Anda di halaman 1dari 3

Hari Jumat, tanggal 29 November 2013, BEM FTP mengadakan kegiatan PLD.

PLD singkatan dari Project of Leadership Development diperuntukkan khusus untuk staf baru BEM FTP untuk lebih mengenal BEM seperti apa. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam. Dari jumat sore hingga minggu siang. Kegiatan ini berlangsung di desa binaan BEM, letaknya di Pakem. Perjalanan kesana membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Karena jumat sore saya ada praktikum, saya berangkat kloter kedua, setelah sholat magrib. Saya kesana menggunakan bias yang disediakan panitia. Saya sampai disana kurang lebih pukul 9. Perjalanan lancar tetapi memang berangkatnya yang agak terlambat, sekitar pukul 8. Ternyata, saat sampai disana, sedang berlangsung materi pertama. Materinya tentang manajemen diri. Disini dijelaskan bahwa manusia memiliki 3 peran, yaitu sebagai pemimpin, penggerak, dan hamba Allah. Oleh pemateri, kami diminta berkelompok dan mendiskusikan bagaimana menerapkan ketiga peran itu dalam BEM. Menurut kelompok saya, sebagai pemimpin, seseorang harus memimpin dengan baik. Bukan hanya memerintah tetapi juga mau mendengarkan apa kata bawahannya. Sebagai penggerak, seseorang harus mengembangkan inovasi inovasi baru untuk kemajuan BEM. Sebagai hamba Tuhan, seseorang harus selalu bersikap baik sesuai tuntunan yang diajarkan agamanya. Materi pertama pun selesai. Kegiatan selanjutnya adalah istirahat. Saya pun tidur. Tiba tiba, kira kira pukul 2, semua peserta dibangunkan. Kami mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu jurit malam. Disini kami dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok menuju pos pos dengan bantuan clue yang diberi panitia. Sambil menunggu giliran, tiap kelompok diberi tema diskusi. Kelompok saya mendapat tema pemilu. Karena saya kelompok 1, diskusi dilakukan setelah semua pos dilalui. Di pos yang pertama, kami ditanyai tentang materi pertama, di pos yang kedua kami ditanyai tentang apa itu passion, dan di pos yang ketiga tentang kepemimpinan. Hari pun menjelang subuh, saya pun bersiap untuk sholat subuh. Setelah itu waktu bebas. Saya memanfaatkannya untuk tidur dan bersih bersih. Kemudian, sekitar pukul 6, peserta diminta kumpul kembali untuk senam, Setelah senam, kami pun sarapan. Setelah sarapan, dilanjutkan materi yang kedua. Materinya adalah pergerakan mahasiswa dulu, kini, dan nanti. Di materi ini diceritakan bagaimana perjuangan mahasiswa dulu dalam beraspirasi. Dan itu menjadi pacuan untuk saya supaya sebagai mahasiswa kita harus berbuat lebih untuk Indonesia. Setelah itu dilanjutkan dengan materi yang ketiga, tentang kepemimpinan. Di materi ini dijelaskan bahwa kepemimpinan terdiri dari 5 aspek, yaitu motivasi, ilmu, inspirasi, diskusi, dan instruksi. Selain aspek, juga dijelaskan bahwa kepemimpinan seseorang itu berawal dari mimpi. Tetapi bukan hanya sekadar mimpi, mimpi yang harus diikuti dengan aksi. Materi yang keempat adalah mengenai ketahanan pangan. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sedanga mengalami krisis pangan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir semua komoditas pangan, yang pokok bagi warga Indonesia, diimpor dari luar negeri. Padahal sebenarnya kita bisa memproduksi itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa TP, kita harus mengembangkan ilmu yang kita pelajari untuk bermanfaat bagi pangan Indonesia suatu saat nanti. Waktu menunjukkan pukul 12, dan saatnya semua peserta untuk ISHOMA. Setelah sholat dhuhur dan makan siang, kegiatan selanjutnya adalah kumpul dengan departemen dan bironya masing

masing. Disini kami mengobrol dan lebih mengenal staf staf di biro dan departemen kami. Saya di biro PSDI, dan kebetulan pertemuan atau rapat atau kumpul kumpul sudah sering dilakukan sehingga saya sudah mengenal staf staf lain dengan baik. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sholat asar dan materi. Materi yang selanjutnya, materi kelima, menjelaskan tentang analisis sosial. Disini dijelaskan bagaimana terjun ke masyarakat dan menganalisis permasalahan sosial yang terjadi. Dalam analisis sosial, harus diperhatikan positioning dan context. Sebagai staf BEM, dalam terjun ke masyarakat harus bisa memposisikan diri, beradaptasi dengan diplomasi budaya, dan memahami serta menjalankan tujuannya. Setelsh materi ini selesai, seharusnya dilanjutkan dengan prakteknya untuk langsung terjun di masyarakat. Tetapi berhubung hari sudah petang, praktek analisis sosial dilakukan besok. Saat ini, waktu sholat magrib dan bersih bersih. Selanjutnya adalah materi keenam, ke-BEM-an. Di materi ini, kami dijelaskan peran dan fungsi BEM itu seperti apa. Kemudian, kami diminta berkelompok per departemen dan biro untuk menciptakan 3 proker baru. Dan proker baru yang PSDI buat antara lain Penyambutan Staf Baru, Gathering, dan Seminar Public Speaking. Kegiatan yang pertama, Penyambutan Staf Baru sudah dilakukan. Dan itu mendapat apresiasi dari staf lain dengan banyaknya yang hadir meramaikan acara. Hari pun sudah malam. Kegiatan selanjutnya adalah istirahat. Seperti malam kemarin, di mala m ini kami juga dibangunkan dini hari. Kalau yang kemarin malam berkelompok, sekarang individu. Kami diminta menyusuri jalan dan mengikuti cahaya yang ada di depan. Ternyata kami menuju sebuah lapangan dan sudah disambut kakak kakak staf lama. Disitu kami diwawancarai soal kesiapan kami untuk bergabung di BEM. Setelah sholat subuh dan bersih bersih, kegiatan dilanjutkan ke materi yang terakhir, materi ketujuh. Di materi ini kami diajarkan tentang bagaimana aksi yang baik, cara cara aksi, dan lainnya. Ternyata aksi yang biasa dilakukan mahasiswa itu tidak sembarangan. Semuanya terstruktur dengan rapi. Bahkan tindak anarkis yang biasanya dilakukan sebenarnya bertujuan untuk menggertak objek yang didemo supaya bisa diajak kerjasama. Di materi ini pun kami belajar bagaimana melakukan aksi. Kami melakukan simulasi dan itu sangat lucu, jelas jauh dari aksi yang sesungguhnya. Tapi dengan simulasi, saya jadi tahu bagaimana rasanya aksi, menyampaikan aspirasi. Materi pun selesai. Tetapi kami belum melakukan analisis sosial. Kami diberi waktu setengah jam untuk bersih desa sambil melakukan analisis sosial. Kelompok saya mewawancarai bapak bapak yang sedang kerja bakti. Tentunya sambil membantu juga. Ironisnya, di desa itu ternyata kurang pemuda. Bahkan sebagian besar yang kerja bakti adalah yang sudah berusia senja. Oleh karena itu, keberadaan mahasiswa seperti kami ataupun yang KKN sangat membatu warga disini. Kegiatan yang paling dinanti nanti pun dimulai. Outbond. Disini kami bisa bersenang senang. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan permainan yang ada di tiap pos. Yang paling seru adalah selesai outbond kami staf baru diberi tugas untuk membakar rafia merah di seberang dengan lilin yang sudah disiapkan. Tetapi sepanjang jalan menuju ke rafia, staf staf lama sudah bersiaga dan membawa kantong air untuk dilemparkan ke kami. Seperti main benteng Takeshi.

Outbond selesai. Kegiatan dilanjutkan dengan sholat dhuhur, makan siang, dan persiapan pulang. Kegiatan PLD ini tak akan terlupakan. Disini saya jadi tahu bagaimana BEM, bagaimana staf staf lamanya, dan juga lebih mengenal sesame staf baru.

Anda mungkin juga menyukai