Anda di halaman 1dari 3

11/13/13

Harian Kompas | Kompas TV

Jika Anak Di-"bully" di Sekolah - Kompas.com

Female
TEKNO ENTERTAINMENT OTOMOTIF HEALTH FEMALE TRAVEL PROPERTI FOTO

Register | Sign In

Search

Go

Rabu, 13 November 2013

NEWS

EKONOMI

BOLA

VIDEO

FORUM

KOMPASIANA

Home / Konsultasi Pengembangan Diri /

Jika Anak Di-"bully" di Sekolah


Selasa, 12 November 2013 | 10:47 WIB Like Be the first of your friends to like this. Dibaca: 7767 Share: Komentar: 3

shutterstock

Waspadai perubahan perilaku yang esktrem pada anak.


Foto:
1

TERKAIT: Bu Ainy, apa yang seb aiknya kita lakukan seb agai orangtua jika anak mengalami b ullying di sekolah? Supaya anak saya tidak menjadi minder dan takut b ersekolah, apakah kita harus memb alasnya, atau kita seb aiknya selalu mengajarkan keb aikan kepada anak? Ika Sufiana Putri (31) 6 Penyebab Anak Suka Mem-"Bully" 3 Cara Cegah Anak Jadi Korban "Bullying"

Ibu Ika yang luar biasa, Saya bisa memahami perasaan Anda saat ini. Sebagai seorang Ibu yang mendapatkan putra/putrinya di-b ullying di sekolah, tentu saja ini membuat kita sedih. Hanya, kita harus mencari jalan keluarnya, bukan? Sayangnya, Ibu tidak menyebutkan berapa usia putra/putri Ibu sekarang dan seperti apa bentuk b ullying-nya. Apakah kekerasan fisik seperti memukul, atau perkataan yang bernada mengancam dan merendahkan? Untuk mendampingi anak yang mengalami b ullying di sekolah dibutuhkan keterbukaan, apresiasi, dan pemberdayaan diri. Caranya? Pertama, ajak putra/putri Anda untuk berbicara dari hati ke hati. Tanyakan kepadanya, sikap b ullying seperti apa sajakah yang ia hadapi dari teman-temannya di sekolah selama ini. Biarkanlah ia bercerita apa adanya. Kemudian, tanyakan kepadanya, selama teman-temannya melakukan b ullying, apa yang ia lakukan? Apakah ia diam saja atau membalas mereka? Tanyakan juga kepadanya apa yang dirasakan saat teman-temannya mem-b ullying dia? Jika anak Anda diintimidasi kata-kata, katakan kepada anak Anda bahwa apa yang mereka katakan itu tidaklah benar. Tunjukkan kepada anak Anda akan berbagai kelebihan dan nilai positif di dalam dirinya. Katakan kepadanya bahwa Anda sangat bangga kepadanya.

female.kompas.com/read/2013/11/12/1047353/Jika.Anak.Di-bully.di.Sekolah

1/3

11/13/13

Jika Anak Di-"bully" di Sekolah - Kompas.com

Kedua, undanglah anak-anak yang melakukan b ullying itu untuk bermain dan makan bersama di rumah. Agar tidak mencolok, undanglah teman-teman lainnya. Ketika mereka bermain di rumah, ajaklah teman-teman yang mem-b ully anak Ibu ini untuk ngob rol bersama anak Ibu, bahkan bermain bersama. Ini adalah momen yang penting untuk membangun jembatan komunikasi. Bangunlah keakraban di antara mereka. Selama anak-anak yang melakukan b ullying ini bermain ke rumah Ibu, hindari menyinggung sikap mereka yang sering mem-b ully anak Ibu. Sebaliknya, tunjukkan dengan penuh cinta bahwa di dalam diri mereka banyak sifat baiknya. Ajaklah mereka bermain kembali ke rumah Anda bersama anak mereka. Ini untuk membangun komunikasi dan kepedulian. Ucapkanlah terima kasih kepada mereka yang berkenan main bermain di rumah Anda bersama anak Anda. Amati perubahan mereka. Baik sikap anak Anda maupun sikap teman-temannya itu. Ucapkan terima kasih kepada anak Anda yang berbesar hati mau mengajak teman-temannya itu main ke rumah. Katakan kepada anak Anda akan betapa Anda bangga melihat sikap anak Anda yang luar biasa ini. Ketiga, jika teman-temannya itu tetap melakukan b ullying kata-kata, doronglah anak Anda untuk melawan dengan cerdik. Ajarkan anak Ibu untuk membalasnya dengan kata-kata yang berlawanan. Misalnya, jika anak Ibu disapa: - "Hai gendut" maka dia bisa menjawab "Hai kurus" - "Hai kuper" jawab saja "Itu sih kata kamu" - "Hai penakut" jawab saja "itu sih menurut kamu" Setiap kali teman-temannya mengintimidasi jawab saja dengan kalimat yang sama "itu sih kata kamu". Pengulangan kalimat yang sama ini akan membuat teman-temannya merasa bosan mengintimidasinya. Doronglah anak Anda untuk berani bersikap dengan cara membalas perkataan mereka dengan cara yang cerdik. Tetapi, jika teman-temannya melakukan b ullying fisik, sudah seharusnyalah Ibu berbicara dengan wali kelasnya. Ini untuk memberi tahu pihak sekolah bahwa muridnya melakukan kekerasan fisik. Lihatlah perkembangannya. Jika ternyata hal ini masih berlanjut di mana teman-temannya masih melakukan kekerasan fisik, pilihan terakhir adalah pindah sekolah. Selamat mendampingi anak Anda dengan penuh cinta!
Facebook social plugin

Kompas Female
Like

976 people like Kompas Female.

Ainy Fauziyah, CPC Leadership Coach & Motivator Penulis Buku Best Seller Dahsyatnya Kemauan www.ainyfauziyah.com www.ainymotivationclass.com

Editor :Lusia Kus Anna

Like

32

Tw eet

Ada 3 Komentar Untuk Artikel Ini. 3 komentator

Sierra Revolver
Selasa, 12 November 2013 | 13:07 WIB

Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 0 0

Justru dari sekolah harus ada peraturan tegas tidak ada bullying,sering sekali pihak sekolah cuek dan mengganggap ini urusan anak murid,dan akhirnya terjadi sesuatu akibat bullying,baru pihak sekolah panik mencari kesalahan2,kayak gini banyak terjadi di sekolah2

roy wonohusodo
Selasa, 12 November 2013 | 12:53 WIB

Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 0 0

Saya sendiri berpendapat, seringkali jalan keluar yang ditawarkan kepada anak adalah jalan keluar "ala perempuan" yang lebih cenderung pendekatannya persuasif, menghindar, jauhi masalah dll. Bukannya itu salah. Tapi seringkali kita lupa bahwa anak juga harus dididik menyelesaikan masalah, bukan meng

RIFWAN LUBIS
Selasa, 12 November 2013 | 11:24 WIB

Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 1 0

Saya tidak setuju dengan usulan terakhir yaitu harus korban bully pindah sekolah, karena : 1. Harusnya yang membully yang pindah

female.kompas.com/read/2013/11/12/1047353/Jika.Anak.Di-bully.di.Sekolah

2/3

11/13/13

Jika Anak Di-"bully" di Sekolah - Kompas.com


sekolah, bukan korban. hal ini akan membuat pelaku bully semakin merasa sok jago dan sok benar di kemudian hari. 2. kalau pihak sekolah/wali guru tidak bisa menasehati pel

Kirim Komentar Anda


Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jaw ab pengirim. Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut. KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini. Kompas Gramedia Digital Group

Silakan login atau register untuk kirim komentar Anda

News Nasional Regional Megapolitan Internasional

Olah Raga Sains Edukasi Infografis Surat Pembaca

Ekonomi Bola Tekno Entertainment Otomotif Health

Female Travel Properti Foto Video Forum Grazera Kompasiana KompasKarier.com Midazz SCOOP Urbanesia MakeMac

About

Advertise

Policy

Pedoman Media Siber

Career

Contact Us

RSS

Site Map

copyr ight 2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gr amedia Digital Gr oup). All Rights Reser ved.

female.kompas.com/read/2013/11/12/1047353/Jika.Anak.Di-bully.di.Sekolah

3/3

Anda mungkin juga menyukai