor
6. RCIO : Eksternal Resistor/Capasitor with Input-Output Pin Enable
7. EC : Eksternal Clock
8. ECIO : Eksternal Clock with Input-Output Pin Enable
Jenis osilator yang sering digunakan oleh para pengembang adalah osilator jenis kristal
osilator atau keramik resonator dan RC osilator.

2.1.5.1. Kristal Osilator atau Keramik Resonator


Pada model XT, LP, HS atau HS+TLL, sebuah kristal atau resonator dihubungkan ke pin
OSC1 dan CLK1 untuk menghasilkan osilasi. Pada rangkaian berikut kita dapat mengetahui
pemasangan kristal atau resonator pada pin mikrokontroler PIC18F452.

Gambar 2.4. Cara kerja Osilator

Setiap osilator yang dipasangkan pada mikrokontroler harus dipasang menggunakan kapasitor
oleh karena itu kita harus mengetahui kapasitor mana yang cocok dengan kapasitor yang kita
pakai.
Tabel 2.2. Nilai – nilai Kapasitor yang Direkomendasikan Untuk Ceramic Resonator

Nilai – nilai kapasitor yang direkomendasikan untuk nilai yang diujikan seperti dalam
tabel. Semakin besar nilai kapasitansi, semakin stabil osilator, tapi juga menaikkan waktu start-
up. Sedangkan nilai kapasitor yang direkomendasikan untuk kristal adalah :

Tabel 2.3. Nilai Kapasitor yang Direkomendasikan untuk Kristal

2.1.5.2. Osilator RC
Frekuensi osilator RC adalah penyedia tegangan, nilai resistor (Rext), nilai kapasitor
(Cext) dan temperatur saat bekerja. Pada keadaan demikian, frekuensi osilator akan sangat
bervariasi antara satu dengan yang lainnya pada variasi parameter – parameter pada proses
normal. Lagipula, perbedaan nilai – nilai kapasitansi pin – pin mikrokontroler di atas
mempengaruhi pula frekuensi osilasi, terutama untuk nilai Cext yang kecil. Gambar berikut ini
menunjukkan bagaimana sebuah kombinasi R/C dihubungkan ke mikrokontroler PIC18F452.
Gambar 2.5. Model Osilator RC

2.1.6. Reset
pada mikrokontroler PIC18F452 ada beberapa jenis reset, yaitu
1. Power – on Reset (POR)
2. MCLR ketika bekerja secara manual
3. MCLR ketika dalam mode SLEEP
4. WDT Reset (dalam keadaan normal)
5. Programmable Brown – Out Reset (BOR)
6. Instruksi Reset
7. Stack Full Reset
8. Stack Underflow Reset
Gambar berikut menunjukkan sebuah blok diagram yang disederhanakan dari rangkaian
reset dalam chip. Bagian MCLR mempunyai penyaring (filter) suara untuk mengabaikan pulsa –
pulsa kecil. Spesifikasi elektrik menyatakan lebar pulsa yang dibutuhkan untuk pin MCLR.
Gambar 2.5. Blok Diagram dari Reset di dalam Chip yang Disederhanakan

Beberapa register tidak terpengaruh pada kondisi reset apapun. Status mereka tidak
diketahui ketika model reset POR dan tidak dapat diubah nilainya ketika model reset yang
lainya. Kebanyakan register lainnya berubah dalam keadaan reset pada saat keadaan reset POR,
MCLR atau WDT pada saat keadaan normal dan pada MCLR ketika SLEEP. Mereka tidak
dipengaruhi oleh reset WDT ketika SLEEP, selama reset dipandang sebagai operasi normal.
Tabel 2.4 berikut memberikan uraian kondisi reset untuk program counter (PC) dan status
register.

Kondisi Program Counter Status Register


Power-On Reset 000h 0001 1xxx
MCLR dalam keadaan normal 000h 000u uuuu
MCLR dalam keadaan SLEEP 000h 0001 uuuu
WDT Reset 000h 0000 1uuu
WDT Wake-up PC+1 uuu0 0uuu
Interupt Wake-up from SLEEP PC+1 uuu1 0uuu
Tabel 2.4. Kondisi Reset untuk Program Counter dan Status Register
Ket : u = tidak dapat diubah nilainya
: x = tidak diketahui nilainya

2.1.7. Interupt (Sela)


Mikrokontroler PIC18F452 memiliki banyak sumber interupt (sela) diantaranya adalah :
1. Sela dari luar (Eksternal Interupt)
2. TM RO Overflow Interupt
3. Sela – sela port B
4. Data EEPROM write complete interupt
Register pengontrol sela (INTCON) merekam permintaan – permintaan sela perorangan pada
bit – bit flag. Register pun berisi bit pengaktif sela individu dan keseluruhan.
Bit pengaktif interupsi global, mengaktifkan semua interupsi yang tak bertanda atau
menonaktifkan semua interupsi yang ada. Interupsi satuan (individu) dapat dinonaktifkan melalui
bit pengaktif yang sesuai dengannya pada register INTCON.
Flag dari pin interupt RB0/INT, interupt perubahan port RB, dan interupt TM0 overflow
terdapat juga di dalam register INTCON. Ketika suatu interupsi menjawab, bit GIE dibersihkan
untuk menonaktifkan semua sela/INT, alamat return dimasukkan ke dalam stack dan PC
(Program Counter) berisi 0008h. Untuk interupsi dari luar, seperti pin RB0/INT atau sela
perubahan port B, pengeksekusian sela akan menjadi tiga atau empat putaran instruksi.
Gambar 2.6. Logika Interupt

Anda mungkin juga menyukai