Anda di halaman 1dari 18

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 PENENTUAN KELAS-KELAS KATA Ketika menguraikan struktur sintaks dari suatu kalimat, kita memerlukan definisi aturan-aturan kalimat berdasarkan urutan-urutan unsur terkecil pada struktur sintaks bahasa Indonesia. Pada suatu bahasa kata adalah unsur terkecil dalam struktur sintaks, sedangkan unsur terbesarnya adalah kalimat. Oleh karena itu, dalam pendefinisian aturan-aturan sintaks, jenis kelas kata akan menjadi simbol terminal atau token. alam proses penguraian struktur kalimat, penganalisa leksikal akan

mengembalikan jenis kelas kata ini dalam bentuk token berdasarkan string input yang sesuai dengan ekspresi regular yang dimilikinya. alam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas-kelas kata terbagi atas tujuh kategori !Al"i#$%. Kelas-kelas kata tersebut adalah sebagai berikut& '. (erba )kata kerja* +. Adjekti,a )kata sifat* -. Ad,erbia )kata keterangan* .. /omina )kata benda* 0. Pronomina 1. /umeralia 2. Kata 3ugas Berdasarkan peranannya dalam frasa atau kalimat, kata tugas dibagi menjadi lima kelompok&

'* Preposisi +* Konjungtor -* Interjeksi .* Artikula 0* Partikel Kelas-kelas kata yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada jenis kelas kata tersebut dan juga mengacu pada jenis kelas kata yang digunakan oleh Iskak Hendrawan !Iska##% pada penelitiannya yang meneliti kemampuan metode Linguistic String Analysis dalam menguraikan sintaks bahasa Indonesia. Kelas-kelas kata yang digunakan pada penelitian dapat dilihat pada tabel III-'. Pada tabel III-' terlihat bah"a kelas-kelas kata yang digunakan dalam penelitian mengalami penambahan jika dibandingkan dengan kelas-kelas kata yang terdapat pada tata bahasa baku bahasa Indonesia seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dan juga jika dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Iskak Hendrawan. Penambahan ini meliputi kelas kata modal, nomina persona, nomina penggolong yang terbagi menjadi dua bagian, auxiliary, aspek, kelas kata bukan yang berfungsi sebagai kata ingkar untuk predikat nominal , ,erba yang terbagi menjadi empat macam, dan juga kelas kata ad,erbia yang dipecah menjadi dua bagian. Kelas kata modal )4*, aspek )A5P*, auxiliary )A67* dan bukan )B6KA/* digunakan dalam penelitian karena kelas kata ini dapat digunakan untuk membentuk frasa ,erbal !5ugo#2%. ua kelas kata terakhir yaitu aspek dan auxiliary tidak

digunakan dalam penelitian Iskak Hendrawan. Kata-kata yang termasuk ke dalam kelas kata ini biasanya dianggap sebagai ad,erbia. alam penelitian ini kata-kata

modal, aspek, bukan, dan auxiliary dipisahkan dari ad,erbia karena secara sintaksis kata-kata tersebut tidak dapat diperlakukan sama dengan ad,erbia.

Kelas Kata Adjekti,a Ad,erbia Ad,erbia Artikula Konjungtor Koordinatif 95 Konjungtor 5ubordinatif 4 4odal P:O Pronomina / /omina /P;:5 /omina Persona /P /omina Penggolong /P5 /omina Penggolong /64 /umeralia P Preposisi PA: Partikel 3:A/5 (erba 3ransitif I/3:A/5 (erba Intransitif PA5I< (erba Pasif PA5I<+ (erba Pasif /A4A /omina B6KA/ Ad,erbia A67 Au=iliary A5P Aspek

Simbol A 8 A ( A (B A:3 99

Conto Kata sifat 9antik Kata keterangan di depan kata lain 5angat Kata keterangan di belakang kata lain 5ekali 5i, sang Kata hubung yang menghubungkan an, lalu klausa pada kalimat majemuk setara. Kata hubung pada kalimat majemuk Ketika, bertingkat "alaupun Kira, rasa 5aya, itu Kata benda Buku Kata benda persona Bos Kata benda yang menjadi penggolong ;kor,butir numeralia Kata benda yang menjadi penggolong 5ebuah, numeralia seekor Kata bilangan 5eribu Kata depan i, ke, dari Kah, pun Kata kerja transitif 4encoba Kata kerja intransitif Pergi, lari Kata kerja pasif icoba Kata kerja pasif :asakan /ama seseorang 5helly Kata Ingkar untuk predikat nominal Bukan Boleh 3elah

Keterangan

3abel III-'& Kelas-kelas kata yang digunakan dalam penelitian.

Kelas kata ad,erbia dibagi menjadi dua berdasarkan posisi kata yang diterangkan, yaitu A ( dan A (B. A (B adalah kelas kata ad,erbia yang posisinya dibelakang kata yang diterangkan. Pemisahan ini dilakukan karena terjadi

konflik pada saat pendefinisian aturan-aturan sintaks dan juga karena masing-masing kategori ad,erbia ini memiliki ciri pemakaian tertentu. Kelas kata ,erba yang juga dipakai oleh Iskak Hendrawan dalam penelitiannya dibagi menjadi empat macam yaitu transitif, intransitif, pasif, dan pasif2. >al ini disebabkan masing-masing ,erba memiliki aturan-aturan sintaks tersendiri ketika pemakaiannya di dalam kalimat. 5ebagai contoh ,erba transitif hanya dipakai pada kalimat yang memiliki objek dan bertolak belakang dengan ,erba intransitif. 5edangkan untuk ,erba pasif bera"alan di-, pemakaiannya di dalam kalimat berbeda dengan ,erba pasif2 yang tidak bera"alan di-. (erba pasif2 ini berperan sebagai predikat bersama-sama dengan pronomina persona yang bertindak sebagai subjek pada kalimat aktif sebelumnya. Kelas kata nomina persona dibedakan dengan kelas kata nomina yang lain sebab timbul konflik di dalam pendefinisian aturan sintaks. 4isalkan kesulitan yang terjadi pada kalimat berikut. Ibu // membelikan // adik // ba u baru! " Sub ek // #redikat // $b ek // #elengkap% Konflik terjadi karena objek dan pelengkap tidak memiliki perbedaan kelas kata jika nomina persona disamakan dengan nomina biasa. Kalimat ini menjadi ambigu dan tidak akan menghasilkan pola yang benar seperti di atas. Kemungkina pola yang akan dihasilkan adalah ?" Sub ek // #redikat // $b ek%& karena ba u baru dianggap

perluasan dari kata adik. Oleh karena itu, nomina persona )/P;:5* dijadikan kelas kata tersendiri dalam penelitian ini. Kelas kata nomina penggolong )/P* adalah kelas kata nomina yang mengikuti kelas kata numeralia. Kelas kata ini sudah dipakai oleh Iskak >endra"an dalam penelitiannya. Kata ini berfungsi sebagai penggolong dari kata-kata numeralia

tersebut. 5etiap kata benda atau nomina yang terdapat antara numeralia dan nomina lain termasuk ke dalam kelas kata nomina penggolong. /amun, jika nomina penggolong yang dipakai menyatakan penggolongan suatu nomina dengan jumlah tunggal, nomina penggolong ini dinamakan sebagai nomina penggolong spesial )/P5*. 9ontoh /P5 ini adalah sebua', seekor, dan selembar. /omina penggolong ini dibedakan karena dalam pemakaiannya tidak lagi mengikuti numeralia seperti nomina penggolong biasa. >al ini disebabkan numeralia sudah disebutkan secara implisit oleh dirinya sendiri. 8adi sebua' buku itu sudah menggambarkan satu bua' buku ,seekor cecak menggambarkan satu ekor cecak dan seterusnya. Kelas kata lain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada kelas kata yang terdapat pada tata bahasa baku bahasa Indonesia. 5emua kelas kata yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan dan ruang lingkup penelitian. 8adi jenis kelas kata yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah +' jenis .

3.! RANCANGAN PENGURAI STRUKTUR KALI"AT Proses penguraian struktur kalimat memiliki dua sub proses, yaitu proses analisa leksikal dan proses analisa sintaks. Proses analisa leksikal ini dilakukan oleh penganalisa leksikal yang dihasilkan oleh alat bantu @e=, sedangkan proses analisa sintaks dilakukan oleh alat bantu AA99. alam penguraian struktur kalimat, penganalisa leksikal menganalisa setiap kata dalam kalimat, kemudian menentukan jenis kelas katanya. >asil dari penganalisa leksikal ini digunakan oleh penganalisa sintaks yang akan memeriksa urutan simbolsimbol kelas kata tersebut dalam kalimat. Analisa kata dalam kalimat ini dilakukan oleh penganalisa leksikal berdasarkan kecocokan kata dengan aturan-aturan leksikal

berupa ekspresi regular yang sudah didefinisikan. Bentuk aturan-aturan leksikal ini sudah didefinisikan oleh Iskak Hendrawan pada penelitiannya. :ancangan aturan-aturan sintaks menggunakan bentuk backus naur form )B/<* yang sangat cocok digunakan untuk algoritma pengurai yang memiliki sifat context free !5age$'%. 5tring tata bahasa yang didefinisikan B/< adalah kelas-kelas string yang merefleksikan kategori dari string analysis !5age$'%. Oleh karena itu, string inti )center string*, ad unct string, atau ad unct set hasil analisa linguistic string terhadap bahasa Indonesia didefinisikan dalam B/<. Linguistic string dalam bahasa Indonesia dapat berupa rangkaian satu atau lebih kata misalnya frasa nominal, kelaskelas kata misalnya kata benda, nama unsur gramatikal misalnya subjek atau objek. Berikut ini contoh penulisan dengan menggunakan B/<.
<SENTENCE> <SUBJECT> ::= <SUBJECT><*VERB>. ::= <*N>|<*PRO>.

efinisi di atas adalah aturan sintaks suatu kalimat dan elemen subjeknya. Penulisan aturan sintaks terdiri dari suatu konstituen yang ditulis dalam kurung siku )B7C* diikuti oleh simbol ?&&DE yang melambangkan produksi, diikuti oleh definisi, dan diakhiri titik. 3anda ?FE menandakan simbol tersebut merupakan suatu token terminal , sedangkan tanda ?GE menandakan pilihan aturan sintaks. 3.!.1 At#ran Kalimat De$larati%
<SENTENCE> <CENTER> ::= <CENTER><*ENDMARK>. ::= <ASSERTION>.

<ASSERTION>::= <SAF><SUBJECT><KETCHOICE2><PREDICATE0>.

efinisi di atas menyatakan bah"a kalimat deklaratif terdiri dari rangkaian tipe sintaks CENTER diikuti oleh ENDMARK. CENTER berupa ASSERTION karena kalimat yang didefinisikan dalam penelitian ini hanya kalimat deklaratif. ;lemen utama kalimat adalah subjek dan predikat. >al ini dapat dilihat dari urutan

ASSERTION di atas. ;lemen-elemen kalimat lain yaitu objek dan pelengkap akan ada tergantung pada jenis predikat yang digunakan. engan kata lain, elemen-elemen

ini akan muncul sesuai dengan pola kalimat dasar yang dipakai dalam kalimat. ;lemen kalimat yang terakhir adalah keterangan yang dapat muncul di a"al kalimat, di antara subjek dan predikat ataupun di akhir kalimat. >al ini dapat dilihat dari adanya unsur SAF dan KETCHOICE2 yang terdapat pada definisi ASSERTION. 9ontoh kalimat ini adalah (etika saya masuk, mereka diam! Karena urutan keterangan dapat berpindah-pindah, kalimat ini juga dapat diubah menjadi )ereka diam, ketika saya masuk ataupun )ereka , ketika saya masuk, diam. Kalimat contoh terakhir ini memang jarang digunakan, tetapi tetap merupakan urutan kalimat bahasa Indonesia baku. efinisi lengkap SAF dapat dilihat pada bagian sentence ad unct.

efinisi ASSERTION ini sering dipakai dalam mendefinisikan elemen-elemen kalimat lainnya karena ASSERTION dapat muncul sebagai bagian dari string lainnya seperti definisi elemen keterangan pada contoh kalimat di atas. 3.!.! At#ran String S#b&e$ Kalimat
<SUBJECT> <PARTIKEL> ::= <NOUN_PHRS><PARTIKEL>|<*BAH A><ASSERTION>. ::= NULL|<*PAR>.

efinisi SUBJECT di atas menggambarkan pilihan-pilihan string yang dapat menempati posisi subjek. 5eperti ciri-ciri subjek yang diberikan pada bab II, subjek dapat berupa string nomina NOUN_PHRS dan kemudian dapat diikuti juga oleh partikel seperti ibu pun dalam kalimat Ibu pun memberi 'adia' atau berupa kata ba'wa yang diikuti oleh A55;:3IO/ seperti string *a'wa dia tidak bersala' pada kalimat *a'wa dia tidak bersala' tela' dibuktikan! Berikut ini definisi dari string nomina NOUN_PHRS.
<NOUN_PHRS> ::= <NOUN_PHR><NE!T_NOUN_PHRS>.

<NE!T_NOUN_PHRS>

::= NULL|<*COMMA><NOUN_PHRS>|<*CC> <NOUN_PHRS>.

<NOUN_PHR> <LNRORLADJR> <LNR> <LADJR> <LPROR>

::= <*ART><LNRORLADJR>|<LNR>|<LPROR>. ::= <LNR>|<LADJR>. ::= <LN><NOUNS_RN>|<NOUNS_RN>. ::= <LADJ><*ADJ><RADJ>|<*ADJ><RADJ>. ::= <*PRO><RPRO>.

5imbol NOUN_PHRS digunakan untuk menyatakan bah"a subjek bisa berbentuk jamak. 5ubjek tunggal dinyatakan dengan NOUN_PHR. 5ubjek jamak ini dapat dihubungkan dengan ?,E )koma* atau kata &dan& atau +atau& yang memiliki kelas kata konjungtor koordinatif seperti kata ibu dan saya pada kalimat ibu dan saya pergi ke pasar. efinisi subjek jamak dapat dilihat pada NE!T_NOUN_PHRS. 8ika

NE!T_NOUN_PHRS bernilai NULL maka subjek kalimat adalah subjek tunggal. ;lemen subjek pada kalimat dapat berupa frase nominal yang dilambangkan dengan LNR atau frase adjekti,al yang dilambangkan dengan LADJR. Kedua bentuk ini sebelumnya dapat didahului oleh suatu artikula ART. 9ontoh frasa nominal adalah Sang ra a dan frasa adjekti,al adalah Si pandai. Pilihan antara frasa LNR atau LADJR ini merupakan definisi dari LNRORLADJR. 5imbol LN di atas adalah left ad unct dari nomina. Ad unction ini adalah string yang dapat diselipkan di sebelah kiri nomina sehingga dapat membentuk frasa nominal. Ad unction dapat berupa numeral NUMS yang diiringi dengan rig't ad unct RNUM dari numeral tersebut. ,ig't ad unct RNUM berupa nomina penggolong seperti kata bua' pada frase nomina satu bua' buku. 5imbol NUMS yang dipakai pada LN dapat juga berupa nomina penggolong spesial NPS seperti kata sebua' pada frasa sebua' buku tulis! 5edangkan simbol RPRO adalah ad unction di sebelah kanan

pronomina. 5imbol ini berupa pilihan antara pronomina atau tidak sama sekali. 9ontoh frase pronomina ini adalah mereka itu pada kalimat mereka itu teman saya. 5ebaliknya RPRO akan bernilai NULL seperti kata mereka pada kalimat mereka teman saya. Berikut ini definisi dari LN dan RPRO.
<LN> <NUMS> ::= <NUMS>. ::= <*NUM><NE!T_NUMS><RNUM>|<*NPS>.

<NE!T_NUMS> ::= <*NUM><NE!T_NUMS>. <RNUM> <RPRO> ::= NULL|<*NP>. ::= NULL|<*PRO>.

Bentuk dari NOUNS_RN sendiri adalah urutan dari nomina diikuti oleh rig't ad unct nomina seperti kata buku itu pada kalimat buku itu baru! Oleh karena itu rig't ad unct nomina dapat berupa pronomina dan juga sentence ad unct "AN#ST# yang didahului oleh kata yang seperti string buku yang baru saya beli itu pada kalimat *uku yang baru saya beli itu dipakai ole' kakak! Berikut ini definisi dari NOUNS_RN.
<NOUNS_RN> <RN> <RN_OPT> <NOUNS> ::= <RN>|<NOUNS><RN_OPT>. ::= <*PRO><"AN#ST#>. ::= <*PRO><"AN#ST#>|<"AN#ST#_FULL>. ::= <*N><IS_ADJ><NE!T_NOUNS>|<NPERS> <NE!T_PERSONA>|<*NAMA><NE!T_NAMA>. <IS_ADJ> ::= NULL|<*ADJ>.

Pilihan IS_ADJ merupakan kata adjektif yang bisa muncul setelah nomina. 9ontohnya adalah kata ilmia' pada frase nomina karya tulis ilmia' rema a. efinisi

dari "AN#ST# yang merupakan sentence ad unct ini akan dijelaskan pada sub bagian sentence ad unct kemudian. Pilihan nomina sendiri dapat berupa kata benda biasa ataupun nomina persona seperti ibu atau bos saya dan juga dapat berupa nama seseorang. 4asing-masing kata benda tersebut dapat diiringi oleh kata benda sejenis

sehingga definisi masing-masing kata benda tersebut diikuti oleh simbol NE!T_NOUNS$ NE!T_PERSONA, ataupun NE!T_NAMA. 3.!.3 At#ran String Pre'i$at Kalimat
<PREDICATE0> ::= <LPREDICATE><PREDICATE><RPREDICATE>| <*DEFINISI><PELEN#KAPINT>| <LTIPE%><TIPE%><KETCHOICE>. <LPREDICATE> ::= <CHOICE><PRECHOICE>. <RPREDICATE> ::= <ADVORNOT>. <PRECHOICE> <LTIPE%> <CHOICE> ::= NULL|<*P><LADJR>. ::= <BKORNOT><ARTORNOT>. ::= <ADVORNOT><*AU!>|<*ASP><ADVORNOT>| <ADVORNOT><MORNOT>.

Predikat kalimat dapat berupa frasa yang dibentuk dengan cara menambahkan ad unction di sebelah kiri ataupun di sebelah kanannya. Ad unction ini dapat berupa auxiliary yang dapat didahului oleh ad,erbia ataupun aspek yang dapat diikuti oleh ad,erbia, ataupun unsur modal yang di sebelah kirinya juga dapat disisipi oleh ad unction ad,erbia. Predikat juga dapat berupa kata definisi yaitu adala' atau iala' yang kemudian akan diiringi oleh elemen pelengkap <PELEN#KAPINT>. 5imbol CHOICE pada definisi <LPREDICATE> di atas memperlihatkan ad unction tersebut. 5imbol ADVORNOT pada CHOICE di atas memberikan pilihan bah"a ad,erbia dapat muncul ataupun tidak pada posisi tersebut. emikian pula simbol MORNOT

memberikan pilihan kemunculan unsur modal. Oleh karena itu, jika kedua simbol tersebut tidak muncul, left ad unct yang dilambangkan dengan CHOICE tidak akan ada di dalam kalimat. 5etelah CHOICE, pilihan PRECHOICE juga dapat muncul pada kalimat. Pilihan PRECHOICE ini merupakan keterangan adjekti,al seperti frasa dengan 'ati-

'ati pada kalimat -ia 'arus dengan 'ati-'ati berdiri. <rasa ini bisa tidak muncul dalam kalimat karena merupakan unsur keterangan. Oleh karena itu simbol NULL terdapat pada definisi PRECHOICE. 5elain + jenis PREDICATE0 yang telah disebutkan sebelumnya, simbol ini juga dapat berupa predikat nominal yang merupakan predikat pola dasar tipe 2. Predikat ini dapat didahului oleh ad unction berupa kata pengingkaran bukan dan juga oleh sebuah artikula. 5elain itu, predikat yang mengisi kalimat nominal ini dapat diikuti oleh elemen keterangan <KETCHOICE>. Berikut ini definisi predikat kalimat pola dasar tipe 2.
<TIPE%> ::= <NOUN_PHRS><RNOUN_PHRS>.

Karena kalimat tipe 2 adalah kalimat nominal, kalimat ini memiliki predikat frasa nominal yang digambarkan dengan NOUN_PHRS dan rig't ad unctionnya dapat berupa ADVB yang didefiniskan oleh RNOUN_PHRS.
<PREDICATE> ::= <ACTIVE_PREDICATE>|<PASSIVE_PREDICATE>.

<ACTIVE_PREDICATE> ::= <VERBA>| <LTIPE&> <TIPE&><PELEN#KAPINTORNOT><KETCHOICE>. <VERBA> ::= <TIPE'2(>|<TIPE)*+>.

<PASSIVE_PREDICATE>::= <PASIF_TIPE'2(><PELEN#KAPINTORNOT> <KETCHOICE>.

Predikat

kalimat

didefinisikan

oleh

ACTIVE_PREDICATE

atau

PASSIVE_PREDICATE. 5imbol ACTIVE_PREDICATE

ini dapat terdiri dari

VERBA yaitu ,erba transitif dan intransitif ataupun frasa adjekti,al yang dimiliki oleh kalimat dasar tipe $. Kalimat tipe $ dapat memiliki elemen keterangan yang letaknya di akhir kalimat. Kalimat tipe $ dapat juga memiliki pelengkap yang didefinisikan dengan PELEN#KAPINTORNOT. Pelengkap selalu terletak dibelakang predikat jika ada. Oleh karena itu, pelengkap ini mendahului elemen keterangan pada definisi

kalimat dasar tipe $. VERBA sendiri merupakan ,erba kalimat dasar tipe ' sampai dengan tipe 1 yang definisinya dibedakan antara TIPE'2( dan TIPE)*+. Predikat Pasif terdiri dari tiga tipe yang didefinisikan dengan

PASIF_TIPE'2(. Predikat pasif dapat juga diiringi oleh unsur pelengkap dan unsur keterangan. Kedua elemen terakhir ini merupakan optional untuk predikat pasif. 8enis-jenis dari predikat aktif dan predikat pasif sendiri dapat dilihat pada definisi aturan-aturan sintaks berikut.
<TIPE'2(> ::= <TIPE_AKTIF_TRANS><PELORNOT><KETCHOICE>.

<TIPE_AKTIF_TRANS> ::= <*TRANS><RTRANS><NE!T_TRANS><OBJECT>. <NE!T_TRANS> <TRANS_OPT> <LTRANS> ::= NULL|<SEPARATOR><TRANS_OPT>. ::= <LTRANS><TRANS><RTRANS><NE!T_TRANS>. ::= <LPREDICATE>.

Kalimat yang memakai ,erba aktif dapat memiliki pola kalimat dasar tipe ' sampai dengan tipe 1. Kalimat dasar tipe ' sampai tipe - adalah kalimat aktif transitif dimana simbol ,erba aktif transitifnya dilambangkan dengan TIPE_AKTIF_TRANS! Perbedaan dari ketiga tipe ini adalah elemen kalimat terakhirnya apakah memiliki keterangan, pelengkap, atau tidak sama sekali. Pilihan ini digambarkan dengan simbol PELORNOT dan KETCHOICE. Kalimat dasar tipe ' akan memiliki unsur keterangan, sedangkan kalimat dasar tipe + memiliki unsur pelengkap, dan kalimat dasar tipe sama sekali tidak memiliki kedua unsur tersebut. ;lemen keterangan adalah elemen yang dapat muncul pada beberapa tempat dalam kalimat dan elemen ini juga tidak mempengaruhi makna kalimat. Oleh karena itu, kalimat yang memiliki elemen pelengkap juga dapat memiliki elemen keterangan seperti frasa preposisi di pasar pada kalimat Ibu membelikan adik buku tulis di pasar . Kata buku tulis pada kalimat ini berfungsi sebagai pelengkap. 5elain itu, kalimat masih tetap memiliki unsur keterangan.

(erba transitif dapat berbentuk jamak seperti kata mencoba dan merasakan sehingga simbol NE!T_TRANS termasuk dalam definisi ,erba aktif transitif. 3entu saja NE!T_TRANS ini bisa saja berbentuk NULL jika predikat berbentuk ,erba aktif transitif tunggal. 5imbol LTRANS sebagai ad unction sebelah kiri dari ,erba transitif sama seperti definisi ad unction sebelah kiri LPREDICATE. 5edangkan simbol LTRANS sebagai ad unction sebelah kanan berupa ad,erbia yang terletak dibelakang predikat yaitu ADVBS. Kelebihan dari kalimat yang memiliki ,erba transitif ini adalah terdapatnya elemen objek. (erba intransitif dipakai oleh kalimat dasar tipe . sampai dengan tipe 1. 5ama seperti kalimat dasar tipe ' sampai dengan tipe -, perbedaan dari ketiga tipe ini adalah elemen kalimat terakhirnya yaitu apakah mengandung keterangan, pelengkap untuk kalimat aktif intransitif atau tidak memiliki keduanya sama sekali. Pilihan ini

digambarkan dengan simbol PELORNOT dan KET_CHOICE. 8ika kedua elemen terakhir ini tidak terdapat dalam kalimat, maka nilai kedua simbol tersebut adalah NULL. Kalimat ini disebut sebagai kalimat dasar tipe 1. Kalimat intransitif yang memiliki pelengkap adalah kalimat dasar tipe ., sedangkan kalimat yang hanya memiliki unsur keterangan adalah kalimat dasar tipe 0 seperti kalimat #atung ini terbuat dari perunggu. Berikut ini definisi predikat tipe . sampai dengan tipe 1 dalam B/<.
<TIPE)*+> ::= <TIPE_AKTIF_INTRANS><PELORNOT><KETCHOICE>. <TIPE_AKTIF_INTRANS> ::= <INTRANS><RINTRANS>.

5imbol <ACTIVE_PREDICATE> juga dapat berbentuk adjektif. Kalimat ini adalah kalimat dasar tipe $. Berikut ini definisi kalimat dasar tipe $.
<LTIPE&> <TIPE&> ::= <ARTORNOT> ::= <LADJR><NE!T_ADJ>.

5eperti subjek yang berbentuk frasa adjekti,al, kalimat dasar tipe tipe $ ini dapat memiliki left ad unction artikula yang digambarkan oleh LTIPE&. Kalimat dasar tipe $ memiliki predikat adjekti,al yang didefinisikan dengan LADJR. Karena predikat ini tidak hanya berupa predikat tunggal, predikat adjekti,al ini dapat terus berlanjut dan didefinisikan dengan NE!T_ADJ. 9ontohnya adalah kata senang dan ba'agia pada kalimat -ia senang dan ba'agia!
<PASIF_TIPE'2(> ::= <K_PASIF><RPASIF>. <KPASIF> ::= <*PASIF>|<*PRO><*PASIF2>|<*NPERS><PASIF2*>| <*KENA><PASIF2>

Predikat pasif juga dapat berbentuk frase yang dibentuk dengan menambahkan ad unction di sebelah kanan predikat. Ad unction ini didefinisikan oleh RPASIF di atas berupa ad,erbia ADVB. Kalimat pasif terdiri dari tiga tipe. 3ipe pertama adalah kalimat pasif yang predikatnya dia"ali oleh a"alan di- atau imbuhan ke-an seperti kata ke'u anan. Kelas kata pengisi predikat ini disebut kata PASIF. 3ipe kedua adalah predikat yang tidak dia"ali dengan a"alan di-, tetapi gabungan antara pronomina atau nomina persona lainnya ditambah dengan kelas kata PASIF2. 3ipe terakhir adalah predikat yang dia"ali oleh kata kena seperti kata kena pukul pada kalimat dia kena pukul kemarin. 3.!.( At#ran String )b&e$ Kalimat
<OBJECT> ::= <NOUN_PHRS>|<*BAH A><ASSERTION>| <TIPE_AKTIF_TRANS>|<TIPE_AKTIF_INTRANS>.

Objek kalimat terdapat tepat di belakang predikat kalimat aktif transitif. Objek ini dapat berupa frasa nominal dan berbentuk jamak seperti kata cerpen, sa ak dan no.el baru pada kalimat Saya menulis cerpen, sa ak dan no.el baru! Objek dapat berbentuk anak kalimat berpola ASSERTION yang didahului kata ba'wa!

Objek juga dapat berupa predikat aktif transitif seperti memperta'ankan negaranya pada kalimat -ia mencoba memperta'ankan negarannya atau predikat aktif intransitif seperti bersabar pada kalimat -ia mencoba bersabar atas ke adian ini. 3.!.* At#ran String Peleng$a+ 'an Keterangan Kalimat
<PELEN#KAPINTORNOT> ::= NULL|<PELEN#KAPINT>. <PELORNOT> <PELEN#KAPINT> <PELEN#KAP> ::= NULL|<PELEN#KAP>. ::= <PELEN#KAP>|<PREDICATE>. ::= <NOUN_PHRS>.

Pelengkap yang dapat mengikuti predikat adjekti,al dan predikat pasif ditulis dengan simbol PELEN#KAPINT. Pelengkap ini dapat berupa pelengkap yang sama seperti pelengkap kalimat aktif transitif yaitu frasa nominal yang diperlihatkan oleh simbol NOUN_PHRS ataupun dapat juga berupa frasa ,erbal dan frasa adjekti,al yang didefinisikan oleh PREDICATE. Berikut ini definisi elemen keterangan.
<KETCHOICE> <KETCHOICE2> <KET> <KET'> <KET2> <PRDORASSERT> <PREDICATE'> <KETOP> <CSS> <PSS> <NE!T_PS> ::= NULL|<KET>. ::= NULL|<*COMMA><KET'><*COMMA>|<KET2>. ::= <KET'>|<KET2>. ::= <CSS><PRDORASSERT><ADVORNOT>. ::= <PSS><KETOP><ADVORNOT>. ::= <ASSERTION>|<PREDICATE'>. ::= <LPREDICATE><PREDICATEMIN><RPREDICATE>. ::= NULL|<TIPE%>|<TIPE&>. ::= <*CS>. ::= <*P><NE!T_PS>. ::= NULL|<*P>.

;lemen keterangan memiliki dua pilihan definisi. ;lemen ini ditandai oleh unsur-unsur konjungtor subkoordinatif CSS pada KET' atau preposisi PSS pada KET2. Preposisi dapat muncul lebih dari sekali. >al ini dapat dilihat dari definisi PSS yang memberikan definisi NE!T_PS. efinisi ini dapat berupa NULL atau sebuah

preposisi lagi. 9ontoh kata-kata ini adalah dari dalam 'ati dimana kata dari dan kata dalam merupakan preposisi. 5etelah konjungtor, definisi keterangan pertama kemudian dilanjutkan oleh anak kalimat yang ditandai dengan adanya ASSERTION seperti anak kalimat ketika saya masuk pada kalimat )ereka diam ketika saya masuk atau dilanjutkan oleh frasa ,erbal PREDICATE' bila subjek sudah jelas seperti frasa ketika mencoba menge ar kami pada kalimat -ia atu' ketika mencoba menge ar kami. 5imbol PREDICATE' ini hampir sama seperti simbol PREDICATE0 yang sudah dijelaskan pada aturan string predikat sebelumnya. Perbedaannya adalah PREDICATE' tidak menggunakan definisi NOUN_PHRS dalam pendefinisiannya sebab kata-kata yang digunakan setelah konjungtor berupa anak kalimat. Keterangan yang didahului oleh preposisi yaitu KET2 biasanya disertai frasa nominal, frasa adjekti,al atau ad,erbia. ;lemen keterangan ini juga bisa hanya berupa preposisi jika predikat nominal yang akan dijelaskan sudah dijelaskan pada kalimatkalimat sebelumnya seperti kata di atas pada kalimat Saya ada di atas. >al ini ditandai dari pilihan NULL pada definisi KETOP yang menyertai preposisi. 3.!., At#ran Senten-e A'&#n-t Sentence ad unct adalah kumpulan string simbol yang terdapat di antara elemen-elemen dalam suatu kalimat yang berfungsi memperluas kalimat tunggal. Kumpulan string ini di dalam bahasa Indonesia disebut sebagai anak kalimat pada

kalimat majemuk bertingkat. Pada penelitian ini, parser yang dibangun memiliki . macam sentence ad unct. Sentence a unct yang pertama dapat dilihat pada aturan sintaks berikut &
<ASSERTION> ::= <SAF><SUBJECT><KETCHOICE><PREDICATE0>.

5imbol non terminal SAF di atas terdiri dari sebuah sentence ad unct yang juga dapat berfungsi sebagai klausa subordinatif yang letaknya di a"al kalimat dan juga dapat berupa frasa preposisional.. Anak kalimat dan frasa preposisional seperti ini juga merupakan elemen keterangan dalam kalimat utama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Oleh karena itu, aturan sintaks SAF ini adalah sebagai berikut.
<SAF> ::= <ADVORNOT>|<ADVORNOT><KET'><COMMA>| <ADVORNOT><KET2>.

8ika keterangan tersebut berupa anak kalimat, kalimat harus memiliki tanda baca ?,E di antara elemen keterangan dan subjek. ;lemen keterangan yang menggambarkan anak kalimat ini adalah KET'$ sedangkan elemen keterangan yang terdiri dari frasa preposisional adalah KET2. Sentence Ad unct yang kedua adalah simbol "AN#ST# yang merupakan konjungtor yang dan diikuti oleh string-string yang dapat menyertainya. 5tring yang dapat menyertai kata ini berupa kalimat dan juga berupa predikat jika subjek yang dimaksud sudah jelas. Karena string yang mengikuti "AN#ST# ini berupa kalimat, maka string ini dapat disebut sebagai sentence ad unct. Aturan sintaks dari "AN#ST# ini dapat dilihat pada definisi berikut.
<"AN#ST#> <ASSORST#> <"AN#ST#_FULL> ::= NULL|<*"AN#><ASSORST#>. ::= <ASSERTION>|<PREDICATE'> ::= <*"AN#><ASSORST#>.

5imbol non terminal KET yang menyatakan elemen keterangan merupakan sentence ad unct yang ketiga. Aturan sintaks string keterangan dapat dilihat pada sub bab Aturan String #elengkap -an (eterangan (alimat . Sentence ad unct terakhir merupakan anak kalimat pengganti nomina yang dia"ali oleh konjungtor ba'wa. Aturan sintaks anak kalimat ini sudah dijelaskan pada bagian subjek.

Anda mungkin juga menyukai