Anda di halaman 1dari 9

PERTANIAN BERKELANJUTAN

HUTAN MANGROVE

KELOMPOK 4 :
Wahyu Estu Ferdianingsih

(A1C111011)

Nur Zain Permana Juniar


Ivan Rizki Kurniawan

(A1C111012)
(A1C111013)

Ragil Hariatmaja
Ernast Khairunisa

(A1C111014)
(A1C111015)

Hutan Mangrove
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai

tropis yang didominasi oleh tanaman jenis Avicenia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiriera, Xylocarpus, serta tanaman Nipa. Jenis yang disebut terakhir ini bukan merupakan salah satu jenis mangrove, tetapi merupakan vegetasi yang juga bisa ditemukan di hamparan areal mangrove. Areal mangrove tumbuh di wilayah pesisir yang tergenang oleh air pasang dan berada pada teluk, kuala (estuaria) pantai-pantai yang dangkal, pantai sekitar muara berdelta dan daerah pantai yang terlindung.

Fungsi fungsi Hutan Mangrove


Fungsi ekologi : Habitat bagi aneka ragam biota darat dan perairan yang berperan dalam keberlangsungan ekosistem pantai Daerah asuhan (Nursey ground) berbagai larva biota perairan seperti ikan, udang dan biota lainnya Penghasil sejumlah besar detritus dari daun dan dahan mangrove Sumber produktivitas perairan seperti sumber makanan, moluska sesuai dengan rantai makanan yang ada

Fungsi fisik : Berdasarkan dinamika air genangan dalam areal mangrove tersebut, maka dapat diturunkan faedah-faedah mangrove sebagai berikut : Mereduksi tinggi ombak atau melemahkan energi ombak Menahan tekanan air pasang sehingga mengurangi laju instrusi air asin Mengendapkan partikulat yang melayang dalam badan air pada saat kecepatan arus pasang terhenti Menyebarkan unsur hara ketika badan air sedang surut Menjaga dan memelihara posisi garis pantai dari bahaya erosi

Fungsi Ekonomi : Bagi masyarakat lokal keberadaan hutan Mangrove dapat memberikan berbagai pencarian penghidupan alternatif atau bahkan yang utama :
Menyuburkan habitat untuk peningkatan perolehan hasil

tangkapan seperti kepiting, udang dan ikan baik untuk kepentingan keluarga maupun komersial.

Memanfaatkan Mangrove sendiri untuk kepentingan bahan

bakar maupun industri kerajinan rumah tangga (pembuatan atap nipa, minuman tuak, gula merah).

Bagi masyarakat pengusaha areal hutan mangrove menjadi areal yang sangat menarik untuk melakukan investasi dalam berbagai kegiatan ekonomi diantaranya adalah : Pengusahaan komoditi bahan bakar (arang) untuk pemenuhan permintaan eksport maupun domestik Pengusahahan komoditi udang dengan pembukaan areal hutan mangrove sebagai areal tambak Pengusahaan komoditi biota selain udang seperti kepiting, ikan, dan bibit baik untuk pemenuhan eksport maupun domestik

Fungsi Sosial :
Menciptakan rasa aman bagi masyarakat akibat

terlindung dari abrasi maupun terpaan angin.


Mengundang proses keterhubungan antar individu

yang kuat karena masyarakat setempat memiliki rasa kecemasan dan kebutuhan yang sama
Motivasi masyarakat untuk mendapatkan

penghargaan lingkungan

Sekian dan Terima Kasih........

Anda mungkin juga menyukai