Fitria Beta Arif Dwi Fathiriyah Tania P

Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia. Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api.

Dari pembuluh bercabang yang memanjang di bagian kiri dan kanan disepanjang tubuh, setiap cabang berakhir di sel api yang dilengkapi dengan silia yang juga mempunyai beberapa flagela.Gerakan flagela berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Silia bergerak mendorong air dan zat sisa yang sudah di saring dalam sel api measuk ke saluran ekskresi. Dari saluran ekskresi air da zat sisa tersebut di keluarkan melalui lubang yang disebut nefridiofor Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air.

Alat ekskresi pada serangga disebut dengan tubula atau pembuluh malphigi. Pembuluh ini berfungsi sebagai alat pengeluaran seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi merupakan tabung kecil yang panjang, terletak dalam homosol dan bergenang dalam darah. Bagian pangkal pembuluh Malphigi melekat pada ujung anterior dinsing usus halus dan bagian ujunngnya menuhu ke homosol darah yang mengandung hemolimfa. Hemolimfa merupakan darah invertebrata dengan peredaran darah terbuka.

Pembuluh Malphigi bagian dalam tersusun oleh selapis sel epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam, dan air dari hemolimfa ke dalam rongga pembuluh. Bahan-bahan penting dan air masuk ke dalam pembuluh dan diserap kembali secara osmosis di rektum untuk diedarkan ke seluruh tubuh oleh hemolimfa. Bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai kristal asm urat yang akan dikeluarkan bersama fases melalui anus.