Anda di halaman 1dari 21

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNI NG (PBL) TERHADAP


KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X
POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN



Diusulkan oleh:
Ika Nusawidya (100321405230) Angkatan 2010
Noviati Ika Wahyuningtyas (110321419565) Angkatan 2011
Ardiyanti Ulyana (120121410976) Angkatan 2012







UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2013


ii









iii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
RINGKASAN ..................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 3
1.4 Kegunaan................................................................................................. 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
2.1 Karakteristik PBL.................................................................................... 4
2.2 Langkah-langkah PBL ............................................................................ 4
2.3 Tujuan PBL ............................................................................................. 5
2.4 Keunggulan PBL ..................................................................................... 5
2.5 Kemampuan Berpikir Kritis .................................................................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 6
3.1 Variabel Penelitian ............................................................................... 6
3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................... 6
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 7
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 7
3.5 Luaran .................................................................................................. 7
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................ 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 11
1. Biodata Ketua dan Anggota ....................................................................... 11
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................................... 14
3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ......................... 15
4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ............................................................... 16









iv

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sintaksis untuk PBL ................................................................................ 4
Tabel 2. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis .................................................... 6
Tabel 3. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group .................................. 7




























v

RINGKASAN
Hasil penelitian TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Studies) tahun 2011 yang diikuti siswa SMP kelas VIII menunjukkan bahwa
kemampuan siswa Indonesia dalam bidang sains berada pada peringkat 40 dengan
nilai rata-rata siswa Indonesia 406 poin. Sedangkan hasil penelitian PISA
(Programme for International Student Assessment) tahun 2009 yang diikuti siswa
berusia 15 tahun menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam bidang
sains berada pada peringkat 60 dengan nilai rata-rata siswa Indonesia 383. Data
tersebut menggambarkan kualitas pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
Indonesia masih rendah bila dibandingkan negara-negara lain.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut melakukan tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis anatara siswa yang
dibelajarkan menggunakan model PBL dengan siswa yang dibelajarkan dengan
model konvensional. Target yang ingin diperoleh peneliti dalam penelitian ini
adalah kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model PBL
lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Desain
dalam penelitian ini adalah desain penelitian Quasi eksperimental. Bentuk desain
Quasi eksperimental yang digunakan adalah nonequivalent control group.
Desain ini menggunakan 2 kelompok kelas. Pengukuran dilakukan dua kali
yaitu sebelum dan sesudah perlakuan dengan instrument yang sama. Pengukuran
O
1
dan O
3
sebagai sekor pretest yang dilakukan sebelum dibelajarkan model PBL
dan dibelajarkan model konvensional. Pengukuran O
2
sebagai sekor posttest
setelah dibelajarkan model PBL dan pengukuran O
4
sebagai sekor posttest yang
dibelajarkan model konvensional. Instrumen pretest dan posttest dibuat sama
untuk menjaga kualitas instrument. Penelitian ini merupakan penelitian
komparatif yang akan menguji pengaruh model pembelajaran PBL terhadap
kemampuan berpikritis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional
yang biasa dilaksanakan oleh guru fisika sebelumnya yaitu model pembelajaran
Direct Instruction.
Dalam penelitian ini akan ada tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap
pelaporan. Pada tahap persiapan, peneliti akan melakukan studi literatur, survey
lapangan, penyusunan perangkat penelitian, dan validitas. Pada tahap
pelaksanaan, peneliti akan memberikan pretest, treatment, dan posttest. Pada
tahap pelaporan, peneliti akan melakukan analisis data dan kesimpulan.




1


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hasil penelitian TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Studies) tahun 2011 yang diikuti siswa SMP kelas VIII menunjukkan bahwa
kemampuan siswa Indonesia dalam bidang sains berada pada peringkat 40 dengan
nilai rata-rata siswa Indonesia 406 poin. Sedangkan hasil penelitian PISA
(Programme for International Student Assessment) tahun 2009 yang diikuti siswa
berusia 15 tahun menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam bidang
sains berada pada peringkat 60 dengan nilai rata-rata siswa Indonesia 383. Data
tersebut menggambarkan kualitas pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
Indonesia masih rendah bila dibandingkan negara-negara lain.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2013) memaparkan bahwa
perubahan kurikulum pendidikan 2013 yang dilakukan KementerianPendidikan
dan Kebudayaan mengacu pada hasil penelitian TIMSS (Trends in International
Mathematics and Science Studies) dan PISA (Programme for International
Student Assessment) terhadap sistem pendidikan di seluruh Indonesia. Proses
pembelajaran pada kurikulum 2013 akan lebih mengedepankan kreativitas yang
harus dikembangkan pada siswa agar siap menghadapi tantangan global. Beliau
juga menyatakan bahwa pendidikan yang baik membutuhkan kurikulum yang baik
pula untuk menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
danpengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaranuntuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana danpengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.
2



Upaya untuk pengembangan kecerdasan dan kepribadian dapat dilakukan
dengan melakukan proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan yang
berorientasi pada masalah. Arends (2008:70) menyatakan bahwa pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) memiliki tujuan untuk membantu
siswa mengembangkan keterampilan investigasi dan keterampilan mengatasi
masalah, memberikan pengalaman peran-peran orang dewasa kepada siswa, dan
memungkinkan siswa untuk mendapatkan rasa percaya diri atas kemampuannya
sendiri untuk berpikir dan menjadi pelajar yang self-regulated.
Karakteristik PBL (Arends, 2008) meliputi guru menyodorkan berbagai
masalah autentik, memfasilitasi penyelidikan siswa, dan mendukung pembelajaran
siswa.PBLmengorganisasikan fokus pembelajaran tidak dapat diberi jawaban-
jawaban yang sederhana dan ada berbagai solusi untuk menyelesaikannya. Siswa
dalam PBL bekerja bersama siswa lain untuk melakukan penyelidikan dan dialog
bersama dan pengembangan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.
Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran fisika masih
membosankan bagi siswa. Dari penelitian yang dilakukan Al-Muhtar (dalam
Sutisna, 2012) kelemahan kegiatan pembelajaran yang ada di lapangan adalah: 1)
proses pembelajaran kurang ditunjang dengan pengembangan dan media alat
pembelajaran, 2) proses pembelajaran lebih menekankan pada pengembangan
aspek kognitif daripada afektif dan psikomotor, 3) proses pembelajaran kurang
menyentuh aspek nilai sosial dan keterampilan sosial, 4) proses pembelajaran
lebih menekankan pencurahan isi buku daripada proses penalaran isi buku, 5)
proses pembelajaran lebih menempatkan siswa sebagai penerima informasi dalam
belajar satu arah daripada melibatkan siswa dalam proses belajar.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, di era globalisasi ini diperlukan
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan. Kemampuan
yang diperlukan saat ini salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis. Sikap
dan cara berpikir kritis mampu membentuk manusia yang ingin melakukan dan
mencari segala kemungkinan yang mungkin. Sehingga mampu memilih,
menghasilkan, mengatur, dan menggunakan informasi yang datang untuk
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
3



Mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada kegiatan belajar
mengajar maka harus dikembangkan model pembelajaran yang tidak hanya
sekedar meningkatkan pengetahuan untuk siswa. Tetapi juga untuk membantu
siswa menganalisis dan mengevaluasi langkah-langkah pengerjaan dalam mencari
solusi yang benar dari permasalahan yang dihadapi. Salah satu cara untuk
mengatasinya adalah pemilihan model pembelajaran dengan memperhatikan
kondisi pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kemampuan siswa
(Nurafiah, 2013).
Pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan mampu
memaksimalkan proses dan hasil belajar siswa. Siswa dituntut aktif di kelas
dengan bantuan guru. Guru mendorong siswa mampu mengembangkan ide-ide
kreatifnya, menjawab pertanyaan, menjelaskan jawaban, dan memberikan alasan
untuk jawaban tersebut. Model pembelajaran yang dilakukan adalah model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Dengan melihat beberapa penjelasan sebelumnya, maka penulis
memutuskan akan melakukan penelitian perbandingan kemampuan berpikir kritis
siswa SMA antara yang memperoleh model PBL dengan model konvensional.
Oleh karena itu, penulis mengambil judul Pengaruh Model Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Pokok
Bahasan Fluida Statis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan di atas
maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Adakah perbedaan kemampuan berpikir kritis kelompok siswa yang
dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
konvensional?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
a. Menguji kemampuan berpikir kritis kelompok siswa kelas yang dibelajarkan
dengan model Problem Based Learning.
4



b. Menguji kemampuan berpikir kritis kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
model konvensional.
c. Menguji perbedaan antara kemampuan berpikir kritis kelompok siswa yang
telah dibelajarkan dengan model Problem Based Learning dan kelompok
siswa yang telah dibelajarkan dengan model konvensional.
1.4 Kegunaan
a. Bagi Penulis
Sebagai wahana dalam mengamalkan ilmu yang selama ini didalami dalam
perkuliahan. Selain itu juga dapat memberikan pengalaman dalam bidang
kepenulisan.
b. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan kedepannya dapat menjadi bahan kajian
untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran
lebih berpusat pada siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
serta siswa tidak menganggap fisika sebagai pelajaran yang hanya mengerjakan
hitungan yang rumit tetapi fisika ada di dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Problem Based Learning (PBL)
Karakteristik PBL (Arends, 2008) meliputi guru menyodorkan berbagai
masalah autentik, memfasilitasi penyelidikan siswa, dan mendukung pembelajaran
siswa.PBL mengorganisasikan fokus pembelajaran tidak dapat diberi jawaban-
jawaban yang sederhana dan ada berbagai solusi untuk menyelesaikannya. Siswa
dalam PBL bekerja bersama siswa lain untuk melakukan penyelidikan dan dialog
bersama dan pengembangan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.
2.2 Langkah-Langkah PBL
Arends (2008:57) mengungkapkan bahwa sintaksis suatu pembelajaran
model PBL adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Sintaksis untuk PBL
Fase Indikator Peranan Guru
1 Memberikan orientasi
tentang
permasalahannya pada
Membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan
berbagai kebutuhan logistik penting dan memotivasi
siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi
5



siswa masalah
2 Mengorganisasikan
siswa untuk meneliti
Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait
dengan permasalahannya
3 Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
Mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang
tepat, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan
dan solusi
4 Mengembangkan dan
mempresentasikan
artefak dan exhibit
Membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan artefak-artefak yang tepat seperti laporan,
rekaman video, dan model-model.
Membantu mereka untuk menyampaikannya kepada
orang lain
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
mengatasi masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap
investigasinya dan proses-proses yang mereka
gunakan.
Arends (2008:57)
2.3 Tujuan PBL
Arends (2008:70) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) memiliki tujuan untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan investigasi dan keterampilan mengatasi masalah,
memberikan pengalaman peran-peran orang dewasa kepada siswa, dan
memungkinkan siswa untuk mendapatkan rasa percaya diri atas kemampuannya
sendiri untuk berpikir dan menjadi pelajar yang self-regulated.
2.4 Keunggulan PBL
Adapun keunggulan PBL (Arends, 2008) yaitu dapat memperluas tema,
menggunakan pendekatan yang beragam, mengaplikasikan pengetahuan dalam
kehidupan nyata, belajar mengembangkan pengetahuan baru, belajar
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, belajar memahami materi pelajaran,
belajar tidak hanya menghafal materi pelajaran teteapi juga mengalami langsung
apa yang dipelajarinya, serta meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
2.5 Kemampuan Berpikir Kritis
Filsaime (2008) menyatakan bahwa konstruksi dari kebanyakan berpikir
kritis didasarkan pada tiga perspektif pemikiran yaitu filosofis, psikologis, dan
edukatif. Ennis salah satu penulis yang mempresentasikan teori berpikir kritisnya
berdasarkan perspektif filosofis mengembangkan teori berpikir kritisnya sebagai
sebuah proses pemecahan masalah.
6



Ennis (1996) mengungkapkan bahwa terdapat 12 indikator kemampuan
berpikir kritis yang dikelompokkan dalam 5aspek kemampuan berpikir kritis,
dalam penelitian ini diambil 9 indikator yang sesuai dengan kebutuhan siswa
yaitu.
Tabel 2. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
No. Aspek Berpikir Kritis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
1. Memberikan penjelasan
sederhana
- Memfokuskan pertanyaan
- Menganalisis pertanyaan
- Bertanya dan menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan
2. Membangun keterampilan
dasar
Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
3. Menyimpulkan - Membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi
- Menentukan nilai pertimbangan
4. Memberikan penjelasan
lebih lanjut
Mengidentifikasi asumsi
5. Mengatur stategi dan taktik - Memutuskan suatu tindakan
- Berinteraksi dengan orang lain
(Ennis, 1996)

BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Variabel bebas yaitu penerapan model pembelajaran yang meliputi model
PBL (Problem Based Learning) dan model konvensional, sedangkanvariabel
terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa.
3.2 Rancangan Penelitian
Desain dalam penelitian ini adalah desain penelitian Quasi eksperimental.
Bentuk desain Quasi eksperimental yang digunakan adalah nonequivalent control
group.


7



Tabel 3. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group
Pre Test Treatment Post Test
O
1
X O
2

O
3
Y O
4

(Sugiyono, 2012)
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang akan menguji
pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan berpikritis siswa
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang biasa dilaksanakan oleh
guru fisika sebelumnya yaitu model pembelajaran Direct Instruction.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMAN I
Batu tahun ajaran 2013/2014. Penarikan sampel dilakukan secarasampling
random sederhana melalui undian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu
kelas yang lain sebagai kelas pembanding, kelas kontrol.
3.4 Teknik Pengumpulan Data












3.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan berupa artikel tentang model pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran fisika.


Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Studi
Literatur
Studi
Lapangan
Penyusunan
Perangkat
Penelitian
Validitas
Pretest
Memberikan
Perlakuan
Posttest
Tahap Pelaporan
Analisis Data dan Kesimpulan
8



3.6 Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dengan tujuan mengetahui apakah data yang diperoleh
tersebut terdistribusi normal atau tidak, uji yang digunakan adalah Chi-kuadrat
dengan rumus sebagai berikut.
( )


=
h
h
h
f
f f

2
0
2
(Sungkowo, 2010)
Keterangan
2
h
_ : Hasil hitung Chi-kuadrat

0
: Frekuensi hasil pengamatan

h
: Frekuensi yang diharapkan
Data terdistribusi normal jika tabel h x x
2 2
s tabel (1-o)(k-1)
Dengan o = Taraf signifikansi
k-1 = Derajat kebebasan
2) Uji homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji karakteristik sampel dalam
menjawab soal sebagai instrumen penelitian yang digunakan apakah sama atau
tidak. Menentukan nilai uji homogenitas tabel melalui interpolasi.
Jika

, data berdistribusi homogen atau jika

,
data berdistribusi tidak homogen.
b. Uji hipotesis
Uji hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan
berpikir kritis siswa anatara dua kelompok yang diberi soal sama yaitu materi
fluida statis. Adapun hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini ialah terdapat
perbedaan yang positif dan signifikan kemampuan berpikir kritis antara siswa
SMAN I Batu yang telah dibelajarkan dengan model PBL dan siswa SMAN I
Batu yang telah dibelajarkan dengan model konvensional dalam pokok bahasan
fluida statis. Uji hipotesis ini menggunakan uji t dan uji z.



9



BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 2.250.000
2 Bahan habis pakai 3.150.000
3 Perjalanan 1.350.000
4 Lain-lain 1.350.000
Jumlah 9.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No

Proses kegiatan
Bulan dan Minggu Kegiatan
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengurus Perijinan
2 Pembuatan
perangkat
pembelajaran

3 Konsultasi dan
validasi perangkat
pembelajaran ke
dosen pendamping
dan guru fisika

4 Pelaksanaan Pretest,
Penerapan
treatment, dan
postest

5 Penyususan laporan
akhir

6 Penyerahan laporan
akhir




10



DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar Edisi ke
Tujuh Jilid II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ennis, Robert. 1996. Critical Thinking. New Jersey : Simon and Schuster / A
Viacom Company.
Filsaime, Dennis K. 2008. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta :
Prestasi Pustaka.
Hayati, Suci Dian. 2013. Mendikbud: Kurikulum Baru Mengacu Hasil Evaluasi
PISA dan TIMSS, (Online), (http://www.jurnas.com/news), diakses 18
Oktober 2013.
Nurafiah, Fifih. 2013. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa SMP Antara yang Memperoleh Means_Ends Analysis (MEA) dan
Problem Based Learning (PBL), (Online),
(http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=14892), diakses 26
Februari 2013.
Organisation for Economic Co-operation and Development. 2010. PISA 2009
Results: Executive Summary, (Online),
(http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/46619703.pdf), diakses 18 Oktober
2013.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2012. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sungkowo, Bambang Tahan. 2010. Statistika Sebagai Alat Analisis Data
Penelitian. Malang: Um Press.
Sutisna, Asep. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa, (Online),
(http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=1162), diakses 26 Februari
2013.

11












12












13












14



Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Bolpen 2 pak 50.000 100.000
Spidol 3 pak 100.000 300.000
Stepler+isi 3 buah 75.000 225.000
Kamera 1 buah 1.625.000 1.625.000
SUB TOTAL (Rp) 2.250.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Tinta warna
hitam
4 botol 35.000 140.000
Tinta warna
warna
4 botol 50.000 200.000
Kertas A4 4 rim 40.000 160.000
Pulsa Telepon 29 kali 50.000 1.450.000
Pulsa Modem 5 kali 60.000 300.000
Konsumsi 3 orangx20 kali 15.000 900.000
SUB TOTAL (Rp) 3.150.000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Bensin Mengurus ijin 14 kali 25.000 350.000
Bensin Mencari peralatan
penunjang danbahan
habis pakai
40 kali 25.000 1.000.000
Bensin Pengamatan
lapangan
4 kali 25.000 900.000
SUB TOTAL (Rp) 2.250.000
4. Lain-lain
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Insentif validator 3 orang 200.000 400.000
Biaya Fotocopy 300.000
Dokumentasi Cetak foto 200.000
Biaya scan 150.000
Sewa handycame 300.000
SUB TOTAL (Rp) 1.350.000
Total (Keseluruhan) 9.000.000



15



Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Ika Nusawidya /
100321405230
S1
Pendidikan
Fisika Pendidikan

8 minggu
Membuat RPP
lengkap, melakukan
konsultasi dengan
dosen, membuat
laporan penelitian.
2 Noviati Ika W. /
110321419565
S1
Pendidikan
Fisika
Pendidikan

8 minggu
Mengurus ijin,
melakukan
pengamatan
lapangan, membuat
silabus, membuat
laporan penelitian.
3 Ardiyanti Ulyana
/ 120121410976
S1 Teknologi
Pendidikan
Pendidikan

6 minggu
Mengurus ijin,
melakukan
pengamatan
lapangan, membeli
peralatan penunjang,
membeli bahan habis
pakai, membuat
laporan penelitian.









16

Anda mungkin juga menyukai