Anda di halaman 1dari 2

Bab II Sinopsis Cerita: Gadis Pantai

Novel roman Gadis Pantai menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang tinggal di kampung nelayan di Jawa tengah, Kabupaten Rembang dengan keluarganya. Ayah dan ibunya bekerja sebagai nelayan. Kakaknya meninggal pada saat ia pergi membantu ayahnya. Ia adalah seorang gadis yang hidup miskin tapi manis. Sampai seorang pembesar setempat pun jatuh hati, ia adalah orang Jawa yang bekerja pada administrasi Belanda. Gadis tersebut diambil menjadi gundik si pembesar tersebut dan dipanggil Mas Ngaten. Mas Ngaten adalah perempuan yang melayani kebutuhan seks seorang pembesar sampai si pembesar tersebut memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang sekelas atau sederajat dengannya. Pada awalnya, perkawinan antara si gadis pantai dan pembesar meningkatkan martabat si gadis pantai karena bergelar sebagai Mas Ngaten si pembesar. Ia memiliki pelayan pribadi, banyak emas, dan ida juga diajarkan berbagai macam hal yang belum pernah ia pelajari. Pelayan pribadinya dan dia sangatlah dekat. Si gadis pantai sering sekali berbincangbincang dengan pelayannya tersebut. Pada awalnya, ia selalu bertanya tentang kehidupannya yang baru itu. Pelayannya sudah tua, maka ia cukup bijak untuk membantu gadis pantai dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan padanya. Kehidupannya di kota sangat bertolak belakang dengan kehidupan yang ia jalani saat di kampung nelayan. Perawatan, gaya hidup dan kegiatan yang ia jalani sehari-hari sangatlah berbeda dibandingkan dulu. Tangan yang dulunya kasar, sekarang sudah sangat halus, kulit yang dulu kotor, sekarang bersih, pakaian yang dulunya rusak, sekarang bagus dan mahal. Suatu hari salah satu dari keponakan si pembesar terlihat mencuri oleh pelayan gadis pantai lalu ia melaporkannya pada si pembesar. Pelayan tersebut lalu dibuang dan keponakan tersebut dihukum. Setelah pristiwa tersebut, gadis pantai diberikan satu pelayan baru, tapi pelayan baru ini sombong karena ia adalah salah seorang kaum kerabat.

Pada suatu hari ia meminta izin si pembesar untuk mengunjungi kampung nelayan, kampung asalnya. Sesampainya disana, perlakuan semua orang yang ia kenal berubah sama sekali. Orang-orang tidak berani menatap langsung padanya, bahkan kedua orangtuanya juga enggan untuk berbicara dengannya. Pada saat ia disana, pelayanan yang didapat juga sangatlah berbeda dengan saat ia belum menikah dengan pembesar setempat. Semua orang melayaninya dengan berusaha dengan sebaik mungkin untuk memuaskan si gadis pantai karena si gadis pantai adalah seorang yang terhormat. Sepulang dari kampungnya, tidak lama kemudian si pembesar lalu menghamili si gadis pantai. Pada saat mengandung gadis pantai sangat merasa sengsara karena ia sendiri belum mengetahui apa yang terjadi pada dirinya pada saat itu. Setelah Sembilan bulan, kandungannya pun lahir. Namun, karena anak yang didapat perempuan, si pembesar tidak puas dan mengusir gadis pantai keluar dari rumahnya tapi tidak diberikan apa-apa. Gadis pantai pun pergi menggunakan dokar menuju kampungnya tapi ia hanya mengatakan bahwa ia tidak akan pulang ke kampungnya melainkan pergi ke suatu tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V Nico
    Bab V Nico
    Dokumen2 halaman
    Bab V Nico
    dhanu_tmn9899
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen4 halaman
    Bab III
    dhanu_tmn9899
    Belum ada peringkat
  • Bab IVnico
    Bab IVnico
    Dokumen6 halaman
    Bab IVnico
    dhanu_tmn9899
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen2 halaman
    Bab II
    dhanu_tmn9899
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    dhanu_tmn9899
    Belum ada peringkat