Anda di halaman 1dari 3

(http://filzahazny.wordpress.

com/2008/11/01/hipersensitivitas-2/)

Hipersensitivitas
I.1 Pendahuluan Reaksi Hipersensitivitas yaitu reaksi imun patologik, terjadi akibat respons imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Reaksi tersebut oleh Coombs dan Gell dibagi menjadi 4, yaitu 1. Reaksi !ipe I ". Reaksi !ipe II #. Reaksi !ipe III 4. Reaksi !ipe I$ %da juga reaksi tipe $ yang berhubungan dengan tirotoksikosis. %kan tetapi tipe $ tidak dibahas lebih lanjut dalam makalah ini. &anis'estasi dan meklanisme reaksi hipersensitivitas !ipe I II III I$ &anis'estasi Reaksi hipersensitivitas (epat %ntibodi terhadap sel +ompleks antibodi,antigen Reaksi hipersensitivitas lambat &ekanisme )iasanya Ig * Ig G dan Ig & Ig G -terbanyak. atau Ig & /el ! yang disensitisasi

B B!"" "#"
"".1!$ea%si!Hipersensitivitas!&ipe!" Reaksi hipersensitivitas tipe I atau ana'ilaksis atau alergi yang timbul segera sesudah badan terpajan dengan alergen. /emula diduga bah0a tipe I ini ber'ungsi untuk melindungi badan terhadap parasit tertentu terutama (a(ing. Istilah alergi pertama kali diperkenalkan oleh $on

Pir1uet pada tahun 1234, yang diartikan sebagai reaksi pejamu yang berubah. Pada reaksi ini allergen yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan respon imun dengan dibentuknya Ig *. 5rutan kejadian reaksi tipe I adalah sebagai berikut 1. 6ase /ensitasi 7aktu yang dibutuhkan untuk pembentukan Ig* sampai diikatnya oleh reseptor spesi'ik pada permukaan sel mastosit dan baso'il. ". 6ase %ktivasi 7aktu selama terjadi pajanan ulang dengan antigen yang spesi'ik, mastosit melepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi. #. 6ase *'ektor 7aktu terjadi respon yang kompleks -ana'ilaksis. sebagai e'ek bahan, bahan yang dilepas mastosit dengan aktivasi 'armakologik. Ig* yang sudah dibentuk, biasanya dalam jumlah sedikit, segera diikat oleh mastosit8baso'il. Ig* yang sudah ada permukaan mastosit akan menetap untuk beberapa minggu. /ensitasi dapat juga terjadi se(ara pasi' apabila serum -darah. orang yang alergik dimasukkan ke dalam kulit atau sirkulasi orang normal. Reaksi yang tejadi dapat berupa 0heal and 'lare yaitu eritem -kemerahan oleh karena dilatasi vaskular. dan edem -pembengkakan yang disebabkan oleh masuknya serum ke dalam jaringan.. Pun(ak reaksi terjadi selama 13,19 menit. :alam 'ase aktivasi terjaadi perubahan dalam membrane sel seabagai akibat metilasi 'os'olipid yang diikuti oleh in'luks Ca ";. :alam 'ase ini energi dilepaskan akibat glikolisis dan beberapa en<im diakti'kan dan menggerakkan granul,granul ke permukaan sel. +adar (%&P dan (G&P dalam sel berpengaruh terhadap degranulasi. Peningkatan (%&P akan mengahambat sedang peningkatan (G&P membantu degranulasi. Pelepasan granul itu adalah 'isiologik dan tidak menimbulkan lisis atau matinya sel. /esudah degranulasi, sel memulai 'ungsinya lagi.

Penyakit,penyakit yang ditimbulkan segera sesudah tubuh terpajan dengan allergen biasanya adalah asma bron(hial, rintis, urtikaria -kaligata., dan dermatitis atopi. Reaksi antara Ig* pada permukaan sel mastosit dan antigen menimbulkan in'luks Ca"; yang menimbulkan degranulasi sel dan aktivasi 'os'olipase %". :egranulasi sel mastosit dapat pula terjadi atas pengaruh anak'ilaktosin, C#a dan C9a. :isamping histamine, mediator lain seperti prostaglandin -PG. dan leukotrin -/R%,%. yang dihasilkan dari metabolisme asam arakidonat atas pengaruh 'os'olipase %". =leh karena itu mediator,mediator itu disebut ne0ly generated.

Anda mungkin juga menyukai