Anda di halaman 1dari 8

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West

Chapter 12 TEORI MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI


Teori Manajemen Privasi Komunikasi (Communication Privacy Management CPM) dikembangkan oleh Sandra Petronio (2002). Ia menyatakan bahwa CPM adalah teori praktis yang didesain untuk menjelaskan isu-isu keseharian seperti yang digambarkan dalam kegiatan kita sehari-hari. Ketika kita bertemu dengan berbagai macam orang dalam kehidupan rekan sekerja, teman sekelas, anggota keluarga, teman sekamar, dan seterusnya kita terlibat di dalam negosiasi kompleks antara privasi dan keterbukaan. Memutuskan apa yang akan diungkapkan dan apa yang harus dirahasiakan bukanlah keputusan yang dapat langsung diambil, melainkan merupakan tindakan penyeimbangan yang berlangsung secara terus-menerus. Kita berusaha untuk menimbang tuntutan-tuntutan situasi dengan kebutuhan kita dan orang lain yang ada disekitar kita. Privasi merupakan hal yang penting bagi kita karena hal ini memungkinkan kita untuk merasa terpisah dari orang lain. Hal ini memberikan kita perasaan bahwa kita adalah pemilik sah dari informasi mengenai diri kita. Ada risiko yang dapat muncul dari pembukaan kepada orang yang salah, membuka diri pada saat yang tidak tepat, mengatakan terlalu banyak tentang diri kita sendiri, atau berkompromi dengan orang lain. Di lain pihak, pembukaan dapat memberikan keuntungan yang besar, kita dapat meningkatkan kontrol sosial, memvalidasi perspektif kita, dan menjadi lebih intim dengan pasangan kita dalam suatu hubungan ketika kita membuka diri. Keseimbangan antara privasi dan pembukaan memiliki makna karena hal ini sangat penting terhadap cara kita mengelola hubungan-hubungan kita. Munculnya teori manajemen privasi komunikasi ini menarik karena tiga alasan. Yang pertama, teori ini adalah pemikiran yang terkini dalam disiplin ilmu komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa pemikiran yang segar dan baru terus memberikan penerangan bagi pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku komunikasi. Munculnya teori baru memberikan gambaran akan hidupnya komunikasi sebagai bidang ilmu. Kedua, fakta bahwa CPM bertumbuh secara khusus dari fokus terhadap komunikasi. Ini bukti akan kematangan dan pertumbuhan bidang ilmu komunikasi.

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI Dua puluh tahun yang lalu, Petronio dan koleganya menerbitkan penelitian pada tahun 1984 & 1986 yang menggambarkan prinsip-prinsip yang kemudian akan menjadi bagian dari CPM. Dalam penelitian-penelitian ini para peneliti tertarik akan kriteria dalam pembentukan aturan dalam sistem manajemen aturan bagi pembukaan. Mereka mengamati bahwa pria dan wanita memiliki kriteria yang berbeda untuk menilai kapan harus terbuka dan kapan harus diam.kriteria-kriteria ini menuntun pada aturan-aturan yang berbeda pada pria dan wanita dalam

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West

hal pembukaan. Pemikiran akan perbedaan gender dan konsep pembukaan yang diatur oleh aturan sekarang merupakan bagian dari teori CPM. Pada tahun 1991, Petronio menerbitkan usaha pertamanya untuk mengorganisasikan semua prinsip-prinsip dari teori ini. Karyanya ini kemudian berbeda dengan konseptualisasinya yang muncul belakangan dalam dua hal. Yang pertama, teori yang memiliki batasan yang lebih sempit ditahun 1991. Pada saat itu, Petronio menyebut hal ini sebagai mikroteori karena batasannya hanya sampai pada manajemen privasi pada pasangan yang menikah. Teori ini tidak terbatas dan berusaha untuk menjelaskan privasi dan pembukaan dalam lebih banyak konteks dan tidak sekedar dalam pernikahan saja. Sekarang Petronio menyebut CPM sebagai makroteori karena sekarang batasannya melingkupi berbagai macam hubungan yang lebih luas termasuk dalam kelompok dan organisasi. Perubahan kedua ini adalah perubahan nama. Di tahun 1991, Petronio menyebut teori ini Teori Batasan Komunikasi (Communication Boundary Management). Ia menerbitkan karyanya yang lebih lengkap mengenai teori ini dalam bukunya pada tahun 2002, ia menamainya Teori Manajemen Privasi Komunikasi (Communication Privacy Management Theory). Petronio menjelaskan bahwa nama baru lebih merefleksikan fokus terhadap pembukaan pribadi. Walaupun teori ini menggunakan metafora batasan untuk menjelaskan proses manajemen yang terjadi, penggantian nama ini menggarisbawahi bahwa inti dari teori ini adalah pembukaan pribadi.

ASUMSI CPM Teori manajemen privasi komunikasi berakar pada asumsi-asumsi mengenai bagaimana seorang individu berpikir dan berkomunikasi sekaligus asumsi-asumsi mengenai sifat dasar manusia. Yang pertama, CPM menganut aspek-aspek peraturan dan sistem metateori. Dengan adanya dasar metateoritis ini, teori ini membuat tiga asumsi mengenai sifat dasar manusia : 1. Manusia adalah pembuat keputusan 2. Manusia adalah pembuat peraturan dan pengikut peraturan. 3. Pilihan dan peraturan manusia didasarkan pada pertimbangan akan orang lain dan juga konsep diri. Menurut Petronio manusia membuat pilihan dan peraturan mengenai apa yang harus dikatakan dan apa yang harus disimpan dari orang lain yang didasarkan pada kriteria penting di antaranya seperti budaya, gender, dan konteks. Ia berargumen bahwa kriteria-kriteria ini mencakup pertimbangan akan orang yang terlibat dan juga akan konsep diri. Petronio menggunakan istilah pembukaan (disclosure) dan pembukaan pribadi (private disclosure) daripada menggunakan istilah pembukaan diri ( self-disclosure) dalam CPM. Selain itu teori CPM merupakan teori dialektik. Sebagian teori dialektik, CPM mendukung asumsi yang mirip dengan asumsi-asumsi yang mendasari teori dialektika relasional termasuk: 1) Hidup berhubungan dicirikan oleh perubahan.

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West

2) Kontradiksi adalah fakta mendasar pada hidup berhubungan. Asumsi-asumsi ini, secara keseluruhan mewakili sebuah persepsi aktif mengenai manusiadan merupakan sebuah penggambaran akan manusia yang terlibat didalam hidup berhubungan sampai pada batas di mana diri dan orang lain saling terkait.

TEORI CPM Pilihan manusia

SEMUA TEORI DILEKTIKA Hidup berhubungan yang diatur oleh perubahan

Aturan manusia

yang

dibuat

oleh Kontradiksi sebagai fakta fundamental dalam hidup berhubungan

Pertimbangan sosial

ASUMSI DASAR CPM Teori Manajemen privasi komunikasi (CPM) tertarik untuk menjelaskan prosesproses negosiasi orang seputar pembukaan informasi privat. Petronio (2000) menyatakan bahwa yang mendefinisikan inormasi privat sebagai informasi mengenai hal-hal yang sangat berarti bagi mereka. Oleh karena itu, proses mengkomunikasikan informasi privat dalam hubungan dengan orang lain menjadi pembukaan diri (private disclosure). CPM berfokus pada pembukaan pribadi daripad pembukaan diri. Pembukaan pribadi memberikan penekanan lebih pada isi personal dari pembukaan itu sendiri dibandingakan dengan literature tradisional mengenai pembukaan diri. CPM mempelajari bagaimana orang melakukan pembukaan mellui sistem yang didasarkan pada aturan. Dan CPM tidak melihat bahwa pembukaan hanyalah berkaitan dengan diri. Teori ini tidak membatasi proses ini hanya kepada diri, tetapi memperluas mencakup banyak level pembukaan termasuk kelompok dan organisasi. Untuk mencapai tujuan ini, teori CPM mengajukan lima asumsi dasar: informasi privat, batasan privat, kontrol dan kepemilikan, sistem manajemen berdasarkan aturan, dan dialektika manajemen. Dibawah ini sekilas asumsi daras CPM diadaptasi dari petronio, 2002.

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West

Informasiprivat batasanprivat Asumsi Kontroldankepemilikan Sistemmanajemenberdasarkanaturan Dialektikamanajemen Karakteristikaturanprivasi: 1. Penegmbanganaturan 2. Atributatributaturan Koordinasibatasan: 1. Pertalianbatasan 2. Hakhakkepemilikanbatasan 3. Premebilitas(dayatembus)batasan Prosesproses dalam sistem manajemen berdasarkanaturan

Tabulensibatasan

INFORMASI PRIVAT Asumsi yang pertama, informasi privat merujuk pada cara tradisional untuk berpikir mengenai pembukaan. Ini merupakan informasi mengenai hal-hal yang sangat berarti bagi seseorang yang sifatnya privat. Isi dari pembukaan memungkinkan kita untuk menguraikan konsep-konsep mengenai privasi dan keintiman dan mempelajari bagaimana mereka saling berhubungan. Keintiman adalah perasaan atau keadaan seseorang secara mendalam dalam caracara fisik, psikologi, emosional, dan prilaku karena orang ini penting dalam kehidupan seseorang. Keintiman adalah keadaan merasa mengetahui seseorang secara mendalam dalam segala hal karena orang ini penting didalam kehidupan seseorang. pembukaan pribadi sebaliknya tertarik dengan proses bercerita dan merefleksikan isi dari informasi privat mengenai orang lain dan kita.

BATASAN PRIVAT Asumsi yang kedua adalah batasan privat (private boundaries). CPM bergantung pada metafora batasan untuk menjelaskan bahwa terdapat garis antara bersikap publik dan bersikap privat. Ketika informasi privat dibagikan batasan disekelilingnya disebut batasan kolektif (collective boundary), dan informasi itu tidak hanya mengenai diri; informasi ini menjadi milik hubungan yang ada. Ketika informasi privat tetap disimpan oleh seorang individu dan tidak dibuka, maka batasannya disebut batasan personal (personal boundary). Batasan juga dapat bervariasi. Batasan tersebut dapat relative mudah ditembus atau relative kaku dan sulit ditembus. Batasan juga dapat berubah berkaitan dengan isu masa hidup. Anak-anak memiliki batasan yang relative kecil. Batasan ini terus meningakat seiring dengan pertumbuhan anak menjadi remaja dan dewasa, menumbuhkan rasa privasi yang lebih

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West

besar. Ketika orang memasuki usia tua, batasan-batasan mereka mulai mengerut. Sebagaimana ditemukan oleh Petronio dan Kovach (1997), isu-isu perawatan bagi orang lanjut usia seperti kebutuhan untuk dimandikan oleh orang lain, atau mengatur keuangan mereka menyebabkan batasan bagi orang lanjut usia menjadi kabur.

KONTROL DAN KEPEMILIKAN Asumsi yang ketiga berkaitan dengan kontrol dan kepemilikan. Asumsi ini bergantung pada ide bahwa orang merasa mereka memiliki informasi privat mengenai diri mereka sendiri. Sebagai pemilik informasi ini, mereka percaya bahwa mereka harus ada dalam posisi untuk mengontrol siapa saja (jika memang ada) yang boleh mengakses informasi ini. Penelitian john Caughlin dan Tamara Afifi (2004) membahas masalah kepemilikan. Mereka menemukan bahwa menghindari pembukaan atau mempertahankan kepemilikan. Mereka menemukan bahwa menghindari pembukaan dan mempertahankan kepemilikan privat atas suatu informasi terkadang berguna bagi hubungan antara orang tua dan anak mereka yang tengah kuliah, dan juga antara pacar. Secara khusus, ketika pra partisipan dalam penelitian ini berfikir bahwa menghindari suatu topic dimotivasi oleh keinginan untuk melindungi hubungan mereka, mereka cenderung lebih senang untuk menghindarinya. Akan tetapi di pihak lain jika para partisipan merasa bahwa penghindaran itu dimotivasioleh ketidakkompetenan orang satunya, mereka merasa sangat tidak puas. Secara keseluruhan, Caughin dan Afifi menyimpulkan bahwa sangat mngkin untuk sangat terbuka di dalam sebuah hubungan dan bahwa batasan-batasan yang lebih ketat dan dapat berguna di dalam situasi-situasi tertentu.

SISTEM MANAJEMEN BERDASARKAN ATURAN Asumsi yang keempat dari teori CPM adalah sistem manajemen berdasarkan aturan. Sistem ini adalah kerangka untuk memahami keputusan yang dibuat orang mengenai informasi privat. Sistem manajemen berdasarkan aturan memungkinkan pengelolaan pada level individual dan kolektif serta merupakan pengaturan rumit yang terdiri atas tiga proses: karateristik aturan privasi, koordinasi batasan, dan turbulensi batasan.

DIALEKTIKA MANAJEMEN Asumsi yang kelima, dialektika manajemen privasi, berfokus pada keteganganketegangan antara keinginan untuk mengungkapkan informasi privat dan keinginan untuk menutupinya. Tesis dasar dari teori ini didasarkan pada kesatuan dialektika, yang merujuk pada ketegangan-ketegangan yang dialami oleh orang sebagai akibat dari oposisi dan kontradiksi. Lima asumsi ini membentuk Jantung dari teori CPM. Dalam bagian berikutnya, akan dijelaskan secara detail asumsi ke empat, yaitu sistem manajemen aturan privasi untuk menjelaskan teori ini lebih jauh lagi. Di bawah ini batasan-batasan dan jangka kehidupan.

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West Batasanprivatorang lanjutusia

Batasanprivatorang dewasa

Batasanprivatremaja

Batasanprivatanak

PROSES MANAJEMEN ATURAN PRIVASI Asumsi yang keempat, sistem manajemen berdasarkan aturan, bergantung pada tiga proses manajemen aturan privasi: karakteristik aturan privasi, koordinasi batasan, dan turbulensi batasan. Teori ini menyatakan bahwa hal-hal ini mengatur proses pengungkapan dan penutupan informasi privat.

KARAKTERISTIK ATURAN PRIVASI Karakteristik aturan privasi adalah salah satu proses di dalam sistem manajemen aturan privasi, yang mendeskripsikan sifat dasar dari aturan privasi. Karakteristik ini memiliki dua fitur utama yaitu pengembangan aturan dan atribut. Pengembangan aturan (rule development) dituntun oleh kriteria-kriteria keputusan orang untuk mengungkapkan atau menutupi informasi privat. Teori CPM menyatakan bahwa lima kriteria keputusan digunakan untuk mengembangkan aturan-aturan privasi: kriteria berdasarkan budaya, kriteria berdasarkan gender, kriterian motivasional, kriteria kontekstual, dan kriteria rasio resiko-keuntungan. Dalam menjelaskan bagaimana ia mengembangkan dan memperbaiki CPM, Sandra Petronio (2004) mengamati bahwa sangat penting untuk menjelaskan bagaiman aturan privasi dibangun dengan mengemukakan lima kriteria ini. Kriteria berdasarkan budaya tergantungpada norma untuk privasi dan keterbukaan di dalam sebuah budaya. Individu-individu dituntun dalam harapan mereka akan privasi dengan adanya nilai-nilai yang mereka pelajari dalam budaya mereka. Kriteria berdasarkan gender merujuk pada perbedaan-perbedaan yang mungkin muncul antara pria dan wanita dalam menarik batasan privasi mereka. Kriteria yang ketiga adalah mengenai motivasi. Orang yang membuat keputusan untuk membuka sesuatu berdasarkan motivasi mereka. Beberapa orang mungkin akan memiliki motif-motif seperti kontrol, manipulasi, dan kekuasaan untuk membuka atau menutupi informasi privat. Kriteria kontekstual memiliki pengaruh terhadap keputusan yang dibuat orang mengenai privasi. Elemen yang menyusun sebuah konteks yaitu lingkungan sosial dan latar belakang fisik. Lingkungan sosial adalah keadaan-keadaan khusus yang mungkin akan

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West

mendorong terjadinya pembukaan atau keputusan untuk tidak membuka sesuatu. Yang terakhir, aturan-aturan dikembangkan berdasarkan pada kriteria rasi risiko keuntungan. Maksudnya adalah bahwa orang mengevaluasi risiko dibandingkan keuntungan dari pembukaan atau penutupan suatu informasi. Kelima kriteria keputusan ini membantu menjelaskan proses dari pengembangan aturan, vang merupakan salah satu elemen dari karakteristik aturan privasi. Aspek yang kedua dari karakteristik aturan privasi adalah atribut aturan privasi.

KRITERIA KEPUTUSAN Kriteria berdasarkan budaya

CONTOH Amerika serikat mendukung adanya keterbukaan di dalam komunikasi relasional disbanding dengan Jepang

Kriteria berdasarkan gender

Wanita

Amerika

mengalami

proses

sosialisasi

yang

menyebabkan mereka cenderung melakukan lebih banyak pembukaan dibanding pria Kriteria motivasional Apabila anda melakukan banyak pembukaan kepada saya, dengan alas an timbal balik saya mungkin akan termotivasi untuk melakukan pembukaan kepada anda. Kriteria kontekstual Apabila kita sedang berada di dalam situasi yang traumatis kita akan mengembangkan aturan yang baru. Kriteria risiko-keuntungan Aturan-aturan kita dipengaruhi oleh penilaian kita akan rasio dan risiko terhadap keuntungan yang dapat dari pembukaan.

KOORDINASI BATASAN Proses yang kedua yang terdapat dalam sistem manajemen berdasarkan aturan adalah koordinasi batasan (boundary coordination), yang merujuk pada bagaimana kita mengelola informasi yang dimiliki bersama. Pertalian batasan (boundary linkage) merujuk pada hubungan yang membentuk aliansi batasan antar individu. Kepemilikan batasan (boundary ownership) merujuk pada hak-hak dan keistimewaan yang diberikan kepada pemilik pendamping (co-owner) dari sebuah informasi privat. Terakhir koordinasi batasan dicapai melalui permeabilitas batasan (boundary permeability) yang merujuk pada seberapa banyak informasi dapat melalui batasan yang ada. Ketika akses terhadap suatu informasi privat ditutup, batasannya disebut sebagai batasan tebal (batasan tertutup yang memungkinkan sedikit atau tidak ada informasi yang dapat lewat, sedangkan ketika aksesnya terbuka, batasannya disebut sebagai batasan tipis (batasan terbuka yang memungkinkan semua informasi lewat).

Pengantar Teori Komunikasi, Richard West

TURBULENSI BATASAN Turbulensi batasan (boundary turbulence) muncul ketika aturan-aturan

koordinasi batasan tidak jelas atau ketika harapan orang untuk manajemen privasi berkonflik antara satu dengan yang lainnya. Kasus yang mungkin dalam turbulensi batasan adalah bocornya suatu rahasia seseorang atau organisasi ke pihak atau orang lain.

Anda mungkin juga menyukai