Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan

Periodontitis kronis merupakan penyakit peradangan pada jaringan periodontal yang disebabkan terutama oleh bakteri spesifik pada subgingiva, yang dapat menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga gigi yaitu sementum, ligamentum periodontal dan tulang alveolar. Keadaan ini mengakibatkan hilangannya perlekatan gingiva dan terjadinya kerusakan tulang alveolar lebih dalam, pembentukan poket periodontal, migrasi patologis yang menimbulkan diastema, dan kegoyangan gigi yang dapat berakibat tanggalnya gigi. Kegoyangan gigi merupakan salah satu gejala penyakit periodontal yang ditandai dengan hilangnya perlekatan serta kerusakan tulang vertical. Kegoyangan dapat disebabkan adanya kerusakan tulang yang mendukung gigi, trauma dari oklusi, dan adanya perluasan peradangan dari gingiva ke jaringan pendukung yang lebih dalam, serta proses patologik rahang. Kegoyangan gigi diklasifikasikan menjadi tiga derajat. Derajat 1 yaitu kegoyangan sedikit lebih besar dari normal. Derajat 2 yaitu kegoyangan sekitar 1 mm, dan derajat 3 yaitu kegoyangan dan menstabilisasi kegoyangan gigi adalah penggunaan kegoyangan splint yang dalam mengontrol menyebabkan ketidak 1 mm pada segala arah splinting. #ndikasi utama yaitu imobilisasi serta nyamanan pasien dan!atau gigi dapat ditekan ke arah apikal. "alah satu cara untuk mengontrol kegoyangan

menstabilkan gigi pada tingkat kegoyangan yang makin bertambah. $enurut "trassler dan %ro&n, splinting juga digunakan untuk mengurangi gangguan oklusal dan fungsi mastikasi. '() splinting merupakan suatu terobosan bahan splinting baru, modern, efektif, estetik, dan memberikan kenyamanan bagi pasien serta memudahkan dalam pembersihan, dapat digunakan sebagai kombinasi

splint periodontal sekaligus menutup diastema, sehingga dapat menjadi alternatif sebagai pengganti &ire splinting baik dalam hal kekuatan maupun estetik. "elain itu intra koronal splint dengan fibre reinforced composite splinting merupakan kombinasi perlekatan kimia dan estetik yang baik sehingga dapat menahan tekanan yang besar saat oklusi dan mastikasi, menutup diastema serta dapat meningkatkan resistensi jaringan terhadap kerusakan periodontal lebih lanjut dan dapat meningkatkan respon penyembuhan. Keuntungan '() splinting adalah mudah pemeliharaan, bebas logam, transparan, estetik dan tampak natural. '() splinting dilakukan pada tahap terapi inisial yang meliputi kontrol plak, skeling dan penghalusan akar, penyesuaian oklusal, serta aplikasi gel metronidasol memberikan hasil yang terbaik pada pasien yang mengalami kegoyangan gigi akibat poket periodontal.

Anda mungkin juga menyukai