Anda di halaman 1dari 59

A.

Agung Putu Susastriawan


Jurusan Teknik Mesin IST. AKPRIND
KONSEP-KONSEP MEKANIKA FLUIDA
Definisi
Fluida adalah substansi yang mengalami deformasi
berkelanjutan akibat adanya tegangan geser.
Deformasi tersebut terus terjadi selama adanya
tegangan geser yang terjadi pada fluida
Fluida juga didefinisikan sebagai zat yang mampu alir
atau zat alir.
Klasifikasi Umum
Fluida
Cair (Liquid)
Gas (gaseous)
Incompressible (tidak mampu mampat)
Massa jenis konstan
Compressible (mampu mampat)
Massa jenis berubah-ubah = f(T,P)
Perbedaan antara Liquid dengan Gas
Physical Properties/Sifat-sifat
1. Massa Jenis (density)
V
m
=
= density (kg/m
3
)
m = massa (kg)
V = Volume (m
3
)
2. Berat Jenis (weigth density)
V
g m


=
= berat jenis (N/m
3
)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (9.81 m/s
2
)
V = volume (m
3
)
3. Specific Gravity
relative density
perbandingan antara density suatu fluida
dengan density dari fluida standar pada suhu
4
0
C.
Untuk fluida cair
3
liquid
air
liquid
kg/m 998

S.G. = =
Untuk fluida gas
3
gas
udara
gas
kg/m 1.025

S.G. = =
4. Volume specific (Specific Volume)
m
V

1
v = =
v = specific volume (m
3
/kg)
= density (kg/m
3
)
V = volume (m
3
)
m = massa (kg)
5. Viskositas/Kekentalan fluida (Viscosity)
Kemampuan mengalir.
Makin kecil viskositas makin mudah fluida untuk
mengalir
fluida dengan viskositas yang rendah
memerlukan tegangan geser yang kecil untuk
dapat mengalir.
Makin tinggi viskositas suatu fluida berarti makin
kental fluida tersebut.
Viskositas
Viskositas Absolut
Viskositas Kinematik
Contd
Viskositas Absolut
Koefisien viskositas dinamik
Tegangan geser () yang diperlukan untuk
mengasilkan satu unit satuan regangan geser
(du/dy)
dy du

=
= viskositas absolute (Ns/m
2
), (0.1 Ns/m
2
= 1 Poise)
= tegangan geser (N/m
2
)
du/dy = gradient kecepatan (1/s)
u = kecepatan fluida (m/s)
dy = displacement tegak lurus vector kecepatan (m)
Contd
Viskositas Kinematik
Perbandingan antara viskositas absolute dengan
density

= v
= viskositas kinematik/relatif (m
2
/s),
(1 m
2
/s = 10
4
Stoke)
6. Kompresibilitas
Koefisien kompresibilitas merupakan perubahan
volume dari volume awal liquid per perubahan satu
unit tekanan
( )
P
V V
C =
C = koefisien kompresibilitas
V = perubahan volume (m
3
)
V = volume awal (m
3
)
P = perubahan tekanan (N/m
2
)
No Properti
1 Viskositas yang stabil
2 Komposisi kimia yang stabil
3 Sifat lubrikasi yang baik
6 Non-Toxic
7 Preventive Corrosion yang baik
8 Density dan specific gravity yang rendah
9 Harga terjangkau
10 Fire resintace yang baik
11 Koefisien ekspansi yang rendah
12 Non-Foaming
Properti yang harus dipenuhi dalam pemilihan fluida hidraulik
Typical Hydraulic fluid Viscosity
KONSEP-KONSEP MEKANIKA FLUIDA
MASSA DAN GAYA
Dari hukum Newton II, gaya dapat dirumuskan sebagai;
a x m F =
F = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s
2
)
Sedangkan benda dengan massa m akibat adanya
percepatan gravitasi g (g=9.81 m/s
2
), akan
mengakibatkan gaya berat (W), dan dirumuskan sebagai:
g x m W =
W = gaya berat (N)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
TEKANAN (PRESSURE)
A
F
P =
P = Pressure/tekanan (N/m
2
)
F = Force/gaya (N)
A = Area bidang gaya (m
2
)
Tekanan
Konversi Satuan Tekanan
1 N/m
2
= 1 Pa (Pascal)
1 atm = 101325 Pa = 1.01325 bar = 14.696 Psi
1 atm = Standard Atmospheric Pressure
1 bar = 100 kPa
Pressure Head
h
A
h
B
B

A

h g P =
P = tekanan (N/m
2
)
= density fluida (kg/m
3
)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
h= kedalaman (m)
Tekanan Atmosphere (Atmospheric Pressure)
Tekanan yang terjadi pada permukaan bebas
dari fluida akibat udara luar/udara atmosfer.
disebut dengan tekanan Barometer.
Tekanan Atmosphere standard adalah 1 atm.
Tekanan Ukur (Gauge Pressure)
dengan pressure gauge (manometer, pressure
transducer, dll) tekanan atmosphere acuan.
tekanan ukur < tekanan atmosphere tekanan
vacuum (vacuum pressure).
didalam hidraulik dan pneumatik, hampir
semuanya menggunakan Tekanan Ukur.
Tekanan Absolut
Tekanan yang diukur dengan tekanan acuannya
adalah vacuum (Zero Absolute Pressure)
Tekanan Differential
Perbedaan tekanan yang terjadi pada dua titik
pengukuran
Hubungan antara tekanan atmosfer, ukur, dan
absolut
atm g abs
P P P + =
HUKUM PASCAL
The pressure generated at any point in confined fluid
acts equally in all directions
Tekanan yang terjadi pada fluida didalam bejana
besarnya sama ke segala arah.

Tekanan yang diberikan pada fluida akan diteruskan
kesegala arah dalam wadahnya dengan besar yang
konstan.

Hukum Pascal berlaku untuk fluida cair dan gas,
prinsip kerja dari sistem hidraulik dan sistem
pneumatik.
Penerapan Hukum Pascal:
Hydraulic Press
2 1
P P =
2
2
1
1
A
F
A
F
=
1
2
1
2
F
F
A
A
=
atau
F
1
= gaya yang diberikan pada penampang A
1
F
2
= gaya yang dihasilkan pada penampang A
2
A = luas penampang piston
2
1 1
D
4

A =
2
2 2
D
4

A =
Dari Gambar dapat kita lihat A
2
> A
1
, maka A
2
/A
1
> 1.

Dari persamaan terakhir dengan A
2
/A
1
> 1, F
2
/F
1
>1
(artinya pada hydraulic press diatas dihasilkan gaya yang
lebih besar dari gaya yang diberikan.

1
2
1
2
F
F
A
A
=
Contoh:
F
1
m
D
1
D
2
m = 1.5 ton
D
1
= 7 cm
D
2
= 10 cm
Maka, tentukan Gaya F
1
yang harus diberikan pada
hydraulic jack tersebut
Jika:
Penyelesaian:
F
1
m = 1500
kg
D
1
= 7 cm

D
2
= 10 cm

Gaya oleh massa m:
F
2
= m x g = 1500 x 9.81 = 14715 N
2
2 2
D
4

A =
2
2
0 x
4

A 1 . =
2
2
m 0.0079 A =
2
1 1
D
4

A =
2
0 x
4

07 . =
2
m 0.004 =
1
2
1
2
F
F
A
A
=
dari:

N 7451
0.0079
0.004
x 14715
A
A
x F F
2
1
2 1
= = =
Hydraulic Jack (Transmission of Displacement)
Volume 1 = Volume 2

A
1
x s
1
= A
2
x s
2

1
2
2
1
s
s
A
A
=
Untuk tekanan yang sama, makin besar luas penampang
piston maka makin kecil jarak perpindahannya.
F
1
m
D
1
D
2
Contoh:
Berapa tinggi maksimum massa m terangkat untuk
soal sebelumnya jika langkah maksimum torak adalah
1.5 m

Penyelasaian:
2
1 1
D
4

A =
2
0 x
4

07 . =
2
m 0.004 =
2
2 2
D
4

A =
2
0 x
4

1 . =
2
m 0.0079 =
S
1
= 1.5 m (langkah maksimum torak)
dari
1
2
2
1
s
s
A
A
=

cm 75.9 1.5 x
0.0079
0.004
s x
A
A
s
1
2
1
2
= = =
ALIRAN FLUIDA
Volumetric flow rate/Discharge (kapasitas aliran)
Fluida dengan volume tertentu yang mengalir tiap
satuan waktu
t
V
Q = (m
3
/s)
Mass flow rate (laju aliran massa)
t
m
m =
-
(kg/s)
Fluida dengan massa tertentu yang mengalir tiap
satuan waktu
Flow Velocity (kecepatan fluida) m/s
Antara Volumetric flow rate, mass flow rate, dan flow velocity
v A Q =
V m=
-
A = luas penampang saluran (m
2
)
v = velocity/kecepatan aliran (m/s)
= massa jenis fluida (kg/m
3
)
V = volume flow rate (m
3
/s)
Volumetric flow rate fluida incompressible
v A Q =
PERSAMAAN-PERSAMAAN

D
Re
v
=
v
D v
Re =
D
m 4
Re
-
=
Bilangan Reynold
= density/massa jenis (kg/m
3
)
v = velocity/kecapatan (m/s)
D = diameter pipa (m)
= viskositas absolute (Ns/m
2
)
= vikositas kinematik/relative (m
2
/s)

-
m= mass flow rate (kg/s)
atau atau
Bilangan Reynold Aliran Turbulent/Laminar ???
Re < 2300 Aliran Laminar
Re > 4000 Aliran Turbulent
2300 < Re < 4000 Aliran Transisi
Persamaan Kontinuitas/Continuity Equation
(Mass Conservation)
Mass Inflow = Mass Outflow
2 2 2 1 1 1
v A v A =
Untuk fluida incompressible, massa jenisnya adalah
konstan (
1
=
2
), maka
2 2 1 1
v A v A =
2 1
Q Q =
Persamaan Bernoulli
Energi Total (head)
g
P
2g
v
z E
2
+ + =
g
P
2g
v
2
z = energi potential (potential head)
= energi kinetik fluida (velocity head)
P = tekanan fluida
= massa jenis fluida
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
= pressure energy (pressure head)
Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa total energi
(head) fluida incompressible yang mengalir secara
steady adalah konstan.
g
P
2g
v
z
g
P
2g
v
z
2
2
2
2
1
2
1
1
+ + = + +
Persamaan Bernoulli merupakan persamaan untuk
idealization fluid
fluida dianggap non viscous (tidak terjadi gesekan)
tidak terdapat kerugian-kerugian aliran (losses).
Namun, dalam kenyataannya fluida yang mengalir akan
mengalami kerugian-kerugian.
Hubungan antara Tekanan dan Kecepatan Aliran Fluida
untuk pipa horizontal
g
P
2g
v
g
P
2g
v
2
2
2 1
2
1
+ = +
Persamaan Energi
g
P
2g
v
z H
g
P
2g
v
z
2
2
2
2 L
1
2
1
1
+ + = + +
H
L
= head losses/kerugian-kerugian head antara 1 dan 2
HEAD LOSSES
Major Loss Kerugian akibat gesekan
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
2g
v
D
L
f H
2
f
Persamaan Darcy:
f = friction factor/faktor gesekan
Untuk Aliran Laminar
Re
64
f =
Untuk aliran turbulent Moody chart*
* See how to use the chart in F.M. White, Fluid Mechanics. !!!
Minor Losses *
valve/katup dan sambungan
pembesaran/penyempitan saluran secara
mendadak
Bends/lekukan aliran
Obstruction/hambatan aliran
* See detail in F.M. White, Fluid Mechanics, please!!!
( ) K
2g
2
V
m
H =
K = koefisien tahanan/resistance coefficient pada:
2.5 bar
P = ???
L
1
= 1
m
L
2
= 1.5 m
D = 2.5 cm
Dengan memperhatikan kerugian head
akibat gesekan pada sistem hidraulik berikut,
maka tentukan tekanan fluida saat masuk ke
katup. Kapasitas pompa adalah 60 LPM, dan
tekanan fluida saat keluar pompa adalah 2.5
bar
Properti fluida:
Viskositas kinematik = 0.3 cm
2
/s
Massa jenis = 900 kg/m
3

Contoh:
Penyelesian:
Diketahui:
Q = 60 LPM = 0.001 m
3
/s
P
1
= 2.5 bar = 250000 N/m
2
L = L
1
+ L
2
= 1 + 1.5 = 2.5 m
D = 2.5 cm = 0.025 m
Ditanyakan: P
2
= ????????
= 900 kg/m
3

= 0.3 cm
2/
s = 0.00003 m
2
/s
z
2
= 1.5 m
Contd
Kecepatan aliran fluida
Hitungan
Luas penampang selang
2 2 2
m 0.00049 x0.025
4

D
4

A = = =
v A Q =
m/s 2
m 0.00049
/s m 0.001

A
Q
v
2
3
= = =
Cek jenis aliran
1666.67
/s m 0.00003
m 0.025 x m/s 2
2
= =
v
D v
Re =
Re < 2300 aliran laminar
Re
64
f =
Contd
Kerugian head akibat gesekan
Faktor gesekan
0.04
1666.67
64
Re
64
f = = =
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
2
2 2 2 2
f
m/s 9.81 x 2
/s m 2
m 0.025
m 2.5
0.04
2g
v
D
L
f H
m 0.82 H
f
=
Dari persamaan energi
g
P
2g
v
z H
g
P
2g
v
z
2
2
2
2 L
1
2
1
1
+ + = + +
Contd
g
P
z H
g
P
z
2
2 L
1
1
+ = +
g H P g z z P
L 1 2 1 2
+ = ) (
9.81 x 900 x 0.82 250000 9.81 x 900 1.5)x (0 P
2
+ =
bar 2.3 1bar x
100000
229516.72
= =
2
2
N/m 229516.72 P =
Tekanan fluida saat masuk ke katup
DAYA (POWER)
Kerja (Work)
Bilamana ada gaya yang diberikan pada massa
tertentu sehingga menyebabkan terjadinya
perpindahan (displacement)
s x F W=
W = work/kerja (N.m), (1 N.m = 1 J)
F = force/gaya (N)
s = linear displacement/jarak perpindahan linear (m)
Contd
Untuk gerak rotasi, dinyatakan dengan Torque (Torsi)
T = F . d
T = Torque/torsi (N.m)
F = Force/gaya (N)jari-jari putaran (N)
d = jarak titik kerja gaya ke pusat putaran (m)
Daya (Power)
Daya Mekanis
P = Power/daya (J/s), (1 J/s = 1 Watt)
W = Work/kerja (J)
t = time/waktu (s)
v = kecepatan (m/s)
v F P =
Untuk benda-benda yang berputar (seperti poros) daya
yang ditansmisikan dapat ditentukan dengan
persamaan:
60
T N 2
P =
P = daya transmisi (Watt)
N = kecepatan putaran (rpm)
T = torsi (N.m)
Konversi hp ke beberapa satuan daya yang lainnya:
1 hp = 0.746 kW
= 550 ft lb/s
= 2545 BTU/h
Daya Hidrolik
Q p P =
P = daya (Watt)
p = pressure (Pa)
Q = kapasitas aliran fluida (m
3
/s)
Efisiensi
Efisiensi Volumetric (
v
)
Akibat kebocoran pad pompa, motor, katup
Efisiensi Hidro Mechanical (
m
)
Akibat rugi-rugi gesekan pada pompa, motors dan
silinder
Efisiensi Total (
t
)
Efisiensi keseluruhan sistem hidrolik

t
=
v
x
m

Anda mungkin juga menyukai