PELARUTAN
Proses pelarutan merupakan cara umum untuk mengubah sampel padatan menjadi bentuk yang siap di ukur. Bentuk larutan dalam air merupakan bentuk analit fasa cair, untuk analisis sampel anorganik yang umumnya terdiri atas ion-ion. Air sebagai pelarut bahan kimia anorganik memiliki berbagai keuntungan yaitu: Memiliki tetapan dielektrikum yang tinggi Rentangan suhu fasa cair yang lebar, Stabil, dan dapat melarutkan berbagai jenis bahan kimia, termasuk bahan anorganik. Bahan kimia anorganik tidak dapat langsung larut dalam air perlu dilakukan perlakuan dengan menggunakan asam tertentu, peleburan, atau menggunakan pelarut khusus. Sebagian besar senyawa yang mengandung logam bersifat basa, sehingga perlakuan dengan asam dapat menghasilkan proses pelarutan yang baik.
PELEBURAN
Pada proses peleburan, jika sampel anorganik yang tidak larut dalam pelarut umum ataupun khusus, maka dilakukan proses peleburan. Peleburan dengan menggunakan berbagai jenis cawan. Dalam setiap proses peleburan bahan yang dilebur dicampur dengan zat pelebur yang dikenal sebagai fluks. Sampel yang bersifat asam dilebur dengan fluks yang bersifat basa, atau sebaliknya, sampel yang bersifat basa dilebur dengan fluks yang bersifat asam. Setiap hasil peleburan akan menghasilkan padatan kembali pada proses pendinginan, tetapi padatan hasil peleburan mudah larut dalam air.
Teknik pelaksanaan peleburan mengikuti langkahlangkah sebagai berikut: 1. Timbang sampel dengan teliti, campurkan sampel dan fluks dengan perbandingan 1: (5-10), aduk sampai benar-benar homogen. 2. Masukkan campuran sampel dan fluks ke dalam cawan peleburan, maksimal separoh dari volume cawan, kemudian tutup. 3. Panaskan pada suhu rendah, kemudian naikkan suhu tahap demi tahap sampai suhu yang diinginkan. Lakukan proses peleburan sehingga semua leleh dan menghasilkan cairan jernih.
Beberapa senyawa fluks yang sering digunakan: Na2CO3 atau K2CO3 NaOH, Natrium hidroksida padat Na2O2, Natrium peroksida padat Campuran Na2CO3 dan KClO3 atau KNO3 KHSO4, Kalium hidrogensulfat padat
Kesalahan matriks banyak timbul pada pengukuran unsurunsur renik (trace element). Proses pemisahan antara komponen analit yang diukur dengan komponen analit pengganggu adalah hal penting dalam prosedur analisis. Berbagai cara pemisahan dapat dilakukan seperti melalui pembentukan kompleks, pengubahan biloks, penopengan, teknik kromatografi, dan ekstraksi. Teknik ekstraksi merupakan cara pemisahan yang melibatkan diferensial dari komponen analit kedalam 2 fasa cairan yang tidak saling bercampur.
THANK YOU
WASSALAM