Anda di halaman 1dari 5

BAB II DAMPAK PENTING

No

Dampak Penting GEOFISIK KIMIA Kualitas Udara: Sox, Nox,

Pra Kons truksi 1

Konstruksi 2 3 4 5

Operasi 6 7 8

Pasca Kons truksi 9

-TP -P -P -TP -P -P -TP

Debu Kebisingan , getaran alat SOSEKBUD 2 3 4 Kesempatan Kerja Keresahan Sosial Keresahan Masyarakat Kesehatan Masyarakat Gangguan Kesehatan Masyarakat -TP -P -TP

-TP -P -TP -P -TP -P -TP

-TP -TP

-TP

-TP

-TP

Keterangan P = penting TP = tidak penting

1. Pembebasan lahan

6. Demobilisasi alat dan material

2. Mobilisasi alat dan material proyek

7. Demobilisasi tenaga kerja pelabuhan

3. Penimbunan bahan atau material proyek

8. Mulai kegiatan pelabuhan

4. Mobilisasi tenaga kerja proyek pelabuhan

9. Penanganan tenaga kerja

BAB III EVALUASI DAMPAK PENTING 3.1 Evaluasi Dampak Penting dan Dampak Potensial Program pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif yang terjadi dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan didaerah tersebut, untuk itu diperlukan adanya suatu pendekatan yang dilakukan. Pendekatan yang dilakukan dapat berupa pendekatan teknologi, sosial-ekonomi-budaya dan institusi, yakni : a. Pendekatan Teknologi Pendekatan teknologi dimaksudkan untuk mencari alternatif teknologi yang tepat yang dapat diaplikasikan dalam meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti : a. Penggunaan alat berat yang tidak terlalu menimbulkan kebisingan berlebih. b. Penggunaan alat berat yang ukurannya sesuai dengan kondisi lahan. b. Pendekatan Ekologi Pendekatan secara ekologi dimaksudkan untuk mencegah dan menanggulangi dampak melalui: a. Pemilihan lokasi yang mempunyai dampak minimal.

b. Pemilihan lokasi yang sesuai dengan kriteria, sehingga didapatkan hasil yang ditargetkan. c. d. Pemanfaatan daerah yang mempunyai potensial yang tinggi. Rehabilitasi untuk mencegah dan menekan dampak negatif. c. Pendekatan Sosial Ekonomi dan Budaya

Pendekatan sosial ekonomi dan budaya yang dilakukan antara lain: a. Memprioritaskan tenaga kerja lokal (setempat) dibandingkan dengan penduduk pendatang.

b.

Memberikan kuota/ kapasitas yang sesuai kemampuannya dalam hal persaingan usaha sehingga tidak menimbulkan konflik terhadap kesenjangan pendapatan dan persaingan usaha.

c.

Kompensasi/ ganti rugi lahan milik penduduk untuk keperluan pembangunan pelabuhan dengan prinsip saling menguntungkan kedua belah pihak (tidak ada pembebasan lahan).

d.

Bantuan fasilitas umum kepada masyarakat sekitar lokasi pembangunan pelabuhan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pemrakarsa.

e.

Menjalin interaksi sosial yang harmonis dengan mesyarakat sekitar guna mencegah timbulnya konflik sosial.

f.

Mencegah terjadinya pergeseran ataupun perubahan budaya akibat adanya penduduk pendatang.

g.

Memberikan program pemberdayaan masyarakat (Community Development) yang bertujuan agar masyarakat tidak bergantung dengan kegiatan dipelabuhan saja.

h.

Menghormati adat-istiadat setempat yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat sekitar proyek. d. Pendekatan Institusional Pendekatan institusi merupakan cara laina yang akan ditempuh pemrakarsa

dalam menanggulangi dampak penting seperti: a. Membangun kerjasama dengan instansi yang berkepentingan dan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. b. c. Pengawasan terhadap hasil kerja oleh instansi yang berwenang. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup secara berkala kepada pihak-pihak yang berkepentingan. d. Pemberian pembelajaran terhadap masyarakat atau penduduk disuatu wilayah tersebut dari adanya pelabuhan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai