TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat sediaan krim dan pulvis serta pengemasannya, dan memahami penulisan etiket yang benar sesuai dengan resep yang ada. II. DASAR TEORI II.1 Pulvis Pulvis Adalah serbuk yang dibuat untuk pemakaian dalam maupun pemakaian luar. Pada pemakaian dalam, serbuk tak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laxativ, antasida, makanan diet, dan analgesik tertentu sehingga pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain. Untuk pemakaian luar serbuk tak terbagi harus bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya harus mele ati ayakan dengan derajat halus !"" mesh agar tidak menimbulkan iritasi.sedangkan serbuk yang mengandung lemak harus mele ati pengayak no. ##.contohnya serbuk tabur. $erajat halus serbuk dan pengayak dalam farmakope dinyatakan dalam uraian yang dikaitkan dengan nomor pengayak yang ditetapkan untuk pengayak baku. %enis serbuk menurut cara pemakaian &Anief, !''#(. Pulvis adspersorius &serbuk tabur( )erbuk ringan,bebas butiran kasar dimaksudkan untuk pemakaian luar, umumnya dikemas dalam adah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan. Talk, kaolin, dan bahan mineral yang digunakan untuk serbuk tabur harus bebas dari bakteri Clostridium Tetani dan Clostridium Welchii,dan Bacillus Antrachis. Tidak boleh dipakai pada luka terbuka. Pulvis dentifriciius &serbuk gigi( serbuk yang bisa mengobati sakit gigi, penggunaannya dengan cara di taburkan para gigi yang sakit atau brlubang.
Pulvis sternutatorius& serbuk bersin( pengunaannya dihisap melalui hidung sehingg serbuk tersebut harus halus sekali
Pulvis effervescent serbuk biasa yang sebelum ditelan harus dilarutkan dulu dalam air dingin atau air hangat , dan menghasilkan gas *+, kemudian membentuk larutan yang umumnya jernih. serbuk ini merupakan campuran senya a asam dan basa.Bentuk serbuk ini banyak ditemukan pada minuman berenergi yang banyak beredar &)oetopo, ,""-(
$alam mencampur serbuk ada beberapa hal yang harus diperhatikan ,antara lain. !. +bat yang berbentuk kristal/ bongkahan besar harus digerus halus dulu. ,. +bat yang berkhasiat dan jumlahnya sedikit ditambah dengan 0at penambah &konstituen ( dalam mortir. -. +bat yang berlainan sudah merata. #. +bat yang jumlahnya sedikit atau volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu. &Anief, !''#( 2.1 Krim 1enurut 2armakope 3ndonesia 333 definisi *ream adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 4"5 dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. $an menurut 2armakope 3ndonesia 36, *ream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai, sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 4" 5 dan dimaksudkan untuk pemakaian luar &$epkes 73, !'8'(. 9rim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam:asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakain kosmetika dan estetika &Ansel, ,"";( arna diaduk bersama agar tampak bah a serbuk
9rim dapat juga digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal. Ada , tipe krim yaitu krim tipe minyak dalam air &m/a( dan krim tipe air dalam minyak &a/m(. Pemilihan 0at pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe a/m digunakan sabun polivalen, span, adeps lanae, kolsterol dan cera. )edangkan untuk krim tipe m/a digunakan sabun monovalen, seperti trietanolamin, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. )elain itu juga dipakai t een, natrium lauryl sulfat, kuning telur, gelatinum, caseinum, cmc dan emulygidum. 9estabilan krim akan terganggu/rusak jika sistem campurannya terganggu, terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebabkan perubahan salah satu fase secara berlebihan atau 0at pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencernya yang cocok dan dilakukan dengan teknik aseptic. 9rim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam jangka aktu ! bulan. )ebagai penga et pada krim umumnya digunakan metil paraben &nipagin( dengan kadar ",!,5 hingga ",!<5 atau propil paraben &nipasol( dengan kadar ",",5 hingga ",";5. Penyimpanan krim dilakukan dalam adah tertutup baik atau tube ditempat sejuk, penandaan pada etiket harus juga tertera ==obat luar==. *ream 1/A Biasanya digunakan pada kulit, mudah dicuci, sebagai pemba a dipakai pengemulsi campuran surfaktan. )istem surfaktan ini juga bisa mengatur konsistensi &)oetopo, ,""-( 9rim merupakan sediaan semi solid, berupa emulsi minyak dalam air atau air dalam minyak. Berikut ini adalah bahan:bahan penyusun sediaan krim. !. >at berkhasiat )ifat fisika dan kimia dari bahan atau 0at berkhasiat dapat menentukan cara pembuatan dan tipe krim yang dapat dibuat, apakah krim tipe minyak dalam air atau tipe air dalam minyak. ,. 1inyak )alah satu fase cair yang bersifat nonpolar -. Air. )alah satu fase cair yang bersifat polar. Untuk pembuatan digunakan air yang telah dididihkan dan segera digunakan setelah dingin.
#. Pengemulsi.
Umumnya
berupa
surfaktan
anion,
kation
atau
nonion.pemilihan surfaktan didasarkan atas jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe minyak:air digunakan 0at pengemulsi seperti trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, poliglikol, sabun. Untuk membuat krim tipe air?minyak digunakan 0at pengemulsi seperti lemak bulu domba, setil alkohol, stearil alkohol, setaseum dan emulgida &)oetopo, ,""-(. 1etode pembuatan krim terdiri atas . !. 1etode Pelelehan & fusion( >at khasiat maupun pemba a dilelehkan bersama?sama, setelah meleleh diaduk sampai dingin. @ang harus diperhatikan. kestabilan 0at khasiat. ,. 1etode Triturasi >at yng tidak larut dicampur dengan sedikit basis, sisa basis ditambahkan terakhir. $i sini dapat juga digunakan bantuan 0at organik untuk melarutkan 0at khasiatnya. Pada skala industri dibuat dalam skala batch yang cukup besar dan keberhasilan produksi sangat tergantung dari tahap?tahap pembuatan dan proses pemindahan dari satu tahap pembuatan ke tahap yang lain &Anief, !''#(. 9ualitas dasar krim, yaitu. !. )tabil, selama masih dipakai mengobati. 1aka krim harus bebas dari inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang ada dalam kamar. ,. Aunak, yaitu semua 0at dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen. -. 1udah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit. #. Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat atau cair pada penggunaan &Anief, !''#(.
III.
PEMBAHASAN 9rim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 4"5 dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Pembutana sediaan krim pada praktikum kali ini yaitu 1enimbang semua bahan, Asam stearat, cera alba dan vaselin album dilebihkan !"5 fungsi dari dilebihkannya bahan tersebut agar bahan?bahan yang aktif tidak kurang dari takaran saat pembuatan atau penggerusan. 1eleburkan asam stearat, cera alba, dan vaselin album dalam ca an diatas penangas air, bahan tersebut dileburkan agar mudah pada saat penggerusan dan bentuk dari bahan tersebut juga mengharuskan untuk dileburkan agar mempermudah digerus dan penghomogenan kemudian memindahkan hasil leburan kedalam mortir hangat, mortar hangat digunakan pada saat penggerusan bahan yang sudah dilebur tidak cepat membeku seperti bentuk a al bahan tersebut kemudian aduk sampai homogen. Peleburan bahan tersebut dilakukan agar mudah saat menggerus karena bahan?bahan tersebut berbentuk padatan dan semi solid dan mortar dalam keadaan hangat saat menggerus agar bahan?bahan tersebut tidak cepat membeku atau mengeras. 9emudian melarutkan trietanol amin dan propilen glikol dalam -" ml air hangat, memasukkan kedalam campuran, aduk hingga terbentuk krim. 1enambahkan sisa air hangat ad -! gram, aduk hingga dingin. 1emasukkan campuran kedalam pot krim, beri etiket arna biru dan tandai untuk pemakaian luar. 2ungsi dari masing?masing bahan pada krim tersebut yaitu aBuadest sebagai 0at pelarut, Asam stearat sebagai emulsifiying agent dan solubli0ing agent, cera alba sebagai stabilisator pengemulsi, Propilen glikol sebagai humektan, trietanol amin sebagai pC adjusting agent, buffer, pelarut, humektan, polimer plastici0er dan 0at pengemulsi dan fungsi dari 6aselin album yaitu sebagai emolien dan basis salep. Berdasarkan bahan?bahan dan cara pembuatannya krim ini termasuk kedalam tipe 1/A yaitu minyak yang terdispersi dalam air. )ediaan krim yang dibuat berfungsi atau bersifat sebagai pelembab kulit.
III.1 Krim
III.2 Pulvis Pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan untuk pemakaian luar. Pembuatan pulvis pada praktikum yaitu 1enimbang semua bahan dan lebihkan penimbangan !"5 melebihkan bahan tersebut dimaksudkan agar bahan aktif tidak kurang dari takaran pada saat pembuatan sediaan. 1emasukkan asam salisilat dan champora kedalam mortir, menambahkan beberapa tetes spiritus fortior, gerus sampai larut dan kering. )piritus atau alcohol ditambahkan karena asam salisilat mudah larut agar saat menggerus tidak menggumpal dengan champora. 1enambahkan Talkum sedikit demi sedikit kedalam campuran, gerus sampai homogen. 1engayak seluruh serbuk dengan pengayak B#", pengayakan dilakukan agar sediaan tersebut halus dan tidak ada gumpalan?gumpalan dan ayakan yang digunakan yaitu B#" yang baik untuk bahan yang menggandung lemak. 1enimbang sebanyak !" gram, menimbang dan membungkus sisa ayakan dengan kertas perkamen. 1engemas kedalam pot bedak, beri etiket biru dan tandai untuk pemakaian luar. )yarat serbuk yang baik yaitu kering, homogen, halus, free flo ing dan tidak ada gumpalan. 2ungsi dari bahan?bahan yang digunakan yaitu Asam salisilat sebagai analgetik dan antipireutik, *hampora sebagai anti iritan, anti puritik, dan topical analgetik, Talcum sebagai bahan dasar bedak atau tambahan. Berdasarkan dari fungsi dari bahan?bahan tersebut sediaan pulvis yang dibuat ini berfungsi sebagai mengtobati gatal?gatal pada kulit.
IV.
KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan . !. Pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan untuk pemakaian luar. ,. )ediaan pulvis yang dibuat ini berfungsi sebagai mengtobati gatal? gatal pada kulit. -. 9rim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 4"5 dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. #. )ediaan krim yang dibuat berfungsi atau bersifat sebagai pelembab kulit.
DAFTAR PUSTAKA Anief, 1oh. !''#. Ilmu Meracik Obat. UD1 Press. @ogyakarta Ansel, C.*. ,"";. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Ed IV. U3 Press. %akarta $epkes 73. !'8'. Farmako e Indonesia Edisi III. $epkes 73. %akarta $epkes 73. !'';. Farmako e Indonesia Edisi IV. $epkes 73. %akarta )oetopo. ,""-. Ilmu !ese Teori. $epkes 73. %akarta.