I. PENDAHULUAN
Pada pembahasan kali ini, kami akan memaparkan sedikit banyak tentang pengujian hipotesis didalam statistika dasar. eperti yang telah kita ketahui, hipotesis merupakan suatu dugaan atau ja!aban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenaranya perlu dibuktikan. Hipotesis mengungkapkan ja!aban sementara didasarkan pada anggapan dasar "asumsi atau postulat# yang digunakan dalam kerangaka pemikiran. Hipotesis mengungkapkan ja!aban sementara se$ara teoritis dianggap paling tinggi kemungkinan kebenarannya. elain digunakan dalam metode tatistika, pengujian hipotesis juga dilakukan pada saat penelitian ilmiah dan sebagainya. Pengujian hipotesis, dalam ilmu statistik, dilakukan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan se$ara statistik . Umumnya pernyataan statistik berkaitan dengan satu peubah, dua peubah, atau lebih dari dua peubah dan melibatkan suatu parameter. Pengujian hipotesis bisa dilakukan dengan berbagai $ara, antara lain yaitu dengan hipotesis penelitian, hipotesis statistik, hipotesis nol dan hipotesis alternati%. &asing'masing memiliki pengertian dan $ara yang berbeda'beda. Uji hipotesis ini juga memiliki bentuk umum, bentuk umumnya terdiri dari tiga ma$am, yaitu hipotesis dua arah "t!o tailed#, hipotesis searah "kanan# dan hipotesis searah "kiri#. e$ara umum, pengujian hipotesis dibedakan dua yaitu, pengujian hipotesis komparati% dan asosiasi.
Edited by Foxit PDF Editor Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 For Evaluation Only.
3 dapat berupa rata'rata, simpangan baku, (arian dan lain'lain. &isalnya, rata'rata produkti(itas padi (arietas )iherang "y#$ dibandingkan dengan rata'rata produkti(itas padi (arietas I9':; "y#i. &aka hipotesisnya bisa ditulis sebagai berikut1 Untuk uji dua pihak, ditulis1 H, 1 " y#i 4 "y #$ HA 1 " y#i 5 "y #$ Untuk uji satu pihak H, 1 "y#i 4 "y #$ HA 1 "y #i 7 "y #$ atau1 "y #i 8 "y #$ &engenai jenis hipotesis, apakah memakai uji dua pihak atau uji satu pihak, maka ini sangat tergantung pada seberapa kuat landasan teori atau seberapa besar pengetahuan si peneliti terhadap obyek yang diteliti. <ila si peneliti tidak memiliki pengetahuan yang $ukup kuat, maka uji dua pihak adalah pilihannya. ebaliknya, bila si peneliti memiliki pengetahuan atau landasan teori yang $ukup mendalam mengenai obyek yang diteliti, maka uji satu pihak akan lebih baik. eperti anda bisa lihat bah!a, perbedaan dari kedua jenis hipotesis ini hanya terletak pada hipotesis alternati%nya. Pada uji dua pihak, pernyataan hipotesis alternati% tidak tegas. <ila tulis dengan kalimat, maka pernyataannya tersebut menjadi = rata'rata produkti(itas padi (arietas )iherang tidak sama dengan rata'rata produkti(itas padi (arietas I9':;. /ata'kata =tidak sama> mengandung dua arti "dua pihak#, yaitu produksi padi )iherang bisa lebih tinggi tetapi juga bisa lebih rendah. Ini menunjukkan ketidakyakinan apakah (arietas )iherang elbih tinggi produksinya atau lebih rendah dibandingkan dengan (arietas I9':;. ebaliknya, uji satu pihak, pernyataan hipotesis alternati%nya lebih tegas. Peneliti biasanya akan dengan tegas membuat hipotesis yang menyatakan misalnya = rata'rata produkti(itas (arietas padi )iherang lebih tinggi daripada rata'rata produkti(itas (arietas padi I9':;. Ini bisa dibuatnya karena si peneliti tersebut mendasarkannya pada in%ormasi ataupun pengetahuan yang ia punyai tentang kedua (arietas tersebut. Penentuan pemilihan jenis hipotesis ini akan menentukan tingkat sensiti(itas dari penelitian. Uji satu pihak lebih sensiti% dibanding uji dua pihak. Ini disebabkan al%a yang digunakan dalam pengujian pada uji satu pihak hanya setengah al%a dari uji dua pihak. &isalnya, bila al%a yang dipakai pada uji satu pihak adalah 6,- persen, maka nilainya setara dengan al%a - persen untuk uji dua pihak. Hipotesis yang telah dibuat dapat diuji dengan menggunakan berbagai ma$am bentuk uji statistik seperti uji ?, uji t, uji@6, uji A atau lainnya. Pemilihan jenis uji ini sangat tergantung pada metode penelitian yang dipilih dalam pengumpulan data. Dari hasil pengujian hipotesis ini kemudian kita dapat menarik kesimpulan tentang hipotesis tersebut.
Colak hipBtesis
Daerah kritis "$ri$ti$al (alue# adalah nilai yang begitu ekstrem sehinggaprobalitas untuk mendapatkan nilai tersebut atau yang lebih ekstrem, bila H, benar, sama dengan . Dengan demikian bah!a kaidah pengambilan keputusan"de$ision rule# dapat dinyatakan menurut nilai E nilai kritis. ebagai $ontoh dalamuji satu sisi kaidah pengambilan keputusan memutuskan bah!a menolak H, jika nilai uji statistik uji hasil perhitungtan lebih ekstrem "entah lebih besar atau lebihke$il, bergantung pada hipotesis tandingan# dari pada daerah kritis. Cara% signi%ikan -F adalah kira E kira - dari tiap ' tiap 2,, kesimpulanbah!a kita akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Dengan kata lainG-F yakin bah!a kita membuat kesimpulan yang benar. Inter(al keper$ayaan G-Fadalah kemungkinan membuat kesimpulan G-Fbenar, berati G- dari 2,, kesimpulan yang kita buat benar dengan tingkatkesalahan H tara% signi%ikasi 4 -F.
Pengujian hipotesis akan mamba!a kepada kesimpulan untuk menerima hipotesis atau menolak hipotesis. .adi dengan demikian,terdapat dua pilihan. Agar supaya dalam penentuan salah satu di antara kadua pilihan itu lebih terperin$i dan mudah di lakukan, maka akan di lakukan rumusan E rumusan seperlunya. Hipotesis di sini akan dinyatakan dengan H, supaya di rumuskan dengan singkat dan jelas. upaya nampak ada dua pilihan, hipotesis H ini perlu di dampingi oleh pernyataan lain yang isinya berla!anan. Pernyataan ini merupakan hipotesis tandingan untuk H, akan di sebut alternati%, dinyatakan dengan A. Pasangan H dan A ini, tepatnya H mela!an A, lebih jauh juga menentukan keriteria pengujian yang terjadi di daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis. Daerah penolakan hipotesis sering pula dinamakan denagn daerah kritis.
D. Uji T an Uji !
Uji't digunakan untuk menguji perbedaan rata'rata dari suatu sampel a$ak berdistribusi "memiliki sebaran# normal. Dalam aplikasi di dunia nyata, uji't lebih banyak dipakai karena hanya mensyaratkan bah!a sample berasal dari distribusi normal saja. Cidak seperti uji'I yang mensyaratkan bah!a data harus menyebar normal danragam populasi diketahui. ebagaimana yang kita ketahui, uji'I dan uji't adalah 6 alat uji yang sama' sama digunakan untuk menguji perbedaan rata'rata populasi. /eduanya'pun sangat mirip. Uji't menggunakan distribusi "sebaranH%ungsi# t. Distribusi t sebenarnya
adalah turunandari distribusi normal dengan asumsi ragam "(arian$e# yang tidak diketahui. *leh karena itulah mengapa data yang diuji menggunakan uji't harus berdistribusi normal. Uji't dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu1
1. Uji't atu ampel, terdiri dari1
o o
9agam "(arian$e# diasumsikan sama ataukedua data sampel dianggap berasal dari 2 populasi yang sama, terdiri dari1
9agam "(arian$e# diasumsikan berbeda ataukedua data sampel dianggap berasal dari 6 populasi yang berbeda, terdiri dari1
Uji t Ti ak Berpasangan )ontoh kasus /ita ingin menguji dua jenis pupuk nitrogen terhadap hasil padi 2. Hipotesis Ho 1 2 4 HA 1 2 J
6
6. Hasil penelitian tertera pada Cabel 2. Cabel 2. Data hasil penelitian dua jenis pupuk nitrogen terhadap hasil padi "tHh# Plot Pupuk A Pupuk < 02 K : : ;
6
2 6 + ; :
06 L : K L : :
; : : K : -
K K L K : K
thit 4"
#HM"
6 2
Hn2# N"
6 6
Hn6#
4" -.-L E :.G6#HM",.GG:6H26#N",.KG+6H26# 4 '2.+;H,.+:K-66 4 '+.:K etelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. )ara melihatnya adalah sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom O 4 ,.,6- pada Cabel 6. Nilai O ini berasal dari O ,.,- dibagi 6, karena hipotesis HA kita adalah hipotesis 6 arah "lihat hipotesis#. /emudian, kita lihat baris ke 66. Nilai 66 ini adalah nilai d%, yaitu n2Nn6'6. Nilai n adalah jumlah ulangan, yaitu masing 26 ulangan. Akhirnya, kita peroleh nilai ttable 4 6.,K;. t table 4 t OH6 "d%# 4 t,.,-H6 "n2Nn6'6#4t,.,6-"26N26'6# 4 t,.,6-"66# 4 6.,K;
Cabel 6. Nilai t O ,.,6,.,2 26.K,: +2.L62 ;.+,+ :.G:+.2L6 ;.-;2 6.KK: +.K;K 6.-K2 +.+:6.;;K +.2;+
2.LG2.L:, 2.L++ 2.L26 2.KG: 2.KL6 2.KK2 2.K:2 2.K-+ 2.K;: 2.K;, 2.K+; 2.K6G 2.K62.K62 2.K2K 2.K2; 2.K22 2.K,L 2.K,: 2.K,+ 2.K,2 2.:GG 2.:GK 2.:L; 2.:K: 2.::, 2.:;-
6.+:6.+,: 6.6:6 6.66L 6.6,2 6.2KG 6.2:, 6.2;6.2+2 6.26, 6.22, 6.2,2 6.,G+ 6.,L: 6.,L, 6.,K; 6.,:G 6.,:; 6.,:, 6.,-: 6.,-6 6.,;L 6.,;6.,;6 6.,62 6.,,G 2.GL; 2.G:,
6.GGL 6.LG: 6.L62 6.K:; 6.K2L 6.:L2 6.:-, 6.:6; 6.:,6 6.-L+ 6.-:K 6.--6 6.-+G 6.-6L 6.-2L 6.-,L 6.-,, 6.;G6 6.;L6.;KG 6.;K+ 6.;:K 6.;:6 6.;-K 6.;6+ 6.;,+ 6.+:; 6.+6K
+.;GG +.+-+.6-, +.2:G +.2,: +.,-+.,26 6.GKK 6.G;K 6.G62 6.LGL 6.LKL 6.L:2 6.L;6.L+2 6.L2G 6.L,K 6.KGK 6.KLK 6.KKG 6.KK2 6.K:+ 6.K-: 6.K-, 6.K,; 6.:KL 6.:6: 6.-K:
;. /riteria Pengambilan /esimpulan Cerima H,, jika thitP 8 t table, sebaliknya Colak H,, alias terima HA, jika thitP 7 t table
-. /esimpulan /arena nila thitP4 +.:K "tanda minus diabaikan# dan nilai t table46.,K;, maka kita tolak H,, alias kita terima HA. Dengan demikian, 2 J 6, yaitu hasil padi yang dipupuk dengan pupuk A tidak sama dengan hasil padi yang dipupuk dengan pupuk <. Lebih lanjut, kita lihat bah!a rata'rata hasil padi yang dipupuk dengan pupuk < lebih tinggi daripada yang dipupuk dengan pupuk A.
8
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bah!a pupuk < nyata lebih baik daripada pupuk A untuk meningkatkan hasil padi.
Uji t "erpasangan )ontoh kasus. /ita ingin menguji metode pembelajaran baru terhadap tingkat penguasaan materi ajar pada mahasis!a. 2. Hipotesis Ho 1 2 4 6 HA 1
2
6. Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru adalah sebagaimana tertera pada Cabel 2. Cabel 2. Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru &ahasis!a 2 6 + ; : K L G 2, 22 26 2+ 2; 2Nilai Pre'test K, :, -, :-;, ;::, K, :, -, +, ;;,
9
&ahasis!a Nilai Pre'test Nilai post' test n y2 y6 2 K, K6 :, :+ -, K, ; :L, -:, : ;, :, K ;K, L :K, G :, :2, K, K22 :, :26 -, K2+ +, :2; ;K, 2;, K, .umlah L,2,+0 -+.:K :G
Hitunglah
6 D
4 QRD6 E ""RD#6Hn#SHQn'2S
etelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. )ara melihatnya adalah sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom O 4 ,.,6- pada Cabel +. Nilai O ini berasal dari O ,.,- dibagi 6, karena hipotesis HA kita adalah hipotesis 6 arah "lihat hipotesis#. /emudian, kita lihat baris ke 2;. Nilai 2; ini adalah nilai d%, yaitu n'2. Nilai n adalah jumlah mahasis!a, yaitu 2- orang. Akhirnya, kita peroleh nilai t table 4 6.2;-.
10
t table 4 t OH6 "d%# 4 t,.,-H6 "n'2#4t,.,6-"2-'2# 4 t,.,6-"2;# 4 6.2;Cabel +. Nilai t d% 2 6 + ; : K L G 2, 22 26 2+ 2; 22: 2K 2L 2G 6, 62 66 6+ 6; 66: 6K 6L 6G +, ;, -, 2,, 2,,,, ,.,:.+2; 6.G6, 6.+-+ 6.2+6 6.,22.G;+ 2.LG2.L:, 2.L++ 2.L26 2.KG: 2.KL6 2.KK2 2.K:2 2.K-+ 2.K;: 2.K;, 2.K+; 2.K6G 2.K62.K62 2.K2K 2.K2; 2.K22 2.K,L 2.K,: 2.K,+ 2.K,2 2.:GG 2.:GK 2.:L; 2.:K: 2.::, 2.:;O ,.,626.K,: ;.+,+ +.2L6 6.KK: 6.-K2 6.;;K 6.+:6.+,: 6.6:6 6.66L 6.6,2 6.2KG 6.2:, 6.2;6.2+2 6.26, 6.22, 6.2,2 6.,G+ 6.,L: 6.,L, 6.,K; 6.,:G 6.,:; 6.,:, 6.,-: 6.,-6 6.,;L 6.,;6.,;6 6.,62 6.,,G 2.GL; 2.G:, ,.,2 +2.L62 :.G:;.-;2 +.K;K +.+:+.2;+ 6.GGL 6.LG: 6.L62 6.K:; 6.K2L 6.:L2 6.:-, 6.:6; 6.:,6 6.-L+ 6.-:K 6.--6 6.-+G 6.-6L 6.-2L 6.-,L 6.-,, 6.;G6 6.;L6.;KG 6.;K+ 6.;:K 6.;:6 6.;-K 6.;6+ 6.;,+ 6.+:; 6.+6K ,.,,:+.:-K G.G6-.L;2 ;.:,; ;.,+6 +.K,K +.;GG +.+-+.6-, +.2:G +.2,: +.,-+.,26 6.GKK 6.G;K 6.G62 6.LGL 6.LKL 6.L:2 6.L;6.L+2 6.L2G 6.L,K 6.KGK 6.KLK 6.KKG 6.KK2 6.K:+ 6.K-: 6.K-, 6.K,; 6.:KL 6.:6: 6.-K:
11
Cerima H,, jika thitP 8 t table, sebaliknya Colak H,, alias terima HA, jika thitP 7 t table -. /esimpulan /arena nila PthitP4 -.;+2 "tanda minus diabaikan# dan nilai ttable46.2;-, maka kita tolak H,, alias kita terima HA. Dengan demikian, J 6, yaitu nilai pre'test tidak sama dengan nilai post'test. Lebih lanjut, kita lihat bah!a rata' rata nilai post'test lebih tinggi daripada nilai pre'test. e$ara lengkap, kita dapat menyimpulkan bah!a metode pembelajaran baru se$ara nyata dapat meningkatkan pemahaman mahasis!a terhadap materi ajar yang diberikan.
2
Uji ? adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati dengan distribusi normal. &enurut teori limit terpusat, data dengan ukuran sampel yang besar akan berdistribusi normal. *leh karena itu, uji ? dapat digunakan utuk menguji data yang sampelnya berukuran besar. .umlah sampel +, atau lebih dianggap sampel berukuran besar. elain itu, uji ? ini dipakai untuk menganalisis data yang (arians populasinya diketahui. Namun, bila (arians populasi tidak diketahui, maka (arians dari sampel dapat digunakan sebagai penggantinya. /riteria Penggunaan uji ? 2. Data berdistribusi normal 6. Tarian$e "U6# diketahui +. Ukuran sampel "n# besar, V +, ;. Digunakan hanya untuk membandingkan 6 buah obser(asi. )ontoh Uji rata'rata dua arah1 Umpamakanlah kita mempinyai populasi berdistribusi normal dengan rata E rata simpangan baku . Akan di uji mengenai parameter rata E rata . Untuk ini, seperti biasa di ambil sebuah sampel a$ak berukuran n, lalu hitung statistik /ita bedakan hal E hal berikut1 Hal A. diketahui. 4 dan s. dan
12
dengan
dengan peluang X "2' #. Dalam hal lainnya, H, dotolak. )ontoh 1 Pengusaha lampu pijar A mengatakan bah!a lampunya bisa tahan pakai sekitar L,, jam. Akhir E akhir ini timul dugaan bah!a masa pakai lampu itu telah barubah. Untuk mementukan hal ini, di lakukan penelitian dengan jalan menguji -, lampu. Cernyata rata E ratanya KG6 jam. Dari pengalaman, di ketahui bah!a simpangan baku masa hidup lampu :, jam. elidikilah dengan tara% nyata ,,,,- apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau belum. .a!ab 1 Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan menguji H, 1 H2 1 4 L,, jam, berti lampu itu masa pakainya sekitar L,, jam. L,, jam bererti kualitas lampu telah berubah, bukan L,, jam lagi. 4 :, jam.
jam dengan n 4 -,. tatistik yang di gunakan adalah seperti 4 L,,. Di dapat 1
?,,,6- adalah nilai pada perpotongan O baris ,,,6 dengan O kolom ,,,,-, yaitu 2,G:. Untuk diketahui bah!a nilai ?O adalah tetap dan tidak berubah'ubah, berapapun jumlah sampel. Nilai ?,,,6- adalah 2,G: dan nilai ?,,,- adalah 2,:;-. Cabel 2. Nilai ? dari luas di ba!ah kur(a normal baku # $.$$ $.$% $.$& $.$' $.$( $.$) $.$* $.$+ $ 6.+6: 6.,-; 2.LL2 2.K-2 %.*() 2.--2.;K: $.$$% +.,G, 6.6G, 6.,+; 2.L:: 2.K+G 2.:+2.-;: 2.;:L $.$$& 6.LKL 6.6-K 6.,2; 2.L-6 2.K6L 2.:6: 2.-+L 2.;:2 $.$$' 6.K;L 6.66: 2.GG2.L+L 2.K2K 2.:2: 2.-+, 2.;-; $.$$( 6.:-6 6.2GK 2.GKK 2.L62.K,: 2.:,K 2.-66 2.;;K $.$$) 6.-K: 6.2K, %.-*$ 2.L26 2.:G2.-GL 2.-2; 2.;;, $.$$* 6.-26 6.2;; 2.G;+ 2.KGG 2.:L2.-LG 2.-,: 2.;++ $.$$+ 6.;-K 6.26, 2.G6K 2.KLK 2.:K2.-L, 2.;GG 2.;6: $.$$, 6.;,G 6.,GK 2.G22 2.KK; 2.::2.-K6 2.;G2 2.;2G $.$$6.+:: 6.,K2.LG: 2.K:6 2.:-2.-:+ 2.;L+ 2.;26
13
$.$, 2.;,- 2.+GL 2.+G6 2.+L- 2.+KG 2.+K6 2.+:: 2.+-G 2.+-+ 2.+;K $.$- 2.+;2 2.++- 2.+6G 2.+6+ 2.+2K 2.+22 2.+,- 2.6GG 2.6G+ 2.6LK $.%$ 2.6L6 2.6K: 2.6K, 2.6:- 2.6-G 2.6-; 2.6;L 2.6;+ 2.6+K 2.6+6 /riteria Pengambilan /esimpulan .ika P?hitP 8 P?tabelP, maka terima H, .ika P?hitP V P?tabelP, maka tolak H, alias terima HA
/esimpulan /arena harga P?hitP 4 ,,G; 8 harga P?tabel P 4 2,G:, maka terima H, .adi, tidak ada perbedaan yang nyata antara kualitas bola lampu yang diteliti dengan kualitas bola lampu yang dinyatakan oleh pabriknya. /riteria yang di pakai, dari da%tar normal baku untuk uji dua arah dengan memberikan adalah 1 4 ,,,- yang
Daerah penerimaan H,
,,,6-
Pada kenyataannnya simpangan baku sering tidak di ketahui. Dalam hal ini maka diambil taksirannya, ialah simpangan baku s yang di hitung dari sampel. tatistik yang di gunakan untuk menguji pasangan hipotesis 1H, 1 H, Y Cidak lagi seperti dalam rumus WII"2#, akan tetapi 1WII ... Untuk populasi normal, kita mengetahui bah!a t berdistribusi student denagn dk 4 " n E 2 #. /erena itu distribusi untuk menentukan kriteria pengujian du gunakan distribusi student dan
14
4
batas E batas kriteria untuk uji dua arah ini di dapat dari da%tar distribusi student pula. H , kita terima jika E t2' 2H6 "2'2H6 # dan dk 4 "n E 2#. )ontoh 1 Untuk $ontoh di muka tentang masa pakai lampu, misalkan simpangan baku pupolasi tak diketahui, dan dari sampel di dapat s 4 -- jam. &aka dari rumus WII"6# dengan dengan t2'2H6 di dapat dari da%tar distribusi t dengan peluang
'
6,,2
6,,2
Penelitian menghasilkan t 4 ' 2,,6G yang jelas terletak dalam daerah penerimaan. /esimpulan sama seperti pada $ontoh di atas.
15
)ontoh Uji rata'rata satu arah1 Perumusan yang umum untuk uji arah kanan mengenai rata E rata adalah 1 H, 1 H2 1 /ita misalkan populasi berdistribusi normal dan dari padanya sebuah sampel a$ak berukuran n telah diambil. eperti biasa, dari sampel tersebut dihitung Hal A. diketahui .ika simpangan baku untuk populasi diketahui. ketsa untuk kriteria pengujian dan s. Didapat hal E hal berikut1 4 berdasarkan H, dan H2
menggunakan distribusi normal baku. <atas kriteria, tentunya di dapat dari da%tar normal baku. /ita tolak Ho jika
I
I,,-' dengan I,,-' didapat dari da%ar normal baku menggunakan peluang
",,-' #. Dalam hal lainnya H, kita terima. )ontoh1 proses pembuatan barang rata'rata menghasilkan 2-,K unit per jam. Hasil produksi mempunyai (arians 4 6,+. &etode baru di usulkan untuk mengganti yang lama jika rata'rata per jam menghasilkan paling sedikit 2: buah. Untuk menentukan apakah metode diganti atau tidak, metode baru di$oba 6, kali dan ternyata rata'rata per jam menghasilkan 2:,G buah. Pengusaha bermaksud mengambil resiko -F untuk menggunakan metode baru apabila metode ini rata'rata menghasilkan lebih dari 2: buah. Apakah keputusan si pengusahaZ .a!ab1 dengan memisalkan hasil produksi berdistribusi normal, maka kita akan menguji pasangan hipotesis1 H, 1 4 2:, berarti rata'rata metode baru paling tinggi 2:. .ika ini terjadi, metode lama masih di perthankan. H21 7 2:, berarti rata'rata hasil metode baru lebih dari 2: dan karenanya metode lama dapat diganti.
16
Harga'harga yang perlu untuk menggunakan rumus WII"2# adalah dan buah. Didapat 1
44
Daerah Penerimaan H, ,,,2,:; Dambar WII":# Dari da%tar normal standar dengan maka H, diterima. Dari penelitian di dapat I 4 6,:- yang jelas jatuh pada daerah kritis. .adi H, di tolak. Ini menyimpulkan bah!a metode baru dapat menggnatikan metode lama dengan mengambil risiko -F. )atatan 1 Penguji yang mengahilkan H, ditolak dengan tara% nyata ,,,- dinamakan uji nyata, uji berarti atau uji sikni%ikan. .ika H, ditolak pada tara% -F, tapi di terima pada tara% 2F maka dikatakan bah!a hasil uji = barangkali> berarti. Dalam hal ini di anjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dan pengujian dapat dilakukan lagi. ering di kehendaki berapa besar peluang yang terjadi ketika keputusan berdasarkan hasil pengujian yang di buat. Untuk $ontoh diatas misalnya, peluang tersebut adalah 1 diperoleh I 4 2,:;. /riteria pengujian adalah 1
tolak H, jika I dihitung lebih besar atau sama dengan 2,:;. .ika I hitung lebih ke$il dari 2,:;
Ini berarti 1 <erdasarkan penelitian yang di lakukan, kesempatan melakukan kekeliruan ketika memutuskan mengambil metode baru adalah ; dari setiap 2,,,. Dalam bentuk ini biasa dituliskan bah!a peluang p 8 ,,,-, bahkan p 8 ,,,2.
17
.. Uji chi/s0uare
Uji )hi's[uare memiliki banyak kegunaan dalam pengujian. etidaknya, uji ini dapat
digunakan untuk lima keperluan pengujian. Uji ini banyak digunakan baik dalam bidang eksakta maupun dalam bidang sosial ekonomi. <erikut ini adalah beberapa penggunaan uji $hi' s[uare. 2. &enguji (arians untuk data berdistribusi normal 6. &enguji proporsi untuk data multinomial dan binomial +. &enguji independensi antara 6 %aktor ;. &enguji heterogenitas -. &enguji kesesuaian antara data dengan suatu model distribusi
Dari lima kegunaan di atas, tiga di antaranya sangat populer di kalangan para peneliti, yaitu menguji proporsi, menguji independensi, dan menguji heterogenitas. *leh karena itu, di sini akan diberikan $ontoh penggunaan tiga jenis uji yang populer tersebut saja.
2. &enguji proporsi )ontoh1 &enurut teori genetika "Hukum &endel I# persilangan antara ka$ang kapri berbunga merah dengan yang berbunga putih akan menghasilkan tanaman dengan proporsi sebagai berikut1 6-F berbunga merah, -,F berbunga merah jambu, dan 6-F berbunga putih. /emudian, dari suatu penelitian dengan kondisi yang sama, seorang peneliti memperoleh hasil sebagai berikut, +, batang berbunga merah, KL batang berbunga merah jambu, dan ;, batang berbunga putih. Pertanyaannya adalah apakah hasil penelitian si peneliti tersebut sesuai dengan Hukum &endel atau tidakZ Untuk menja!ab pertanyaan tersebut, kita bisa menggunakan uji $hi's[uare, sebagai berikut1
18
2. <uatlah hipotesis H,1 rasio penelitian adalah 21612 atau 6-F1-,F16-F HA1 rasio penelitian adalah rasio lainnya
6. Lakukan analisis /ategori Pengamatan "*# Diharapkan "E# &erah +, +K &erah .ambu KL K; Putih ;, +K .umlah 2;L 2;L
Proporsi diharapkan "E# di$ari berdasarkan rasio 21612, sebagai berikut1 &erah 4 2H; \ 2;L 4 +K
4] 4
4 4 4 -,GG
19
Kesimpulan Dari hasil analisis data, diperoleh 8 , maka kita terima H,.
Artinya, rasio hasil penelitian si peneliti tersebut sesuai dengan rasio menurut Hukum &endel "lihat bunyi hipotesis pada H,#.
1. U23 4
Uji r atau uji korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua (ariabel atau lebih. Hubungan yang dipelajari adalah hubungan yang linier atau garis lurus. *leh karena itu, uji r ini sering disebut juga uji korelasi linier. <ila hubungan dua (ariabel yang sedang dipelajari tidak linier, maka uji ini tidak $o$ok dipakai, sehingga harus di$ari uji lain, seperti uji kuadratik atau uji nonlinier. Perlu dipahami juga bah!a uji korelasi ini hanya dipakai untuk (ariabel kuantitati%. Artinya, uji ini baru bisa dipakai bila (ariabel yang sedang dipelajari itu keduanya adalah (ariabel kuantitati%. <ila tidak, maka uji lain seperti uji @6 harus dipilih. Ada dua jenis uji korelasi, yaitu /orelasi Pearson dan /orelasi pearman. /orelasi pearman. <ila data berdistribusi normal atau mendekati normal, maka /orelasi Pearson menjadi pilihan, tetapi bila distribusi data sangat ekstrem tidak normal, maka /orelasi pearman jadi pilihan. Ukuran korelasi disebut koe%isien korelasi, disingkat dengan r. Nilai r berkisar antara E2 sampai N2, termasuk ,. emakin besar nilai r "mendekati angka 2#, maka semakin erat hubungan kedua (ariabel tersebut. ebaliknya, semakin ke$il nilai korelasi "mendekati angka ,#, maka semakin lemah hubungan kedua (ariabel tersebut. Perlu diketahui bah!a kendatipun nilai r besar, yang menunjukkan ada hubungan yang erat, tetapi kita tidak dapat serta merta menyatakan bah!a hubungan yang terjadi adalah hubungan sebab'akibat antara dua (ariabel tersebut. Nilai r ini bisa bertanda positi%, tetapi juga bisa negati%. <erikut adalah interpretasi dari tanda pada koe%isien korelasi. 2. .ika nilai r 4 N "positi%#, maka hubungannya adalah berbanding lurus. Artinya, semakin besar nilai (ariabel W, maka semakin besar pula nilai (ariabel 0 atau semakin ke$il nilai (ariabel W maka semakin ke$il pula nilai (ariabel 0 . 6. .ika nilai r 4 E "negati%# maka hubungannya adalah berbanding terbalik. Artinya semakin besar nilai (ariabel W , maka semakin ke$il nilai (ariabel 0 atau semakin ke$il nilai (ariabel W, maka semakin besar nilai (ariabel 0. +. .ika nilai r 4 ,, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara (ariabel W dan (ariabel 0.
20
)ontoh kasus eorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara banyaknya jumlah pupuk urea yang diberikan pada tanaman terhadap hasil yang diperoleh. Pada penelitiannya ia men$oba pupuk urea butiran pada tanaman $abai merah. Hipotesis Ho 1 r 4,, tidak ada hubungan antara dosis pupuk urea dengan hasil $abai HA 1 r J,, ada hubungan antara dosis pupuk urea dengan hasil $abai Hasil Per$obaan Hasil per$obaan yang ia peroleh adalah sebagai berikut "data rekaan#
Analisis
21
22
/riteria Pengambilan /esimpulan Cerima H,, jika r 8 r table Colah H,, alias terima HA, jika r V r table /esimpulan /arena Nilai r 7 r table, maka tolak H,, alias terima HA .adi, ada hubungan yang N0ACA antara dosis pupuk urea dengan hasil $abai /arena r bernilai positi%, maka kita dapat menyatakan bah!a hubungan keduanya positi%, yaitu semakin banyak dosis pupuk urea yang diberikan, maka semakin tinggi hasil $abai yang diperoleh
H2 1 ^ 7 ^, )ontoh1 Ho 1 9ata'rata nilai UAN sis!a H2 1 9ata'rata nilai UAN LCA negeri se'DI0 kurang dari sama dengan L,, sis!a LCA negeri se'DI0 lebih dari L,,
+. Hipotesis searah "kiri# Uji arah kiri apabila hipBtesis nol berbunyi =lebih besar atau samas dengan> " # dan hipBtesis alternati% berbunyi =lebih ke$il> "8#. H, 1 ^ V ^, H2 1 ^ 8 ^, )ontoh1 Ho 1 9ata'rata nilai UAN sis!a LCA s!asta se'DI0 lebih dari sama dengan L,, H2 1 9ata'rata nilai UAN sis!a LCA s!asta se'DI0 kurang dari L,, <eberapa $atatan.
24
III. PENUCUP
Perumusan hipotesis harus didukung oleh landasan teoritis yang tepat sehingga kebenaran hipotesis dapat dipertanggung ja!abkan. )ontoh korelasi antara pendapatan dan pengeluaran harus ditentukan berdasarkan teoriHsubstansi. Dianjurkan peneliti berusaha memilih hipotesis searah karena menunjukkan kedalaman pengetahuan peneliti terhadap permasalahan yang akan diselesaikan. Hipotesis dua arah hanyalah dipakai jika peneliti kurang yakin tentang nilai parameter yang diharapkan <enar atau salahnya hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti ke$uali bila kita memeriksa seluruh populasi. *leh karena itu kita mengambil sampel random dari populasi tersebut dan menggunakan in%ormasi yang dikandung sampel itu untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. <ukti data dari sampel yang tidak konsisten dengan hipotesis memba!a kita pada penolakan hipotesis tersebut, demikian juga sebaliknya. Perlu ditegaskan bah!a penerimaan suatu hipotesis statistik adalah merupakan akibat dari ketidak$ukupan bukti untuk menolaknya, dan tidak berimplikasi bah!a hipotesis itu benar. e$ara umum, pengujian hipotesis dibedakan dua, pengujian hipotesis komparati% dan asosiasi. Pengujian hipotesis komparasi berkaitan dengan pengujian perbedaan "di%%eren$e# mean antara dua kelompok atau lebih. Pengujian hipotesis asosiasi berkaitan dengan menguji antara dua (ariabel.
25
Da%tar Pustaka
udjana. 6,,K. &etoda tatistika. Carsito1 <andung. Nasir, &. 6,,-. &etode Penelitian. )etakan ke':. Dhalia Indonesia, <ogor. Nurgiyantoro, <., Duna!an, ` &arIuki. 6,,,. tatistika Cerapan untuk Penelitian Ilmu'ilmu osial. Dajah &ada Uni(ersity Press, 0ogyakarta. ugiyono. 6,,L. &etode Penelitian <isnis. Al%abeta, <andung. Crihendardi, ). 6,,-. tep by tep P 2+ 1 Analisis Data statistik. Andi, 0ogyakarta.
aalpole, 9.E. 2GG-. Pengantar tatistika. Edisi ke'+. PC Dramedia Pustaka Utama, .akarta http1HH!!!.s$ribd.$omHdo$H-2,+6,L+HPENDU.IAN'HIP*CE I http1HHhatta6stat.!ordpress.$omH
26