Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA DI BEBERAPA VEGETASI

ADI WAWAN SOLEH D1B011005 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2012 BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Dalam kehidupan di bumi ini suhu dan kelembaban merupakan unsur penting bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Suhu dan kelembaban udara juga menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan ahli pertanian semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan. Daya hasil beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negaranegara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian teknologi tinggi dan pengelolan yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain dengan panca usaha tani juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim. Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui suhu dan kelembaban udara yang ada di lingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang

mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal. Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Ia dinyatakan dalam satuan derajat. Ada tiga macam satuan penggolongan suhu yang umum, yaitu sistim Reamur, sistem Fahreinheit, dan Celcius. Namun yang paling populer adalah yang disebut dua terakhir. Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan hasil pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya. Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari. Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa aktifitas. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi. 1.2 Tujuan

Untuk mengetahui suhu dan kelembapan udara pada vegetasi yang berbeda.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius (0C). Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (0F) 0C = 5/9 (F-32) 0F = 9/5(0C)+32 (Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2004) . Suhu juga bisa diartikan sebagai suatu sifat fisika dari suatu benda yang menggambarkan Energy kinetic rata-rata dari pergerakan molekul-molekul. Pada gas seperti udara, hubungan antara energy kinetik dengan suhu dapat dijabarkan sebagai berikut: Ek= m v2 = 3/2 NkT

Ek : energy kinetik rata-rata dari molekul gas M : massa sebuah molekul

v2 : kecepatan kuadrat rata-rata dari gerakan molekul N : jumlah molekul per satuan volume k : tetapan Boltzman T : suhu mutlak (K)

Di atmosfer dijumpai bahwa peningkatan panas laten akibat penguapan tidak menyebabkan kenaikan suhu udara, tetapi penguapan justru menurunkan suhu udara karena proporsi panas terasa (yang menyebabkan kenaikan suhu udara) menjadi berkurang.( dr. Handoko, 2003). 1. A. Suhu Udara

Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara. Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. (Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan Nitisapto,M. 1982) Beberapa unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain : Letak lintang suatu tempat.

Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun menurut letak ketinggian tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menrunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi. Pengaruh lautan Pengaruh kerapatan udara Pengaruh angin secara tidak langsung Pengaruh panas laten Penutup tanah Tipe tanah Pengaruh sudut datang sinar matahari yaitu Pengaruh arus laut dan Distribusi antara daratan dan lautan

Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola : 1. Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam) 2. Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan. (Dasar-dasrar Klimatologi 2000) 1. B. Suhu Tanah

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas

dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. (Kemala Sari Lubis, 2007). Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar. Gangguan tetesan air hujan. Tiupan angin yang terlalu kuat. Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat.

Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan. Suhu rata-rata harian adalah. Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum hari tersebut selanjutnya dibagi dua Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut selanjutnya dibagi 24 Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya dibagi 30 Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang selanjutnya dibagi 12 Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun (Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2004) 1. C. Termometer

Perubahan suhu merupakan proses fisik pada molekul benda. Tiap benda mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap perubahan suhu. Berdasarkan prinsipnya thermometer dapat di golongkan dalam empat macam, yaitu : v Termometer berdasarkan prinsip pemuaian v Termometer berdasarkan arus listrik v Termometer berdasrkan prinsip perubahan tekanan dan volume gas v Termometer berdasrkan prinsip peubahan gelombang cahaya yang di pancarkan oleh suatu permukaan bersuhu tinggi. 1. D. Suhu Maksimum dan Minimum

Suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana tanaman masih dapat tumbuh. Suhu minimum adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup. Dan suhu optimum adalah suhu yang dibutuhkan tanaman dimana proses pertumbuhannya dapat berjalan lancar.

Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan waktu. Akibatnya suhu maksimum dan minimum di dalam tanah akan mengalami keterlambatan. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akar terasa ke lapisan tanah yang lebih dalam. Suhu maksimum di atmosfir terjadi pada sekitar jam 13.00, sedangkan suhu maksimum di dalam tanah akan terjadi setelah waktu suhu maksimum udara. Suhu maksimum tanah unyuk kedalaman 5 cm terjadi pada jam 14.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 15.30 dan untuk kedalaman tanah 20 cm terjadi pada jam 18.00 atau lewat. Suhu minimum di atmosfir terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari sedangkan suhu minimum didalam tanah akan mengalami keterlambatan. Untuk kedalaman 5 cm suhu minimum terjadi pada jam 08.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan untuk kedalaman 20 cm terjadi pada jam 11.00. (Bayong Tjasyono HK, 2004) Angin adalah gerakan udara yang disebabkan perubahan suhu, yang selanjutnya yang menyebabkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan turun jika suhunya tinggi. Angin bertiup dari daerah suhu rendah ke daerah suhu tinggi. Jadi angin bertiup dari daerah tekanan tinggi (suhu rendah) ke daerah tekanan rendah (suhu tinggi ). Tempat-tempat sepanjang pantai mendapat angin laut sejuk yang bertiup ke darat pada siang hari; pada malam hari angin darat sejuk bertiup ke laut. Angin darat dan angin laut seperti itu terjadi sepanjang tepi danau. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi pergerakan aliran udara yang etrjadi secara konveksi. Dalam klimatologi, angin mempunyai 2 fungsi mendasar yaitu: Pemindahan panas : dari latitude/lintang yang lebih rendah ke yang lebih tinggi dan akan membuat seimbang neraca radiasi matahari antara lintang rendah dan tinggi. Pemindahan uap air : yang dievaporasikan dari laut ke daratan di mana sebagian besar dikondensasaikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan, kabut atau embun. Suhu tanah berpengarh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Temperatur tanah salah satu sifat fisika tanah yang sangat berpengaruh terhadap prosesproses dalam tanah, seperti pelapukan dan penguraian bahan organik dan bahan induk tanah, reaksi-reaksi kimia , dll. Juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui perubahan kelembaban tanah, aerase, aktiivitas mikroorganisme, ketersediaan unsur hara, dll.

Tanah-tanah yang banyak kandungan bahan organik dan berwarna gelap akan mengabsorbsi 80 % radiasi surya yang masuk. Tanah yang banyak mengandung kuarsa - mengabsorbsi 30 5 radiasi surya yang masuk. Temperatur tanah lapisan atas selalu berubah-ubah selama 24 jam/hari Lapisan tanah atas sampai kedalaman 50 cm selalu berubah-ubah atau mengalami fluktuasi Kedalaman > 50 cm sampai 1 meter tidak banyak mengalami perubahan temperatur. Perubahan termperatur tanah - tergantung pada banyaknya panas yang diterima dari matahari. Hal ni dipengaruhi oleh cuaca, bentuk daerah dan keadaan tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah : Faktor iklim / cuaca radiasi surya Keawanan Hujan suhu udara angin kelembaban udara

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah : Kondisi topografi kemiringasn lereng arah lerreng tinggi permukaan tanah vegetasi

Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan keinginan. Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan potensiair antara udara dengan larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika ke dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal garam-garam (salt cristal bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup makaair dari hidrat kristal garam akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air (Lakitan, 1994 ).

Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca (agung, 2009 ). Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatuan volume. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas (Handoko, 1994 ).

BAB III METODOLOGI

3.1.

Waktu Dan Tempat

Jam Hari / Tgl Tempat 3.1

: 10.00 12.00 WIB : 6 Des 2012, : Laboratorium Agroklimatologi Alat dan Bahan

Payung Tongkat 1 m Benang Kapas Thermometer dan thermometer tipesling Air Penghitung waktu dan Alat tulis

3.2

Prosedur Kerja

1. Menyiapkan thermometer, yang di gantungkan pada tongkat 1 m, d bagian kanan dan kiri tongkat yang berbentuk +. 2. Salah satu thermometer di bungkus kapas dan di ikat dengan benang. Lalu thermometer yang dibungkus disiram oleh air, 3. Bagian atas tongkat di beri payung yang berguna melindungi thermometer dari sinar matahri secara langsung yang dapat mempengaruhi suhu thermometer. 4. Letakan tongkat yang telah siap dengan thermometer di beberapa tempat permukaan yang ingin diketahui suhu dan kelembapann udaranya, yaitu hutan unja, dan lapangan praktikum dasar agronomi. 5. Dengan waktu 10 menit, dengan 3x percobaan pada setiap permukaan. 6. Lalu catat perubahan suhu yang terjadi pada thermometer kering dan thermometer basah pada tiap vegetasi yang berbeda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil

v Lahan Dasar Agronomi Thermometer Kering (atas) Basah (bawah) v Hutan Unja Thermometer Kering Basah Percobaan Ulang I 29 28 PercobaanUlang II 28 27 Percobaan Ulang III 28 27 RH Percobaan Ulang I 31 29 Percobaan Ulang II 30 28 PercobaanUlang III 30 28 RH 86

4.2

Pembahasan

Perhitungan Lahan Dasar Agronomi

1. 1. a) BK = 31

BB = 29 Selisih = BK BB = 31 29 =2 Rh = 86% b) BK = 30

BB = 28 Selisih = 30-28 =2 Rh = 86% c) BK = 30

BB = 28 Selisih = 30-28 =2 Rh = 86 % Rata- rata termometer bola kering = 31+30+30= 30 Rata-rata termometer bola basah = 29+28+28=28 BAB V KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa : Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer.

Suhu di Lahan pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan suhu pada vegetasi hutan dikarenakan pada lahan hutan terdapat banyak vegetasi tanaman berupa pohon-pohon besar sehingga menghambat radiasi matahari kebawah tanaman tersebut, dan juga suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : rhal itu adiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan. v Fluktuasi sebaran suhu menurut tempat dan waktu Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. Beberapa unsure yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Letak lintang suatu tempat. Pengaruh arus laut Distribusi antara daratan dan lautan Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat kita kaji dalam dua pola : Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam) Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.

Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan. Suhu rata-rata harian, yaitu Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum hari tersebut selanjutnya dibagi dua. Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut selanjutnya dibagi 24 Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya dibagi 30 Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang selanjutnya dibagi 12 Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun. BAB VI DAFTAR PUSTAKA

Bandung.Handoko.1993.Klimatologi Dasat. Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsu-unsur Iklim.Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB, Bogor.Hasan,U.M.1970. Muin N.S.2011, Penuntun praktikum agroklimatologi, Universitas Bengkulu, Bengkulu. Daldjumi. 1983. Pokok-pokok Klimatologi. Penerbit Alumni. Kamala sari lubis.2007.Aplikasi Suhu dan Aliran PanasTtanah.USU.Medan Kartasapoetra, G. A. Ir, 2004. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksar

Anda mungkin juga menyukai